Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa
digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker, kemanan rumah terhadap maling dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya.
seperti definisi Frederidck Hartman yang melihat keamanan
sebagai “the sum total of the vital national interests of the state,” maka “kepentingan nasional” itu pun didefinisikan sebagai
“sesuatu yang membuat negara bersedia dan siap untuk berperang.”3
Keamanan juga sering dipahami sebagai upaya negara untuk mencegah perang, terutama melalui strategi pembangunan kekuatan militer
yang memberikan kemampuan penangkal (deterrent).4 Dengan kata
lain, definisi keamanan kerap dilandasi oleh asumsi dengan supremasi kekuatan militer sebagai sarana untuk melindungi negara dari ancaman militer dari luar.
Territorial security, merupakan konsep pertahanan yang
dikembangkan atas pertimbangan kedaulatan negara, integritas negara, integritas wilayah dan keutuhan perbatasan yang merupakan perhatian utama untuk dipertahankan. Regional Security, merupakan konsep security pada dua atau lebih negara yang berada pada region tertentu, yaitu:
1. Collective Security, konsep pertahanan yang dibangun
oleh dua negara atau lebih dalam suatu kerjasama pertahanan berbentuk pakta (allied) berdasarkan pertimbangan adanya ancaman bersama. Contohnya adalah NATO, SEATO, dan CENTO. 2. Common Security, konsep pertahanan yang dibangun oleh dua negara atau lebih dalam suatu kerjasama pertahanan atas dasar kepentingan bersama (common interest). Contohnya adalah NCB (Narcotic Control Board) International. 3. Comprehensive Security, ini adalah konsep keamanan menyeluruh yang dikembangkan dua negara atau lebih dalam bentuk forum kerjasama dan dialog keamanan dengan fokus peace resolution, preventive diplomacy, confidence building measure, peace keeping operation, dan berbagai bentuk kerjasama keamanan pada aspek politik, ekonomi, psikologi (sosial) dan militer. Konsep ini pada dasarnya lebih menitikberatkan pembahasan masalah keamanan secara lebih komprehensif dan multidimensional pada setiap forum dialog dengan isu multisentrik. Tingkat analisis pembasan juga mencakup semua level tidak hanya terbatas pada level kawasan seperti pada konsep keamanan bersama maupun kerjasama keamanan (contohnya ARF yang dikembangkan oleh ASEAN). 4. Global Security, ini merupakan konsep keamanan yang ditinjau dari perspektif kepentingan dunia (kadang-kadang bias dengan super power). Konsep ini memandang bahwa keamanan global dapat dijamin apabila ada kekuatan penjaga keamanan yang dibentuk PBB, terdiri dari berbagai kekuatan militer berasal dari negara- negara yang diminta Sekjen PBB dan bersedia men-”detached” pasukan militernya di bawah naungan organisasi militer multinasional yang dibentuk PBB. Kekuatan ini “dapat meniadakan” kedaulatan negara tertentu apabila persyaratan yang ditetapkan DK-PBB tidak dipatuhi atau karena negara bersangkutan meminta kehadiran pasukan itu. Contohnya adalah Interfet di Timor Timur. Referensi: Intelejen Indonesia: Towards Professional Intelligence, Yamin dan Matengkar, Gadjah Mada University Press (2006)
Bahwa yang dimaksud dengan keamanan disini tidak sekadar
kebersihan atau keselamatan badan dan jasad bagi setiap individu saja, namun ia merupakan kondisi perasaan akan ketenangan dan kerelaan jiwa yang tumbuh dari keimanan yang kuat kepada Allah, ketenteraman menuju kepemimpinan yang benar dan undang-undang yang bersih, memberikan jaminan hak untuk belajar, jaminan kesehatan dan sosial, jaminan mendapatkan kebebasan berfikir dan mengungkapkan pendapat, menjaga dan melindungi kehormatan manusia, memberikan jaminan persamaan dalam berbagai kesempatan untuk semua kalangan dalam mendapatkan dan meraih jabatan, pekerjaan, dan tugas, dan menerima peran bagi setiap individu dalam mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan potensi; untuk dirinya, negaranya dan bangsanya, serta menghargai dan menghormati loyalitasnya terhadap negara, dan menegaskan akan ketsiqahan dan cita-cita dalam memberikan pandangan untuk masa depannya.
Konsep keamanan individual merujuk pada kondisi (jaminan)
keamanan yang dapat diberikan negara kepada individu agar dapat dengan damai menjalankan kehidupannya sehari-hari, baik dalam bekerja untuk kehidupan yang layak, menikmati kehidupannya dewasa ini dan di masa depan. Konsep itu kelihatan tampak egoistik dan sangat Barat karena lebih menonjolkan peran manusia secara individual atau sebagai an independent human being, dan kontradiktif dengan Timur yang lebih menekankan keamanan bersama dalam konteks masyarakat.
Konsep keamanan kolektif, merujuk pada konsep keamanan
bersama dalam arti luas, mencakup beberapa negara dalam suatu kawasan. Konsep keamanan kolektif inilah yang melatarbelakangi tumbuhnya organisasi-organisasi multilateral seperti League of Nations dan United Nations.