Anda di halaman 1dari 3

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat dapat diartikan sebagai urutan kata, frase, klausa atau kombinasi unsur-unsur
tersebut yang minimal memiliki subjek dan predikat, diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan intonasi final (diakhiri denga tanda (.), (?), atau (!)), serta membentuk
suatu kesatuan makna.
Kalimat dilihat dari peran subjeknya dibedakan menjadi 2, yaitu kalimat aktif dan pasif.
1. kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu hal atau kegiatan.
Contoh:
Toni memukul Toni.
S P O
Dalam kalimat diatas, subjek (Toni) berperan sebagai pelaku suatu kegiatan, yaitu
memukul. oleh karenanya, kalimat di atas termasuk kalimat aktif. Subjek (S) dalam
kalimat aktif melakukan aktifitas, hal ini membawa konsekuensi predikat (P) dalam
kalimat aktif harus diisi oleh kata kerja aktif. Kata kerja aktif ini biasanya berimbuhan
meN- dan ber-.
2. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu hal atau tindakan, baik itu
disengaja ataupun tidak.
Contoh:

Bara api itu terinjak ayah.


S P O
Dalam kalimat diatas, subjek (bara api) berperan sebagai sesuatu yang dikenai hal atau
tindakan tidak sengaja terinjak. Dengan kata lain, subjek dalam kalimat pasif berperan
menjadi penderita. Karena subjeknya berperan menjadi penderita, predikatnya harus diisi
oleh kata kerja bentuk pasif. Kata kerja bentuk pasif biasanya berimbuhan ter-, di-, dan
ke-an.

Kalimat Pasif (Passive Voice)


Posted on 9 April, 2008 by wismabahasa
17 Votes

Dalam bahasa Indonesia, ada bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif
lebih berfokus pada subjek kalimat, sedangkan kalimat pasif lebih berfokus pada objek
kalimat.

Kalimat pasif mempunyai beberapa bentuk.

1. Kalimat pasif dengan afiks di-


2. Kalimat pasif dengan persona.
3. Kalimat pasif dengan afiks ter-
4. Kalimat pasif dengan afiks ke-an.

Pada edisi ini kita akan belajar bentuk kalimat pasif 1 dan 2.
1. Kalimat Pasif dengan Afiks di-

Dalam kalimat pasif, me(N)- berubah menjadi di-. Sufiks -kan atau -i tidak hilang. Hanya
kalimat transitif yang bisa menjadi kalimat pasif. (In passive sentences me(N)- is
replaced by di-. Suffix -kan or -i do not drop. Only transitive verbs may be used in
passive sentences)

Contoh:
- membeli –> dibeli
- mengirimkan –> dikirimkan
- memasuki –> dimasuki

Subjek (agent) dalam kalimat aktif adalah nama orang, nama negara, lembaga atau kata
ganti orang ketiga (dia, mereka). (The subject (agent) in active sentence are the third
person or name of person, state, office, etc). “oleh dia” bisa digantikan dengan -nya di
akhir kata kerja pasif. (“oleh dia” (by him/her) is allowed when replaced by -nya at the
end of the verb).

Kalimat Aktif :
Subjek (actor) + me (N) – verb + Objek (patient)

Kalimat Pasif
Subjek (patient) + di – verb + Agent (actor)

Contoh:
Aktif : Gilles akan menyewa sepeda motor ini.
Pasif : Sepeda motor ini akan disewa (oleh) Gilles.

Aktif : Saminah mengirimi anaknya uang


Pasif : Anaknya dikirimi uang oleh Saminah.

Aktif ; Dia harus membersihkan rumah itu


Pasif : Rumah itu harus dibersihkannya. (oleh -nya)

2. Kalimat Pasif dengan Persona

- Subjek (agent) dalam kalimat aktif adalah bentuk persona : Anda, kamu, kalian, saya,
aku, kami, kita, mereka, dan dia. (The subject (agent) in active sentence are the personal
pronoun: you, I, we, they, he and she)

Kalimat aktif
Subjek (actor) + (Adverb) + me (N) – verb + Objek (patient)

Kalimat Pasif
Subjek (patient) + (Adverb) + [Actor+verb tanpa me(N)+(kan/i)]
Contoh:
Aktif : Dia akan mendatangi tempat-tempat wisata di Jawa Barat.
Pasif : Tempat-tempat wisata di Jawa Barat akan dia datangi.

Aktif : Kita belum membicarakan masalah ini.


Pasif : Masalah ini belum kita bicarakan.

Aktif : Saya memasukkan buku itu ke dalam tas.


Pasif : Buku itu saya masukkan ke dalam tas.

Aktif : Saya sudah mengirimkan obat kepada Saminah.


Pasif : Obat sudah saya kirimkan kepada Saminah.

Anda mungkin juga menyukai