KIC
Cardiac Function
Stroke Volume
Adalah volume darah yang dipompa oleh tiap
Ventrikel perdenyut.
Stroke volume ditentukan oleh preload,
contractility dan afterload.
Ejection fraction
adalah volume darah didalam Ventrikel pada
akhir diastolic ( end diastolic volume ) yang
dipompa pada saat systolic ( 2/3 bagian ).
Untuk meningkatkan cardiac output ada 2 cara:
1. Meningkatkan Heart Rate.
– Frekuensi meningkat diastolic phase singkat :
waktu pengisian Ventrikel singkat stroke volume turun
waktu pengisian coronary singkat ischemic
– Frekuensi meningkat kerja jantung meningkat
kebutuhan oksigen
Bila dengan meningkatkan tekanan didalam
Ventrikel dilatasi hypertrophy
ventrikel.
2. Meningkatkan Stroke Volume.
SIRKULASI DARAH
• Arterial catheter.
Dipasang pada a.Radialis, a.Axillaris, a.Femoralis, atau a.Dorsalis
pedis.
Indikasi : mengukur arterial blood pressure dan mengambil sample
dari arteri berulang kali.
• Pulse Oximetrty.
Dapat dipasang pada ibu jari tangan, hidung atau daun telinga. Untuk
mengukur saturasi oxyhemoglobin ( Sp O2 ).
• Blood.
Lactic acid ( n= 0,5 – 2 m.mol / L )
Blood sugar ( n= 80 – 120 mg / dL )
Electrolyte : K, Na, Ca, Mg dan Phosphate
Hb dan Ht
Leucocyt
Coagulation studies : PT, APTT, dan Fibrinogen.
HEMODYNAMIC DRUGS
Dopaminergic Receptor
Terdapat pada kidneys, mesenteric, coronary dan
cerebral vascular beds.
Adrenergic Receptors
Alpha1 : terdapat pada otot polos pembuluh darah arteriole
dan venulae, menyebabkan vasokonstriksi arteriolae dan
venulae.
Alpha 2 : terdapat pada presynaptic nerve terminalis, sebagai
feed back inhibition of catecholamine release, sehingga
menyebabkan vasodilatasi arteriole dan venulae serta
depresi sympathic.
Beta 1 : terdapat pada SA node, AV node dan myocardium.
Menyebabkan peningkatan : kontraktilitas myocardium,
heart rate, konduksi dan cardiac output.
Beta 2 : terdapat pada otot polos pembuluh darah arteriole
dan venulae, otot polos bronchus dan pulmonary.
Menyebabkan relaksasi arteriole dan venulae
( vasodilatasi ) dan bronchodilatasi.
1.INOTROPIC DRUGS
Ada 2 golongan :
A. Catecholamine, yaitu Dopamine, Dobutamine, Epinephrine
dan Norepinephrine
B. Non Catecholamine, yaitu Digitalis, Milrinone dan Calcium
Chloride.
Dopamine
Sering digunakan untuk mengatasi low cardiac output.
Dosis kecil : 1 – 3 g/kg/min. Menstimulir Dopaminergic
receptors, menyebabkan vasodilatasi.
Dosis sedang : 3 – 10 g/kg/min. Menstimulir beta 1
receptor, menyebabkan peningkatan
kontraktilitas myocard, heart rate dan
konduksi.
Dosis besar : 10 – 15 g/kg/min. Menstimulir alpha
receptors.
Alpha 1 : vasokonstriksi arteriole dan venulae
SVR ( systemic BP ) meningkat, PVR ( pulmonary arte
pressure ) meningkat.
Alpha 2 : vasodilatasi arteriole dan venulae serta
depresi sympathic Penurunan SVR, PVR dan heart rate.
Captopril
Golongan ACE inhibitor, bekerja dengan cara menurunkan
preload dan afterload.
Indikasi : CHF dan Hypertension.
Dosis : loading dose = 12,5 – 25 mg p.o bid.
Maintenance = 25 – 150 mg p.o bid.
Glucose – Insulin – Potasium
Digunakan untuk memperbaiki cardiac output,
menurunkan kebutuhan inotropic dan IABP.
Indikasi :
•Ejection fraction < 40 %.
•Cardiopulmonary Bypass time > 120 menit.
•Double inotropic.
•Dengan intra aortic balloon pump.
Dosis :
•Non D.M : Dextrose 40 % = 100 ml.
Insulin : 6,4 Unit.
Kalium : 6,4 meq.
Kecepatan : 0,5 – 1 ml/kg/jam.
•D.M : Dextrose 5 % = 500ml.
Insulin : 60 Unit.
Kalium : 40 meq.
Kecepatan : 30 ml/jam.
Clonidine
Berefek sentral alpha 2 adrenergic agonist feed back
inhibition of catecholaminerelease), dilatasi arteriole dan
venulae serta depresi sympathic penurunan SVR, PVR dan
HR.
Indikasi : Hypertension.
Dosis : 0,1 – 1,2 mg p.o bid.
Amiodaron
Nama dagang : Cordaron.
Bekerja dengan cara SA node didepresi, alpha dan beta
receptors diblokade.
Indikasi : atrial fibrillation, supra ventricular tachycardia,
ventricular tachycardia.
Dosis : 5 mg/kg i.v bolus, kemudian 5 mg/kg/24 jam i.v
drips.
Hydralazine
Menyebabkan relaksasi otot polos vaskuler ( arteri > vena ).
Indikasi : Hypertension (tidak menurunkan Uterine blood flow).
Dosis : 2,5 – 20 mg i.v setiap 4 jam.
Nimodipine
Merupakan Calcium antagonist, untuk profilaksi dan terapi
ischemic neurologic deficits akibat cerebrovasospasm after
subarachnoid hemorrhage of aneurismal origin and traumatic
origin.
Indikasi : Cerebral anti vasoconstrictive dan anti ischemic.
Dosis : i.v infusion = 15 g/kg/hour, selama 2 jam dan
dapat dinaikkan.
Tablet : setelah pemberian Nimotop solution
selama 5 – 14 hari, 6 x 60 mg.
Arginine Vasopressin
Synonime : Pitressin.
Merupakan physiological hormon of Neurohypophysis.
Mempunyai efek vasopresor pada vasodilatory shock.
Mekanisme Farmakologi :
Sejumlah vasodilatory substance dan mediator menstimulir pembentukan nitric oxide
pada cardiac tissue, menyebabkan efek inotropic negative pada myocardium. AVP
melemahkan endotoxin dan interleukin 1 beta yang menstimulir pembentukan nitric
oxide, sehingga dapat memulihkan inotropic negative dari cardio depressant
mediators.
AVP meningkatkan intracellular Calcium pada sel myocardium dengan cara
menstimulir V1 – receptors, menimbulkan respons inotropic positive.
AVP meningkatkan agonist stimulated c.AMP formation pada sel-sel otot polos Aorta
oleh Calcium-calmodulin-dependent mechanism. Pada cardiomyocytes menunjukkan
aksi inotropic dari norepinephrine dan milrinone.
Selective coronary vasodilatation and increased myocardial blood flow akibat stimulasi
V1 dan V2 receptors.
Dosis : Infosion drips = 0,0012 0,0008 U/kg/min.
= 0,0004 – 0,002 U/kg/min.
= 4 – 6 Unit/hour.
Indikasi : catecholamine-resistant, bila norepinephrine ( levophed ) 0,2 g/kg/min.
dalam 2 jam gagal mempertahankan MAP > 60 mmHg.