Anda di halaman 1dari 15

Barack Obama

Barack Obama

Barack Hussein Obama II

Presiden Amerika Serikat ke-44


Sedang Menjabat
Mulai menjabat 
20 Januari 2009
Wakil Presiden Joe Biden
Pendahulu George Walker Bush

Senator Junior AS
dari Illinois
Masa jabatan
4 Januari 2005 – 20 Januari 2009
Pendahulu Peter Fitzgerald

4 Agustus 1961 (umur 49)


Lahir
Honolulu, Hawaii
Kebangsaan Amerika Serikat
Partai politik Demokrat
Suami/Istri Michelle Obama
Malia Obama
Anak
Natasha Obama
Almamater Universitas Harvard, 1992
Agama Kristen Protestan
Tanda tangan
Situs resmi http://www.barackobama.com
Barack Hussein Obama II (ejaan Inggris: [bəˈrɑːk hʊˈseɪn oʊˈbɑːmə]; lahir di Honolulu, Hawaii,
4 Agustus 1961; umur 49 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang sekarang menjabat dan
merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Barack menjabat sejak 20 Januari 2009
menggantikan George Walker Bush. Sebelumnya ia merupakan Senator Junior dari Illinois dan
kemudian menang dalam Pemilu Presiden 2008 pada 4 November 2008. Pada tahun 2009,
Obama diumumkan sebagai pemenang anugerah Penghargaan Perdamaian Nobel karena
mempromosikan diplomasi internasional untuk memecahkan masalah-masalah internasional.

Obama adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjabat Presiden Amerika Serikat
setelah sebelumnya merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan oleh sebuah
partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden.[1] Lulusan Universitas Columbia dan
Sekolah Hukum Universitas Harvard; di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law Review,
Obama bekerja sebagai koordinator masyarakat dan menjabat sebagai pengacara hak sipil
sebelum menjadi Senat Illinois selama tiga kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum
konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago sejak 1992 hingga 2004. Setelah
kegagalan meraih kursi di Dewan Perwakilan AS tahun 2000, ia mengumumkan kampanyenya
untuk Senat AS bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret 2004, Obama menyampaikan
key notenya pada Konvensi Nasional Demokrat Juli 2004. Ia terpilih sebagai Senat pada
November 2004 dengan 70 persen suara.

Sebagai anggota minoritas Demokrat di Kongres ke-109, ia membantu membuat undang-undang


yang mengatur senjata konvensional dan mempromosikan akuntabilitas publik dalam
penggunaan dana federal. Ia juga melakukan perjalanan resmi ke Eropa Timur, Timur Tengah,
dan Afrika. Selama Kongres ke-110, ia membantu membuat UU mengenai lobi dan kecurangan
pemilihan, perubahan iklim, terorisme nuklir, dan perawatan bagi personil militer AS yang
pulang. Obama mengumumkan kampanye presidennya pada Februari 2007, dan dicalonkan pada
Konvensi Nasional Demokrat 2008 dengan senator Delaware, Joe Biden sebagai pasangan
kampanye. Dan Pada tanggal 4 November 2008 Barack Obama sukses mengalahkan rivalnya
senator John Mccain dari partai republik dan menjadi presiden amerika ke 44 dan orang kulit
hitam pertama sebagai presiden Amerika serikat.

[sunting] Kehidupan awal dan karier


Barack Obama lahir di Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein Obama, Sr., seorang
Kenya dari Nyang’oma Kogelo, Distrik Siaya, Kenya, dan Ann Dunham, seorang Amerika
Serikat dari Wichita, Kansas.[2] Orangtuanya bertemu ketika bersekolah di Universitas Hawaii,
tempat ayahnya belajar dengan status sebagai murid asing.[3] Keduanya berpisah ketika Obama
berusia dua tahun dan akhirnya bercerai..[4] Ayah Obama kembali ke Kenya dan melihat anaknya
untuk terakhir kalinya sebelum meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982.
[5]
Setelah bercerai, Dunham menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Jakarta,
Indonesia tahun 1967. Obama kemudian bersekolah di SD Santo Fransiskus Asisi di Tebet
selama tiga tahun, lalu pindah ke SD Negeri Menteng 1 (atau SD Besuki) di Menteng hingga ia
berusia 10 tahun. Obama diketahui masih dapat memahami dan berbicara bahasa Indonesia
secara sederhana.[6][7][8]

Ia kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah
Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA pada 1979.[9] Ibu Obama kembali ke
Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun dan kemudian ke Indonesia untuk menyelesaikan
kerja lapangan untuk disertasi doktoral. Ia meninggal karena kanker rahim tahun 1995.[10]Sebagai
seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia menggunakan mariyuana, kokain, dan
alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil Presiden 2008 sebagai kesalahan moralnya yang
terbesar.[11]Setelah SMA, Obama pindah ke Los Angeles lalu ia belajar di Perguruan Tinggi
Occidental selama dua tahun.[12] Ia kemudian dipindahkan ke Universitas Columbia di New York
City, dan kemudian ia lulus dalam bidang pengetahuan politik dengan kelebihan pada hubungan
internasional.[13] Obama lulus dengan B.A. dari Columbia tahun 1983, kemudian bekerja selama
setahun di Business International Corporation[14] dan kemudian di New York Public Interest
Research Group.[15]

Barack Obama dibesarkan oleh ibunya, Ann Dunham.

Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu ia menjabat sebagai
direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah perkumpulan masyarakat berbasis
gereja yang sebenarnya terdiri dari delapan paroki Katolik di South Side, Chicago, dan bekerja di
sana selama tiga tahun mulai Juni 1985 hingga Mei 1988.[15][16] Selama menjabat sebagai direktur
DCP, stafnya bertambah dari satu menjadi tiga belas pendapatan per tahunnya meningkat dari
$70.000 menjadi $400.000, dengan keberhasilan meliputi membantu membuat program pelatihan
kerja, program pelatihan persiapan perguruan tinggi, dan organisasi hak penjual di Altgeld
Gardens, Chicago.[17] Obama juga bekerja sebagai konsultan dan instruktur untuk Gamaliel
Foundation, sebuah institut perkumpulan masyarakat.[18] Di pertengahan 1988, ia untuk pertama
kalinya mengunjungi Eropa selama tiga minggu dan lima minggu di Kenya, dan ia banyak
bertemu saudara Kenya-nya untuk pertama kalinya.[19]Obama masuk Sekolah Hukum Universitas
Harvard pada 1988. Pada akhir tahun pertamanya, ia dipilih, menurut kelasnya dan kompetisi
menulis, sebagai editor Harvard Law Review.[20] Bulan Februari 1990, di tahun keduanya, ia
terpilih menjadi presiden Law Review, sebuah posisi sukarela penuh waktu yang berguna sebagai
pimpinan editor dan pemantau 80 editor Law Review.[21] Pemilihan Obama sebagai presiden Law
Review berkulit hitam pertama diketahui secara luas dan diikuti oleh beberapa profil yang
panjang.[21] Pada musim panas, ia kembali ke Chicago untuk bekerja sebagai associate musim
panas di firma hukum Sidley & Austin tahun 1989 dan Hopkins & Sutter tahun 1990.[22] Setelah
lulus dengan magna cum laude Juris Doctor (J.D.)[23] dari Harvard tahun 1991, ia kembali ke
Chicago.[20]Publisitas dari pemilihannya sebagai presiden Harvard Law Review berkulit hitam
pertama membawanya pada kontrak penerbitan dan pembuatan buku mengenai hubungan ras.[24]
Dalam usaha untuk merekrutnya ke fakultas mereka, Sekolah Hukum Universitas Chicago
menyediakan Obama beasiswa dan kantor untuk membuat bukunya.[24] Ia awalnya berencana
menyelesaikan buku tersebut dalam satu tahun, tapi ternyata membutuhkan waktu yang lebih
lama setelah buku ini berubah menjadi memoir pribadi. Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama
dan istrinya, Michelle, berlibur ke Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan.
Manuskrip tersebut akhirnya diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My
Father.[24]Obama memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober 1992, dengan
registrasi pemilih dengan sepuluh staf dan tujuh ratus sukarelawan; tujuannya berhasil dengan
mendaftarkan 150.000 dari 400.000 orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingga
Crain's Chicago Business menempatkan Obama dalam daftar "40 under Forty" tahun 1993.[25]

Kanan ke kiri: Barack Obama dan Maya Soetoro dengan ibunya Ann Dunham dan kakeknya
Stanley Dunham di Hawaii (awal 1970-an).

Berawal tahun 1992, Obama mengajarkan hukum konstitusional di Sekolah Hukum Universitas
Chicago selama dua belas tahun, menjadi yang pertama dikelompokkan sebagai Penceramah
sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian sebagai Penceramah Senior sejak 1996 hingga 2004.[26]Ia
juga, tahun 1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland, sebuah firma hukum
dengan dua belas pengacara yang berpengalaman dalam litigasi hak-hak sipil dan pembangunan
ekonomi masyarakat, dan ia adalah seorang associate selama tiga tahun sejak 1993 hingga 1996,
kemudian of counsel mulai 1996 hingga 2004, dengan lisensi hukumnya berakhir tahun 2002.[15]
[27]
Obama adalah anggota pendiri dewan direktur Public Allies tahun 1992, mengundurkan diri
sebelum istrinya, Michelle, menjadi direktor eksekutif pendiri Public Allies Chicago di awal
1993.[15][28] Ia menjabat dari 1993 hingga 2008 pada dewan direktur Woods Fund of Chicago,
yang pada 1985 telah menjadi yayasan pertama yang mendanai Developing Communities
Project, dan juga sejak 1994 hingga 2002 pada dewan direktur The Joyce Foundation.[15] Obama
bekerja pada dewan direktur Chicago Annenberg Challenge pada 1995-2002, sebagai presiden
pendiri dan pimpinan dewan direktur sejak 1995-1999.[15] Ia juga bekerja pada dewan direktur
Chicago Lawyers' Committee for Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood
Technology, dan Lugenia Burns Hope Center.[15]

[sunting] Legislator negara bagian 1997-2004


Kenetralan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan.
Silakan melihat pembicaraan di halaman diskusi artikel ini.

Obama berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari pemilihan dan muncul dalam pemilihan
tanpa saingan. [29] Ia kemudian dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996, menggantikan Alice
Palmer sebagai Senator dari Distrik ke-13 Illinois, yang membentang South Side, Chicago dari
Hyde Park-Kenwood ke selatan di South Shore dan barat ke Chicago Lawn.[30] Setelah terpilih,
Obama bersahabat dengan Presiden Senat Illinois yang membantu senator baru ini berhasil. Ia
mensponsori hukum yang meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah,
menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan mempromosikan peningkatan subsidi bagi
perawatan anak.[31]

Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi tahun 2002.[32] Tahun 2000, ia
dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk Dewan Perwakilan AS oleh Bobby
Rush selama empat tahun dengan perbandingan dua banding satu.[33][34]

Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimipinan Komite Kesehatan dan Pelayanan Sipil Senat
Illinois ketika Demokrat, setelah satu dasawarsa sebagai minoritas, akhirnya memperoleh
mayoritas.[35] Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan UU untuk memonitor racial
profiling (memprofil berdasarkan ras) dengan meminta polisi mencatat ras para tahanan dan UU
tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan perekaman interogasi
pembunuhan.[31][36] Obama mengundurkan diri dari Senat Illinois pada November 2004 setelah
pemilihannya menuju Senat AS.[37]

[sunting] Kampanye Senat AS 2004


Di pertengahan 2002, Obama mulai melakukan kampanye menuju Senat AS; ia memasukkan
pakar politik David Axelrod yang gagal dan mengumumkan pencalonannya pada Januari 2003.
[38]
Keputusan oleh Peter Fitzgerald dari Republik dan pendahulunya Carol Moseley Braun dari
Demokrat tidak yang tidak mengikuti persaingan ini membuka pemilihan pendahuluan Demokrat
dan Republik yang melibatkan lima belas kandidat.[39] Pencalonan Obama didorong oleh
kampanye iklan Axelrod yang menampilkan wajah Walikota Chicago Harold Washington dan
dorongan oleh anak gadis Paul Simon, bekas Senator AS untuk Illinois.[40] Ia menerima 52%
suara pada pendahuluan Maret 2004, menyisakan 29% bagi saingan Demokrat terdekatnya.[41]

Saingan Obama di pemilihan umum, pemenang pendahuluan Jack Ryan dari Partai Republik,
mundur dari persaingan ini pada Juni 2004.[42]

Bulan Juli 2004, Obama menulis dan menyampaikan catatannya pada Konvensi Nasional
Demokrat 2004 di Boston, Massachusetts.[43] Setelah menjelaskan pengalaman kakeknya sebagai
veteran Perang Dunia II dan pembuat program Federal Housing Administration dan G.I. Bill,
Obama berbicara mengenai perubahan prioritas ekonomi dan sosial pemerintah AS. Ia
mempertanyakan Perang Irak oleh administrasi Bush dan memberi penghargaan pada tentaranya.
Mencontoh dari sejarah AS, ia mengkritik pandangan partisan terhadap elektorat dan meminta
Amerika bersatu dalam perbedaan, dengan mengatakan, "Tidak ada yang namanya Amerika
liberal dan Amerika konservatif; yang ada hanyalah Amerika Serikat."[44] Meskipun tak disiarkan
oleh tiga jaringan berita terbesar (kecuali CBS dan NBC di Chicago yang membatalkan reality
show televisi mereka), sekitar 9.1 juta penonton yang menyaksikannya melalui PBS, CNN,
MSNBC, FOX News dan C-SPAN mendengar pidato Obama, yang merupakan acara puncak
konvensi itu dan menerima statusnya sebagai bintang baru Partai Demokrat.[45]

Pesaing Obama pada pemilihan umum, pemenang pendahuluan Republik Jack Ryan,
mengundurkan diri pada Juni 2004.[46] Dua bulan kemudian dan kurang dari tiga bulan sebelum
Hari Pemilihan, Alan Keyes menerima pencalonan Partai Republik Illinois untuk menggantikan
Ryan.[47] Seorang yang lama menetap di Maryland, Keyes menetapkan tempat tinggal
permanennya di Illinois karena pencalonan.[48] Pada pemilihan umum November 2004, Obama
menerima 70% suara, sementara Keyes 27%, kemenangan terbesar untuk persaingan negara
bagian dalam sejarah Illinois.[49]

[sunting] Senator AS 2005-2008


Obama disumpah sebagai senator pada 4 Januari 2005.[50] Obama adalah Senator Afrika Amerika
kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang dipilih melalui popular vote.[51] Ia adalah
anggota Senat satu-satunya dari Congressional Black Caucus.[52] Congressional Quarterly,
sebuah terbitan nonpartisan, menyebutnya sebagai "Demokrat setia" berdasarkan analisis seluruh
suara Senat pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya sebagai senator "paling
liberal" berdasarkan penelitian terhadap suara yang dipilih selama 2007. tahun 2005 ia
menempati peringkat ke-16, dan pada 2006 di peringkat ke-10.[53] Tahun 2008, menurut
Congress.org Obama adalah Senator terkuat ke-11.[54]

[sunting] Undang-undang

Sponsor undang-undang Senat, Tom Coburn (R-Okla.) dan Obama mendiskusikan Coburn–
Obama Transparency Act.[55]
Obama memberikan suaranya untuk Energy Policy Act of 2005 dan mensponsori Secure
America and Orderly Immigration Act.[56] Bulan September 2006, Obama mendukung Secure
Fence Act yang masih berhubungan.[57] Obama memperkenalkan dua inisiatif yang menggunakan
namanya: Lugar-Obama, yang memperluas konsep Nunn–Lugar Cooperative Threat Reduction
terhadap senjata konvensional,[58] dan Coburn–Obama Transparency Act, yang mengawali
pembuatan USAspending.gov, sebuah situs pencari untuk dana pengeluaran federal.[59] Tanggal 3
Juni 2008, Senator Obama, bersama Senator Thomas R. Carper, Tom Coburn, dan John McCain,
memperkenalkan Strengthening Transparency and Accountability in Federal Spending Act of
2008.[60]

Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk memperingatkan pihak
lokal dan negara bagian mengenai kebocoran radioaktif, tapi UU ini gagal disahkan secara penuh
oleh Senat setelah diubah besar-besaran dalam komite.[61] Bulan Desember 2006, Presiden Bush
menandatangani pengesahan Relief, Security, and Democracy Promotion Act untuk Republik
Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama yang disahkan dengan Obama sebagai
sponsor utama.[62] Bulan Januari 2007, Obama dan Senator Feingold memperkenalkan
penyediaan jet perusahaan pada Honest Leadership and Open Government Act, yang disahkan
bulan September 2007.[63] Obama juga memperkenalkan Deceptive Practices and Voter
Intimidation Prevention Act, sebuah UU yang ditujukan untuk mencegah praktik penipuan dalam
pemilihan federal[64] dan Iraq War De-Escalation Act of 2007,[65] tapi tak satupun yang disahkan.

Obama dan Richard Lugar mengunjungi sebuah fasilitas perombakan misil bergerak Rusia.[66]

Kemudian tahun 2007, Obama mensponsori sebuah amandemen Defense Authorization Act yang
menambahkan perlindungan untuk hukuman militer terhadap personality disorder .[67]
Amandemen ini disahkan secara penuh oleh Senat di musim semi 2008.[68] Ia mensponsori
Undang-Undang Penetapan Sanksi Iran yang mendukung pencabutan dana pension negara dari
industri minyak dan gas Iran, yang tidak disahkan komite, dan mensponsori undang-undang
untuk mengurangi risiko terorisme nuklir.[69][70] Obama juga mensponsori amandemen Senat
untuk State Children's Health Insurance Program yang menyediakan satu tahun perlindungan
kerja bagi anggota keluarga yang merawat prajurit dengan luka peperangan.[71]

[sunting] Komite

Obama melakukan tugas pada Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Lingkungan dan
Pekerjaan Umum dan Urusan Veteran sepanjang Desember 2006.[72] Bulan Januari 2007, ia
keluar dari komite Lingkungan dan Pekerjaan Umum dan melakukan tugas tambahan dengan
Kesehatan, Pendidikan, Buruh, dan Pensiun dan Keamanan Dalam Negeri dan Urusan
Pemerintah.[73] Ia juga menjadi Pimpinan Subkomite Senat untuk Urusan Eropa.[74] Sebagai
anggota Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Obama melakukan perjalanan ke luar
negeri menuju Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika. Ia bertemu dengan
Mahmoud Abbas sebelum menjadi Presiden Palestina, dan menyampaikan pidato di Universitas
Nairobi yang mengkritik korupsi dalam pemerintahan Kenya.[75]

[sunting] Kampanye presiden 2008

Obama di panggung dengan istri dan dua anaknya sebelum mengumumkan kampanye presiden
di Springfield, Illinois.

Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden Amerika


Serikat di depan bangunan Old State Capitol di Springfield, Illinois.[76][77] Pemilihan tempat
pidato ini sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan pidato
bersejarahnya, "House Divided" tahun 1858.[78] Selama kampanye, Obama mengangkat masalah
pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan
kesehatan universal.[79]

Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, di antaranya sumbangan
kurang dari $200, dikelompokkan sebagai "donasi kecil" menurut hukum kampanye, berjumlah
$16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor penggalangan dana kampanye presiden pada enam
bulan pertama tahun kalender sebelum pemilihan.[80] Dampak donasi kecil ini sangat besar dari
sudut pandang absoolut dan perspektif.[81] Bulan Januari 2008, kampanyenya mencetak rekor
penggalangan dana lainnya dengan $36.8 juta, jumlah terbanyak yang dikumpulkan dalam satu
bulan oleh seorang calon presiden dalam kampanye pendahuluan Demokrat.[82]

Pada persaingan Konvensi Nasional Demokrat Januari 2008, Obama seri dengan Hillary Clinton
untuk jumlah delegasi dalam pemilihan pendahuluan New Hampshire dan memenangkan lebih
banyak delegasi daripada Clinton pada pemilihan dan kaukus di Iowa, Nevada dan South
Carolina. Pada Super Tuesday, ia menang dengan 20 delegasi lebih banyak dari Clinton.[83] Ia
kemudian mencetak rekor penggalangan dana lainnya dalam dua bulan pertama 2008, senilai $90
juta untuk kampanye pendahuluan dibanding Clinton senilai $45 juta.[84] Setelah Super Tuesday,
Obama memenangkan sebelas pendahuluan dan kaukus Februari yang tersisa.[85] Obama dan
Clinton seri dalam persaingan 4 Maret di Vermont, Texas, Ohio, dan Rhode Island; Obama
menutup bulan itu dengan menang di Wyoming dan Mississippi.[86]
Bulan Maret 2008, sebuah kontroversi terjadi yang melibatkan bekas pastor Obama selama dua
puluh tahun, Jeremiah Wright,[87] setelah klip siaran ABC News mengenai kotbah politiknya
yang sangat rasial.[87][88] Awalnya, Obama menanggapi dengan menceritakan peran Wright di
komunitas Afrika Amerika Chicago,[89] tapi mengecam ucapannya dan mengakhiri hubungan
Wright dengan kampanye ini.[90] Selama kontroversi ini, Obama menyampaikan pidato berjudul
"A More Perfect Union"[91] yang mengangkat masalah ras. Obama langsung mengundurkan diri
dari Trinity United Church of Christ untuk menghindari dugaan yang negatif.[92]

Obama menyampaikan pidato penerimaan presidennya

Selama April, Mei, dan Juni, Obama memenangkan pemilihan pendahuluan North Carolina,
Oregon, dan Montana dan memperoleh jumlah suara delegasi yang besar, sementara Clinton
memenangkan pemilihan pendahuluan Pennsylvania, Indiana, West Virginia, Kentucky, South
Dakota, dan Puerto Rico. Pada waktu itu, Obama mendapat dukungan dari delegasi super
(superdelegate) yang lebih banyak dari Clinton.[93] Tanggal 31 Mei, Komite Nasional Demokrat
menyetujui memasukkan semua delegasi Michigan dan Florida di konvensi nasional, masing-
masing dengan setengah suara, memperkecil jumlah suara delegasi Obama sementara
meningkatkan jumlah suara delegasi yang dibutuhkan untuk menang.[94] Tanggal 3 uni, dengan
seluruh negara bagian, Obama memenuhi jumlah suara yang dibutuhkan untuk menjadi 'calon
sesuai perkiraan' (presumptive nominee).[95] Hari itu, ia menyampaikan pidato kemenangannya di
St. Paul, Minnesota. Clinton mengakhiri kampanyenya dan mundur pada 7 Juni.[96] Sejak itu, ia
berkampanye untuk pemilihan umum melawan Senator John McCain, calon dari Republik.

Tanggal 19 Juni, Obama menjadi kandidat presiden partai besar pertama yang menghapus
pendanaan umum dalam pemilihan umum sejak sistem ini dibentuk tahun 1976, berlainan
dengan keinginan awalnya untuk menerima sistem ini.[97]

Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe Biden dari Delaware sebagai wakil
presiden.[98] Pada Konvensi Nasional Demokrat di Denver, Colorado, bekas pesaing Obama
Hillary Clinton memberikan pidato yang mendukung pencalonan Obama dan meminta Obama
dicalonkan menurut aklamasi sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.[99] Kemudian,
tanggal 28 Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000 pendukung di Denver. Selama
berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang di seluruh dunia, ia menerima pencalonan oleh
partai ini dan memberitahukan tujuan kebijakannya.[100]

Setelah McCain dicalonkan sebagai kandidat presiden Republik, polling menunjukkan bahwa ia
mengakhiri hubungan dengan Obama. Terdapat tiga debat presiden antara Obama dan McCain
bulan September dan Oktober 2008.[101]

Setelah debat, Obama memenangi polling nasional. Tanggal 2 November 2008, nenek Obama,
Madelyn Dunham, meninggal karena kanker pada usia 86 tahun. Obama mengetahui kematian
neneknya tanggal 3 November, satu hari sebelum pemilihan.[102]

[sunting] Presiden terpilih Amerika Serikat

Presiden Obama bertemu dengan Presiden George W. Bush di Oval Office, 10 November 2008

Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan John McCain dan menjadi orang Afrika
Amerika pertama yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.[103][104] Dalam pidato
kemenangannya yang disampaikan di depan ratusan ribu pendukungnya di Taman Grant di
Chicago, Obama menyatakan bahwa "perubahan telah tiba di Amerika."[105] Lahir di Hawaii,
Obama akan menjadi Presiden AS pertama yang lahir di luar Daratan Amerika Serikat. Ia juga
akan menjadi Presiden termuda kelima ketika menjabat dan yang kedua sejak Lincoln yang basis
politik utamanya terletak di Illinois.

Presiden terpilih Obama dijadwalkan disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 pada
tanggal 20 Januari 2009. Kode nama Agen Rahasianya yang disetujui adalah "Renegade".[106]

[sunting] Posisi politik


Sebuah metode yang digunakan pakar politik untuk memperluas ideologi adalah
membandingkan peringkat tahunan oleh Americans for Democratic Action (ADA) dengan
peringkat menurut American Conservative Union (ACU).[107] Berdasarkan tahun-tahunnya di
Kongres, Obama memiliki peringkat konservatif rata-rata seumur hidup sebesar 7.67% dari
ACU,[108] dan peringkat liberal rata-rata seumur hidup 90% dari ADA.[109]

Obama adalah penentang awal kebijakan terhadap Irak oleh administrasi Bush.[110] Tanggal 2
Oktober 2002, Presiden George W. Bush dan Kongres menyetujui resolusi bersama yang
mencetuskan Perang Irak,[111] Obama menyampaikan kampanye anti-Perang Irak pertamanya di
Chicago di Federal Plaza, menentang perang.[112] Tanggal 16 Maret 2003, Presiden Bush
memberikan ultimatum 48 jam kepada Saddam Hussein untuk meninggalkan Irak sebelum invasi
ke Irak oleh AS,[113] Obama mengadakan kampanye anti-Perang Irak terbesarnya di Chicago di
Daley Plaza dan mengatakan pada kerumunan orang bahwa "belum terlambat" untuk
menghentikan perang.[114]

Obama berkampanye di Pennsylvania, Oktober 2008

Obama menyatakan bahwa bila ia terpilih ia akan melakukan pemotongan pengeluaran negara
sebanyak puluhan milyar dolar, menghentikan investasi terhadap sistem pertahanan misil yang
"tak terbukti", tidak "mempersenjatai" angkasa, "pengembangan perlahan Sistem Pertempuran
Masa Depan," dan berusaha menghapus seluruh senjata nuklir. Obama menyerukan pengakhiran
pembuatan senjata nuklir baru, mengurangi stok nuklir AS, melakukan pelarangan global pada
pembuatan bahan misil, dan melakukan negosiasi dengan Rusia untuk membawa misil balistik
antarbenua keluar dari status waspada tinggi.[115]

Bulan November 2006, Obama mengumumkan "penarikan tentara AS dari Irak" dan pembukaan
dialog diplomatik dengan Suriah dan Iran.[116] Dalam pidato Maret 2007 pada American Israel
Public Affairs Committee, sebuah lobi pro-Israel, ia mengatakan bahwa cara utama untuk
mencegah Iran membuat senjata nuklir adalah melalui pembicaraan dan diplomasi, meskipun ia
tidak mencabut aksi militer.[117] Obama telah menandakan bahwa ia akan melakukan "diplomasi
presiden langsung" dengan Iran tanpa prasyarat.[118] Mengenai strateginya dalam memberantas
terorisme global bulan Agustus 2007, Obama mengatakan "itu adalah kegagalan besar dalam
mengambil langkah" terhadap pertemuan pimpinan al-Qaeda 2005 yang dikonfirmasikan
intelijen AS yang dilakukan di Wilayah Kesukuan Federal Pakistan. Ia mengatakan bahwa
sebagai presiden ia tak akan mengabaikan kesempatan itu, bahkan tanpa dukungan pemerintah
Pakistan.[119]
Bulan Desember 2005, di kolom opini Washington Post, dan kampanye koalisi Save Darfur pada
April 2006, Obama meminta aksi yang lebih keras untuk menentang genosida di Darfur, Sudan.
[120]
Ia telah mendivestasikan $180.000 milik pribadi dalam bentuk saham di Sudan, dan telah
melakukan divestasi dari perusahaan yang beroperasi di Iran.[121] Dalam Foreign Affairs keluaran
Juli-Agustus 2007, Obama mengumumkan pembelajaran kebijakan luar negeri setelah Perang
Irak dan pembaruan militer Amerika, kepemimpinan diplomatik dan moral di dunia. Mengatakan
"kami tak dapat mundur dari dunia ataupun mencoba memecahnya menjadi beberapa bagian,"
katanya kepada orang Amerika untuk "memimpin dunia, menurut keyakinan dan
percontohan."[122]

Mengenai urusan ekonomi, pada April 2005, ia mempertahankan kebijakan kesejahteraan sosial
New Deal oleh Franklin D. Roosevelt dan menetapkan keanggotaan pribadi untuk Social
Security.[123] Setelah Badai Katrina, Obama berpidato menentang perlakuan pemerintah terhadap
masyarakat kelas ekonomi berkembang, meminta kedua partai politik mengambil langkah untuk
mengembalikan jaring keselamatan sosial bagi orang miskin.[124] Sebelum mengumumkan
kampanye presidennya, Obama mengatakan ia mendukung perawatan kesehatan universal di
Amerika Serikat.[125] Obama berencana memberi penghargaan pada guru karena jasanya dari
sistem merit pay tradisional, menjamin persatuan bahwa perubahan dapat dilakukan melalui
proses penawaran kolektif.[126]

Obama berbicara dalam kampanye di Conway, South Carolina[127]

Bulan September 2007, ia menyalahkan kelompok-kelompok lobi karena menghina kode pajak
AS.[128] Rencananya adalah menghapus pajak bagi warga negara senior dengan pendapatan
kurang dari $50.000 per tahun, melakukan pemotongan pajak pendapatan bagi warga
berpendapatan $250.000 juga pemotongan pajak keuntungan dan dividen kapital,[129] menutup
hutang pajak perusahaan, mengangkat pendapatan pajak Social Security, melarang suaka pajak
lepas pantai, dan menyempurnakan pengisian pengembalian pajak pendapatan dengan mengisi
terlebih dahulu upah dan informasi bank yang telah dikumpulkan oleh IRS.[130] Mengumumkan
rencana energi kampanye presidennya pada Oktober 2007, Obama merencanakan sistem lelang
cap and trade untuk melarang emisi karbon dan program investasi sepuluh tahun pada sumber
energi baru untuk mengurangi ketergantungan AS terhadap minyak impor.[131] Obama
mengatakan bahwa semua kredit polusi harus dijual, tanpa penuaan kredit untuk perusahaan
minyak dan gas, dan pengeluaran pendapatan yang diperoleh dari biaya pembangunan energi dan
transisi ekonomi.[132]

Obama telah mendorong Demokrat untuk menggaet para evangelis dan kelompok agama
lainnya.[133] Bulan Desember 2006, ia bergabung dengan Sen. Sam Brownback (R-KS) pada
"Pertemuan Global mengenai AIDS dan Gereja" yang diorganisir oleh pemimpin gereja Kay dan
Rick Warren.[134] Bersama dengan Warren dan Brownback, Obama melakukan tes HIV,
sebagaimana yang dilakukannya di Kenya kurang dari empat bulan sebelumnya.[135] Ia meminta
"orang-orang melakukan hal yang sama" dan tidak malu melakukannya.[136] Dengan 8.000
anggota United Church of Christ pada Juni 2007, Obama meminta pemimpin Kristen berhaluan
kanan (fundamentalis) untuk "memahami apa yang memisahkan kita."[137]

[sunting] Keluarga dan kehidupan pribadi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keluarga Barack Obama

Barack Obama dan istrinya Michelle Obama.

Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia bekerja sebagai asosiat
musim panas untuk firma hukum Sidley & Austin di Chicago.[138] Sebagai penasehat Obama
selama tiga bulan di firma itu, Robinson bergabung dengannya dalam kelompok sosial, tapi
menolak permintaan awalnya untuk berkencan.[139] Mereka mulai berkencan pada musim panas
itu, bertunangan tahun 1991, dan menikah tanggal 3 Oktober 1992.[140] Anak pertama mereka,
Malia Ann, lahir tahun 1998,[141] diikuti oleh anak kedua, Natasha ("Sasha"), tahun 2001.[142]

Menyetujui pembuatan buku,[143] keluarga ini pindah tahun 2005 dari sebuah kondominium di
Hyde Park, Chicago ke rumah mereka senilai $1.6 juta di Kenwood, Chicago.[144] Pembelian
tanah dan penjualannya ke Obama oleh istri si pembangun dan temannya Tony Rezko menarik
perhatian media karena dakwaan dan keyakinan Rezko terhadap hukuman korupsi politik yang
tidak berhubungan dengan Obama.[145]

Bulan Desember 2007, majalah Money memperkirakan kekayaan keluarga Obama mencapai
$1.3 juta.[146] Pembayaran pajak mereka tahun 2007 memperlihatkan pendapatan rumah tangga
sekitar $4.2 juta dari sekitar $1 juta pada 2006 dan $1.6 juta pada 2005 yang kebanyakan berupa
hasil penjualan bukunya.[147]
Obama bermain basket dengan militer AS di Djibouti tahun 2006.[148]

Dalam wawancara tahun 2006, Obama menjelaskan keragaman keluarganya. "Michelle akan
memberitahukan bahwa ketika kami bersama untuk Natal atau Hari Pengucapan Syukur, rasanya
seperti PBB kecil," katanya. "Saya mempunyai saudara yang mirip seperti Bernie Mac, dan saya
juga mempunyai saudara yang mirip Margaret Thatcher."[149] Obama memiliki tujuh saudara tiri;
dari keluarga Kenya ayahnya enam orang, dan satu orang adik tiri, Maya Soetoro-Ng, anak dari
ibunya dengan suami keduanya yang berasal dari Indonesia.[150] Ibu Obama lahir dari orangtua
ibunya di Kansas, Madelyn Dunham[151] hingga kematiannya pada 2 November 2008, sebelum
pemilihan presiden.[152] Dalam buku Dreams from My Father, Obama mengaitkan sejarah
keluarga ibunya dengan pendahulu orang Indian dan saudara jauh Jefferson Davis, presiden
Konfederasi selatan pada Perang Saudara Amerika.[153]

Obama bermain basket, sebuah olahraga yang diikutinya sebagai anggota tim SMA-nya.[154]
Sebelum mengumumkan pencalonan presidennya, ia memulai usaha untuk berhenti makan.

Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah berkembang di masa
dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama menulis bahwa "ia tidak dibesarkan
dalam keluarga religius." Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius (yang
dijelaskan Obama sebagai "Metodis dan Baptis yang non-praktik") yang terpisah dari agama,
"dalam beberapa hal adalah orang yang sangat spiritual yang pernah kukenal." Ia
menggambarkan ayahnya sebagai "seorang Muslim", tapi "mengakui ateis" ketika orangtuanya
bertemu, dan ayah tirinya sebagai "seseorang yang melihat agama tidak terlalu berguna." Dalam
buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui bekerja dengan gereja hitam sebagai
koordinator masyarakat ketika masih berusia 20 tahunan, ia mulai memahami "kekuatan tradisi
religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial."[155] Ia dibaptis di Trinity United
Church of Christ tahun 1988.[156]

[sunting] Budaya dan pandangan politik


Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan Jakarta, dan
pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat berbeda dengan politikus Afrika-
Amerika yang mengawali karier mereka pada 1960-an melalui partisipasi pada gerakan hak-hak
sipil.[157] Mengenai pertanyaan tentang apakah ia "cukup hitam," Obama menanggapi pada
National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat ini tidak mengenai
penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah pemilih berkulit hitam. Obama
mengatakan bahwa "kami masih terjebak bila Anda berpihak pada orang berkulit putih maka
pasti ada yang salah."[158]

Mengikuti pidato awal John F. Kennedy, Obama menghargai masa mudanya dalam pidato
kampanye Oktober 2007: "Saya takkan berada di sini bila, kesempatan tidak diberikan pada
generasi yang baru."[159]

Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai faktor menentukan


untuk pandangan publiknya.[160] Tidak hanya beberapa pemungutan suara yang memperlihatkan
dukungan kuat kepadanya di negara lain,[161] tapi Obama juga membuat hubungan dengan politisi
luar negeri dan pimpinan negara terpilih bahkan sebelum pencalonan presidennya, terutama
dengan Perdana Menteri Tony Blair, yang dijumpainya di London pada tahun 2005,[162] dengan
pimpinan Partai Demokrat Italia Walter Veltroni, yang mengunjungi kantor Senat Obama tahun
2005,[163] dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang juga mengunjunginya di Washington
tahun 2006.[164]

Anda mungkin juga menyukai