Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Sadiqul Iman H1E108059 (Angkatan 2008)
Gina Lovasari H1E108020 (Angkatan 2008)
Ayu Azhar Wijhar Utami H1E108027 (Angkatan 2008)
Prihatini Saputeri H1E108072 (Angkatan 2008)
Menyetujui
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan
Dampak kesehatan dari perubahan iklim sulit untuk diukur karena tidak
hanya melibatkan masa depan yang tidak pasti, tetapi juga karena adanya kesulitan
dalam mendefinisikan dampak kesehatan pada manusia itu sendiri. Studi
epidemiologis sendiri sangatlah jarang dalam mempelajari hubungan antara iklim
dan kesehatan, sebagian besar studi hanya fokus pada satu kejadian, baik itu
tempat, iklim maupun kesehatan.
Penyakit yang sering timbul dari adanya perubahan iklim itu sendiri sangatlah
banyak dan beragam. Salah satunya adalah penyakit flu burung yang banyak
menyerang kawasan Asia pada umumnya serta Indonesia pada khususnya
beberapa tahun yang lalu.
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain
dari penyakit ini antara lain avian influenza. Etiologi penyakit ini adalah virus
influenza. Dikenal beberapa tipe virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus
Influenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu: H1N1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2
dan lain-lain. Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pathogenic Avian
Influenza Virus, strain H5N1.
Untuk itu, secara umum akan dibahas kaitan antara gambaran pengetahuan
masyarakat dan perilaku masyarakat terhadap kasus penyebaran flu burung di
Indonesia dari tahun 2005-2008 dan pengaruh perubahan iklim yang ekstrem, serta
upaya pencegahan yang efektif untuk mengurangi kasus flu burung tersebut, baik
dari peran serta pemerintah maupun organisasi lainnya yang bergerak di bidang
penanggulangan penyakit flu burung dengan bantuan software Sistem Informasi
Geografis (SIG).
C. PERUMUSAN MASALAH
Flu burung merupakan penyakit yang sangat mematikan bagi manusia. Baik
yang bersentuhan langsung dengan unggas yang terinfeksi virus avian influenza
maupun yang tidak mempunyai riwayat sedikitpun bersentuhan langsung dengan
unggas yang terinfeksi flu burung. Berbagai upaya pencegahan yang dilakukan oleh
pemerintah dirasa belum efektif untuk mengatasi jatuhnya korban dari penyakit flu
burung ini, serta ditambah kurangnya partisipasi masyarakat untuk melakukan
tindakan pencegahan terhadap penyebaran penyakit flu burung.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis, kasus infeksi Highly Pathogenic
H5N1 Avian Influenza (HPAI) yang dilaporkan ke WHO sampai dengan bulan
Agustus 2006, Indonesia menempati posisi pertama untuk kasus kematian dengan
total kematian mencapai 46 kasus dari 10 negara yang menjadi pandemi dari kasus
flu burung di dunia.
Maka dalam penelitian ini, penulis akan mengamati bagaimana gambaran
pengetahuan masyarakat dan perilaku masyarakat terhadap kasus penyebaran flu
burung di Indonesia dari tahun 2005-2008, serta upaya pencegahan yang efektif
untuk mengurangi kasus flu burung tersebut dengan bantuan software Sistem
Informasi Geografis (SIG).
D. TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pengetahuan masyarakat dan perilaku masyarakat terhadap kasus
penyebaran flu burung di Indonesia serta proses penyebaran flu burung dari tahun
ke tahun, sehingga didapatkan prediksi adanya penyakit flu burung menggunakan
dengan bantuan software Sistem Informasi Geografis (SIG) dan bagaimana cara
pencegahannya di tahun yang akan datang.
F. KEGUNAAN
G. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Foster dan Anderson (1978) & Salita Sarwono (1993) dalam
Patawari (2010) menyatakan bahwa melakukan suatu tindakan seseorang terlebih
dahulu mengkomunikasikan rangsangan yang diterimanya dengan keadaan dalam
diri dan perasaannya. Keadaan dalam diri yang dimaksud adalah pengetahuan,
kepercayaan dan sikap. Selanjutnya komunikasi inilah yang disebut sebagai proses
mental tersebut akan terwujud pada apakah ia melakukan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan tertentu.
Tindakan ini memiliki tingkatan-tingkatan. Tingkatan-tingkatan tersebut
adalah :
a. Persepsi (perceptation). Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama
b. Respon terpimpin (guided response). Dalam melakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang besar sesuai dengan contoh merupakan indicator kedua.
c. Mekanisme (mechanism). Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara otomatis atau sesuatu sudah merupakan kebiasaan, maka
ia mencapai praktik tigkat atas.
d. Adaptasi (adaptation). Suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi
keberanian tindakan tersebut.
Penyebaran flu burung khususnya pada lingkungan peternakan dapat
dipengaruhi oleh bagaimana tindakan yang diterapkan oleh para peternak dalam
melakukan aktivitas ternak sehingga pencegahan terhadap penyakit flu burung
dapat dilaksanakan sperti pemberian vaksinasi, kativitas pembersihan kandang dan
pembatasan terhadap orang-orang yang ingin berkunjung ke tempat-tempat
peternakan (Patawari, 2010).
Menurut drh.Agus Setiyono MS, PhD, ahli patologi dari Fak. Kedokteran
Hewan IPB menyatakan bahwa untuk pencegahan efektif flu burung tidak hanya
memberikan vaksin pada unggas saja melainkan desinfektan juga memiliki peran
penting dalam pencegahan flu burung baik di rumah maupun di lingkungan
peternakan. Selain itu pula, hingga saat ini terapi efektif yang pasti untuk penyakit
Avian Influenza belum ada sehingga untuk upaya mengendalikan atau mencegah
penyebarannya virus akan lebih efektif dibanding dengan upaya untuk
mengobatinya. Desinfektan yang baik adalah yang harus memiliki spektrum luas
terhadap mikroorganisme (mampu membunuh bakteri, virus, spora dan jamur),
efeknya cepat, tidak meninggalkan mikroorgansime yang resisten. Tidak
meninggfalkan residu, tidak diwarnai dan korosif serta memiliki toksisitas rendah
sehingga aman untuk manusia dan hewan. Untuk upaya pengendalian dan
pencegahan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dan bagian tubuh yang lain
setelah melakukan kontak dengan unggas, mencuci peralatan rumah tangga dan
menyemprot tempat yang berisiko terkontaminasi virus H5N1 dengan desinfektan
(Antara News, 2008).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara umum
prinsip-prinsip kerja yang higienis, seperti :
a. Mencuci tangan dengan alat pelindung diri. Ini merupakan upaya yang harus
dilakukan oleh mereka yang kontak dengan binatang, baik dalam keadaan mati
apalagi dalam keadaan hidup.
b. Karena telur dapat juga tertular, maka penanganan kulit telur dan telur mentah
perlu dapat perhatian pula.
c. Daging unggas harus dimasak smpai suhu 70 oC atau 80oC selama sedikitnya 3
menit.
d. Pola hidup sehat dalam hal ini adalah makanan yang bergizi dan seimbang,
istirahat cukup, olahraga teratur (Patawatari, 2010).
Langkah-langkah lain yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan
virus flu burung, yaitu :
a. Menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah setiap hari.
b. Berantas lalat dengan obat lalat.
c. Jauhi kontak langsung dengan ayam, bebek dan hewan unggas lainnya.
d. Ajari anak-anak agar : (1) tidak menyentuh burung meski hanya bulu-bulunya ;
(2) untuk sementara jangan memelihara hewan di rumah; (3) segera mencuci
tangan dengan sabun selesai berdekatan atau menyentuh hewan peliharaan
atau hewan ternak; (4) jangan tidur berdekatan dengan unggas.
e. Jika tidak sengaja berada diwilayah yang terserang virus flu burung bahkan
menyentuh hewan unggas atau berjalan di tanah yang mengandung kotpran
hewan, segeralah cuci dengan sabun.
f. Jika memelihara unggas atau burung dalam rumah, sebaiknya cermati
kesehatannya. Jika ada unggas yang mati, segera bakar dan kuburkan agar
tidak menimbulkan debu sewaktu menggali tanah, basahi dulu tanah tempat
tempat penguburan hewan. Setelah mengubur hewan langsung, bersihkan
daerah sekitarnya.
g. Bagi siapapun yang mempunyai gejala atau demam sebaiknya segera memakai
masker pada saat bersin atau batuk.
h. Sesudah memotong dan mempersiapkan ayam atau unggas untuk dimasak,
segerakan untuk mencuci tangan dengan sabun.
i. Sebelum dimasak telur perlu dicuci terlebih dahulu dengan sabun (Patawari,
2010).
H. METODE PENELITIAN
Pengetahuan masyarakat
Kasus Kematian
Perilaku
Virus AI
Iklim
Dari kerangka tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kasus kematian manusia
akibat flu burung dapat disebabkan karena kurangnya peran dan partisipasi
pemerintah yang kurang efektif sehingga berdampak pada kurangnya pengetahuan
masyarakat akan adanya penyakit flu burung dan dampak kematian pada
masyarakat itu sendiri, disamping ditambah dari perilaku masyarakat itu sendiri yang
kurang peka dalam menjaga kebersihan diri, khususnya bagi peternak unggas yang
tidak memperdulikan kebersihan kandang unggas sehingga virus Avian Influenza
(AI) dapat berkembang biak dengan pesat dan mengakibatkan kematian pada
unggas bahkan juga menyerang manusia itu sendiri.
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini hanya dari data sekunder yang
diperoleh dari literatur-literatur internet yang berhubungan erat dengan kasus
kematian akibat penyakit flu burung di Indonesia umumnya dan di Pulau Jawa
khususnya. Dari pengumpulan data didapatkan tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Kasus Kematian Flu Burung di 5 Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2005-2008
No Provinsi 2005(α) 2006(β) 2007(γ) 2008(δ)
.
1 Banten 5 5 10 25
2 DKI Jakarta 6 11 22 29
3 Jawa Barat 3 11 23 26
4 Jawa Tengah 0 2 5 10
5 Jawa Timur 0 1 5 5
Sumber : (α) Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007); (β) Lenny &
Sahruddin (2009); (γ) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Admin,
Universitas Kristen Petra (2008); (δ) WHO dalam The Community-Based Avian
Influenza Control Project (CBAIC)(2008).
Teknik Analisis
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini hanya 3 bulan yang terdiri dari survey
dan pencarian data sekunder, perumusan proposal penelitian dan pelaksanaan.
Berikut disajikan pada Gambar 3.
Bulan 3
Bulan 2
Column3
Bulan 1
J. RANCANGAN BIAYA
4 Transportasi 500.000,00
5 Konsumsi 400.000,00
Total 3.080.000,00
K. DAFTAR PUSTAKA