Retina merupakan membran yang tipis, halus dan tidak berwarna, serta
tembus pandang. Yang terlihat merah pada fundus adalah warna dari koroid.
Retina ini terdiri dari macam – macam jaringan, jaringan saraf dan jaringan
pengokoh yang terdiri dari serat – serat Mueller, membrana limitans interna dan
(sel batang dan kerucut) atau sel glia, yang bersifat ganas. Kelainan ini bersifat
kongenital yang timbul pada anak – anak dan bayi sampai umur 5 tahun. (1,3,4)
Umumnya penderita datang pada stadium lanjut dari tumor, karena pada
(1)
stadium awal biasanya tidak memberikan keluhan. 95 % kasus dapat
didiagnosa sebelum umur 5 tahun. Tumor dapat terjadi secara bilateral (25%) dan
penglihatan dan hidup pasien dengan retinoblastoma telah maju dengan signifikan
DEFINISI
Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblatik yang
tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina yang ditemukan pada
1
ETIOLOGI
Terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan
protektif yang berada dalam pita kromosom 13 q 14. Bisa karena mutasi atau
diturunkan. (2,6)
EPIDEMIOLOGI
yang diturunkan secara autosom dominan, dapat pula mengenai satu mata yang
Pada wanita sama banyak dengan pada pria dan dapat mengenai semua
ras. (1,4)
PATOFISIOLOGI
dominan otosom, tetapi sekarang diduga bahwa suatu alel di satu lokus di dalam
retinoblastoma normal, yang terdapat pada semua orang, adalah suatu gen
satu alel yang terganggu di setiap sel tubuhnya, apabila alel pasangannya di sel
retina yang sedang tumbuh mengalami mutasi spontan, terbentuklah tumor. Pada
bentuk penyakit yang nonherediter, kedua alel gen retinoblastoma normal di sel
2
Retinoblastoma dapat tumbuh keluar (eksofitik) atau kedalam (endofitik).
secara bertahap akhirnya mengisi mata dan meluas melalui saraf optikus ke otak
orbita lainnya. Secara mikroskopis, sebagian besar retinoblastoma terdiri dari sel –
sel kecil, tersusun rapat bundar atau poligonal dengan inti besar berwarna gelap
dan sedikit sitoplasma. Sel – sel ini kadang – kadang membentuk “rosette Flexner
kalsifikasi. (2,9)
GEJALA KLINIS
retinoblastoma. Lebih dari 75% anak – anak dengan retinoblastoma yang pertama
leukokoria) yang seolah bersinar bila kena cahaya seperti mata kucing “amaurotic
cat’s eye”, atau strabismus, atau kemerahan dan nyeri pada mata (biasanya
yang menetap, hal ini dapat menggambarkan inflamasi atau psudo-inflamasi pada
perbedaan warna pada iris (heterochromia), berair, penonjolan kedepan pada mata
3
Penyakit ini jarang sekali didapatkan dalam stadium dini. Hal ini
disebabkan massa tumor tidak terletak didaerah makula maka tidak akan
menimbulkan gejala gangguan penglihatan. Terlebih lagi bila massa tumor hanya
pada satu mata, sehingga mata yang normal dapat mengatasi fungsi penglihatan.
Disamping itu penyakit ini biasanya mengenai bayi dan anak kecil yang belum
mata, misalnya penglihatan menjadi kabur. Orang tua tidak menyadari kelainan
yang terjadi pada anaknya. Stadium dini biasanya didapatkan pada pemeriksaan
funduskopi rutin secara kebetulan atau apabila tumor terdapat di makula retina
dan menyebabkan mata juling karena binokuler vision penderita terganggu. Gejala
juling inilah membawa penderita atau orang tua penderita pergi ke dokter. (1,7,10)
Sebagian besar penderita tumor ini datang pada keadaan stadium lanjut.
Salah satu gejala yang mendorong orang tua membawa penderita berobat adalah
refleks pupil yang berwarna putih atau kekuning – kuningan (leukokoria), seperti
mata kucing atau kelereng. Gambaran ini sebenarnya sudah menunjukkan hampir
1. Stadium tenang
Pupil lebar, di pupil tampak refleks kuning yang disebut “amaurotic cat’s
eye”. Hal inilah yamg menarik perhatian orang tuanya untuk kemudian
2. Stadium glaukoma
4
Tumor menjadi besar, menyebabkan tekanan intraokuler meningkat
(glaukoma sekunder) yang disertai rasa sakit yang sangat. Media refrakta
3. Stadium ekstraokuler
kemudian dapat pecah ke depan sampai ke luar dari rongga orbita disertai
tubuh.
KLASIFIKASI (5)
dua, yaitu :
1. Intraokuler
2. Ekstraokuler
1. Tumor soliter, berukuran < 4 diameter papil, terletak pada atau di belakang
equator.
2. Tumor multipel, berukuran tidak lebih besar dari 4 diameter papil, terletak
5
1. Tumor soliter, berukuran 4 – 10 diameter papil, terletak pada atau di
belakang equator.
equator.
kaca.
DIAGNOSIS (3,4,8)
6
2) Pemeriksaan foto rontgen, pada hampir 60 – 70 % kasus penderita
membandingkan kadar LDH humor akuos dengan serum darah. Bila rasio
1) Katarak kongenital
3) Fibroplasi retrolensa
4) Ablasi retina
6) Oklusi pupil
7) Uveitis Posterior
8) Retinitis Pigmentosa
9) Neuritis Optik
7
11) Displasia Retina
12) Panoftalmitis
PENATALAKSANAAN (4,5,6,11)
mematikannya.
3. Kriosurgeri, suhu – 700 C dengan suatu alat diberikan kepada tumor sehingga
sel – sel tumor mati oleh suhu yang rendah ini tanpa merusak jaringan mata
lain di sekitarnya.
1. Pembedahan
2. Pasca pembedahan
8
PROGNOSIS
normal umumnya baik, diantara pasien mata dengan penyakit bilateral, prognosis
visus tergantung lokasi dan luasnya keterlibatan. Salah satu studi dilaporkan
bahwa diantara pasien dengan penyakit bilateral diobati dengan konservatif 50%
mencapai visus 20/40. Peningkatan taraf hidup pada pasien dengan retinoblastoma
dimana telah dilengkapi dengan diagnosa dini dan perbaikan metode pengobatan.
Telah dilaporkan bahwa ketahanan hidup lebih besar diantara pasien yang
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Nana Wijana. Ilmu Penyakit Mata Edisi 3. Jakarta, 1983 : 140 – 141
11. M. Nenadov Beck et al. First Line Chemotherapy With Local Treatment
Can Prevent External – Beam Irradiation and Enucliation In Low Stage
Intraocular RetinoblastomaIn : Journal of Clinical Oncology Vol. 18 No.
15 August 2000 : 2881 – 2887.
10