PENDAHULUAN
1
terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau emosi
buruk. Berbagai buku psikologi yang membahas masalah emosi seperti yang
dibahas Atkinson (1983) membedakan emosi hanya 2 jenis yakni emosi
menyenangkan dan emosi tidak menyenangkan. Dengan demikian emosi di kantor
dapat dikatakan baik atau buruk hanya tergantung pada akibat yang ditimbulkan
baik terhadap individu maupun orang lain yang berhubungan (Martin, 2003).
Emosi menjadi penting karena ekspresi emosi yang tepat terbukti bisa
melenyapkan stress pekerjaan. Semakin tepat mengkomunikasikan perasaan,
semakin nyaman perasaan tersebut. Ketrampilan manajemen emosi
memungkinkan individu menjadi akrab dan mampu bersahabat, berkomunikasi
dengan tulus dan terbuka dengan orang lain. Berbagai riset tentang emosi
umumnya berkesimpulan sederhana bahwa ‘adalah penting untuk membawa
emosi yang menyenangkan ke tempat kerja’. Emosi yang tadinya sering ditinggal
di rumah saat berangkat kerja saat ini justru semakin perlu dilibatkan di setiap
setting bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Reaksi fisiologis yang kuat. Emosi muncul disertai adanya reaksi fisiologis
yang cukup untuk membuat Anda menyadari adanya perbedaan dalam diri Anda.
Misalnya detak jantung meningkat cepat, tangan gemetar, ingin kabur, dan
sebagainya.
Ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika. Artinya,
semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi. Ekspresi wajah
sedih pada orang Skandinavia, sangat mirip dengan ekspresi wajah sedih pada
orang Papua. Demikian juga ekspresi wajah bahagia orang Arab, mirip dengan
ekspresi bahagia orang Jawa.
Emosi merupakan informasi dari satu orang ke yang lainnya. Melalui
emosi, seseorang menyampaikan maksud pada orang lain. Takut yang dialami
seseorang sebagai informasi bahwa ia tidak mau melakukan sesuatu. Marah yang
dialami merupakan informasi bahwa ia tidak suka diperlakukan seperti perlakuan
yang sudah diterimanya. Pendek kata, melalui emosi kita tahu apa yang telah
terjadi.
Emosi membantu adaptasi terhadap perubahan situasi lingkungan.
Bayangkan jika manusia tidak merasa takut terjun ke dalam jurang. Maka,
mungkin kematian manusia adalah hal yang biasa terjadi. Karena adanya takut,
maka manusia berupaya menyiasati adanya jurang, mungkin membuat jembatan,
membuat pagar pembatas, atau menjauhinya.
Kemunculan emosi biasanya spontan, tidak disadari dan tanpa diniatkan.
Tiba-tiba saja Anda mengalami emosi tertentu. Anda baru sadar mengalami
sebuah emosi setelah emosi itu Anda alami. Misalnya Anda bertemu orang asing,
maka spontan saja Anda mengalami emosi. Anda tidak akan bisa meniatkan untuk
mengalami emosi tertentu. Anda tidak bisa berniat untuk takut saat pergi ke hutan.
Secara umum emosi dikategorikan menjadi dua jenis yaitu emosi dasar
positif dan emosi dasar negatif. Emosi dasar positif adalah perasaan berupa
sukacita (joy), yakin/ percaya (trust/ faith), pengharapan (hope), syukur (praise),
berbela rasa (compassion), mau mengerti dan menerima (willingness to
understand and to accept). Emosi dasar positif ini sering disebut sebagai kekuatan
biofilik, (cinta kehidupan, pro vita).
4
Sedangkan emosi dasar negatif adalah perasaan berupa dengki, dendam,
iri, kejam, menolak dan tak mau mengerti. Emosi jenis ini merupakan kekuatan
nekrofilik karena dapat menjadi kekuatan yang bersifat merugikan dan
mematikan.
1. Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran
sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Orang-orang
cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak
aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif
terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh
informasi negatif.
2. Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan
pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi
5
penyebab perbedaan tersebut. Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai
hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.
5. Fungsi emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles
Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu
manusia memecahkan masalah. Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’
orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup –
tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat
berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan
memprediksi perilaku manusia lain.
6
1. Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami
suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah
dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain,
sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun.
Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa
pun secara lebih intens atau memiliki intensitas afek (perbedaan individual
dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi.
3. Cuaca
Cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Seorang ahli
menyimpulkan, "Berlawanan dengan pandangan kultur yang ada, data ini
menunjukkan bahwa orang-orang tidak melaporkan suasana hati yang lebih
baik pada hari yang cerah atau sebaliknya.
4. Stres
Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang
terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan
para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang semakin lama seiring
berjalannya waktu semakin meningkat.
5. Aktivitas sosial
Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial
dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana
hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh. Penelitian mengungkap
bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih
diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif
7
dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-
menerus.
6. Tidur
Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja
dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan
kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan
mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan
orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk
pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.
7. Olahraga
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan
suasana hati positif.
8. Usia
Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun
mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring
bertambahnya usia seseorang.
9. Gender
Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi
emosional yang lebih besar dibandingkan pria. Mereka megalami emosi secara
lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif
yang lebih sering, kecuali kemarahan. Tidak seperti pria, wanita juga
menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca
petunjuk nonverbal dan paralinguistik secara lebih baik.
8
Pengaruh-pengaruh organisasional
Pengaruh-pengaruh budaya
Semua orang tahu emosi dapat merugikan kesehatan, namun, jarang yang
dapat menahan diri ketika mengalami hal yang menyinggung perasaan pribadi.
Perlu diketahui, bahwa saat amarah Anda meluap-luap, Anda justru sedang
mempersulit diri sendiri karena kesalahan orang lain, yang membuat jasmani
Anda juga ikut menderita.
9
Otak besar
Emosi dapat merusak rhythmic yang menghalangi dengan rangsangan otak
besar mempercepat penuaan sel otak dan melemahkan fungsi otak. Lagipula
sejumlah besar darah yang mengalir deras ke otak, membuat beban pembuluh
darah otak bertambah, disaat demikian racun yang terkandung dalam darah paling
banyak, dan kandungan oksigen paling sedikit, terhadap sel otak tidak lebih baik
dari racun. Kusutnya pikiran ketika murka adalah bukti otak kekurangan oksigen.
Tindakan positif: Dengan cara duduk. Sebab saat mengambil tindakan
dengan cara berdiri, pengeluaran hormon paling cepat, sebaliknya bila dengan
cara duduk maka peningkatan pengeluaran tidak akan begitu cepat. Dengan cara
duduk sedikit lebih lama ini juga dapat mengurangi secara drastic rasio terjadinya
impuls (dorongan hati-emosi).
Jantung
Setiap timbul emosi atau maksud negatif pasti akan membuat denyut
jantung bertambah cepat, daya penyusutan jantung bertambah kuat, tekanan darah
naik, darah menjadi lengket dan kental. Darah yang mengalir deras ke otak dan
muka dalam jumlah besar, dapat menyebabkan darah yang disuplai ke jantung itu
sendiri berkurang dan mengakibatkan otot kekurangan oksigen. Demi persediaan
oksigen yang cukup, jantung terpaksa bekerja ekstrem, sekali bergolak, maka
denyut jantung akan semakin tidak teratur, dan itu akan lebih fatal.
Tindakan positif Meskipun pura-pura, tetap harus tersenyum. Saat anda
tersenyum, segera terbayang sejumlah hal yang menyenangkan dalam benak anda.
Dalam kondisi siap tempur semua organ vital mendapat kebebasan, darah
cenderung merata, denyut jantung kembali normal dan teratur.
Hati
Saat emosi, organisme dapat mengeluarkan suatu zat yang berfungsi pada
sistem saraf sentral, membuat gula darah naik, penguraian lemak bertambah kuat,
10
dan asam lemak bebas dalam sel hati dan darah bertambah. Asam lemak bebas
memiliki racun sel yang sangat kuat, terhadap sel hati ia seperti makanan lezat
bagi tubuh, diperlukan jika kurang, sebaliknya merupakan pembunuh bila
kelebihan.
Tindakan posistif : Saat emosi, segera minum segelas air putih. Air dapat
mendorong mengeluarkan asam lemak bebas dalam tubuh, bahkan dapat
mengurangi racunnya.
Kulit
Saat emosi, sejumlah besar darah mengalir deras ke muka, saat demikian
oksigen dalam darah tidak banyak, sedangkan asam lemak bebas dan racun
lainnya bertambah, racun-racun ini dapat merangsang kandung bulu,
menyebabkan tingkat radang dalam yang tidak sama di sekitar kandung bulu,
akibatnya timbul noda dan problem kulit lainnya. Menurut hasil penelitian
kedokteran AS terhadap 5000 wanita yang ditumbuhi dengan noda di wajahnya
menunjukkan, bahwa saat suasana hati mereka dalam kondisi tidak bergairah, obat
apapun terhadap pengobatan noda semuanya masih lumayan efektif. Sebaliknya
saat hubungan antar manusia pada sejumlah wanita diantaranya itu mengalami
perbaikan, noda di wajah mereka malah sembuh tanpa pengobatan.
Tindakan positif: Gaya merentang segi tiga dalam Yoga. Sepasang kaki
dipisah, tarik nafas, sepasang tangan dimiringkan sejajar, kemudian hirup udara
lalu perlahan-lahan miringkan pinggang ke kanan, tangan kanan diletakkan di atas
lantai di sebelah kanan kaki, lakukan latihan ini secara bergantian posisi. Dengan
gaya demikian dapat menetralisir kondisi tubuh, agar racun dapat dikeluarkan, dan
membuat kulit kembali sehat berkilau.
11
Tindakan posistif:Sikap duduk dalam senam Yoga. Sikap duduk, rileks,
pejamkan mata, hirup nafas dalam-dalam, kepala menghadap ke depan dan
lenturkan ke bawah, rahang bawah atau dagu menyangga erat tulang dada, lalu
angkat kepala perlahan-lahan, tarik nafas. Ia memiliki efek mengurut kelenjar
gondok, dapat membantu melenyapkan perasaan sedih dan amarah, selanjutnya
karena efek kelenjar gondok betambah kuat, sehingga segenap tubuh akan
mendapat manfaat positif.
Lambung
Kekacauan kerja sel otak yang emosi menimbulkan rangsangan pada saraf
simpatik, dan secara langsung berefek pada pembuluh darah dan jantung,
membuat jumlah darah di lambung dan usus berkurang, pristalsis menjadi lamban,
nafsu makan menjadi buruk, getah lambung meningkat, jika parah dapat
menyebabkan tukak lambung. Selain itu juga dapat mengeluarkan hormon menipu
saraf sentral, membuat kita tidak nafsu makan, tepatnya yang sering disebut
“pelampiasan amarah” (amarah sudah terlampiaskan).
Tindakan positif: Bernafas gaya perut. Ini dapat membuat saraf
parasimpatik yang menangani ketenangan bekerja, melawan kegairahan saraf
simpatik, selain itu juga dapat mengurut bagian lambung, meredakan gangguan di
sekitar jasmani.
Paru-paru
Saat perasaan berkobar-kobar, darah yang mengalir setiap menit melalui
jantung bertambah kencang, terhadap kebutuhan oksigen juga meningkat, dan
kapasitas kerja paru-paru tiba-tiba meningkat. Selain itu, karena hormon berefek
pada sistem saraf, membuat nafas terengah-engah, bahkan terjadi gejala
pengambilan nafas yang berlebihan, gelembung paru terus meluas, tidak ada
waktu menyusut, dengan begitu otomatis tidak mendapatkan istirahat dan suasana
rileks yang sewajarnya, sehingga merusak kesehatan paru-paru.
Tindakan posistif: Fokuskan pada lantai, tarik nafas dalam-dalam dan
secara perlahan sebanyak 5 kali, rasakan perubahan suhu udara yang dihirup dan
dikeluarkan. Cara bernafas demikian dapat membuat gelembung paru beristirahat,
12
oksigen yang cukup bahkan dapat memperbaiki kondisi otak besar, membantu
kita menenangkan diri.
13
b. Pola-pola Kontrol Terhadap Emosi
Livson dan Bronson (dalam Powell, 1963) berpendapat bahwa dalam
mencapai kematangan emosi, pola-pola kontrol emosi yang ideal perlu dimiliki
oleh individu, misalnya tidak melakukan represi-represi emosi yang tidak perlu
dan mengendalikan emosi dengan wajar dan sesuai dengan harapan-harapan
sosial.
c. Intelegensi
Faktor-faktor intelegensi berpengaruh dalam persepsi diri, self evaluation,
atau penilaian (appraisal) terhadap orang lain dan situasi lingkungan. Individu
dengan inteligensi tinggi, kemungkinan akan memperoleh insight dalam
pemecahan masalah emosianalnya secara lebih besar.
d. Jenis Kelamin
Perbedaan hormonal maupun kondisi psikologis antara laki-laki dan
wanita menyebabkan perbedaan karakteristik emosi di antara keduanya. Kahn
(dalam Hasanat, 1994) menyatakan bahwa wanita mempunyai kehangatan
emosionalitas, sikap hati-hati dan sensitif serta kondisi yang tinggi daripada laki-
laki. Oleh karena itu, laki-laki lebih tinggi dalam hal stabilitas emosi daripada
wanita.
Lone (1986) menerangkan penyebab mengapa wanita lebih bersifat
emosionalitas daripada laki-laki. Hal tersebut terjadi karena wanita memiliki
kondisi emosi didasarkan peran sosial yang diberikan oleh masyarakat, yaitu
wanita harus mengontrol perilaku agresif dan asertifnya, tidak seperti peran sosial
laki-laki. Hal ini menyebabkan wanita kurang dapat mengontrol lingkungannya,
yang pada akhirnya menimbulkan kecemasan-kecemasan.
e. Usia
Kemasakan emosi seseorang, perkembangannya seiring dengan
pertambahan usia. Hal ini dikarenakan kematangan emosi dipengaruhi oleh
tingkat pertumbuhan dan kemasakan fisik-fisiologis daripada seseorang.
Sedangkan aspek fisik- fisiologis sudah dengan sendirinya ditentukan oleh faktor
14
usia. Akan tetapi, tiap-tiap individu adalah berbeda (menurut pendekatan
ideografi).
Faktor fisik-fisiologis juga belum tentu mutlak sepenuhnya mempengaruhi
pekembangan kemasakan emosi, karena kemasakan emosi merupakn salah satu
fenomena psikis. Tentunya determinan psikis terhadap kemasakan emosi ini
beragam, baik faktor pola asuh keluarga, lingkungan sosial, pendidikan dan
sebagainya. Jelasnya individu pada usia yang sama belum tentu mencapai tarap
kemasakan emosi yang sama pula.
Kriteria Kemasakan Emosi
15
berlebihan dapat memunculkan kepanikan yang luar biasa. Orang yang
mempunyai kemasakan emosi dapat mengotrol gejala-gejala tersebut sebelum
muncul kecemasan pada dirinya.
5. Konsisten terhadap prinsip, janji dan keinginan untuk menolong orang yang
mengalami kesulitan.
Orang yang matang secara emosi adalah orang-orang yang telah
menemukan suatu prinsip yang kuat dalam hidupnya. Ia menghargai prinsip orang
lain dan menghormati perbedaan-perbedaan yang ada. Ia selalu menepati janjinya
dan selalu bertanggung jawab dengan apa yang telah di ucapkannya. Ia juga
mempunyai keinginan untuk menolong orang lain yang mengalami kesulitan.
16
2.8. Kecerdasan Emosional
17
pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi manusia berada
diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi
yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan
pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang
lain. Menurut Harmoko (2005) Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan
untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan
dengan orang lain. Jelas bila seorang indiovidu mempunyai kecerdasan emosi
tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu
menguasai emosi atau mempunyai kesehatan mental yang baik.
18
Dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan
emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri
sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan
dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga)
unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari : kecakapan pribadi (mengelola
diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan
sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).
Salah mengelola emosi bisa membuat Anda terpuruk, tetapi bila Anda bisa
mengelola emosi dengan benar maka sukses pasti dapat diraih dan kualitas hidup
Anda pun menjadi lebih baik.
Emosi adalah kekuatan terpendam yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan setiap orang. Emosi termasuk salah satu fungsi dari pikiran bawah
sadar yang memiliki kekuatan sembilan kali lipat. Emosi bisa mempengaruhi
pikiran, sebaliknya pikiran juga bisa mempengaruhi emosi. Yang pasti, baik
pikiran maupun emosi membentuk sikap. Selanjutnya sikap itu berpotensi menjadi
tindakan. Setiap tindakan Anda membuahkan hasil.
Kabar baik untuk Anda. Jika sekarang Anda tidak puas atas hasil-hasil
yang dicapai dalam hidup Anda, maka perbaikilah cara mengelola emosi Anda.
Anda boleh percaya atau tidak percaya. Fakta membuktikan banyak orang gagal
dalam hidup ini akibat tidak sanggup mengelola emosi dengan baik. Kegagalan
dalam bisnis, karir, belajar, keluarga, dan bergaul dengan orang lain, lebih banyak
disebabkan oleh emosi yang tidak mendukung.
Kekuatan Emosi
19
media massa. Emosi sedih ini bersifat negatif, tetapi apabila dikelola dengan benar
bisa menjadi kekuatan bagi banyak orang untuk bertindak positif. Sebut saja
misalnya memberikan bantuan dan pertolongan kepada para korban. Bantuan dana
milyaran Rupiah dapat dikumpulkan dari berbagai kalangan masyarakat karena
emosi sedih berhasil diubah menjadi energi positif.
Emosi marah yang kemudian berubah menjadi dendam bisa menimbulkan
pembunuhan. Emosi marah ini bila dikelola dengan benar bisa menjadi kekuatan
dalam bentuk semangat kerja, belajar, atau berprestasi. Kemarahan Anda terhadap
kemiskinan justru menjadi kekuatan besar Anda untuk mengubah kemiskinan
menjadi hidup penuh dengan kemakmuran.
Emosi takut misalnya takut gagal bisa membuat orang tidak mau mencoba
atau berbuat sesuatu. Emosi takut gagal yang negatif ini bila dikelola dengan
benar, justru membuat seseorang rajin belajar, banyak bertanya, maupun berlatih
agar mampu melakukan sesuatu hingga berhasil. Masih ingat karya besar seperti
tembok cina, tahukah Anda bahwa tembok cina itu adalah buah dari rasa takut
diserang musuh.
Anda perlu tahu, emosi negatif sangat berbahaya bagi tubuh, pikiran, dan
kehidupan kita. Dalam psikologi terdapat istilah psikosomatis, yaitu penyakit pada
tubuh manusia yang disebabkan oleh emosi negatif. Misalnya stres menyebabkan
gangguan pencernaan, khawatir bisa menyebabkan sakit punggung, marah
menyebabkan hepatitis, dan sebagainya. Sebaliknya, dengan emosi yang positif
kita bisa menjaga kesehatan agar tetap prima dan kebal terhadap penyakit.
Bahkan, dengan emosi yang positif suatu penyakit bisa disembuhkan atau
setidaknya mempercepat penyembuhan suatu penyakit.
20
Pertama, mengubah fokus pikiran
Ketika emosi Anda sedang negatif seperti marah, kecewa, sedih, takut,
malas, dan seterusnya, maka Anda perlu menelusuri pikiran Anda lebih dulu. Ide-
ide dalam pikiran apa yang menyebabkan timbul emosi negatif itu. Ingat pikiran,
emosi, dan tubuh kita merupakan satu kesatuan.
Emosi negatif yang sedang Anda alami sesungguhnya timbul akibat ide-ide
tertentu baik pengalaman masa lalu, kejadian, atau sesuatu yang ’negatif’.
Misalnya Anda sekarang sedang sedih, maka kesedihan Anda mungkin karena
pikiran sedang melayang pada suatu kejadian tertentu mungkin orang tercinta
meninggal dunia, tagihan kredit sudah jatuh tempo bingung mau bayarnya, ingat
anak tidak dapat masuk ke sekolah favorit, atau lainnya.
Agar Anda tidak sedih terus menerus, ubahlah fokus pikiran Anda.
Gantilah fokus pikiran ’negatif’ tadi ke fokus pada ide-ide positif. Ingatlah
kejadian, pengalaman, atau seseorang yang Anda cintai. Misalnya, fokuskan
pikiran Anda pada kejadian ketika Anda bercinta dengan pasangan, masa-masa
indah saat pacaran, mendapat hadiah ulang tahun, anak-anak yang lucu, mendapat
komisi pertama, dan lain lain.
Singkatnya, ketika emosi Anda sedang negatif maka ubahlah fokus pikiran
Anda pada hal-hal yang positif, maka seketika emosi Anda pun menjadi positif.
Kedua, fisiologis
Cara kedua untuk mengelola emosi negatif menjadi emosi positif dapat
dilakukan dengan mengubah fisiologis seperti cara bernafas, cara berdiri, dan
ekspresi wajah.
Emosi negatif mempengaruhi sistim pernafasan. Pada waktu marah, nafas
menjadi pendek, lambat, dan tidak teratur. Dengan mengatur cara bernafas
menjadi panjang, dalam, dan teratur, maka emosi akan menjadi lebih tenang.
Postur tubuh, seperti cara berdiri atau duduk seseorang bisa mempengaruhi
emosi orang itu. Kalau posisi duduk menggambarkan pundak tertarik ke bawah
dan kepala menggantung ke bawah juga, nafas pendek dan lambat, mata ke bawah
dan tidak fokus, mulut tertutup rapat dan tertarik ke bawah, maka postur seperti
ini mudah mengundang pikiran dan emosi yang negatif seperti bosan, lelah, dan
21
sebagainya.
Jika seseorang ingin tampil percaya diri, postur tubuh orang itu harus
mendukung. Caranya? Misalnya pundak ditarik ke belakang, mata terbuka lebar
dan fokus ke depan, nafas cepat dan dalam, dan mulut tertarik keatas. Dengan
postur yang tepat seperti ini seseorang bisa mengubah emosi negatif menjadi
emosi positif.
Kita pasti bisa membedakan ekpresi orang yang menang dan kalah, orang
yang sukses dan yang gagal. Jauhi pola fisiologis, pola pikir, sikap, dan tindakan
orang gagal agar kita tidak menjadi seperti mereka. Sebaliknya, arahkan pada
fisiologisk, pola pikir, sikap, dan tindakan orang-orang yang menang dan sukses,
maka kita pun lambat laun bisa menang dan sukses.
Emosi kita adalah hidup kita. Jika kitaa ingin sukses, mulailah dengan
mengelola emosi. Emosi positif yang mendukung diperlukan untuk meraih sukses
dan kualitas hidup yang lebih baik.
22
KESIMPULAN
Emosi memberikan informasi dari satu orang ke yang lainnya. Rasa takut
yang dialami seseorang sebagai informasi bahwa dia tidak mau melakukan
sesuatu. Marah dialami merupakan informasi bahwa ia tidak suka diperlakukan
seperti perlakuan yang sudah diterimanya. Emosi dapat muncul tidak disadari dan
tanpa diniatkan. Seseorang baru sadar mengalami sebuah emosi setelah emosi itu
dialami sendiri, Misalnya bertemua dengan musuh, tiba-tiba saja marah.
23
orang lain. Bentuk penyampaiannya berbeda-beda, bergantung pada lingkungan
dan kondisi sosial budaya yang membentuknya.
24