Anda di halaman 1dari 3

Ketahuilah bahwa:

SYARI'AT, TARIQAT, HAKEKAT, MA'RIFAT

Syari'at adalah segala perintah dan larangan agama

Tariqat adalah pelaksanaan ibadah yang wajib maupun sunah, melaksanakan


segala perintah-Nya dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang agama.

Hakekat adalah cara pelaksanaan tariqat yang dihayati dengan jalan membuka
hijab / tutup yang menutupi hati kita untuk berhubungan langsung dengan
Ilahi Robbi Allah Azza Wa Jalla.

Contoh mengambil air wudhu atau berwudhu, artinya membersihkan diri dari
hadas kecil untuk menunaikan ibadah sholat, hakikatnya adalah membersihkan
diri dari mata dari melihat yang diharamkan untuk dilihatnya, telinga
untuk mendengarkan suara yang mengganggu konsentrasi, otak/pikiran yang
mengganggu konsentrasi, hati yang selalu mempunyai rasa dengki iri hasat
hasut, segala sesuatu yang menutupi matahati, berwudhu dengan mengahayati
hakekat berwudhu, menghilangkan / melupakan sementara persoalan duniawi,
hanya ada satu yang didalam hati yaitu niat untuk menghadap Ilahi Robbi
Allah Azza Wa Jalla, jangan badannya sholat pikirannya ingat pekerjaan,
ingat anak belum pulang, ingat macam-macam, ingat belum gajian, pikirannya
mengambang kemana, bertentangan dengan niat kita, hakikatnya berwudu adalah
membersihkan diri untuk berkomunikasi, untuk menghadap langsung kepada
Ilahi Robbi Allah Azza Wa Jalla. Kalau Anda sudah bisa mengamalkannya
hakekat berwudhu, insya Allah Sholat Anda akan khusuk. Dan ingatlah bahwa,
Anda seolah-olah melihat langsung kepada Allah Azza Wa Jalla, kalau Anda
tidak bisa melihat langsung, maka Allah yang melihat gerak-gerikmu dan
mengetahui isi hatimu, Allah Azza Wa Jalla tidak jauh dari kita,
kedekatan-Nya, adalah lebih dekat dari urat leher kita.

Rahasia Wudhu

unduk | An-Natijah | Wednesday, April 23rd, 2008

Berwudhu wajib dilakukan oleh orang yang akan mengerjakan shalat. Berwudhu harus lengkap
syarat-syaratnya, yaitu :

1. Islam.
2. Mumaiz (dapat membedakan baik dan buruk).
3. Tidak berhadas besar.
4. berwudhu dengan air yang mensucikan dan tidak ada yang menghalangi sampainya air
kekulit.

Begitu pula berwudhu harus memenuhi rukun-rukunnya, yaitu:

1. niat.
2. Membasuh muka.
3. Membasuh dua tangan sampai ke siku.
4. Menyapu sebagian kepala dengan air.
5. Membasuh dua kaki sampai ke dua mata kaki.
6. Menertibkan semua rukun wudhu.

Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku. Sapulah kepalamu dan basuhlah
kakimu sampai ke dua mata kaki” (QS. Al Maidah:6).

Kita perlu mendalami kembali makna perintah berwudhu ini. Wudhu suatu perintah Allah SWT
akan terasa tidak sulit bagi setiap orang yang ingin shalat Tetapi sudahkah kita betul-betul
merasakan manfaat wudhu itu secara lahir dan bathin ?

1. Membasuh Muka

Kelika membasuh muka (untuk mengerjakan shalat) apa yang terlintas di hati kita saat air
membasahi wajah? Setidaknya ada dua hal :

 Pertama, wajah kita akan bersih dari kotoran berupa debu dan lainnya Akhirnya perasaan
senang dan puas menyertai diri karena wajah telah bersih, dan tidak kalah pentingnya kita
merasa sehat. Dokter Ahmad Syauqy Ibrahim peneliti hidung, penyakit dalam, dan
penyakit jantung di London mengatakan : “Para pakar sampai kepada kesimpulan:
Pencelupan anggota tubuh ke air akan mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat,
mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot, menormalkan detak jantung, kecemasan
dan insomania (susah tidur) ” (Manfaat Wudhu, Republika, 5/03/07).
 Kedua, dari hakikat membasuh wajah, suatu isyarat bahwa diri kita siap berhadapan
dengan Yang Maha Kuasa Diakui, anggota tubuh kita yang selalu tampak dan disepakati
paling indah adalah wajah. Maka wajah kitayang telah indah dibasuh/disirami air lagi
agar lebih indah menghadapi panggilan Allah SWT saat shalat. Maka seyogyanyalah
setelah berwudhu kita gembira dan senang melaksanakan shalat bukannya malas dan
tidak bersemangat. Sepertihalnya di dunia, di akhirat kelak orang yang senang akan
terlihat dari wajahnya Allah SWT berfirman : “Banyak muka pada waktu itu berseri-seri,
tertawa dan gembira” (QS.’Abasa: 38-39).

Pada hakikatnya saat membasuh wajah, kita berharap dosa-dosa yang ditimbulkan oleh wajah
diampuni Allah SWT, karena mulut, hidung, mata ada pada wajah yang sering berbuat dosa.

2. Mencuci Tangan
Lahiriyahnya kita membersihkan tangan dengan air wudhu dari kotoran. Secara hakikatnya : kita
menyadari kedua tangan ini sering berbuat dosa Maka saat berwudhu kita seperti diingatkan agar
menjaga tangan dari perbuatan dosa. Kita ketahui Allah SWT memberi dua tangan pada
manusia, tetapi bahaya yang ditimbulkan oleh tangan itu berbeda bagi setiap orang. Misalnya :
mencuri. Tangan juga dapat diartikan kekuasaaan. Jika orang miskin mencuri pakai tangan,
orang “gede” tidak perlu dengan tangan langsung, tetapi bisa melalui perintah pada orang lain
atau melalui penipuan, korupsi dan sebagainya.

3. Menyapu Sebagian Kepala

Secara lahiriyah, kita menyapu kepala dengan air saat berwudhu, agar kepala dan rambut bersih
dari kotoran, sekaligus memberi kesegaran bagi kepala itu sendiri. Di kepala terdapat akal
manusia. Akal menjadikan manusia dapat membedakan baik dan buruk, maka secara rohaniah
diharapkan agar akal kita terus berupaya memahami urusan akhirat, bukan hanya berpikir untuk
dunia semata.

Syarif Hadi menyebutkan ada dua makna akal :

 Pertama, akal berarti pemahaman terhadap yang dikehendaki. Fungsinya menjelaskan


semua urusan baik berkenaan dengan masalah dunia maupun agama.
 Kedua, berarti pandangan mata bathin dan pengetahuan terhadap mana yang manfaat dan
tidak untuk dunia maupun akhirat (Syarif Hadi, Memaksimalkan Akal, Republika,
16/02/07).

4. Mencuci Kaki

Sama halnya dengan mencuci tangan, mencud kaki jugaberfungsi membersihkan kaki dan
kotoran, berupa debu, bakteri, dan lainnya yang merusak kulit. Dari sisi maknawinya kaki
diibaratkan alat transportasi tubuh, ia dapat melangkah ke mana-mana, ke tempat yang baik dan
buruk. Saat mencuci kaki ketika berwudhu, kita diingatkan kembali agar melangkahkan kaki
ketempat yang baik saja Contohnya seperti ke tempat shalat yang sebentar lagi dilakukan saat
selesai wudhu.

Maka jika kita telah sempurna syarat dan rukun wudhu, ditambah dengan melakukan sunat-sunat
wudhu seperti membaca basmalah saat berwudhu, berkumur-kumur, memasukkan air kehidung,
menyapu kedua telinga, menyilangi anak jari tangan serta kaki, dan menyapu seluruh kepala,
maka dosa kita insya Allah akan diampuni Allah SWT. Jadi dengan wudhu kita akan suci dari
dosa Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya,
maka semua dosanya keluar dari badannya, hingga keluar dari bawah kuku-kukunya”
( (HR.Muslim). (Imam Nawawi, Terjemahan Riyadhus Shalihin, Cetakan ke-IV,Halaman 33)

Anda mungkin juga menyukai