Anda di halaman 1dari 10

1.

Chlamydia

Chlamydia adalah penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia

trachomatis. Chlamydia menyebabkan penyakit pada mata dan alat kelamin manusia. Infeksi

Chlamydia dapat menyebabkan penderitanya mengalami kemandulan.

2. Kencing nanah atau gonore

Merupakan salah satu spesies dari famili Neisseriaceae. Gonokokus adalah kokus gram-negatif
yang biasanya tidak berpasangan atau berkoloni paling kecil dan bersifat patogen pada manusia,
serta secara khas ditemukan bersama atau di dalam sel PMN.

Gonokokus hanya meragi glukosa dan secara antigenik berbeda dengan Neisseria lainnya.
Cenderung tumbuh lambat pada biakan primer, karena membutuhkan arginin, hipoxantin dan
urasil. Pada isolasi bahan klinis (subbiakan selektif) mempunyai koloni khas mengandung bakteri
berpili, sedangkan pada subbiakan nonselektif membentuk koloni besar dan tidak berpili. Juga
ditemukan varian koloni transparan, bertipe koloni kecil disebabkan protein II permukaan terbuka
(Opa) maupun besar.
MORFOLOGI  DAN IDENTIFIKASI

A.     Ciri Khas Organisme

Diplokokus gram-negatif, tidak bergerak, diameternya ± 0,8 μm. Apabila soliter


berbentuk ginjal dan bila berpasangan, bagian rata (cekung) saling berdekatan.

B.     Biakan

Jika ditanam pada biakan diperkaya (misalnya; Mueller-Hinton modifikasi Thayer-


Martin) dalam 48 jam akan membentuk koloni mukoid cembung, mengkilat, menonjol
(diameter 1-5 mm), transparan (opak), tidak berpigmen dan nonhemolitik.

C.     Sifat Pertumbuhan

Paling baik tumbuh pada lingkungan Aerob, mengandung zat organik kompleks seperti
darah dipanaskan, hemin atau protein hewan dan dalam atmosfer yang mengandung CO2
5%. Memiliki persyaratan kompleks pertumbuhan, meragikan glukosa, membentuk
asam, tetapi tidak menghasilkan gas. Menghasilkan oksidase dan memberi reaksi
oksidase (+).

Pertumbuhan dihambat oleh beberapa unsur toksik didalam pembenihan (misalnya asam
lemak dan garam). Cepat mati oleh pengeringan, sinar matahari, pemanasan basah dan
disinfektan. Menghasilkan enzim autolitik yang cepat mengakibatkan pembengkakan
dan lisis in vitro pada 25°C dan pH basa.

GENETIKA DAN KEANEKAAN ANTIGEN

Gonokokus telah mengembangkan mekanisme yang berbeda-beda untuk sering berganti


antigen yang berfungsi penting dalam respon imun infeksi untuk membantu menghindari
sistem imun inang, tiap satu dari 103 Gonokokus (Pilin, Opa atau Lipopolisakarida) pada
permukaan molekul yang sama dan terbuka.

Banyak gen penyandi Pilin, tetapi hanya satu gen yang disisipkan ke situs ekspresi.
Gonokokus dapat membuang dan mengganti semua atau sebagian gen Pilin. Mekanisme
Pilin memungkinkan Gonokokus membentuk berbagai molekul Pilin dengan antigen
berbeda sepanjang waktu. Mekanisme perubahan Opa melibatkan sekurang-kurangnya
sebagian, penambahan atau pembuangan DNA satu atau lebih ulangan pentamer yang
mendahului urutan penyandi struktur Opa.

Gonokokus mengandung plasmid; 95% strain berplasmid “Cryptic” kecil (BM 2,4 x106)
yang fungsinya tidak diketahui, dua plasmid lainnya (BM 3,4 x106 dan 4,7 x106)
mengandung gen penyandi produksi β-Laktamase, penyebab resistensi terhadap penisilin
dan dapat dipindahkan dengan konjugasi di antara bakteri Gonokokus. Sering ditemukan
Gonokokus resistensi terhadap tetrasiklin akibat penyisipan gen streptokokus penyandi
resistensi terhadap tetrasiklin ke dalam plasmid yang berkonjungasi.

3. Sifilis

. Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum.

Penyakit ini bisa menular melalui hubungan seksual, baik vaginal, rektum, anal, maupun oral.

Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop pintu, kolam renang,

dan tukar-menukar pakaian.

Gejala dan tanda-tanda sifilis

Banyak dari para penderita sifilis yang tidak menyadari jika mereka terkena sifilis dan karena itu

mereka tidak mendapat pengobatan yang baik. Infeksi terutama didapat apabila ada kontak

langsung dengan luka terbuka sifilis yang sedang aktif.

Sifilis mempunyai beberapa stadium infeksi. Setelah terinfeksi dengan sifilis, ada masa inkubasi,

yaitu masa sampai sebelum timbulnya gejala luka terbuka yang disebut ”chancre” sekitar 9-90

hari, umumnya rata-rata saat 21 hari sudah terlihat.

Stadium pertama sifilis bisa ada sebuah luka terbuka yang disebut chancre di daerah genital,

rektal, atau mulut. Luka terbuka ini tidak terasa sakit. Pembesaran kelenjar limfe bisa saja

muncul. Seorang penderita bisa saja tidak merasakan sakitnya dan biasanya luka ini sembuh

dengan sendirinya dalam waktu 4-6 minggu, maka dari itu penderita biasanya tidak akan datang
ke dokter untuk berobat, tetapi bukan berarti sifilis ini menghilang, tapi tetap beredar di dalam

tubuh. Jika tidak diatasi dengan baik, akan berlanjut hingga stadium selanjutnya.

Stadium kedua muncul sekitar 1-6 bulan (rata-rata sekitar 6-8 minggu) setelah infeksi pertama,

ada beberapa manifestasi yang berbeda pada stadium kedua ini. Suatu ruam kemerahan bisa saja

timbul tanpa disertai rasa gatal di bagian-bagian tertentu,seperti telapak tangan dan kaki, atau

area lembab, seperti skrotum dan bibir vagina. Selain ruam ini, timbul gejala-gejala lainnya,

seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, kehilangan

berat badan, nyeri otot, dan perlu diketahui bahwa gejala dan tanda dari infeksi kedua sifilis ini

juga akan bisa hilang dengan sendirinya, tapi juga perlu diingat bahwa ini bukan berarti sifilis

hilang dari tubuh Anda, tapi infeksinya berlanjut hingga stadium laten.

Stadium laten adalah stadium di mana jika diperiksa dengan tes laboratorium, hasilnya positif,

tetapi gejala dan tanda bisa ada ataupun tidak. Stadium laten ini juga dibagi sebagai stadium awal

dan akhir laten. Dinyatakan sebagai sifilis laten awal ketika sifilis sudah berada di dalam badan

selama dua tahun atau kurang dari infeksi pertama dengan atau tanpa gejala. Sedangkan sifilis

laten akhir jika sudah menderita selama dua tahun atau lebih dari infeksi pertama tanpa adanya

bukti gejala klinis. Pada praktiknya, sering kali tidak diketahui kapan mulai terkena sehingga

sering kali harus diasumsikan bahwa penderita sudah sampai stadium laten.

Sifilis tersier yang muncul pada 1/3 dari penderita yang tidak ditangani dengan baik. Biasanya

timbul 1-10 tahun setelah infeksi awal, tetapi pada beberapa kasus bisa sampai 50 tahun baru

timbul, stadium ini bisa dilihat dengan tanda-tanda timbul benjolan seperti tumor yang lunak.

Pada stadium ini, banyak kerusakan organ yang bisa terjadi, mulai dari kerusakan tulang, saraf,

otak, otot, mata, jantung, dan organ lainnya.

Jika penanganan baik

Untuk ke depannya, jika sifilis menerima penanganan dengan baik pada awal terkena sifilis, akan

memberikan hasil yang cukup baik. Perlu diingat, kegagalan terapi bisa saja terjadi dan bisa saja

terjadi reinfeksi. Tidak ada kriteria pasti mengenai kesembuhan pasien dengan infeksi sifilis
pertama dan kedua, tetapi sifilis bisa dipertimbangkan sembuh jika selama dua tahun tes darah

negatif dan tidak ada gejala yang timbul.

4. Mycoplasma Genitalium

Pada tahun 2007, sebuah studi terkemuka remaja AS menemukan bahwa STD yang kurang

dikenal, genitalium Mycoplasma telah melampaui prevalensi gonore. Sebagian besar kasus

genitalium M. tidak menyebabkan gejala-gejala dan sudah sulit untuk mengidentifikasi sampai

teknologi yang lebih baru menjadi tersedia. Sedangkan penelitian yang muncul adalah masih

belum jelas, diperkirakan bahwa MG dikaitkan dengan konsekuensi serius jangka panjang,

termasuk infertilitas dari penyakit radang panggul. MG, seperti gonore dan klamidia, dapat

muncul sebagai penyebab utama cervicitic pada wanita, dan uretritis nongonococcal pada pria.
5. Trikomoniasis

.Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh serangan protozoa parasit

Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis merupakan infeksi yang biasanya menyerang saluran

genitourinari; uretra adalah tempat infeksi yang paling umum pada laki-laki, dan vagina adalah

tempat infeksi yang paling umum pada wanita. Penggunaan kondom dapat menolong mencegah

penyebaran trikomoniasis.
6. Crabs/Pubic Lice

"Crabs" adalah bentuk kutu yang hidup pada rambut di daerah kelamin dan kadang-kadang pada

daerah program-berambut lain dari tubuh, seperti ketiak atau alis. Mereka biasanya ditularkan

melalui hubungan seksual, meskipun mereka juga dapat ditularkan oleh seprai penuh dan

pakaian. Gejala termasuk gatal di daerah kelamin dan terlihat kutu atau telur. Anda harus tahu

bahwa kutu Crabs yang tidak sama dengan kutu kepala, dan bahwa mereka hampir tidak pernah

menduduki rambut di kepala. Dan rumor bahwa Anda harus mencukur habis semua rambut

kemaluan anda jika anda terinfeksi? Hal ini tidak benar.

7. Kudis atau scabies

Kudis atau scabies adalah penyakit kulit yang menular. Kulit gatal, lebih parah pada waktu

malam. Lebih parah di pergelangan tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan celah jari tangan dan

kaki.
8. Human Papilloma Virus/HPV

HPV adalah sangat mungkin PMS yang paling umum. Satu 1997 studi memperkirakan bahwa

tiga perempat dari populasi yang aktif secara seksual memiliki HPV pada beberapa titik selama

hidup mereka, dan sebuah studi yang dirilis pada tahun 2007 menemukan bahwa seperempat

perempuan terinfeksi pada waktu tertentu. HPV dapat dikenal sebagai "virus kanker serviks,"

tetapi hanya beberapa jenis HPV yang terkait dengan kanker. Lain-lain menyebabkan kutil

kelamin, atau tanpa gejala sama sekali. Meskipun HPV dianggap tak tersembuhkan, gejalanya

bisa diobati, dan banyak orang mengatasi infeksi pada mereka sendiri. Baru-baru ini pemerintah

menyetujui vaksin baru untuk melindungi perempuan muda dari empat strain yang paling umum

dari virus.

9. HIV (human immunodeficiency virus)

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency sindroms. Artinya adalah
sekumpulan gejala-gejala yang timbul sebagai akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh virus HIV didalam tubuh.
 

Bagaimana HIV Menular ?

HIV terutama menular melalui perantara 4 cairan tubuh manusia, yaitu :

1. Darah : menular melalui pemakaian alat suntik atau alat tusuk/tindik dan alat-alat medis
lainnya yang terpapar virus HIV.
2. Cairan vagina : menular melalui hubungan seksual.
3. Cairan sperma : menular melalui hubungan seksual.
4. Air Susu Ibu : menular bila meminum Air Susu Ibu (ASI) yang terinfeksi.

Sebenarnya virus HIV juga ada dalam cairan tubuh yang lain, seperti cairan saliva/ludah, air
mata, cairan otak dan sumsum tulang belakang, hati dan organ tubuh lainnya, namun jumlah dan
kadarnya tidak banyak serta perpindahan cairan tersebut tidak semudah ketiga cairan diatas.

Secara umum HIV menular melalui :

1. Hubungan seksual yang tidak aman (tidak menggunakan kondom dengan baik dan
konsisten) dengan orang yang telah terinfeksi HIV-AIDS.
2. Berbagi peralatan suntik atau peralatan tusuk/tindik dengan orang yang telah terinfeksi
HIV-AIDS.
3. Transfusi atau perpindahan darah dari orang yang terinfeksi HIV kepada orang lain yang
belum terinfeksi HIV.
4. Proses persalinan dari ibu yang terinfeksi HIV-AIDS kepada bayi yang dilahirkan dan
proses menyusui bayi dengan ASI (Air Susu Ibu).

HIV tidak dapat menular melalui kegiatan atau aktifitas seperti :

1. Berdekatan dengan, termasuk tinggal serumah atau beked a dalam satu ruangan.
2. Makan atau minum dari tempat yang sama dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
3. Menggunakan kamar mandi, toilet bersama.
4. Berjabat tangan, berpelukan.

Konsep ABC Pencegahan HIV-AIDS

HIV-AIDS dapat menular kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, keturunan,
bentuk fisik, suku, agama dan pilihan seksual
HIV-AIDS dapat dicegah dengan :

 Abstinence yaitu berpantang melakukan hubungan seksual, terutama diperuntukkan bagi


yang memang belum pernah melakukan hubungan seks, atau memutuskan untuk sanggup
puasa seks)
 Be Faithfull yaitu saling setia dengan satu pasangan saja
 Condom/kondom, yaitu selalu gunakan kondom ketika berhubungan seks
 Jangan menggunakan peralatan tusuk atau suntik secara bergantian untuk tattoo, tindik,
termasuk pastikan peralatan medis yang digunakan untuk kita dalam keadaan baru atau
telah disterilkan.

10. Herpes

Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang

menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa

sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit. Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat

disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya.

Anda mungkin juga menyukai