Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS LINKUNGAN INDUSTRI

Analisis Lingkungan dan Analisis Industri

Lingkungan perusahaan merupakan semua faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi


pengambilan keputusan perusahaan serta pelaksanaannya. Masalah yang dihadapi manajer
adalah, setelah diberikan informasi tentang pengaruh eksternal, bagaimana cara memonitor, dan
bahkan menganalisis faktor-faktor eksternal yang banyak dan bervariasi. Sebagai solusi awal
agar memudahkan yaitu mengunakan semacam sistem atau kerangka untuk menyusun informasi
tersebut.secara garis besar lingkungan dibagi menjadi lingkungan mikro, lingkungan tugas, dan
lingkungan makro.

Syarat analisis lingkungan yang efektif adalah kemampuan untuk memisahkan faktor
yang benar-benar penting dari faktor-faktor penting yang lainnya. Inti dari lingkungan
perusahaan dibentuk oleh pesaing, pemasok, dan langganan perusahaan tersebut, hal-hal tersebut
yang disebut lingkungan industri dari suatu perusahaan.

Faktor Penentu Keuntungan Industri

Tiga faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan :

- Nilai dari produk dan jasa tersebut di mata konsumen

- Intensitas atau ketatnya persaingan

- Kekuatan tawar-menawar relatif yang dimiliki dalam setiap tingkatan rantai produksi.

Analisis dalam Suatu Industri

Pemikiran yang mendasari analisis industri mengatakan bahwa tingkat kemampulabaan


dari suatu industri bukan bersifat acak, tapi bersifat spesifik terhadap industri tersebut, seperti
ditentukan sistematis dan struktur industri tersebut.
Ada dua teori yang mendasari hubungan antara struktur industri, perilaku bersaing, dan
kemampulabaan industri :

1. Teori Monopoli : apabila dalam suatu industri hanya terdapat satu perusahaan, dan tidak
ada perusahaan baru yang dapat masuk dalam industri tersebut. Tidak ada kompetisi, dan
perusahaan yang memiliki hak monopoli dapat memperoleh semua surplus yang terjadi
karena kelebihan nilai output dari biaya input.

2. Teori Persaingan Sempurna : dalam suatu industri terdapat banyak perusahaan, dan
semua perusahaan tersebut memproduksi barang yang sama, serta tidak ada batasan bagi
perusahaan yang mau masuk dalam industri tersebut, maka terjadi keadaan persaingan
sempurna, persaingan harga akan membuat keuntungan menurun sampai pada “tingkat
bersaing”.

Model Lima Kekuatan Persaingan dari Potter

 Persaingan akibat barang substitusi

Tinggi rendahnya harga tergantung pada ketersediaan barang substitusi. Jika suatu barang
memiliki barang substitusi yang mirip, maka usaha produsen dalam menaikkan harga
produk akan menyebabkan konsumen membeli produk substitusi, dengan demikian kita
dapat mengatakan produk tersebut mempunyai permintaan yang elastis terhadap harga.

Besarnya dampak dari ancaman produksi terhadap kebebasan penentuan harga dari suatu
industri, bergantung pada dua faktor :

- Kecenderungan pembeli menggunakan produk substitusi

- Karakteristik kinerja harga dari produk substitusi

 Ancaman untuk masuk

Besarnya tantangan yang dihadapi perusahaan untuk masuk tergantung ada atau tidaknya
biaya yang sudah terjadi (sunk cost). Yang dimaksud adalah biaya yang harus
dikeluarkan apabila perusahaan ingin memasuki industri tersebut, tapi biaya tersebut
tidak dapat diperoleh kembali saata perusahaan memutuskan untuk keluar dari industri
tadi.

Beberapa sumber dari hambatan untuk masuk :

• Persyaratan modal, biaya modal untuk memasuki suatu industri bisa menjadi
besar sekali sehingga membuat banyak perusahaan enggan untuk memasuki
industri tersebut, terkecuali perusahaan-perusahaan besar.

• Skala Ekonomi, dalam beberapa industri, khususnya industri yang padat modal,
produksi dalam skala besar merupakan cara untuk melakukan efisiensi. Skala
ekonomi membuat pendatang baru dihadapkan pada dua pilihan, yaitu masuk
dalam industri tersebut dalam skala kecil yang menyebabkan pendatang tersebut
harus memproduksi dengan biaya yang lebih tinggi dari perusahaan yang sudah
terlebih dahulu masukdalam industri tersebut.

• Keunggulan biaya absolut, masih berbicara mengenai perusahaan terdahulu yang


mendapatkan biaya yang lebih murah untuk produsi. Dengan menjadi perusahaan
yang lebih awal, maka perusahaan dapat memperoleh bahan mentah yang lebih
rendah, dan denganberada lebih lama dalam industri tersebut, perusahaan juga
memperoleh keunggulan proses belajar yang lebih lama.

• Differensiasi produk, perusahaan yang lebih awa akan memiliki keunggulan


dibandingkan perusahaan pendatang dalam hal merk yang sudah lebih dulu
dikenal dan dalam hal loyalitas pelanggan.

• Jalur mendistribusikan barang, hambatan yang dihadapi adalah preferensi


distributor yag lebih menyukai produk yang sudah terlebih dahulu masuk ke
pasar. Kapasitas yang terbatas, keenganan untuk menenggung resiko, dan biaya
tetap yang muncul apabila produk yang didistribusikan bertambah, menyebabkan
distributor enggan untuk mendistribusikan produk-produk baru.

• Hambatan hukum dan Pemerintahan, dalam industri yang didasarkan pada


pengetahuan, paten dan hak cipta menjadi hambatan yang palih eektif untuk
mencegah masuknya pendatang.
• Kemungkinan pembalasan, efektifitas hambatan masuk dalam menghalangi
pendatang juga tergantung pada kemungkinan tindakan pembalasan yang akan
dilakukan oleh perusahaan yang sudah berada dalam industri tersebut.

 Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang sudah mapan

Beberapa faktor yang menentukan sifat dan intensitas persaingan perusahaan-perusahaan


yang berada dalam suatu industri adalah :

• Konsentrasi, konsentrasi penjual mengacu pada jumlah pesaing dalam suatu


industri dan besar relatif dari pesaing tersebut. Konsentrasi penjual biasanya
diukur dengan rasio konsentrasi yang menggambarkan jumlah pangsa pasar yang
dikuasai oleh beberapa produsen papan atas.

• Keragaman pesaing, kemampuan perusahaan dalam suatu industri untuk


mengindari persaingan tidak hanya bergantung pada jumlah perusahaan yang ada
dalam industri tersebut, tapi juga bergantung pada kesamaan yang dimiliki
perusahaan-perusahaan tersebut, terutama dalam hal asal mula, tujuan, biaya,
serta strategi.

• Differensiasi produk, apabila barang yang ditawarkan masing-masing perusahaan


hampir sama, maka konsumen cenderung untuk melakukan substitusi antar barang
tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan-perusahaan akan
terdorong untuk melakukan pemotongan harga dalam rangka memperluas
jaringan usahanya.

• Kelebihan kapasitas dan hambatan keluar, keuntungan yang terjadi dalam


kebanyakan industri dapat berubah karena terjadinya perubahan keseimbangan
dalam permintaan dan kapasitas.
• Kondisi biaya, skala ekonomi dan rasio antara biaya variabel dengan biaya tetap.
Dalam jangka pendek, besarnya rasio antar biaya tetap dengan biaya variabel
menentukan sampai sejauh mana perusahaan akan memotong harga sehingga
perusahaan tersebut dapat mempergunakan kapasitas lebihnya.

 Kekuatan penawaran pembeli

Dalam hal ini ada duafaktor yang menentukan besarnya kekuatan pembeli :

• Sensitivitas harga dari pembeli, tergantung pada hal-hal :

- Semakin besar proporsi biaya barang yang harus dibeli dari keseluruhan biaya yang
dikeluarkan, maka pembeli akan semakin sensitif terhadap harga yang akan mereka
bayarkan.

- Semakin tidak terdifferensiasi suatu produk dari industri pemasok, semakin besar pula
kemauan pembeli untuk berganti pemasok atas dasar pertimbangan harga.

- Saemakin ketatnya persaingan yang terjadi antara perusahaan pembeli, semakin mereka
ingin mendapatkan harga yang sebaik mungkin dari pemasok.

- Semakin penting produk industri terhadap kualitas barangatau jasa yang dihasilkan
perusahaan pembeli akan menyebabkan perusahaan pembeli tersebut tidak begitu sensitif
terhadap harga yang dibebankan kepadanya.

• Kekuatan penawaran relatif, terdapat empat faktor penentu :

- Jumlah dan konsentrasi pembeli terhadap pemasok

- Informasi yang diperoleh pembeli mengenai produk, harga, dan biaya pemasok

- Biaya peralihan yang dikeluarkan pembeli

- Kemempuan untuk melakukan iintegrasi vertikal

 Kekuatan penawaran pemasok


Sehingga untuk mencari faktor-faktor yang menentukan kekuatan relatif antara produsen
dalam suatu industri dengan pemasoknya dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
saat melakukan hubungan antara produsen dengan pembelinya.

Penerapan Analisis Industri

1. Memperkirakan tingkat kemampuan industri

2. Strategi untuk meningkatkan keseimbangan kekuatan persaingan.

Faktor Kunci Kesuksesan

• Apa yang diinginkan konsumen?

• Apakah yang dibutuhkan perusahaan agar dapat bertahan menghadapi


persaingan?

Masalah dalam Mendefinisikan Industri

Biasanya, pendefinisian Industri dan pasar dari sisi permintaan akan menyebabkan
terjadinya definisi yang lebih sempit dibandingkan bila industrimtersebut didefinisikan dari sisi
penawaran.

• Dari sisi permintaan, jika konsumen menganggap produk yang dihasilkan oleh dua
perusahaan yang berbeda dapat saling menggantikan satu dengan yang lain, kedua
perusahaan tersebutmakan dianggap bersaing dalam pasar yang sama.

• Dari sisi penawaran, jika perusahaan dapat dengan mudah mengubah fasilitas
produksinya untuk dipergunakan membuat produk dari perusahaan lain, maka sisi
penawaran menganggap bahwa kedua perusahaan tersebut berada dalam satu industry
yang sama.
• Jadi, dari sisi penawaran, kita dapat mengidentifikasikan industry mobil global sebagai
sebuah industry, dan dari sisi permintaan, industry global tersebut daibagi-bagi menjadi
beberapa pasar yang berbeda, yang dibatasi oleh wilayah nasional dan kelompok produk
(mobil mewah, mobil sport, mobil keluarga, dll).

Kontribusi “game theory”

Game Theory memberikan dua sumbangan penting dalam manajemen strategis.

1. Memberikan kerangka dalam pengambilan keputusan strategis

2. Memberikan gambaran situasi persaingan dan tawar menawar dan memiliki kekuatan
peramalan yang cukup.

MANAJEMEN STRATEGIK
“Analisis Lingkungan Industri”
Oleh :

Pramuditya Harimurti (08408141005)

Yusup Setyadi (08408141005)

M. Mufzid Afwan (08408141007)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai