Banyak orang2 meributkan hal2 yang berbau porno dan menyalahkan pihak2 yang disinyalir melakukan
pornoaksi. Padahal kalau kita pikirkan sesuatu yang porno itu tidak berasal dari apa yang kita lihat,
melainkan dari apa yang kita pikirkan.
Kenapa hal itu bs muncul, ya karena dari kecil pikiran kita sudah diracuni bahwa melihat objek telanjang
atau setengah telanjang itu porno. Padahal itu cm pikiran kita aja yang mebuatnya menjadi seperti itu,
cm kebudayaan aja.
Tapi berbeda dengan suku2 pedalaman yang semua masyrakatnya tidak memakai pakaian, mereka tidak
mengenal apa yang kita sebut dengan porno. Dan menurut saya dalam hal ini kebudayaan mereka lebih
maju daripada kebudayaan orang kota. Mereka tidak meributkan sesuatu yang sebetulnya tidak ada
gunanya untuk diributkan. Jadi kalau ada pihak2 yang meributkan sesuatu yang dibilang porno, ya yang
porno en jorok itu pikiran mereka sendiri. Dari sini kita bisa melihat apa sebenarnya isi dari pikiran
mereka, ya kurang lebih isinya cm hal2 porno dan jorok aja.
Saya tidak mengatakan bahwa peradaban yang tidak berpakaian lebih baik dari peradaban yang
berpakaian. Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa apa yang kita pikirkan menunjukan siapa diri kita.
Jadi kalo sedikit2 kita mengatakan "itu porno, ini porno" kita bs menilai seperti apa sebenarnya diri kita.
Lalu si adik kaget dan menjawab "kau salah besar kakak, biksu itu mempunyai hati seorang Budhha
sehingga dia melihat siapapun terlihat seperti seorang Budhha. Sedangkan kakak justru memiliki hati
sekotor kotoran anjing sehingga siapapun yang kmu lihat terlihat seperti kotoran anjing"
Andrea
Andr34_f3bri4n@yahoo.com
05-10-2008
14:29