Membahas pelanggaran HAM yang dilakukan Amerika di dunia Internasional maka tidak
akan terlepas dari intervensinya di wilayah Timur Tengah. Selain itu pelanggaran HAM yang
dilakukan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir terutama setelah Tragedi 11
September akan lebih banyak mendiskreditkan orang Islam. Intervensi yang paling banyak
dilakukan Amerika terutama di masa kepemimpinan George W. Bush lebih banyak dilakukan
pada negara-negara yang mayoritas penduduknya beragam Islam seperti Iran, Irak dan
Palestina. Bahkan dari sikap Amerika Serikat maka dapat dikatakan bahwa Islam adalah
Sejak terjadinya tragedi 11 September yang menyebabkan runtuhnya WTC maka Amerika
menyatakan perang terhadap terorisme. Namun sayangnya makna “terorisme” itu bergeser
sesuai kepentingan AS. Mempelajari fakta yang lebih banyak mengenai pelanggaran HAM
yang dilakukan Amerika Serikat yang diatas namakan perang terhadap terorisme maka akan
terbuktilah betapa Amerika Serikat sangat mendiskreditkan agama Islam. Dengan mengkaji
lebih jauh lagi, maka akan terlihat betapa Amerika Serikat sangat Fobia pada Islam terutama
di era kepemimpinan George Bush. Ketika muncul tindakan yang mengarah pada ancaman
terhadap perdamaian yang datang dari negara-negara Islam maka Amerika akan dengan sigap
untuk maju di garis terdepan untuk menentang tindakan itu. Namun hal yang berbeda jika
yang melakukan tindakan itu adalah negara-negara sekutunya. Contoh kongkrit dari ini
adalah ketika Iran berusaha mengembangkan teknologi nuklir dengan tujuan damai yakni
untuk menjadi sumber energi bagi negaranya. Amerika Serikat dengan segera menyatak
ketidaksetujuannya atas tindakan Iran ini. Padahal ketika melihat masalah nuklir ini, maka
Israel sebagai sahabat karib Amerika Serikat malah sudah lama melakukan pengembangan
2
teknologi nuklir. Bahkan Israel juga membuat senjata yang berbahaya yang bahkan
Amerika Serikat terhadap hal ini benar-benar bertolak belakang, Amerika Serikat tidak hanya
diam melainkan tetap memberika aliran dana bantuan pada Israel. Selain itu ketika sebagian
besar negara di dunia menggugat tindakan Israel yang membantai orang-orang Palestina,
Amerika Serikat malah memilih abstain. Benar-benar sebuah sikap yang ironis. Negara yang
menginvasi negara lain dengan alas an pelanggaran HAM malah diam ketika melihat
pelanggaran HAM terbuka yang dilakukan oleh negara yang lain hanya karena negara
Sikap Amerika Serikat yang fobia terhadap Islam juga tampak dengan berdirinya sebuah
penjara di Guantanamo yang mereka klaim sebagai penjara bagi para teroris. Kehadiran
penjara Guantanmo merupakan tanda perang Amerika Serikat terhadap terorisme. Namun
sayangnya dari data yang berhasil dihimpun bahwa orang-orang yang ditahan di Penjara
Guantanamo seluruhnya beragam Islam dan sebagian besar berasal dari negara yang
penduduknya dominan beragama Islam. Dari data yang diperoleh media bahwa masih ada
299 tahanan yang berasal dari 24 negara yang hingga kini masih mendekam di penjara
Guantanamo. Mereka berasala dari Yaman, Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi Azerbaijan,
Kanada, Mesir, Indonesia, Irak, Kenya, Kuwait, Malaysia, Mauritania, Maroko, wilayah
Palestina, Tajikistan, Uni Emirat Arab, Uzbekistan Libia, Pakistan, Suriah, dan Tunisia serta
13 muslim China. Dari informasi ini, dapat dicermati lebih jauh tentang sikap anti-Islam
Amerika Serikat karena negara-negara asal dari para tahanan Guantanamo ini sebagai besar
adalah negara-negara yang jumlah penduduk muslimnya cukup besar. Data-data ini jelas
menunjukkan betapa sikap AS yang ingin menjadi Islam sebagai kambing hitam dalam
kejahatan terorisme yang pada akhirnya malah mengarah ke tindakan diskriminasi dan
meneror ummat Islam secara mental. Sikap AS ini baik secara langsung mendiskreditkan
3
Islam dengan menangkapi kaum muslimin yang dianggap berada di tempat dan waktu yang
salah tanpa mampu dibuktikan kejahatannya seperti yang terjadi di Guantanamo maupun
teror mental yang terus-terus dilakukan AS dengan menempatkan ummat muslim sebagai
pihak yang mengancam perdamaian Internasional dan menyebarluaskan penyakit fobia Islam
diseluruh dunia dengan menampakkan agama Islam sebagai agama yang menghalalkan
tindakan kekerasan dan pembunuhan tanpa mau mengambil posisi netral sehingga banyak
warga negara dibelahan dunia Barat yang bersikap anti-Islam karena pernyataan-pernyataan
Hal yang benar-benar kontradiktif karena Amerika Serikat yang mengedepankan demokrasi
dan kebebasan ternyata diam saja ketika semua itu menyangkut Islam. Amerika Serikat
bahkan diam saja ketika kebebasan ummat Islam direnggut oleh negara-negara tertentu yang
Padahal salah satu Hak Asasi Manusia yang universal adalah kebebasan termasuk kebebasan
mengekspresikan diri dan mengeluarkan pendapat. Lagipula jilbab bukanlah senjata yang
akan membunuh seseorang atau akan mengganggu ketentantraman orang lain melainkan
sebagai salah satu bagian dari ibadah seseorang. Bukankah beribadaha menurut keyakinan
Dengan semua hal ini akan terlihat betapa AS sebenarnya menyimpan rasa takut tersendiri
terhadap kehadiran Islam di dunia ini. Mungkin salah satu penyebabnya karena dulu
peradaban Islam dibawah kekalifahan Islam menjadi sebuah kekuatan dunia yang amat besar
pengaruhnya. Amerika Serikat menjadi negara kuat yang fobia Islam. Aneh tapi nyata?!