Anda di halaman 1dari 1

Oksigen secara konstan bocor keluar dari atmosfer Bumi dan masuk ke ruang angkasa.

Berita tersebut datang dari Cluster satelit milik ESA yang juga mengkonfirmasikan kalau
penyebab kebocoran oksigen tersebut justru berasal dari medan magnetik Bumi sendiri.
Jadi medan magnetik Bumi mempercepat terlepasnya oksigen ke angkasa.

Data yang dihasilkan Cluster dari tahun 2001-2003 menunjukan selama tahun-tahun
tersebut, cahaya bermuatan atom oksigen yang dikenal sebagai ion, keluar dari area kutub
menuju angkasa. Cluster juga mengukur kekuatan dan arah medan magnetik Bumi saat
cahaya itu ada disana. Hasil analisis data Cluster yang dilakukan oleh Hans Nilsson dari
Swedish Institute of Space Physics menunjukan ion oksigen mengalami percepatan akibat
perubahan arah medan magnet. Data dari Cluster berhasil memberi informasi kemiringan
medan magnetik dan perubahan arahnya berdasarkan waktu.

Sebelum era penjelajahan angkasa, dipercahaya medan magnetik Bumi hanya diisi oleh
partikel-partikel angin Matahari. Dan diperkirakan partikel-partikel ini membentuk
kondisi yang melindungi Bumi dari interaksi langsung dengan angin Matahari.

Menurut Nilsson, saat ini mereka baru menyadari besarnya interaksi yang terjadi diantara
angin Matahari dan atmosfer. Partikel energetik dari angin Matahari dapat diteruskan
sepanjang medan magnetik. Dan bila terjadi tabrakan dengan atmosfer Bumi, terjadilah
aurora. Biasanya fenomena ini terjadi di kutub bumi. Interaksi yang sama memberikan
energi yang cukup pada ion oksigen untuk mengalami percepatan dan keluar dari
atmosfer menuju ke area medan magnetik Bumi.

Data yang diperoleh Cluster didapat di atas kutub Bumi saat atelit tersebut terbang pada
ketinggian 30000 – 64000 km. Data yang pernah diambil sebelumnya pada tahun 1980-
an dan 1990-an menunjukan ion yang lepas bergerak semakin cepat pada ketinggian yang
lebih tinggi. Dengan demikian diperkirakan ada semacam mekanisme percepatan yang
terlibat dan beberapa kemungkinan yang terjadi yang menyebabkan terjadinya perubahan.
Dengan data dari Cluster, mekanisme yang berperan dalam sebagian besar proses
percepatan bisa diidentifikasi.

Saat ini, lepasnya oksigen dari Bumi bukanlah hal yang harus dikawatirkan. Karena jika
dibandingkan dnegan persediaan gas yang mendukung kehidupan di Bumi, jumlah yang
lepas tersebut bisa dikatakan sangat kecil. Namun, di masa depan, saat Matahari
memasuki masa tuanya dan semakin panas, keseimbangan akan mengalami perubahan
dan kehilangan oksigen seperti saat ini akan menjadi hal yang signifikan mempengaruhi
kehidupan di Bumi.

Untuk saat ini, Cluster akan terus mengumpulkan data dan memberi pencerahan baru
mengenai kompleksnya area magnetik di sekeliling planet biru ini.

Anda mungkin juga menyukai