Ayat Ayatpendidikan
Ayat Ayatpendidikan
1
Mewujudkan manusia yang taqwa dan banyak beramal shaleh
Agar manusia mempercayai akan keberadaan Allah
Mewujudkan manusia yang percaya akan hari akhir
Mewujudkan kesuksesan dalam hidup.
Pendidikan sebagaimana pengertiannya yang disebutkan dalam
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah "usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".
Pendidikan yang dimaksud dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas di atas adalah pendidikan yang mengarah pada
pembentukan manusia yang berkualitas atau manusia seutuhnya yang
lebih dikenal dengan istilah insan kamil. Untuk menuju terciptanya
insan kamil di atas, maka pendidikan yang dikembangkan menurut
Mendiknas (2006: xix) adalah pendidikan yang memiliki empat segi
yaitu : olah kalbu, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
2
2. Mewujudkan
manusia yang selalu bertawakkal pada Allah.
II. SUBJEK PENDIDIKAN
3
4. Keberhasilan pendidik adalah ketika anak didik
mampu menerima dan mengembangkan ilmu yang diberikan,
sehingga anak didik menjadi generasi yang memiliki kecerdasan
spiritual dan kecerdasan intelektual, sebagaimana penjelasan AI-
Bayan.
2. Surah. Luqman: 13
ِ ّ ك ِبببالل
ه ْ ر ْ ُ ي َل ت
ِ شبب ُ ُعظ
ّ َ ه َيا ب ُن ِ َو ي
َ ه
ُ وَ هِ ِ ن ِلب ْن ُ ماَ قْ ُل ل
َ قاَ ْوإ ِذ
َ
(13) م ٌ ظي
ِ ع َ م ٌ ْ ك ل َظُلَ شْرّ ن الّ ِإ
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran sebagai berikut:
1. Orang tua wajib memberi pendidikan kepada anak-anaknya.
2. Prioritas pertama adalah penanaman akidah, pendidikan akidah
diutamakan sebagai kerangka dasar/landasan dalam membentuk
pribadi anak yang soleh (Kompetensi Profesional).
3. Dalam mendidik hendaknya menggunakan pendekatan yang
bersifat kasih sayang, sesuai makna seruan Lukman kepada anak-
anaknya, yaitu “Yaa Bunayyaa” (Wahai anak-anakku), seruan
tersebut menyiratkan muatan kasih sayang/sentuhan kelembutan
dan kemesraan, tetapi dalam koridor ketegasan dan kedisplinan,
bukan berarti mendidik dengan keras. (Kompetensi Personal).
3. Surah al-Kahf ayat 66
َ َ ْ ه
ت ْ ّ عل
َ مب ُ مببا
ّ م
ِ ن َ ّ عل
ِ مب ْ عل َببى أ
َ ُن ت َ ع
َ ك ُ ِ ل أت ّب َ سى
َ مو ُ َل ل
ُ ه َ
َ قا
(66) دا ْ ُر
ً ش
”Musa berkata kepada Khidhr "Bolehkah aku mengikutimu supaya
kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu
yang telah diajarkan kepadamu" (QS. 18: 66)”.
4
Syarh dan Tafsir singkat
Dalam pertemuan kedua tokoh pada ayat ini diceritakan Nabi
Musa yang terkesan banyak menanyakan sesuatu kepada Khidhr yang
memiliki ilmu khusus. Sementara jawaban dari Khidhr a.s.
menyatakan bahwa Nabi Musa tidak akan sanggup untuk sabar
bersamanya. Dan bagaimana Nabi Musa dapat sabar atas sesuatu,
sementara ia belum menjangkau secara menyeluruh beritanya.
Kaitan ayat ini dengan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik
hendaknya:
1. Menuntun anak didiknya
2. Memberi tahu kesulitan-kesulitan yang akan
dihadapi dalam menuntut ilmu,
3. Mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu
jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya tidak
sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
III.OBJEK PENDIDIKAN
1. Surah asy-Syu'ara: 214
(214) ن ْ َ ك اْل
َ َ شيَرت َ
َ قَرِبي ِ ع
َ ذْر
ِ ْ وأنَ
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat"( QS. 26: 214).
Syarh dan Tafsir singkat
Ketika ayat ini turun, Rasul SAW naik ke puncak bukit Shafa, di
Mekah, lalu menyeru keluarga dekat beliau dari keluarga besar 'Ady
dan Fihr yang berinduk pada suku Quraisy. Semua keluarga hadir atau
mengirim utusan. Abu Lahab pun datang, Ialu Nabi SAW bersabda:
"bagaimana pendapat kalian, jika aku berkata bahwa:di belakang
lembah ini ada pasukan berkuda bermaksud menyerang kalian, apakah
kalian mempercayai aku?" mereka berkata: "Ya, kami belum pernah
mendapatkan darimu kecuali kebenaran". Lalu Nabi bersabda: "Aku
menyampaikan kepada kamu semua sebuah peringatan, bahwa di
5
hadapan sana (masa datang) ada siksa yang pedih". Abu Lahab yang
mendengar sabda beliau itu, berteriak kepada Nabi SAW berkata:
"celakalah engkau sepanjang hari, apakah untuk maksud itu engkau
mengumpulkan kami?" Maka turunlah surah Tabbat Yada Abi Lahab"
(HR.Bukhori, Muslim, Ahmad dan lain-lain melalui Ibn Abbas).
Demikianlah ayat ini mengajarkan kepada rasul SAW dan
umatnya agar tidak pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada
keluarga dalam hal pemberian peringatan dan pendidikan
6
IV. KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR
1. Surah al-Ankabut: 19-20
َ
ِ ّ عَلى الل
ه َ ك َ ِ ن ذَل
ّ ِ عيدُهُ إِ ُم ي ّ ُق ثَ ْ خل َ ْ ه ال
ُ ّ ئ الل ُ دِ ْ ف ي ُب َ ْ وا ك َي ْ َ ول
ْ م ي ََر َ أ
ض َ ْ ْ ق ُ (19) سيٌر
ِ في الْر ِ سيُروا ِ ل ِ َي
نّ ِ خَرةَ إِ َ شأ َةَ اْلْ ّ ئ النُ ش ُ ّ م الل
ِ ْ ه ي ُن ّ ُق ثَ ْ خلَ ْ ف ب َدَأ َ ال َ ْ فان ْظُُروا ك َي َ
(20) ديٌر ِ قَ ء ٍ ي ْ ش َ ل ّ ُ عَلى ك َ هَ ّ الل
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah
menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya
(kembali)”.
“Sesungguhnya.yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS. 29: 99)
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah
bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya,
kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya.Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu (QS 29: 20”).
Dari ayat tersebut di atas (al-Ankabut: 20) memerintahkan
untuk:
1. Melakukan perjalanan, dengannya seseorang akan menemukan
banyak pelajaran berharga baik melalui ciptaan Allah yang
terhampar dan beraneka ragam, maupun dari peninggalan lama
yang masih tersisa puing-puingnya.
2. Melakukan pembelajaran, penelitian, dan percobaan (eksperimen)
dengan menggunakan akalnya untuk sampai kepada kesimpulan
bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, dan bahwa di balik
peristiwa dan ciptaan itu, wujud satu kekuatan dan kekuasaan Yang
Maha Besar
7
َ َ ن ْ ْ ا
(2) ق ٍ علب ْ مبِ ن َ ْ ق اْل ِن
َ سبا َ خَلب َ خَلب
َ (1) ق ِ ّ ك ال
َ ذي َ ّ سم ِ َرب
ْ قَرأ ِبا
َ ْ ْ ا
ُ ك اْلك َْر
م َ ّ وَرب
َ قَرأ
(3)
ْ َ عل
(5) م ْ َ ما ل
ْ َم ي َ ن َ ْ م اْل ِن
َ سا َ ّ عل
َ (4) ِ قل َم
َ ْ م ِبال
َ ّ عل ِ ّ ال
َ ذي
Kaitan dengan pendidikan:
1. Iqra` bisa berarti membaca atau mengkaji. sebagai aktivitas
intelektual dalam arti yang luas, guna memperoleh berbagai
pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak
boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi
rabbika
2. Kata al-qalam adalah simbol transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, nilai dan keterampilan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Kata ini merupakan simbol abadi sejak manusia
mengenal baca-tulis hingga dewasa ini. Proses transfer budaya dan
peradaban tidak akan terjadi tanpa peran penting tradisi tulis–
menulis yang dilambangkan dengan al-qalam.
Hubungan agama dan iptek? Secara garis besar, berdasarkan
tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga)
jenis paradigma
1. Paradagima sekuler: paradigma yang memandang agama dan iptek
adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme
Barat,agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din ‘an al-
hayah). Eksistensi agama tidak dinafikan hanya dibatasi perannya.
2. Paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang
menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada,
dus,tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan iptek.
3. Paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama
adalah dasar dan pengatur kehidupan.
V. MATERI PENDIDIKAN
8
1. Surah At-Taubah ayat 122
ة َ فْر
ٍ ق ّ ُن ك
ِ ل ْ م َ َ وَل ن
ِ فَر ْ َ فلَ ةً ف َ فُروا
ّ كا ِ ْ ن ل ِي َن َ مُنو ِ ؤ ْ م ُ ْ ن ال َ ما
َ كا َ وَ
ذُروا ن ي ل و
ِ ْ ُ ِ َ ِ ّن دي ال في ِ هوا ُ قّ َ
ف تي
َ َ ِ ل ةٌ فَ ِ ئ َ
طا م ه ن
ْ ُ ْ ِ م
(122) ن َ رو َ ذ ح ي م ه ّ لعَ
ُ ْ َ ْ ُ َ ْ ِ ْ ِ ل م ه ي َ ل إ عوا ج
ُ َ َ ر ذا َ ِ ْ ُ م
إ م ه َ و
ْ قَ
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang muKmin itu pergi semuanya
(ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
diantara mereka beberapaorang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".
Syarh dan Tafsir singkat
Ayat ini memberi anjuran tegas (tah}d}>id}) kepada umat Islam
agar ada sebagian dari umat Islam untuk memperdalam agama. Dalam
S}afwah al-Tafsi>r dikatakan bahwa yang dimaksud kata
tafaqquh fi al-di>n adalah menjadi seorang yang mendalam
ilmunya dan selalu memiliki tanggung jawab dalam pencarian ilmu
Allah.
Dengan demikian menurut tafsir ini dalam sistem pendidikan
Islam tidak dikenal dikhotomi pendidikan, karena akan menimbulkan
dampak sebagai berikut2:
1. Kesenjangan antara sistem pendidikan Islam dan ajaran Islam yang
memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum
(Kuntowijoyo, 1991: 352);
2. Disintregasi sistem pendidikan Islam;
2. Surat Luqman ayat 13
ِ ّ ك ِبببالل
ه ْ ر ْ ُ ي َل ت
ِ شبب ُ ُعظ
ّ َ ه َيا ب ُن ِ َو ي
َ ه
ُ وَ هِ ِ ن ِلب ْن ُ ماَ قْ ُل ل
َ قاَ ْوإ ِذ
َ
(13) م ٌ ظي
ِ ع َ م ٌ ْ ك ل َظُلَ شْرّ ن الّ ِإ
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu
2
re-searchengines.com/0408maman.html - 34k Ajang kusmana,
2008, Landasan Profetik Pendidikan Islam, Posted on april 15th, in 10
telaah pendidikan by redaksi, diakses pada tanggal May 22, '08 10:15 PM.
9
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Berdasarkan surat Luqman ayat 13 materi pendidikan yang di
prioritaskan adalah pendidikan akidah terlebih dahulu, dengan
penyampaian lembut dan penuh kasih sayang. kenapa dalam mendidik
perlu diutamakan akidah terlebih dahulu? Kenapa tidak yang lain?
Jawabnya adalah karena akidah merupakan pondasi dasar bagi
manusia untuk mengarungi kehidupan ini. Akidah yang kuat akan
membentengi anak dari pengaruh negatif kehidupan dunia.
Setelah akidah anak kuat, orang tua perlu menekankan
pendidikan pada aspek ibadah seperti salat, berdakwah dengan
memberi contoh terlebih dahulu, seperti mencegah diri dari yang
mungkar dan selalu melakukan kebaikan. Setelah itu memberi nasehat
kepada orang lain untuk meninggalkan kemungkaran dan mengerjakan
kebaikan.
Dan tidak kalah pentingnya adalah mendidik akhlak anak
V. METODE PENDIDIKAN
1. Surat An-Nahl ayat 125
م ُ ْ جاِدل
ْ ه َ و
َ ةِ َ سن َ ْ ة ال
َ ح ِ َعظ ِ و ْ مَ ْ وال َ ة ِ م َ ْ حكِ ْ ك ِبال َ ّ ل َربِ سِبي َ ع إ َِلى
ُ ْ اد
َ َ
مُ َ عل
ْ وأ َ هُ ك َ ّ ن َرب ّ ِن إ ُ س َ ح ْ يأ َ هِ ِبال ِّتي
َ
(125) ن َ دي ِ َ هت
ْ مُ ْ م ِبال ُ َ علْ وأ َ هُ و َ ه ِ ِ سِبيل َ ن ْ ع َ ل ّ ضَ ن
ْ مَ ِب
10
َ م آ ََياِتي ْ َ
ن
ِ م
َ ف ْ ُ عل َي ْك
َ ن
َ صو ّ ق ْ ُ من ْك
ُ َم ي ِ ل ٌ س ُ م ُرْ ُ ما ي َأت ِي َن ّك
ّ ِم إ َ ََيا ب َِني آد
ُ وَل َ َ ف َ فَل َ قى
(35) ن َ حَزُنو
ْ َم ي
ْ ه َ م ْ ه
ِ ْ علي ٌ و ْ خ َ ح َ َ صلْ وأ َ َ ّ ات
11
Alaihissalam) sebagai "mahasiswa" nya, sedangkan Allah SWT
bertindak sebagai "Maha Guru" nya. Setelah selesai PBM maka Allah
SWT mengadakan evaluasi kepada seluruh mahasiswa ( jin, malaikat,
dan manusia) dengan cara bertanya dan menyuruh menjelaskan seluruh
materi pelajaran yang diberikan, dan ternyata Adam lah (dari golongan
manusia) yang berhasil menjadi juara dalam ujian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
12
Hadari Nawawi
1991, Pendidikan Dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas.
Shihab, M.Quraish
2001, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an, Jakarta:
Lentera Hati
irfananshory.blogspot.com/2008/03/islam-dan-ilmu-pengetahuan.html, Islam dan
Ilmu Pengetahuan Tuesday, March 11, 2008, diakses pada tanggal May
22, '08 10:15 PM.
http://www.hayatulislam.net/comments.php?id=480_0_1_0_C7, diakses pada
tanggal May 22, '08 10:15 PM.
Ajang kusmana.re-searchengines.com/0408maman.html - 34k, 2008, Landasan
Profetik Pendidikan Islam, Posted on april 15th, in 10 telaah pendidikan
by redaksi, diakses pada tanggal May 22, '08 10:15 PM.
13