Anda di halaman 1dari 57

SOSIALISASI

PEDOMAN AUDIT
KEUANGAN

INSPEKTORAT UTAMA
BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA
PRINSIP DAN TUJUAN
PENANGGULANGAN BENCANA
PRINSIP : CEPAT & TEPAT, PRIORITAS,
KOORDINASI & KETERPADUAN, BERDAYA
GUNA & BERHASIL GUNA, TRANSPARANSI &
AKUNTABILITAS, KEMITRAAN,
PEMBERDAYAAN, NON DISKRIMINATIF, DAN
NONPROLETISI

Inspektorat Utama 25 Juni 2009


2
PENGEND. INTERN LAPORAN KEUANGAN

LK BEBAS SALAH
SPI YG SAJI
MEMADAI untuk •sistem pencatatan/akuntansi yang baik
meningkatkan • sistem pelaporan yang baik
kinerja, transparansi, •sistem pencatatan aset yang baik
dan akuntabilitas sehingga keamanan aset yang
pengelolaan dimiliki oleh SATKER, dapat
keuangan negara dilindungi dari kemungkinan
•kehilangan/kerusakan/ kecurian dsb.
• sistem reviu internal atas laporan
Pasal 58 (1) UU No 1 Thn 2004
keuangan oleh fungsi
pengawasan intern
5
Permasalahan yg Umum Terjadi
(Sumber: Lap Audit BPK)

 Sistem Akuntansi dan Pelaporan


– Organisasi, sistem, dan prosedur penyusunan laporan keuangan belum
efektif.
– SAI dan SAMBN belum berjalan optimal
– Perbedaan nilai aset (SAI vs SAMBN)
– UPT daerah belum menyampaikan Lap Keuangan (Secara berjenjang)
 Aset
– Masalah Saldo awal aset (Neraca awal)
– Inventarisasi dan penilaian aset (belum dilakukan)
– Pencatatan, pengelolaan, dan pelaporan persediaan belum tertib.
 Pengelolaan Kas
– PNBP (belum atau terlambat disetor) dan penggunaan langsung PNBP
– Uang Kas (UP) di Bendahara Pengeluaran
 Pengelolaan dana bantuan tidak transparan dan
akuntabel

10
TUGAS DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR
(IIA, 1999)

Pemberian keyakinan terhadap tercapainya


akuntabilitas manajemen pemerintahan yang
1
dicerminkan dalam Laporan Kinerja dan
Keuangan Pemerintah

Pemberian konsultasi dalam pelaksanaan


tugas manajemen pemerintah sehari-hari
2 dalam bentuk pemberian sosialisasi,
asistensi teknis, dll

17
KERANGKA UMUM
 Inspektorat Utama BNPB mempunyai tugas
“melaksanakan pengawasan fungsional terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan BNPB.”
 pengawasan kinerja, pengawasan keuangan dan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk
Kepala BNPB
 perlu adanya suatu pedoman pengawasan yang akan
digunakan sebagai acuan minimal oleh Inspektorat
Utama BNPB
 audit kinerja, audit keuangan, dan audit atas
pengadaan barang dan jasa.

6
PP Nomor 60 Tahun 2008
Penguatan Efektivitas Penyelenggaraan SPIP

 Dilakukan pengawasan intern dan


pembinaan penyelenggaraan SPIP
 Pengawasan Intern dilakukan APIP
 Pengawasan Intern melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lainnya
 APIP adalah BPKP dan Aparat
Pengawasan Fungsional Intern

7
DANA PENANGGULANGAN BENCANA
Sumber dana berasal dari :
1. APBN
2. APBD
3. Masyarakat

Dalam anggaran penanggulangan bencana yang bersumber dari APBN,


Pemerintah menyediakan antara lain:
a. dana kontinjensi bencana;
b. dana siap pakai;
c. dana bantuan sosial berpola hibah.

Inspektorat Utama 25 Juni 2009


8
Pertanggungjawaban
Penerima Bantuan Dana Penanggulangan
Bencana harus menyampaikan laporan
perkembangan fisik dan keuangan kepada yang
memberikan bantuan

 Pertanggungjawaban atas penyelenggaraan


pengelolaan bantuan harus memenuhi azas
transparansi dan akuntabilitas

Inspektorat Utama 25 Juni 2009


9
Pemeriksaan
 Pemeriksaan atas penggunaan dana
penanggulangan bencana (dana
APBN/APBD) dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan dan/atau Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
sesuai peraturan perundang-undangan

Inspektorat Utama 25 Juni 2009


10
Lembaga Audit Negara
di tingkat pusat
BPK BPKP ITJEN/IRTAMA

auditor auditor internal auditor internal


eksternal Pemerintah yang pemerintah
Pemerintah menyampaikan pada setiap
hasil auditnya Departemen/LP
kepada Presiden ND

Inspektorat Utama 25 Juni 2009


11
Lembaga Audit
di tingkat daerah
 Inspektorat Propinsi
 Inspektorat Kabupaten/Kota

Inspektorat Utama 25 Juni 2009


12
PENGENDALIAN PENGUMPULAN
UANG/BARANG YG BERSKALA
NASIONAL

Pemerintah melakukan pengawasan terhadap


penyelenggaraan pengumpulan uang atau
barang berskala nasional yang diselenggarakan
oleh masyarakat, termasuk pemberian ijin yang
menjadi kewenangan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang sosial.

25 Juni 2009 Inspektorat Utama 13


PENGENDALIAN PENGUMPULAN
UANG/BARANG YG BERSKALA DAERAH

Pemda melakukan pengawasan terhadap


penyelenggaraan pengumpulan uang atau
barang berskala provinsi, kabupaten/kota yang
diselenggarakan oleh masyarakat, termasuk
pemberian ijin yang menjadi kewenangan
gubernur/bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.

25 Juni 2009 Inspektorat Utama 14


AUDIT ATAS SUMBANGAN BENCANA

• Dalam melaksanakan pengawasan terhadap laporan upaya


pengumpulan sumbangan, Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
meminta laporan tentang hasil pengumpulan sumbangan agar
dilakukan audit

• Berdasarkan laporan tersebut Pemerintah dan masyarakat dapat


meminta agar dilakukan audit

• Apabila hasil audit tersebut ditemukan adanya penyimpangan


penggunaan terhadap hasil sumbangan, penyelenggara pengumpulan
sumbangan dikenai sanksi sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan
25 Juni 2009 Inspektorat Utama 15
PEDOMAN
PENGAWASAN
KEUANGAN
SISTEMATIKA PEDOMAN AUDIT
KEUANGAN
 BAB I : KERANGKA UMUM PEDOMAN AUDIT
KEUANGAN

 BAB II : ORGANISASI BNPB

 BAB III : KONSEP DASAR AUDIT KEUANGAN

 BAB IV : PERATURAN-PERATURAN TENTANG


KEUANGAN NEGARA DAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

 BAB V : AUDIT KEUANGAN

 BAB VI : BENTUK LAPORAN AUDIT KEUANGAN


BAB I
KERANGKA UMUM PEDOMAN
AUDIT KEUANGAN
I. A. Kerangka Umum Pedoman Audit
Keuangan

Maksud Penyusunan Pedoman :


Memberikan panduan kepada Auditor Inspektorat
Utama BNPB dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian audit keuangan

Tujuan Pedoman :
Memberikan pokok-pokok pemahaman kepada Auditor
agar audit dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
I.B. Ruang Lingkup Pedoman :
 Seluruh unit organisasi BNPB
 Unit organisasi lain yang menerima dana
penanggulangan bencana dari BNPB
Penerima Dana Penanggulangan Bencana
Dari BNPB
 Pemerintah Propinsi
 Pemerintah Kabupaten/Kota
 Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian
DANA DARI BNPB
 Dana Siap Pakai (Tahap Tanggap Darurat)
 Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah (Tahap
Pasca Bencana)  Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
 Hibah
I.C. Pengguna Pedoman

 Auditor Inspektorat BNPB


 Auditor lainnya yang melaksanakan tugas
audit keuangan untuk dan atas nama
Inspektorat Utama BNPB (penugasan dari
BNPB)
Auditor Lain Yang Mendapat Penugasan Dari
BNPB
 Kendala : Keterbatasan Tenaga dan Waktu
 Bentuk Penugasan :
- Untuk dan Atas Nama BNPB
- Joint Audit
BAB II
ORGANISASI BNPB
II. A. Struktur Organisasi
Sekretariat Utama; Deputi Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan; Deputi Bidang Penanganan
Darurat; Deputi Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi; Deputi Bidang Logistik dan
Peralatan; Inspektorat Utama; Pusat Data,
Informasi dan Humas; Pusat Pendidikan Dan
Latihan.
(Peraturan Ka. BNPB No. 1 Th. 2008 tgl.
25.5.2008)
II.A. Tugas BNPB
 Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat
 tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi secara adil dan setara;
 Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
 Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada
masyarakat;
 Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden
setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana;
 Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional
dan Internasional;
 Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
 Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
dan
 Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
II.C. Fungsi BNPB
 Perumusan dan penetapan kebijakan
penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat
serta efektif dan efisien;
 Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu dan menyeluruh.
Bab III. konsep dasar
audit
keuangan
III.A. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup :

1. Pengertian Audit Keuangan :


oProses yang sistematis
ountuk memperoleh bukti yang kompeten
oterhadap program atau kegiatan organisasi
odengan tujuan untuk menilai dan melaporkan
oapakah sumber daya dan dana telah digunakan
secara ekonomis dan efisien
odengan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
III.A. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup :

2. Tujuan Audit Keuangan


 Untuk memastikan bahwa pengelolaan

keuangan didukung dengan dokumen yang


memadai, sumber dana digunakan secara
efisien serta telah dipatuhinya perundangan
yang berlaku.
III.A. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup :

Ruang Lingkup Audit Keuangan :


 Audit atas kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan
 Audit atas kehematan
III.B Proses Audit Keuangan
Proses Audit Keuangan dilakukan melalui
beberapa tahap, yaitu :
 Perencanaan Audit
 Survei Pendahuluan
 Program Audit
 Pelaksanaan Audit
 Pelaporan Audit
III.B.1 Perencanaan Audit

 Pembuatan rencana pemeriksaan berdasarkan


program pemeriksaan tahunan Instansi
 Rencana pemeriksaan menetapkan :
- Obyek
- Jadwal Waktu
- Biaya
III.B.2 Survei Pendahuluan

 Pengenalan Obyek yang di audit :


- Visi, misi, strategi entitas
- Peraturan & kebijakan
- Lingkungan Internal/Eksternal
- Tupoksi
- Struktur Organisasi
- Anggaran dan realisasi
- Key Performance Indicator
- Hasil audit terdahulu
- dll.
III.B.2. Survai Pendahuluan :

 Pengendalian Intern :
- Pengertian
Proses yang dijalankan oleh pimpinan, yang di disain
untuk memberikan keyakinan yang memadai, tentang
tiga kelompok tujuan yaitu keandalan laporan keu,
efektivitas dan efisiensi operasi, kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.
- Unsur
Lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan.
III.B.2. Survai Pendahuluan :

 Pemahaman Sistem Pengendalian Intern (SPI):


- Pemahaman SPI dilakukan terhadap lima
unsur tsb. dengan menggunakan teknik dan
prosedur seperti review, wawancara, observasi
fisik, konfirmasi, dsb.
 Penetapan Tujuan Audit :
- Hasil informasi umum =>TAO
- Hasil pengujian SPI =>FAO
 Penetapan Kriteria Audit :
- Standar, ukuran, praktek terbaik.
III.B.3. Program Audit Keuangan

 Langkah-langkah kerja yg akan dilaksanakan


dalam pemeriksaan

 Alat pengendali bagi pemeriksa agar


pemeriksa dpt menentukan anggaran dan
jadwal yg telah ditetapkan
III.B.4 Pelaksanaan Audit Kinerja

 Proses pengumpulan bukti (review,


wawancara, kuesioner, observasi fisik,
konfirmasi).

 Penggunaan Indikator kinerja yang


ditetapkan untuk menilai :
- Ekonomis,
- Efisien,
- Efektif.
III.B.5. Pelaporan Audit Kinerja

 Tahap penyusunan laporan yang memuat


seluruh simpulan hasil pelaksanaan audit
untuk disampaikan kepada auditan.
Bab IV PERATURAN-
PERATURAN
TENTANG pengelolaan
KEUANGAN NEGARA DAN
SIStem PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH
IV.A.1 Pengelolaan Keuangan Negara
 Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara; yang mengamanatkan
bahwa keuangan negara harus dikelola secara
tertib, taat terhadap peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
IV.B.2 Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun
2008 tentang SPIP
 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Bendahara
Bab V. AUDIT
KEUANGAN
V.A. Perencanaan Audit
 Siapkan surat tugas
 Tentukan tim audit yang terdiri dari :
- Penanggungjawab
- Pengendali mutu
- Pengendali teknis
- Ketua tim
- Anggota
 Siapkan anggaran biaya (perjalanan
dinas, ATK,dll)
V.B. Survei Pendahuluan
 Pengenalan obyek, diperoleh dengan :
- Laporan pemeriksaan masa lalu
- Data organisasi
- Data kegiatan
- Data keuangan
- Peraturan dan Instruksi sehubungan dengan
auditan
 Pengujian Sistem Pengendalian Intern
 Penetapan Tujuan
V.C. Program Audit
 Tujuan audit
 Daftar pengendalian yang ada/ yang diperlukan
 Pengujian yang disarankan
 Komentar atas hasil pengujian
V.D. Pelaksanaan Audit
 Semua kegiatan sehubungan dengan pengujian
transaksi,pelaksanaan program dan bukti/
informasi dituangkan dalam KKA disertai
dengan komentar/pendapat atas pelaksanaan
program.
 Temuan Audit harus memenuhi kelengkapan
unsur temuan
 Pembahasan temuan dengan auditan
Temuan

 Judul Temuan
 Kondisi
 Kriteria
 Sebab
 Akibat
 Tanggapan
 Rekomendasi
V.E. Pelaporan Audit
 Laporan audit keuangan merupakan hasil audit atas
pengelolaan pertanggungjawaban keuangan dan
pelaksanaan kegiatan
 Ketepatan waktu pelaporan diperlukan, agar lebih
bermanfaat bagi auditan
 Laporan disusun oleh Ketua Tim, diserahkan kepada
Pengendali Teknis untuk direviu, diajukan ke
Pengendali Mutu untuk direviu, diajukan kepada
Inspektur untuk direviu dan disetujui.
Bab vi. BENTUK
LAPORAN
AUDIT
KEUANGAN
VI.A. Bentuk Laporan Audit Keuangan

 BAB I. RESUME HASIL AUDIT


- Sistem Pengendalian Intern
- Temuan Audit
V.A. Bentuk Laporan Audit Keuangan
 BABII. HASIL AUDIT
- Gambaran Umum
- Tujuan Audit
- Sasaran Audit
- Metode Audit
- Jangka Waktu Audit
- Data Umum Unit Kerja Auditan
- Hasil Audit Sistem Pengendalian Intern
- Hasil Audit Tindak Lanjut
- Temuan Audit
 LAMPIRAN
KOMUNIKASI AUDIT

Temuan audit sementara Notisi Audit

B A Kesepakatan
Pembahasan
Tindak Lanjut

Temuan Audit Laporan Hasil


Audit

54
LANDASAN HUKUM
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 mengatur Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
5. Perdirjen PBN Nomor 24/PB/ 2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
Presiden Republik Indonesia
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan  Pengadaan Barang/Jasa  Pemerintah
8. Petunjuk Pelaksanannya

55
PERATURAN KEPALA BNPB :
1. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
2. Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai
3. Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
4. Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian dan Besaran
Bantuan Santunan Duka Cita
5. Nomor 9 Tahun 2008 tentang Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat Badan
Nasional Penanggulangan Bencana
6. Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman Sistem Komando Tanggap
Darurat Bencana
7. Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pasca Bencana
8. Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Kajian Pembentukan dan
Penyelenggaraan Unit Pelaksana Teknis
9. Nomor 13 Tahun 2008 tentang Manajemen Logistik dan Peralatan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Drs. Bintang Susmanto, Ak, MBA


Inspektur Utama BNPB
Jl. Ir. H. Juanda No. 36, Jakarta Pusat
Telp. 021 345-8400. Fax 021 345-8500
www.bnpb.go.id

Anda mungkin juga menyukai