Anda di halaman 1dari 52

Kalsium

Adanya hubungan antara kalsium dengan keseluruhan aktivitas hidup manusia dan gangguan yang
mungkin terjadi bila kekurangan zat ini, merupakan temuan spektakuler di bidang riset produk
kesehatan dua puluh lima tahun terakhir ini. Ion kalsium ternyata memainkan peran penting, bahkan
sejak awal kehidupan manusia.
Ragam fungsi kalsium, antara lain :
1. Fertilisasi / Kesuburan
Di mata awam, asal satu sel sperma berhasil membuahi satu sel telur, maka janinpun terbentuk. Namun,
ternyata proses sesung-guhnya tidaklah sesederhana itu, diperlukan kalsium yang memadai agar
kelahiran sosok kehidupan baru, dapat terjadi.
Berbagai riset medis telah membuktikan bahwa ion kalsium memainkan peranan penting di sperma pria.
Para ilmuwan kesehatan menemukan bahwa di ujung sperma terdapat komponen kalsium yang
berfungsi membelah dan menembus dinding sel telur agar terjadi pembuahan. Oleh karena itu, terapi
kalsium sekarang menjadi salah satu terapi penting untuk pasangan yang telah lama belum memiliki
keturunan.

2. Pembentukan Tulang dan Gigi yang Sehat


Peran penting kalsium terus berlanjut. Begitu bayi lahir hingga usia enam tahun adalah usia rawan
terhadap kebutuhan kalsium, yang merupakan komponen utama dari pembentukan gigi sehat dan kuat.
Periode rawan kebutuhan kalsium berikutnya, terjadi sampai usia delapan belas tahun, yang menjadi
periode kesempatan terakhir untuk mengatasi defisiensi (kekurangan) kalsium berkaitan dengan
pertumbuhan tulang, karena begitu periode ini terlampaui, maka berbagai masalah sekitar tulang sudah
dapat diramalkan pasti terjadi di usia lanjut mereka. Tulang sendiri mengalami puncak proses
pemadatannya sampai seseorang berusia tiga puluh lima tahun. Lewat dari usia tiga puluh lima tahun,
massa tulang secara perlahan mulai berkurang.
Kalsium dalam bentuknya sebagai garam kalsium berfungsi sebagai pengeras tulang agar kerangka
tubuh mampu menyokong keseluruhan badan berdiri tegak. Bila tulang kekurangan kalsium, disebut
sebagai osteoporosis, maka akan terjadi tulang mudah retak atau patah. Dalam kondisi yang serius,
bahkan tulang bisa retak walau dalam kondisi aktivitas badan yang normal.
Kekurangan asupan kalsium, atau daya resap asupan kalsium yang kurang, plus kekurangan dalam
penyinaran matahari, menjadi penyebab dari kurangnya kandungan kalsium dalam tulang. Tulang
menjadi rapuh, yang tampak pada kondisi tulang rusuk atau tulang kaki yang tidak berkembang
sempurna, dengan gejala-gejalanya seperti: sakit pinggang, tulang rusuk yang rapuh, dan kaki yang
berbentuk “O” atau “X”.
Walau pengaruh utama dari defisiensi kalsium adalah di tulang, karena memang 99% dari kalsium di
tubuh manusia (sekitar 1.200 g) tersimpan di tulang, namun defisiensi kalsium pada seorang muda bisa
berpengaruh besar pula pada energi fisik dan kesehatan psikologis mereka. Hal ini terjadi karena
ternyata 1% sisanya terdapat di serum, limpa, darah dan cairan tubuh lainnya.

3. Kerja Otot dan Jaringan Syaraf


Walau hanya 1%, namun perannya sungguh tidaklah kecil. Dalam bentuk ion, kalsium sisa di luar tulang
ini, sangat berperan pada stimulasi/sistem rangsang di jaringan otot. Seperti seorang prajurit, kapan
otot perlu berkontraksi dan meregang, ditentukan oleh perintah sang ion kalsium.
Jika ketersediaan kalsium di otot, yang terutama disimpan di jaringan myoplasma, mengalami
kekurangan, maka gangguan yang terjadi bisa merembet ke jaringan otot halus dan otot jantung.
Sebagai akibatnya, orang tersebut akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan tubuhnya. Bentuk
paling ringan pada gangguan ini biasa disebut dengan “kesemutan†, yang biasa kita alami bila kaki
tertekuk dalam waktu lama.
Masih sekitar jaringan otot. Ion kalsium memainkan peran penting pula dalam pelepasan
neurotransmitter, yang berfungsi sebagai pembawa perintah dari otak ke otot untuk melakukan suatu
gerakan tertentu. Bila tubuh kita kekurangan kalsium, maka perintah dari otak ini akan diblokir, dan
akhirnya mekanisme normal dari pengaktifan dan pengendoran otot tidak berjalan. Gejala paling ringan
dari kekurangan kalsium yang mengganggu kerja neurotransmitter, adalah otot “kram†.
Dalam kondisi yang lebih parah, fungsi system syaraf akan mengalami gangguan cukup serius. Pada
anak-anak, hal ini terlihat melalui simptom sulit tidur / insomnia dan hiperaktif. Pada mereka yang sudah
lebih lanjut usianya, simptomnya tampak pada gejala ingatan yang menurun, emosi yang mudah
bergejolak, keras kepala, dan pikun.
Pemberian suplemen kalsium pada kondisi di atas, akan banyak membantu berfungsinya kembali sistem
syaraf otak secara normal. Bahkan berbagai riset tentang pengaruh kalsium pada sistem syaraf otak ini
menunjukkan bahwa penyajian kalsium pada anak-anak dapat membantu pertumbuhan inteligensi.

4. Sistem Imunitas / Kekebalan


Sekali lagi, meski cuma 1% yang di luar tulang, namun peran kalsium sungguh luas, bahkan sampai ke
sistem kekebalan juga. Ketika ada kuman, virus, atau zat racun lain menyerang tubuh, sistem kekebalan
akan bertindak sebagai tentara yang memerangi makluk asing tersebut. Namun, sebelumnya kalsium-lah
yang tampil sebagai alarm pertama terhadap serangan tersebut, dan memberi perintah ke sel kekebalan
untuk bertindak, menangkap musuh dan menghancurkannya.
Bilamana seseorang mengalami kekurangan kalsium, sistem kekebalannya pun tak akan berfungsi
penuh. Sebagai akibatnya, bisa muncul ragam gangguan kulit seperti kulit gatal kemerahan /
“biduran” , kudis, jerawat, dan sebagainya, termasu k juga rematik. Suplemen kalsium sangat
berperan untuk penyembuhan terhadap gangguan-gangguan tersebut. Jadi, terlihat bahwa kalsium
penting juga untuk kesehatan kulit dan sekaligus mencegah rematik.

5. Jantung dan Jaringan Pembuluh Darah


Jantung meski hanya sebesar kepalan tangan, tapi merupakan penentu kehidupan. Jantung bekerja
dalam bentuk otot-ototnya berkontraksi memompa darah ke seluruh sel di tubuh. Untuk berkontraksi,
jantung membutuhkan energi, dan sumber energi tersebut adalah kalsium.
Jika kita melihat ke dalam sel otot jantung, akan kita lihat bahwa kalsium masuk ke dalam sel dan
mengaktifkan sejenis protein yang berfungsi memacu gerak otot jantung untuk mengalirkan darah.
Kekurangan kalsium akan memperlemah otot jantung untuk berkontraksi dan menjadi penyebab
beragam gangguan jantung. Uji coba medis menunjukkan bahwa pemberian ion kalsium secara bertahap
memperkuat detak otot jantung.
Arteriosclerosis adalah perubahan arteri / saluran darah yang bersifat patologik, berbentuk penebalan
dan pengerasan pembuluh darah yang bukan terjadi karena pembengkakan, sehingga pembuluh darah
kehilangan elastisitasnya dan mengurangi arus aliran darah. Arteriosclerosis disebabkan oleh
penumpukan lemak yang menyebabkan pembuluh darah makin berserabut hingga menghalangi aliran
darah. Bila tubuh kekurangan kalsium, dan kandungan kalsium dalam darah rendah, kelenjar
parathyroid mengirim perintah agar kalsium di tulang masuk ke darah. Namun kalsium dari tulang ini
tidak sepenuhnya sejalan dengan struktur dan keperluan kalsium di pembuluh darah. Kalsium yang
terurai dari tulang ini bisa menimbulkan masalah. Ia mengikat lemak di jaringan pembuluh darah, hingga
menyebabkan pembuluh menebal dan mengeras, serta kehilangan elastisitasnya.
Arteriosclerosis inilah penyebab utama dari hipertensi, serta gangguan koroner dan pembuluh darah di
otak. Berbagai riset terbaru menunjukkan bahwa penderita arteriosclerosis harus menggunakan
suplemen kalsium. Suplemen kalsium tidak hanya bermanfaat untuk mencegah arteriosclerosis dan
hipertensi, tapi juga mampu mereduksi kandungan lemak dalam darah. Kalsium Tianshi diolah secara
khusus untuk mereka yang harus melakukan diet rendah lemak.

6. Sistem Pencernaan
Ion kalsium memainkan peran penting pula dalam proses rumit pencernaan manusia. Ion kalsium tidak
hanya berperan dalam merawat dan mengendalikan aktivitas otot halus di saluran pencernaan, tapi
berpartisipasi pula dalam fungsi pengeluaran dan aktivasi enzim-enzim pencernaan. Bagian atas dari
usus kecil, kemudian usus dua belas jari, dan ileum, bagian bawah dari usus kecil, merupakan bagian
yang menyerap kalsium dalam jumlah besar untuk mempertahankan jumlah seimbang dari kalsium
dalam tubuh.
Bila seseorang menderita sakit perut atau diarhe yang berkepanjangan, maka penyerapan kalsium oleh
usus akan terhalang, sehingga kandungan kalsium dalam darah juga berkurang. Hal ini menyebabkan
kelenjar parathyroid terangsang untuk meningkatkan konsentrasi kalsium di usus, dan bisa
mengakibatkan terjadinya kekejangan di otot halus lambung dan usus. Dalam kondisi demikian,
penyajian nutrisi kalsium akan mengurangi penurunan konsentrasi kalsium dalam darah dan meredakan
gejala diarhe.
Luka atau sariawan usus kronis merupakan gangguan yang terjadi karena asam lambung dan enzim
protein lambung yang menyebabkan selaput lendir lambung menggerus dirinya sendiri. Peningkatan
asam lambung yang disebabkan oleh diet yang tak sehat, produksi empedu yang berlebihan, atau
nervous, adalah penyebab utama dari luka usus ini. Bila tubuh kekurangan kalsium, maka biasanya asam
lambung meningkat pula seiring dengan enzim protein lambung, yang akan menimbulkan luka di saluran
pencernaan. Jadi, penyajian nutrisi kalsium penting untuk membantu proses penyembuhan luka atau
sariawan usus pula.

7. Diabetes
Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang umum terjadi. Energi penderita berkurang terus hari
ke hari, seperti pohon yang sekarat, karena urine yang terbuang di penderita diabetes mengandung
sejumlah besar gula. Lewat urine, sejumlah besar kalsium turut terbuang pula. Defisiensi dalam
metabolisme kalsium memperkuat symptom diabetes. Enam puluh persen penderita diabetes adalah
penderita osteoporosis pula. Oleh karena itu, kekurangan kalsium merupakan masalah serius pada
penderita diabetes.
Untuk mereka, Tianshi mengembangkan suplemen Kalsium khusus, yang mengandung bubuk labu
merah, tapi tidak mengandung sukrosa. Bubuk labu merah mengandung zat CTY yang bermanfaat untuk
memacu kelenjar pancreas, sebagai penghasil insulin.

8. Khusus untuk Kaum Wanita


Kaum wanita memiliki kekhususan dalam hal kebutuhan kalsium. Sejak bulan ketiga kehamilan,
kebutuhan janin akan kalsium bertambah banyak. Pada waktu itu, sang ibu memasok sejumlah besar
kalsium dari tubuhnya, dan sementara itu jumlah sirkulasi / peredaran darahnya juga meningkat
sehingga kandungan kalsium dalam darahnya berkurang. Kandungan kalsium yang rendah dalam darah
inilah yang menjadi penyebab sang ibu menderita hipertensi, kesulitan dalam proses melahirkan,
perubahan bentuk tulang pinggul, dan gigi yang mudah rontok. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan
pula bayi tidak bertumbuh normal. Jadi, wanita hamil sangat membutuhkan nutrisi kalsium tambahan,
khususnya sejak triwulan kedua kehamilannya.
Selain itu, sepanjang masa menyusui, kebutuhan kalsium juga meningkat karena ibu memasok kalsium
ke bayinya melalui air susunya (Catatan : ASI merupakan salah satu sumber kalsium utama bagi bayi
yang memiliki daya serap sampai 60%, sementara susu bayi hanya mencapai 40%). Pada waktu ini, bila
kebutuhan kalsium tak terpenuhi, maka ibu beresiko mengalami penuaan dini, system kekebalan
tubuhnya menurun, terjadi ketidak-seimbangan kelenjar hormon, dan kesehatannya akan terganggu.
Wanita yang sudah masuk ke masa menopause mengalami penurunan fungsi ovarium sebagai penghasil
hormon estrogen. Ovarium ini memainkan peranan penting pada metabolisme tubuh, khususnya tulang
dan system syaraf. Penurunan fungsi ovarium ini akhirnya menyebabkan tulang wanita menjadi rapuh
karena kandungan kalsiumnya terbuang lewat urine. Kondisi ini diperparah oleh kemampuan system
pencernaan wanita menopausal dalam menyerap kalsium. Oleh karena itu, wanita yang sudah masuk
periode menopause tak dapat ditawar lagi membutuhkan suplemen kalsium sepanjang sisa hidupnya.

9. Sifat Asam / Basa dalam Cairan Tubuh


Acidosis merupakan suatu kondisi cairan tubuh yang terlalu asam. Para ilmuwan telah menemukan
bahwa cairan tubuh manusia sehat bersifat basa / pH tinggi. Jadi, bila cairan tubuh seseorang memiliki
pH yang rendah / bersifat asam, maka itu merupakan pertanda bahwa orang tersebut sedang menderita
sakit, yang sekaligus menjadi indikator utama bahwa orang tersebut mengalami kekurangan kalsium.

Dari paparan di atas, terlihat bahwa kekurangan kalsium beresiko menimbulkan beragam penyakit.
Kekurangan kalsium merupakan kondisi tersembunyi / tidak langsung terlihat dalam jangka panjang.
Itulah sebabnya kondisi kekurangan kalsium biasanya tidak langsung terasa oleh penderita, terutama
bagi mereka yang masih berusia muda. Namun pada orang tua, wanita dan anak, kondisi kekurangan
kalsium ini bisa langsung terlihat / terasa.
Sekarang kita bahas dua pertanyaan yang banyak dikemukakan. Pertama, apakah kita bisa mencukupi
kebutuhan tubuh akan kalsium dari asupan makan / diet berimbang? Walaupun jumlah elemen kalsium
di bumi itu besar, tapi kandungan kalsium dalam diet manusia tidaklah besar. Jadi, ungkapan bahwa
kekurangan kalsium dapat dihindari lewat makan yang cukup adalah kesalahan besar. Banyak faktor
yang mempengaruhi penyerapan kalsium dalam tubuh, seperti proporsi kalsium terhadap fosfor (yang
direkomendasi adalah 2 : 1), suhu ketika makanan dimasak (kalsium rusak pada suhu tinggi / di atas
800), pola makan, gaya hidup, situasi kesehatan dan normalitas mekanisme pencernaan. Jadi kita harus
memahami kompleksitas dan keterbatasan penyerapan kalsium oleh tubuh, dan menaruh perhatian
lebih besar terhadap perlunya tambahan nutrisi kalsium.

Fungsi kalsium dalam kehidupan (lanjutan 3)

Gbr kalsium

By smaslah

Kalsium dan system pertahanan tubuh secara maksimal


Ketika kuman asing,virus,racun atau serangan penyakit masuk dalam tubuh,system pertahanan
tubuh (immune system) bereaksi sebagai pelindung dari penyerang dan menolak unsur asing
yang masuk,ion kalsiumlah yang pertama kali memberikan tanda bahaya tentang masuknya
unsur asing tersebut dan memerintahkan system kekebalan tubuh untuk beraksi dan
menaklukkan musuh dengan mengubah bentuk dan menghancurkannya.Ketika orang kekurangan
kalsium,system kekebalan akan kacau,dan mengakibatkan beberapa masalah kulit seperti:scabby
skin (kulit bopeng),dermatitis (radang kulit),acne(jerawat),dan lainnya juga rematik.
Suplemen kalsium akan meningkatkan fungsi system kekebalan tubuh,dan mempunyai efek
penyembuhan (curative effect) terhadap penyakit tersebut.
Kalsium juga melindungi kulit dan meningkatkan penampilannya.

Kalsium dan darah tinggi ,Penyempitan pembuluh darah,dsb


Arteriosclerosis (penyempitan pembuluh nadi) mengakibatkan pembuluh mengental dan
mengeras dan kehilangan elastisitas,dan akhirnya mengurangi arus darah.Ini diakibatkan oleh zat
lemak yang bertumuk dan menutup aliran darah .
Ketika tubuh kekurangan kalsium ,dan kalsium dalam darah berkurang ,parathyroid mengirim
perintah ,yang mengakibatkan kalsium dalam tulang masuk ke darah.Peleburan kalsium dari
tulang ,mengakibatkan masalah dalam pembuluh darah (blood vessel),kalsium menangkap lemak
disana dan mengakibatkan pembuluh jadi menebal dan keras sehingga kekurangan elastisitas.
Arteriosclerosis merupakan sebab utama terjadinya tekanan darah tinggi,dan penyakit yang
berkaitan dengan pembuluh darah,jantung dan otak dan sangat membahayakan kesehatan kita.

Kesimpulan:
Ternyata kalsium memegang peranan penting dalam tubuh kita ,sehingga kekurangan kalsium
bisa menyebabkan berbagai macam penyakit
Lebih dari 200 penyakit berhubungan dengan kekurangan kalsium

Keasaman (cairan tubuh terlalu asam),adalah indikasi utama penyakit yang berhubungan dengan
kekurangan kalsium.Ilmuwan menemukan bahwa cairan tubuh orang yang sehat adalah basa dan
memiliki ph tinggi,sedangkan cairan tubuh orang sakit adalah asam dan mempunyai ph rendah.

Berapa banyak kalsium yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan 1% kalsium yang
bersirkulasi dalam darah sehingga bisa terhindar dari berbagai macam penyakit?.

Umur Kebutuhan harian

0-6 bulan 210 milligram/hari


6-12 bulan 270 milligram/hari
1-3 tahun 500 milligram/hari
4-8 tahun 800 milligram/hari
9-18 tahun 1300 milligram/hari
Dewasa 19-50 tahun 1000 milligram/hari
Dewasa 51+tahun 1200 milligram/hari

APAKAH KALSIUM ITU?

 Mineral yang diperlukan di dalam tubuh manusia.


 Pada manusia normal, kandungan kalsium adalah 1,5%-2,2% dari berat tubuh (totalnya
sekitar 700-1400 gr)
 Kalsium banyak terdapat di dalam tulang dan gigi ( 99%),dan sisanya tersebar  dalam
darah  dan jaringan lunak.

FUNGSI KALSIUM

 Pembentukan tulang dan gigi.


 Mempertahankan struktur normal sel
 Penyampaian pesan syaraf
 Kontraksi otot jantung

Kalsium adalah mineral yang sangat penting bagi tubuh kita.Salah satu fungsinya
adalah membentuk tulang dan menjaganya agar tetap kuat.
Tetapi ingat fungsi kalsium bukan hanya untuk tulang
Sembilan puluh sembilan persen (99%) kalsium berada di tulang atau gigi sedangkan 1% sisanya
bersikulasi dalam darah dan ini sangat penting dalam kehidupan dan kesehatan
(www.calsiuminfo.com).Kalsium di butuhkan dalam
proses metabolisme tubuh,transmisi syaraf,pengaturan detak jantung,kontraksi otot,membantu
pembentukan energi,membantu proses pembuahan,mempercepat pembekuan darah,mengaktifkan
siatem pertahanan tubuh,dan lainnya.
Jadi: SALAH BESAR ! JIKA BERANGGAPAN KALSIUM HANYA
UNTUK TULANG
FUNGSI 1% KALSIUM DALAM TUBUH
Kalsium dan jantung

Gbr jantung

Organ jantung merupakan organ yang berpengaruh langsung terhadap hidup matinya
manusia,jika organ jantung tidak berdetak,maka darah tidak mengalir,dan hidup manusia pun
akan berakhir.
Tahukah anda apa yang membuat jantung bergerak? Kalsium.!
Ketika jantung mengerut (constrict) ion kalsium mengatur ritmenya,jika kita
Lihat ke dalam sel otot jantung,kita akan melihat ketika kalsium masuk ke dalam sel,mineral ini
akan mengaktifkan protein yang menyebabkan gerakan dari otot jantung,dan ini membuat otot
jantung mengempis dan mengembang terus-menerus
dan membuat kita tetap hidup .Kekurangan kalsium akan melemahkan kemampuan otot jantung
untuk mengembang dan mengempis dan menyebabkan
berbagai penyakit jantung .Beberapa test membuktikan ketika kita memberikan ion kalsium
kepada jantung yang lemah,jantung secara bertahap akan mendapatkan kembali tenaga,sehingga
ini menunjukkan betapa pentingnya kalsium dalam menjaga detak jantung.

KALSIUM DALAM GAIRAH SEKSUAL DAN KESUBURAN


Dalam proses pembuahan,sperma bergerak ke ovum dengan energi yang diberikan oleh
kalsium.Para ilmuwan tercengang mengetahui bahwa ternyata
Komponen kalsium berada di ujung depan sperma.Dan kalsium inilah yang membantu masuk ke
dalam membran sel telur.Ketika sperma mencapai sel ovum,maka fertilisasi akan segera
terjadi.Selanjutnya kalsium juga berperan untuk menciptakan calsium vibration (getaran
kalsium) yang merangsang ovum untuk mampu terjadinya pembuahan (fertilisasi).

alsium ( Ca )

Fungsi dari Kalsium merupakan mineral terbanyak di tubuh manusia, yaitu 1200 gram pada orang
dewasa berat 70 kg. 99 persen Ca terdapat pada tulang dan gigi. Ca dan fosfat membentuk endapan
hidroksiapatit

di bawah jaringan kolagen. Hubungan hi-droksiapatit dengan kolagen bertanggung jawab terhadap
kekerasan dan daya tahan tu-lang.Tulang mengandung cukup banyak Ca fosfat nonkristal, Ca karbonat
dan garam-garam lain dalam jumlah lebih kecil. Mineral menyusun sekitar 50 persen total masa rangka,
sisa massa terdiri dari matrik organik protein, glikoprotein, dan proteoglikan, dimana garam Ca
diendapkan.
Tulang terus menerus dibentuk kembali (remodel), kadar mineral mencerminkan keseimbangan antara
endapan dan pengambilan dari tulang sehari-hari. Sebanyak 700 mg Ca,memasuki dan meninggalkan
tulang setiap hari.

Kalsium berguna untuk mengatur aktivitas sel , fungsi saraf dan otot, kerja hormon, pem-bekuan darah,
mobilitas seluler, dll. Karena mengatur banyak proses maka kalsium dise-but messenger kedua, sebagai
perantara respon seluler untuk berbagai stimulus dengan cara yang analog terdapat pada pengaturan
kerja nukleotida siklik. Kerja kalsium melalui reseptor protein intrasel yang disebut kalmodulin.

Ca yang terikat kalmodulin menga-tur aktivitas sejumlah enzim, termasuk berperan dalam metabolisme
siklik nukleotida, fosforilasi protein, fungsi sekresi, kontraksi otot penyusun mikrotubuli, metabolisme
gli-kogen dan pengaliran kalsium. Obat fenotiazin dan beberapa peptida dalam racun serangga
merupakan penghambat kuat kerja kalmodulin.

Kadar Ca dalam plasma mengandung 9-11 mg kalsium/100ml plasma, pengaturannya dijaga oleh vitamin
D, hormon paratiroid, kalsitonin.

Kalsium dalam plasma terdapat dalam 3 bentuk yaitu :

1. Ion bebas
2. Berikatan dengan ion organik
3. Terikat oleh protein

Metabolisme

Ca diabrospsi duodenum dan jejunum proksimal oleh protein pengikat Ca yang di-sintesis sebagagi
respon terhadap kerja 1,25-dihidroksikolekalsiferol (1,25-dihidroksivi-tamin D ). Abrospsi dihambat oleh
senyawa yang membentuk garam Ca yang tidak larut.
Kalsium diekskresi melalui ginjal bila kadarnya diatas 7 mg/100 ml. Sejumlah besar diekskresi melalui
usus dan hampir semuanya hilang dalam feses. Sejumlah kecil diekskresi melalui keringat.

Pengaturan keseimbangan kalsium

Untuk mempertahankan kadar kalsium dala keadaan normal, diperlkan interaksi beberapa proses antara
lain :

1. Pemasukan yang berasal dari makanan dan absorpsi saluran cerna


2. Pengeluaran melalui ekskresi urin dan faeses
3. Keseimabnan formasi dan resorpsi tulang yang disebut sebagai dinamika tulang(bone turnover)

Untuk menjamin keseimbnagan proses-2 diatas dengan baik diperlukan pengatran secara
hormonal,yaitu :

1. Hormon paratiroid
2.Vitamin D
3. Kalsitonon
Defisiensi

Gejala difisiensi Ca antara lain adalah tetani, gangguan otot dan syaraf yang berhu-bungan. Sering
terjadi akibat defisiensi vitamin D, hipoparatiroidisme, atau insufisiensi ginjal, dan kekurangan kalsium.

Bila kadar kalsium dibawah normal, kalsium tulang dimobilisasi, meningkatkan Ca yang bersirkulasi,
sehingga pembentukan tulang baru dihambat. Keseimbangan negatif Ca menyebabkan rakitis pada
anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa.

Toksisitas

Hiperkalemia tampaknya tidak terjadi, karena kelebihan kalsium tidak diabsorpsi Intake berlebihan,
menyebabkan kadar Ca serum tinggi, dapat menyertai adanya gangguan klinis seperti
hiperparatiroidisme, intoksikasi vitamin D, sarkoidosis dan kanker.

fosfor
Peranan fosfor adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan pengeluaran energi
(perubahan antara ATP dengan ADP). DNA dan RNA terdiri dari fosfor dalam bentuk fosfat; demikian
juga membran sel yang membantu menjaga permeabilitas sel.

Dalam bahan pangan, fosfor terdapat dalam berbagai bahan organik dan anorganik. Enzim dalam
saluran pencernaan membebaskan fosfor yang anorganik dari ikatannya dengan bahan organik.
Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam bentuk anorganik, khususnya di bagian atas duodenum yang
bersifat kurang alkalis 70% yang dicerna akan diserap.

Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per
hari, kira-kira sama dengan kalsium.

Sumber fosfor yang utama adalah bahan makanan dengan kadar protein tinggi seperti daging, unggas,
ikan, dan telur. Biji-bijian terutama bagian lembaganya dan biji-bijian yang utuh (pecah kulit) juga
banyak mengandung fosfor. Bahan pangan yang kaya protein dan kalsium biasanya juga kaya akan
fosfor.

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih
85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit
di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada
tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya
terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap
sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat organik,
fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan
energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

Absorpsi dan Metabolisme Fosfor


Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas
dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari Air Susu Ibu/ ASI. Sebanyak 65-70%
fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi
oleh anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari
konsumsi fosfor.

Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serealia tidak dapat dihidrolisis,
oleh karena itu dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang menghalangi absorpsi fosfor adalah
Fe++, Mg++, asam lemak tidak jenuh dan antasid yang mengandung alumunium, karena membentuk
garam yang tidak larut air.

Fungsi Fosfor
Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh:
1. Klasifikasi tulang dan gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor pada matriks
tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase yang diperlukan untuk melepas
fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh perbandingan kalsium terhadap fosfor yang
sesuai untuk pertumbuhan tulang.
2. Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan
vitamin B dalam pengalihan energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus
fosfat ditambahkan pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin Trifosfat) yang menyimpan
energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP diubah kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat
fosfat pada ADP dilepas untuk keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.
3. Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut untuk
membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran darah. Proses ini dinamakan
fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam
cairan interseluler dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air, diangkut di dalam
darah dalam bentuk fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak
menjadi lebih larut. Glikogen yang dilepas dari simpanan hati atau otot berada di dalam darah terikat
dengan fosfor.

Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi bila terlebih dahulu
mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B1 tiamin pirofosfat (TPP). Fosfat
merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA, bahan pembawa kode gen/ keturunan yang terdapat di
dalam inti sel dan sitoplasma semua sel hidup. DNA dan RNA dibutuhkan untuk reproduksi sel.
Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai buffer untuk
mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor mengikat
tambahan ion hidrogen.
Angka Kecukupan Fosfor yang Dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sebagai berikut (Widya Karya Pangan dan
Gizi LIPI 1993):
Bayi : 200-250 mg
Anak-anak : 250-400 mg
Remaja dan dewasa : 400-500 mg
Ibu hamil dan menyusui : +200-+300 mg

Sumber Fosfor
Karena fosfor ada di semua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di dalam semua makanan, terutama
makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan dan
hasilnya, serta serelia.

Akibat Kelebihan Fosfor


Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan
mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

Akibat Kekurangan Fosfor


Karena fosfor banyak terdapat di dalam makanan, jarang terjadi kekurangan. Kekurangan fosfor bisa
terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam lambung, seperti alumunium hidroksida
untuk jangka lama. Alumunium hidroksida mengikat fosfor, sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan
fosfor juga bisa terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor
menyebabkan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat menderita kekurangan fosfor, karena
cepatnya pembentukan tulang sehingga kebutuhan fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI.

Manfaat Fosfor Bagi Tubuh


Diposkan oleh redaksi | 21.37
kesehatan
0 komentar

Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total
kandungan tubuh.

Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada
dalam tulang dan gigi.
Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati,
sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian
kalsium.

Kandungan fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti
ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Kandungan
fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut atau bahan
makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan diatas.
Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat
pertumbuhan.

Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan saat-saat tidak mengandung,
karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika intake kalsium
kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos
pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan.

Kalsium dan fosfor

 Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan tanpa lemak.
Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi.

 Peranan kalsium tidak saja pada pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun
juga memegang peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam
tubuh

 Bahan makanan yang kaya akan kalsium : susu, keju dan es krim, brokoli, kacang-
kacangan dan buah-buahan

 Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak.

 Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi ATP yang diperlukan dalam suplai
energi untuk kegiatan seluler
o
o ) Fosfor berfungsi menjaga kesehatan serta kekuatan gigi dan gusi. Jika kekurangan
fosfor dapat menyebabkan
    radang gusi dan kerusakan gigi. Fosfor terdapat dalam susu danMagnesium
merupakan salah satu nutrien paling penting untuk kesehatan jantung. Tugas utama
magnesium adalah membantu otot jantung untuk relaksasi. Fungsi ini berlawanan
dengan fungsi mineral kalsium yang membuat jantung berkontraksi. Kerja duet dari
magnesium dan kalsium inilah yang berguna untuk mempertahankan irama jantung
tetap normal dengan relaksasi dan kontraksi otot jantung. Selain itu, magnesium juga
memiliki fungsi sebagai pemblokir jalur kalsium alami dalam tubuh sehingga dapat
mencegah kalsium yang tidak diserap tubuh agar tidak menggumpal, menumpuk, dan
menyumbat arteri sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Magnesium juga
diperlukan untuk metabolisme kalsium yang sesuai. Kekurangan magnesium
menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme yang berperan terhadap serangan
jantung. Magnesium dapat digunakan sebagai suplemen untuk membantu pengobatan
penyakit jantung koroner karena memiliki efek membantu dalam melebarkan arteri
koroner, memperbaiki aliran darah ke jantung, meningkatkan kolesterol baik (HDL),
mencegah penggumpalan trombosit, mengatur kontraksi dan relaksasi otot jantung,
serta menstabilkan irama jantung.
Fosfor ( P )

Fosfor sebagai fosfat, penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup. Fosfat da-lam sel sebagai ion
bebas, merupakan bagian penting asam-asam nukleat, nukleotida dan beberapa protein.Dalam ruang
ekstraseluler, fosfat bersirkulasi sebagai ion bebas dan terdapat sebagai hidroksiapatit, komponen
utama dari tulang, Semua sel mempunyai enzim-enzim yang dapat mengikatkan fosfat dalam ikatan
ester atau anhidrida asam ke molekul lain.

Metabolisme

Fosfat bebas diabsorpsi dalam jejunum bagian tengah dan masuk aliran darah melalui sirkulasi portal.
Pengaturan absorpsi fosfat diatur oleh 1 , 25–dihidroksikolekalsiferol (1,25-dihidroksivitamin D ). Fosfat
ikut dalam pengaturan derivat aktif vitamin D .

Bila kadar fosfat serum rendah, pembentukan 1,25-dihidroksivitamin D dalam tubu-lus renalis
dirangsang, sehingga terjadi penambahan absorpsi fosfat dari usus.

Deposisi fosfat sebagai hidroksiapatit dalam tulang diatur oleh kadar hormon para-tiroid.1,25-
dihidroksivitamin D ,memegang peranan yang memungkinkan hormon para- tiroid melakukan mobilisasi
kalsium dan fosfat dari tulang.

Ekskresi fosfat terjadi terutama dalam ginjal. 80persen-90persen fosfat plasma difiltrasi pada glomerulus
ginjal. Jumlah fosfat yang diekskresi dalam urin menunjukkan perbedaan antara jumlah yang difiltrasi
dan yang direabsorpsi oleh tubulus proximal dan tubulus distal ginjal.

1,25-Dihidroksivitamin D merangsang reabsorpsi fosfat bersama kalsium dalam tu-bulus proksimal.


Hormon paratiroid mengurangi reabsorpsi fosfat oleh tubulus renalis sehingga mengurangi efek 1,25-
Dihidroksivitamin D pada ekskresi fosfat. Bila tidak ada efek kuat hormon paratiroid, ginjal mampu
memberi respon terhadap 1,25-dihdrok-sivitamin D dengan pengambilan semua fosfat yang difiltrasi.

Defisiensi

Kekurangan fosfat terjadi akibat berkurangnya absorpsi dari usus, pembuangan ber-lebihan melalui
ginjal. Hipofosfatemia mempengaruhi sebagian besar tipe sel. Rakitis pada anak dan osteomalasia pada
orang dewasa adalah akibat metabolisme abnormal kalsium dan fosfat. Selain itu terdapat kelainan pada
eritrosit, leukosit, trombosit dan pada hati.

Toksisitas

Jarang terjadi, kecuali bila kegagalan ginjal akut atau kronis menghambat ekskresi fosfat normal.

Magnesium ( Mg )
Ion magnesium terdapat pada semua sel. Pada reaksi ATP, substrat sebenarnya adalah Mg -ATP. Mg
dikhelasi di antara fosfat beta dan gama dan mengurangi sifat kepada-tan anionic ATP, sehingga Mg
dapat mencapai dan mengikat secara reversible tempat protein spesifik. Sintesis semua protein, asam
nukleat nucleotida, lipid dan karbohidrat dan pengaktifan kontraksi otot memerlukan magnesium.

Metabolisme

Absorpsi Mg terjadi diseluruh usus halus.Dalam plasma, sebagian besar Mg terdapat dalam bentuk
padat difiltrasi oleh glomelurus ginjal
Diekskresi melalui urin sebanyak 35persen-45persen dari intake sehari-hari.

Toksisitas

Keracunan Mg jarang terjadi pada fungsi ginjal normal. Pada penderita payah ginjal, hipermagnesemia
dapat menimbulkan masalah. Efek depresan magnesium pada system saraf pusat biasanya mendominasi
gejala toksisitas hipermagnesemia.

Natrium ( Na )

Natrium adalah kation Na utama cairan ekstrasel dan sebagian besar berhubungan dengan klorida dan
bikarbonat dalam pengaturan asam-basa. Na penting dalam mem-pertahankan tekanan osmotik cairan
tubuh. Pada individu yang peka, terdapat hubungan jelas antara intake Na dengan tekanan darah
diastolik. Jadi NaCl dapat memperhebat hipertensi yang telah ada. Sumber utama dalam makanan
adalah pada garam dapur (NaCl).

Metabolisme

Diserap oleh ileum, diekskresi melalui urin. Ginjal mampu menghemat Na dengan membuang K atau H .
Apabila diperlukan intake air lebih dari 4 l/hari untuk mengganti keringat yang hilang, maka harus diberi
Na Cl ekstra. Kontak terus menerus dengan suhu tinggi dengan berkeringat berlebihan, kehilangan Na
dalam keringat akan dijurangi oleh proses adaptasi yang mengikut sertakan aldosteron. Pada penyakit
ginjal, kemampuan menghemat Na seringkali hilang, dan terjadi gangguan keseimbangan natrium,
klorida, kalium dan air yang parah.

Kalium ( K )

Kalium adalah kation (K )utama cairan intra sel

Metabolisme

K mudah di serap oleh usus halus, sebanding dengan jumlah yang dimakan dan bere-dar dalam plasma.
Di dalam cairan ekstra sel memasuki semua jaringan. Mempunyai efek besar pada fungsi beberapa
organ, terutama depolarisasi dan kontraksi jantung.

Ginjal tidak dapat menghemat K selektif ginjal menghemat Na .Penghematan Na disertai dengan
pembuangan kalium adalah efek aldosteron. Jadi terdapat kehilangan kalium obligatorik pada fungsi
ginjal normal, dan jumlah kehilangan obligatorik 160 mg per-hari. Bila intake K kurang dari kebutuhan
minimal, konsentrasi K serum akan menu-runkan, K intrasel, dan tubulus renalis bersama-sama sel-sel
tubuh menggunakan pro-ton (H ) sebagai pengganti K , jadi konsentrasi H intrasel meningkat,
menyebabkan asidosis intraseluler.

Kehilangan K obligatorik oleh tubulus renaslis diganti dengan ke-hilangan H obligatorik, karena tubulus
renalis menghemat Na dengan membuang H , sehinga menyebabkan alkalosis ekstraseluler dan asidosis
intraseluler.

Penggunaan obat-obat diuretic meningkatkan pembuangan Na dan K oleh ginjal

Toksisitas

Keracunan K (hiperkalemia) sering terjadi pada penderita payah ginjal. Kelebihan K pada jantung dapat
membahayakan kehidupan.

Cobalt (Co), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Selenium (Se), Mangan (Mn), Zinc (Zn),
Kromium (Cr) dan Iodium (I) adalah unsur-unsur runutan (trace element) yang diperlukan dalam jumlah
kecil saja.

Dalam makanan diubah menjadi kobalamin oleh bakteri usus. Kobalt anorganik di-absorpsi di usus dan
ikut pada mekanisme transpor besi. Absorpsi meningkat pada pen-derita penyakit hati, kelebihan besi
hemokromatosis idiopatik.
Diekskresi melalui urin.

Tembaga ( Cu )

Tubuh manusia mengandung sekitar 100 mg tembaga. Konsentrasi tertinggi terdapat di dalam hati, otak,
ginjal dan jantung.

Metabolisme

Absorpsi tembaga dalam traktus gastrointestinalis. Dalam sel mukosa usus, tembaga mungkin berikatan
dengan protein pengikat metal yaitu metalotionein. Tembaga dalam plasma, terikat pada asam amino
terutama histidin, dan pada albumin serum. Tembaga yang diserap kurang dari satu jam, akan diambil
dari sirkulasi oleh hati.
Hati memproses tembaga melalui 2 jalan :

1.Tembaga diekskresi dalam empedu ke dalam traktus gastrointestinalis, dan tidak diab-
sorpsi kembali. Homeostasis tembaga dipertahankan oleh sekresi billier. Semakin tinggi
dosis tembaga, semakin banyak yang diekskresi dalam feses. Dalam keadaan normal,
urin hanya mengandung sedikit tembaga.
2.Penggabungan tembaga sebagai bagian integral seruloplasmin, suatu glikoprotein yang
disentesis dalam hati.

Seruloplasmin bukan protein pembawa Cu , karena tembaga seruloplasmin tidak bertukar dengan ion
tembaga atau tembaga yang terikat dengan molekul-molekul lain. Seruloplasmin mengandung 6-8 atom
tembaga, 50persen ion kupro (Cu ) dan 50persen ion kupri ( Cu ). Seruloplasmin , mengoksidasi Fe
menjadi Fe
Metaloprotein tembaga lainnya adalah sitokrom oksidase, tironase, monoamin oksida-se, superoksida
dimutase dan lisil oksidase.

Toksisitas

Manifestasi keracunan tembaga yaitu diare dengan feses biru hijau hemolisis akut, dan kelainan fungsi
ginjal.

Penyakit Menkes (sindroma rambut keriting atau seperti baja) adalah kelainan yang terangkai
kromosom X dari absorpsi tembaga usus. Fase pertama absorpsi tembaga, up-take tembaga ke dalam
sel mukosa, dan fase kedua, transpor intraseluler tembaga dalam sel mukosa. Pada penyakit menkes
keduanya normal. Fase ketiga, transpor melalui aspek serosa membran sel mukosas terganggu.
Pemberian tembaga intravena normal diperguna-kan untuk terapi.

Penyakit Wilson adalah kelainan heriditer autosimal resesif pada penggabungan tem-baga ke dalam
aposeruloploasmin. Pada penderita ini, hati kurang mampu mengekskresi tembaga kedalam empedu.
Retensi tembaga meningkat, terutama dalam hati, otak, ginjal, kornea. Terjadi demensia dan kegagalan
hati. Seruloplasmin pada pendeerita tidak me-ngandung Cu, kadar tembaga serum rendah. Ekskresi
dalam urin meningkat.

Besi ( Fe )

Dalam tubuh orang dewasa 70 kg mengandung 3-4 gr besi. Fungsi utama adalah un-tuk transpor oksigen
oleh hemoglobin.

Terdapat pada daging organ, tumbuhan polong, tetes tebu, kerang-kerangan, dan daun sup. Pada
makanan, besi berbentuk feri yang terikat molekul organik.

Dalam lambung, jika pH kurang dari 4, Fe berdisosiasi dan bereaksi dengan senya-wa BM rendah seperti
fruktosa, asam askorbat, asasm sitrat, dan asam amino untuk mem-bentuk kompleks yang
memungkinkan Fe larut dalam pH netral cairan usus.

Biasanya kehilangan besi pada laki-laki sekitar 1 mg/hari akibat lepasnya sel-sel usus dan sel lainnya
yang mengandung besi. Wanita yang menstruasi, kehilangan besi bersama darah menstruasi, sekitar 2
mg.

Metabolisme

Besi hem diabsorpsi oleh sel mukosa usus, dan hem kemudian dipecah dan besi dibe-baskan dalam sel.
Besi non hem diabsorpsi dalam bentuk ferro. Fe diabsorpsi ke da-lam sel mukosa duodenum dan
jejunum proksimal dan segera dioksidai menjadi Fe .

Ion feri terikat oleh molekul pengemban intraseluler. Dalam sel molekul karier membawa Fe ke
mitokondria dan kemudian, tergantung pada keadaan metabolisme besi indivi-dual, mendistribusikan Fe
dalam proporsi spesifik ke apoferitin atau apotransferin.

Apoferitin, suatu molekul dengan BM sekitar 500.000, tersusun dari 24 subunit identik dengan BM
18.000 . Menyusun 4300 atom besi kedalam molekul tunggal untuk mem-bentuk feritin, protein
penyimpan besi utama dan paling banyak tersedia.

Apotransferin, suatu protein BM 90.000 yang mengikat 2 atom besi untuk membentuk transferin.
Transferin adalah pengangkut besi sejati, sebagai suatu beta globulin, yang terdapat dalam plasma.

Pada keadaan difisiensi besi, kapasitas karier besi intraseluler bertambah, dan lebih banyak besi
diabsorpsi bila tersedia dalam makanan.
Kelebihan besi, kapasitas dan kejenuhan karier besi intraseluler berkurang.

Transpor

Besi ditranspor ke tempat penyimpanan dalam sumsum tulang dan sampai batas ter-tentu ke hati dalam
bentuk Fe , terikat pada transferin plasma. Pada tempat penyimpa-nan, Fe diubah menjadi apoferitin
sebagai bentuk cadangan yang stabil tetapi dapat mengalami pertukaran.

Feritin dalam system retikuloendotelial merupakan cadangan besi yang dapat diambil. Feritin dapat
mengalami denaturasi, kehilangan subunit apoferitin dan kemudian beragre-gasi (berkumpul) ke misel-
misel hemosiderin. Hemosiderin mengandung lebih banyak besi dibandingkan feritin dan terdapat
sebagai partikel-partikel. Besi dalam hemosiderin tersedia untuk pembentukan hemoglobin. Mobilisasi
besi besi lebih lambat dari hemosi-derin dibanding feritin.

Pembentukan feritin dari apofeeritin mula-mula memerlukan pengikatan Fe pada permukaan kulit
apoferitin.Apoferitin bekerja sebagai feroksidase dan mengoksidase Fe menjadi Fe , yang terikat pada
apofereitin. Supaya dapat dilepaskan dari feritin, besi harus direduksi dari Fe menjadi Fe

Cacat heriditer pada absorpsi besi oleh mukosa menyebabkan sindroma kelebihan besi, dinamakan
hemokromatosis. Besi yang ditimbun sebagai endapan hemosiderin dalam hati, pancreas, kulit, dan
sendi, menyebabkan penyakit. Bila cadangan besi ber-tambah dan endapan hemosiderin tersebar luas,
dinamakan hemosiderosis. Ini disebabkan oleh intake besi makanan yang bertambah atau lisis sel-sel
darah merah yang bertambah dan peningkatan absorpsi besi yang menyertai eritropoisis. Bila endapan
hemosiderin mulai mengganggu fungsi sel dan orgam normal, kelainan disebut hemokramatosis.

Molibdenum (Mo)

Logam ini diperlukan untuk fungsi metaloenzim xantin oksidase, aldehida oksidase, dan sulfit oksidase.
Ekskresi utama melalui urin.

Terdapat beberapa bukti bahwa molybdenum dapat mempengaruhi metabolisme tembaga dengan
mengurangi efisiensi penggunaan tembaga dan bahkan mungkin mobilisasi tembaga dari jaringan.

Selenium (Se) berfungsi sebagai Unsur glutation peroksidase, suatu enzim anti oksidan intraseluler,
mirip dengan fungsi vit. E atau alfa-tokoferol
Defisiensi menyebabkan dilatasi jantung dan payah jantung kongestif

Toksisitas

Tanda keracunan adalah nafas berbau bawang putih akibat pengeluaran dimetilselenida. Penebab
keracunan adalah kontak jabatan pada industri elektronik, kaca, dan cat.

Mangan

Terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian utuh, sayuran, dan sedikit pada daging. ikan, produk susu.
Pada konsentrasi tinggi terdapat pada mitokondria.

Fungsi Mangan :

1. Sebagai faktor penting untuk pengaktifan glikosiltransferase yang berperan pada sin-
tesis oligosakarida, glikoprotein dan proteoglikan
2. Untuk aktivitas superoksida dimutase

Metabolisme

Diserap melalui usus halus. Pada difisiensi besi, absorpsi Mn meningkat dan dihambat oleh besi. Adanya
etanol dalam usus, menambah absorpsi Mn
Toksisitas

Keracunan dapat terjadi pada penambang yang kontak dengan Mn 2+ biji tambang.

Seng ( Zn ) berfungsi sebagai tempat penampung dan terdapat sekitar 2 lusin metaloenzim seng antara
lain karbonat anhidrase, laktat dehi-drogenase, glutamat dehidrogenase, alkali fosfatase, dan tumidin
kinase.

Metabolisme

Dalam lumen usus terdapat factor pengikat Zn yang diekskresi oleh pankreas dan membantu absorpsi
Zn. Seng kemudian diangkut kemolekul albumin pada sisi serosa membran sel mukosa. Tembaga dapat
mempengaruhi absorpsi Zn dengan kompetisi pada tempat pengikatan molekul albumin dalam ruang
intravaskuler.

Seng disekresi dalam getah pancreas dan dalam jumlah sedikit dalam empedu. Ekskresi melalui feses,
dan keringat. Seng dapat diikat oleh metalotionin hati bila intake seng bertambah.

Defisiensi akibat kelainan primer absorpsi Zn pada akrodermatitis enteropatika, sua-tu penyakit
autosomal yang jarang ditemukan. Defisiensi sekunder terjadi akibat malab-sorpsi atau peningkatan
ekskresi dalam urin.

Keadaan terakhir berperan pada defisiensi Zn yang relatif sering terjadi pada penderita penyakit sel sabit
(sicle cell disease). Zn ma-kanan dapat terikat pada fitat dalam lumen usus (inositol heksafosfat) pada
roti tak bera-gi. Kompleks fitat Zn tidak diabsorpsi dan dapat menyebabkan defisiensi Zn sebagai sin-
droma hambatan pertumbuhan, hipogonadism, alposia, dan nafsu makan kurang, Alko-holisme akut
akan menambah ekskresi seng pada urin. Fosfat dan kalsium kadar tinggi akan memperberat defisiensi
seng.

Chromium ( Cr ) berfungsi :

1. Pada pengaturan metabolisme glukosa, mungkin sebagai penguat kerja insulin.


2. Bentuk krom valensi 3 dapat memperbaiki toleransi glujosa penderita malnutrisi protein kalori.

Metabolisme

Diabsorpsi dalam usus halus. Krom yang ditransfer ke jaringan terikat pada trans-ferin dan terdapat
pada mitokondria hati, mikrosom, dan sinositol. Diekskresi terutama dalam urin.

Toksisitas

Krom valensi 6 lebih toksik dari pada valensi 3. Kontak kronis debu kromat akibat peker-jaan, akan
menambah risiko kanker paru-paru. Krom dalam jumlah berarti masuk maka-nan pada waktu memasak
dengan panic stainless steel.

Iodium ( I ) berfungsi :

1. Untuk sintesis hormon tiroid


2.Mengatur temperatur tubuh, kecepatan metabolisme, pertumbuhan dan fungsi otot.
Sumber :
1. 150 uq/haro 9 ½ sendok the/2 gram garam beriodium)
2. Sea food
3. Tanaman yang tubuh di tanah kaya iodium

Defisiensi :
1. Gondok (penbesaran glandula tiroid)
2. Kecepatan metabolisme basal menurun
3. Daerah dekat laut kaya iodi, daerah sekitar danau kekurangan iodium
4. Bahan giotergenik dapat dihilangkan saat memasak

Toksisitas
1. Terjadi bila intake 10 kali lebih besar dari RDA
2. Menyebabkan gondok

Fluoride ( F )

Anggota golongan halogen, sangat reaktif berikatan dengan senyawa logam membentuk kompleks kuat.
Mempunyai sifat antibakteri. Membantu proses remineralisasi, mengurangi demineralisasi dan
mengurangi perkembangan bakteri plak di rongga mulut.

• Topikal & sistemik (Air minum, tablet, makanan & minuman)


• Simtom awal keracunan F akut jika dosis 30 mg/kg BB
• Lethal Dosis : 50 mg/kg BB

Pengaruh F pada masa pembentukan email

Proses kalsifikasi primer :


• Ektomesenchym membentuk odontoblast
• Lapisan epitel di atas ektomesenkim mengalami proses induksi menjadi ameloblast

Odontoblast dan ameloblast berasal dari protein dan bahan dasar pengendapan kalsium dan fosfat
membentuk (pre)dentin dan (pre)email

Mekanisme F menghambat pertumbumbuhan bakteri Streptokokus mutans (Anaerob)


Streptococcus mutans memfermentasi manitol, sorbitol dan memproduksi glukan yang merupakan
polisakarida ekstraseluler, glukan 1,3 dari sukrosa yang bersifat lengket dan tidak larut pembentuk plak.

Streptococcus mutans memetabolisme substrat diet dari sukrosa. Sukrosa memasuki sistem
fosfotransferase sel menggunakan fosfofenol piruvat disintesis enzim enolase melalui fermentasi asam.
Selama proses glikolisis itulan pH menjadi asam. Asam melepas ion H berreaksi dengan hidroksiapatit
sehingga kristal tidak stabil. Terbentuknya air dan fosfat menghancurkan membrane email dan
berpenetrasi pada lapisan yang lebih dalam.

Dapat menghambat enolasese sehingga proses glikolisis terganggu dan phosphofenol piruvat tidak
disintesis, selanjutnya transportasi sukrosa ke dalam sel bakteri dihambat dan bakteri Streptococcus
mutans kekurangan sumber karbon.

Jika , Fluor berlebihan :


• Amelogenesis yang terganggu
• Mottled enamel
• Enamel hypoplasia (fluorosis)

Absorbsi Mineral ( Penyerapan Mineral )

Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar larut, sehingga sukar
diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein pengemban spesifik (spesific carrier proteins),
sintesis protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.

Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah pencernaan, empedu
dan hilang dalam feses.

Kelainan akibat kekurangan mineral

Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma klinik.Bila terjadi difisiensi
biasanya sekunder, akibat malabsorpsi, perdarahan, berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau
problem klinis lain. Kelaianan akibat kelebihan mineral. Kelebihan intake dari hampir semua mineral
menyebabkan gejala toksik.

zat besi dan fungsinya bagi tubuh kita


2 03 2010

zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. salah satu fungsi utamanya adalah transportasi utama
dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. jadi fungsinya betul betul sangat penting.
selain itu zat besi berperan dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh.
jadi jika kekurangan zat besi, resiko terserang penyakit jadi besar.
kebutuhan zat besi pada pria dewasa antara 40 – 50 miligram per kilogram berat badan.
sementara bagi perempuan antara 35 – 50 miligram per kilogram berat badan.
jika kekurangan zat besi, gejala yang timbul diantaranya rasa lelah yang cepat terasa. biasanya
dibarengi dengan rasa ngilu, pusing kepala, mual, berkurangnya nafsu makan, hingga berujung
pada anemia. pada wanita hamil, kasus ini harus dihindari agar tak mengganggu kesehatan janin
dan ibu yang mangandung.
agar terhindar dari situasi kekurangan zat besi, perbanyaklah konsumsi makanan yang kaya
kandungan besi, seperti daging tanpa lemak, kerang, hati, telur, tiram, unggas dan ikan ikanan.
sementara sumber nabati bisa diperoleh dari kacang kacangan, kentang, nasi, gandum, dan sayur
sayuran, khususnya bayam. selain kaya zat besi, bayam ternyata mengandung vitamin C, E dan
memiliki kadar antioksidan tinggi. jadi selain bagus untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi
tubuh, bayam pun berkasiat memelihara jantung, menghindari stroke, dan kanker.
untuk mempermudah penyerapan zat besi dalam tubuh, konsumsilah protein hewani dengan
makanan yang mengandung vitamin C dalam satu hidangan. jadi kombinasi daging tanpa lemak
dan bayam merupakan salah satu resep yang cocok untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam
tubuh. selamat mencoba.
baca juga

Menurut Prof Dr Soetaryo (dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Kedokteran UGM):
Teh Menghambat Penyerapan Zat Besi dalam Tubuh Bagi para pecandu teh , disarankan untuk tidak
meminumnya setelah makan. Pasalnya, minum teh setelah makan dapat menyebabkan hambatan
penyerapan zat besi dalam tubuh hingga 80 %. Padahal, zat besi sangat dibutuhkan dalam upaya
pertumbuhan kualitas tubuh manusia. “Seharusnya kebiasaan minum teh sesudah makan dihilangkan.
Minumlah teh dua jam sesudah dan sebelum makan,” persoalan zat besi masih menjadi persoalan serius
bagi Indonesia.

Bahkan, kekurangan zat besi telah ikut menjadi andil besar rendahnya kualitas sumber daya manusia
Indoensia.”Bahkan anemia defisiensi besi (ADEBE), merupakan salah satu bencana nasional yang tidak
pernah kita rasakan,” Data yang ada sekarang ini menunjukkan ADEBE pada ibu hamil antara 21-92
persen. Sedangkan pada anak umur 6 bulan-5 tahun dengan kondisi gizi baik mencapai 38-73 persen dan
pada kondisi gizi buruk mencapai 85-100 %. Buruknya zat besi dalam tubuh manusia Indonesia inilah
yang menjadi salah satu penyebab indeks kualtias hidup manusia Indonesia menurut UNDP berada pada
urutan 111 dari 177 negara di dunia.

Zat besi menjadi sangat penting dalam kualitas manusia karena setiap pertumbuhan sel manusia
membutuhkan keberadaan zat besi ini. Zat besi digunakan sebagai profilerasi dan diferensi sel, termasuk
sel syaraf, otot, tulang dan organ lain. “Defisiensi besi meskipun belum muncul sebagai anemia juga
akan mengganggu perkembangan fungsi kognitif,” Kekurangan zat besi ini biasanya terjadi pada anak-
anak. Dan salah satu ciri anak yang mengalami kekurangan zat besi ini antara anak akan menjadikan
anak merasa cemas, depresi, gangguan perhatian. Dan pada akhirnya akan mengganggu prestasi sekolah
mereka.
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.

Kobalt

 Merupakan koostifuen vitamin B 12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel


darah merah.

 Sumber utamanya adalah vitamin B 12 , B1, dan sayuran berdaun hijau.

 Kobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.

Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah
berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.

Kalium / KMagnesium

 Sumber : sayur-sayuran hijau, kedelai, dan kecipir

 fungsi dari magnesium  

 Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus

 Phospat

 Sebagai obat pencuci perut

 Meningkatkan tekanan osmotic

 Membantu mengurangi getaran otot

 Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari ,dewasa wanita


300mg/hari

 Jika terjadi defisiensi, maka akan menimbulkan

 gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan tangan gemetar.

Magnesium (Mg)
 Fungsi:

Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung, ginjal dan otot.

Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.

10. Zincum / Zinc / Seng / Zn


Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu
zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera
pengecap atau lidah kita. Seng (Zn)
 Fungsi:

Mempertahankan kesuburan, memperkuat daya tahan tubuh, membantu dalam proses


penyembuhan dan mampu membantu tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang
diperlukan. Kekurangan enzim-enzim ini membuat metabolisme tubuh terganggu yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit. Seng juga berguna untuk kecantikan kulit yaitu
dapat mencegah timbulnya jerawat, mencegah kulit kering dan membantu regenerasi
kulit.

Zinc (Zn) Zinc merupakan salah satu mikromineral terpenting dalam tubuh karena banyak sekali fungsi
yang dimiliki mineral satu ini. Zn merupakan salah satu komponen pembentuk hormon insulin dan
berbagai macam enzim, materi genetik, pembuatan sperma, penyembuhan luka, dan sistem imunitas
tubuh. Zn juga membantu pertumbuhan dan perkembangan otak. Kekurangan Zn menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan, tertundannya perkembangan organ seksual bagi para remaja, dan
kehilangan nafsu makan. Sama seperti mineral fosforus, daging merah, ikan, unggas, serta makanan
sumber protein juga merupakan sumber utama dari mineral Zn.

11. Sulfur atau Belerang


Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.

Zat Besi (Fe)


 Fungsi zat besi:

Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan menghilangkan racun dari
tubuh.

 Efek jika kekurangan:

Bagian bawah kelopak mata berwarna pucat dan mudah lelah.


 Efek jika kelebihan:

Dapat menyebabkan pembengkakan pada hati. Zat besi dapat mencegah penyerapan obat.
Sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan jika sedang mengkonsumsi suatu obat agar
khasiat obat tidak terbuang percuma. Zat besi yang berlebih dapat menyebabkan
pembengkakan pada hati dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat
tembaga.

 Sumber makanan zat besi:

Hati ayam, daging ayam, daging merah, ikan dan kacang polong.

Fe (Besi)

 Sumber telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati,

 Fungsi besi

o pembentukan hemoglobin baru.

o mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan.

o menggantikan kehilangan zat besi lewat darah

o sekresi air susu

 Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan usia

Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan mengakibatkan anemia,
menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit

Zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah. Jika kekurangan zat besi, tubuh kita
    akan mengalami anemia (kekurangan darah). Bahan makanan yang banyak mengandung zat besi
    adalah daging, roti, kuning telur, dan kacang-kacangan.

Besi (Fe) Membentuk hemoglobin dan Telur, tanah, makanan hijauan


mioglobin, bagian dari susunan dan butiran, injeksi besi,
enzim

Kurang kalium masalah di ginjal, kurang kalsium


keropos tulang.
September 18, 2009 ningharmanto Leave a comment Go to comments
Definisi Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium ( K ) dalam darah
kurang dari 3,8 mEq / L darah Kalium merupakan mineral zat mikro yang penting dalam tubuh
manusia. Ia membantu dalam kontraksi otot dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam sel
tubuh. Kalium juga penting dalam penghantaran impuls saraf serta pembebasan tenaga yang
berasal dari protein, lemak, dan karbohidrat pada proses metabolisme.

Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.. Ginjal yang
normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah,
biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium
yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam
waktu yang lama atau polip usus besar).

Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan
dalam makanan sehari-hari. Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan. Yang
paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal
membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan. Hipokalemia ringan biasanya
tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot,
kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada
penderita penyakit jantung. Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang ambon, alpukat ,
melon, kentang,tomat, jeruk, kacang-kacangan, bayam dan sayuran berdaun hijau. Herbal yang
mengandung kalium adalah Angelica, pegagan, seledri, sambiloto, dan teh hijau.

Kalsium ( Ca ) Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai
fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh..
Gejala awal kekurangan kalsium adalah lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, berkurang
daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, dan kram.

Sebagian besar kalsium tubuh disimpan dalam tulang, namun kalsium juga ditemukan didalam
sel dan darah Sumber kalsium terbagi dua, yaitu hewani dan nabati. Bahan makanan hewani
yang mengandung kalsium antara lain adalah Ikan, Udang,susu, kuning telur, dan daging sapi.
Sayangnya, jika dikonsumsi berlebihan bahan hewani ini, terutama daging sapi, bisa
menghambat penyerapan kalsium, karena kadar proteinnya tinggi.

Kandungan proteinnya yang tinggi akan meningkatkan keasaman (pH) darah. Guna menjaga
agar keasaman darah tetap normal, tubuh terpaksa menarik deposit kalsium (yang bersifat basa)
dari tulang, sehingga kepadatan tulang berkurang. Karena itu, sekalipun kaya kalsium, makanan
hewani harus dikonsumsi secukupnya saja. Jika berlebihan, justru dapat menggerogoti tabungan
kalsium dan mempermudah terjadinya keropos tulang. Bahan makanan yang mengandung
kalsium nabati bisa diperoleh dari sayuran daun hijau seperti sawi, bayam, brokoli,daun
pepaya,daun singkong, daun labu. Selain itu biji-bijian(kenari, wijen, almond) dan kacang-
kacangan serta hasil olahannya (kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe, tahu). Herbal yang
mengandung kalsium adalah : Angelica, pegagan, Licorice, dan seledri

Tag : Kesehatan, Kalium, Atur, Keseimbangan, Elektrolit, Tubuh


BERITA - kesehatan.infogue.com - KALIUM sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot, kata
Dr. Samuel Oetoro, Sp.GK, MS, ahli nutrisi dari Semanggi Specialist Clinic. Kalium juga dimanfaatkan
oleh sistem saraf otonom (SSO), yang merupakan pengendali detak jantung, fungsi otak, dan proses
fisiologi penting lainnya. Potasium ditemukan di hampir seluruh tubuh dalam bentuk elektrolit dan
banyak terdapat pada saluran pencernaan. Sebagian besar kalium tersebut berada di dalam sel, sebagian
lagi terdapat di luar sel. Mineral ini akan berpindah secara teratur dari dan keluar sel, tergantung
kebutuhan tubuh.Di dalam tubuh, kalium biasanya bekerja sama dengan sodium atau natrium (Na)
dalam mengatur keseimbangan muatan elektrolit cairan tubuh. Keseimbangan ini dijaga dengan
menyesuaikan jumlah asupan kalium dari makanan dan jumlah kalium yang dibuang. Cukup mudah
memperoleh kalium dari makanan sehari-hari. Kalium banyak ditemukan pada jeruk, pisang, kentang,
alpukat, bayam, tomat, daging, susu, dan kacang-kacangan. Orang sakit yang kurang konsumsi makanan
melalui mulut, tentunya asupan kalium akan berkurang pula. Dalam keadaan normal, organ ginjal
berperan menyesuaikan asupan dan jumlah kalium yang dibuang tubuh. Sebagian besar kalium dibuang
melalui urin, walaupun ada juga yang keluar bersama tinja.Penggunaan PencaharDijelaskan Dr. Samuel,
kadar kalium dalam darah orang normal 3,5-5 mEq/liter. Bila kurang dari itu dibilang kekurangan
kalium atau dikenal dengan istilah hipokalemia. Orang jarang kekurangan kalium, kata Dr. Samuel.

Macam dan Jenis Garam Mineral yang Dibutuhkan Tubuh


Manusia - Biologi
Sun, 14/05/2006 - 11:39pm — godam64

Pada artikel ini akan dijelaskan kegunaan dari beberapa zat mineral yang pada umumnya kita
konsumsi setiap hari. Biasanya zat garam mineral terdapat pada minuman yang kita minum dan
juga pada makanan yang kita makan. Beberapa kegunaan dan fungsi dari garam mineral :

1. Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun
tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk
membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu
mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat
tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.

2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.

3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co


Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4. Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl
memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.

5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah
berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.

6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.

7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.

8. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.

9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.

10. Zincum / Zinc / Seng / Zn


Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu
zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera
pengecap atau lidah kita.

11. Sulfur atau Belerang


Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.

12. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan
sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.

13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam
gangguan pada gigi.

Fungsi magnesium dalam tubuh

Magnesium ialah makromineral yang penting bagi tubuh. Di dalam tubuh, magnesium berperan
dalam menjaga kinerja membran sel, berperan sebagai kofaktor enzim dalam metabolism energi,
serta membantu kontraksi dan relaksasi otot, terutama otot halus yang menyusun saluran
pernafasan(2).
Hubungan antara magnesium dan asma?

Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa responden yang kekurangan magnesium lebih rentan
terserang asma dibandingkan responden yang banyak mengonsumsi magnesium (2,4,5). Selain
itu, diketahui bahwa konsumsi magnesium dapat meningkatkan fungsi paru-paru, khususnya
pada penderita asma (2,3,4,5).

Magnesium meningkatkan fungsi paru-paru dan meringankan serangan asma dengan


memfasilitasi pelebaran bronkus dan relaksasi otot halus yang menyusun saluran pernafasan.
Dengan demikian, penyempitan saluran nafas pun dapat dicegah. Selain itu, magnesium pun
dapat mencegah inflamasi saluran pernafasan dengan menghambat transmisi cholinergic atau
dengan produksi prostacyclin dan sel T-limfosit yang dapat mencegah inflamasi pada saluran
pernafasan (2,3).

Fungsi didalam Tubuh


Potasium adalah mineral penting yang membantu ginjal berfungsi fisiologis. Juga merupakan elektrolit
yang berperan sebagai listrik tubuh bersama dengan natrium, klorida dan magnesium. Juga sangat
dibutuhkan dan berperan penting menjaga fungsi jantung, otot rangka dan kontraksi otot polos untuk
fungsi pencernaan dan geraknya menjadi baik. Terlalu banyak kalium dalam tubuh dinamakan
hiperkalemia; terlalu sedikit kalium tubuh disebut hipokalemia. Keseimbangan kalium tubuh dipengaruhi
imbang natrium dan magnesium plasma. Misal kebanyakan natrium pada diet orang barat yang banyak
konsumsi garam akan berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan kalium tubuh. Diare, muntah,
berkeringat banyak, malnutrisi dan sindrom malabsopsi (misal penyakit Crohn's) bisa memicu defisiensi
kalium tubuh, sama halnya saat kita menggunakan obat jantung golongan diuretik loop (2).

Tabel 2. Peran mineral mikro esensial dalam tubuh.


Mineral Fungsi Sumber
Besi (Fe) Membentuk hemoglobin dan Telur, tanah, makanan hijauan
mioglobin, bagian dari susunan dan butiran, injeksi besi,
enzim babi, FeSO4
Tembaga (Cu) Eritropoiesis, susunan Bahan makanan dan CuSO4
Co enzim, fungsi jantung yang (0,25−0,50%) CuSO4 ditambahkan
baik, pigmentasi bulu, reproduksi pada garam
Iodin (I) Membentuk hormon trioksin, Garam beriodin (kalium iodida
sebagai komponen esensial pada garam, minyak ikan)
tiroksin dan kelenjar tiroksin
Kobalt (Co) Bagian dari vitamin B12 Pelet kobalt (untuk ruminansia),
0,50 ppm garam kobalt
ditambahkan pada ransum
(injeksi vitamin B12 untuk
menghilangkan defisiensi kobalt)
Seng (Zn) Carbonic anhydrase ZnO atau ZnCO3 ditambahkan
pada ransum
PERAN ZINK DALAM KESUBURAN PRIA

 Fungsi zat Seng (Zn)


Seng memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh
manusia. Salah satunya sebagai kofaktor atau zat perantara bagi lebih 70 macam enzim
dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim yang berperan dalam metabolisme
seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tersebut tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam
proses pembentukan genetik, yaitu pada DNA (Deoxyribose nucleid Acid). Sebagai
mineral esensial, seng dibutuhkan untuk sintesis dihydroxytestosterone (DHT), hormon
laki-laki, yaitu testosteron. Pria berusia 20 tahun dengan berat tubuh 55 kg memiliki 2,2
gr seng pada tubuhnya, sebagian besar berpusat di testis. Kalau jumlah mineral ini
kurang, pria muda tersebut tidak akan merasakan desakan seksual yang adekuat, tidak
dapat mempertahankan ereksi, atau memproduksi sperma. Seng dalam jumlah normal
dalam tubuh sangat dibutuhkan untuk dapat berfungsi seksual. Seiring berjalannya
usia, kemampuan tubuh untuk menyerap seng dari makanan semakin berkurang.
Merokok, minum alkohol, infeksi, dan obat-obatan dapat mengurangi cadangan seng
yang telah terkumpul. Tanpa zat seng yang mencukupi maka tubuh tidak dapat
memproduksi DHT, sehingga konsentrasi testosteron rendah, kadang menjadi terlalu
rendah sehingga tidak dapat menerima rangsang seksual. Fungsi dan peran seng dalam
tubuh antara lain membantu pembuatan materi genetik sel-sel, pembentukan sel darah
merah (Hemoglobin), serta membantu fungsi-fungsi pankreas dalam proses
pencernaan. Seng juga terlibat dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak,
melepaskan vitamin A dari gudangnya sehingga menjadi bentuk aktif, serta meredam
keganasan radikal bebas .Zat seng dapat mempengaruhi perilaku dan kemampuan
belajar, memperkuat fungsi imunitas, diperlukan dalam proses penyembuhan luka, dan
kepekaan indra pengecap. Dalam aspek reproduksi, mineral seng tidak dapat diabaikan
karena ia sangat diperlukan dalam produksi sperma, perkembangan janin, dan tumbuh
kembang anak.  

0
© 2004 Rahmat Hidayat Posted: 27 November 2004
Makalah Pribadi
Pengantar ke Falsafah Sains (PPS 702)
Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor
Oktober 2004
Dosen :
Prof. Ir. Rudy C. Tarumingkeng, Ph.D (Penanggung jawab)
Prof. Dr. Ir. Zahrial Coto
Dr. Ir. Hardjanto, MS

PERANAN MINERAL SENG (Zn) DALAM TUBUH


TERNAK
Oleh:
Rahmat Hidayat
D061040011
rahmat_fapet@yahoo.com
Pendahuluan
Mineral merupakan zat makanan yang jumlahnya relatif sedikit dalam tubuh,
namun demikian zat tersebut merupakan mikronutrien penting dalam kehidupan
manusia. Tidak seperti unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang jumlahnya
mencapai 95 % berat badan, jumlah seluruh mineral dalam tubuh hanya sebesar 4 %.
Mineral-mineral dalam tubuh manusia yang biasa ditemukan berjumlah sekurangkurangnya
20 macam. Kemungkinan sejumlah 60 macam mineral telah diidentifikasi
dari organisme hidup.
Mineral biasanya dibagi dalam dua golongan, golongan pertama ialah mineralmineral
yang jumlahnya dalam tubuh lebih besar dari 0,01 % berat badan, atau dengan
perkataan lain dalam makanan dibutuhkan sebanyak 100 Mg atau lebih per hari.
Mineral-mineral ini disebut mineral makro. Mineral-mineral yang termasuk golongan ini
adalah : Kalsium (Ca), Phospor (P), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Kalium (K), Natrium
(Cl) dan Chlorida (Cl). Mineral-mineral yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah lebih
1
kecil dari 0,01 % berat badan disebut mineral mikro. Mineral-mineral tersebut antara
lain Besi (Fe), Yodium (I), Flourida (F), Seng (Zn), Selenium (Se), Tembaga (Cu),
Chromium (Cr), Mangan (Mn), Molibdenum (Mo), Kobalt (Co), Arsenik (As), Nikel
(Ni), dan Vanadium (Vn).
Mineral Besi dan Seng merupakan mineral-mineral mikro yang banyak ditemukan
dalam tubuh dengan jumlah masing-masing 2 - 4 gram. Mineral-mineral mikro lainnya
ditemukan dalam jumlah yang lebih sedikit, yaitu sekitar seperseribu (0,001) kali lebih
sedikit dari kedua mineral tersebut di atas.
Fungsi Mineral
Beberapa mineral mempunyai fungsi untuk proses pertumbuhan , reproduksi dan
untuk memelihara kesehatan. Jumlah mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk
pertahanan dan pemeliharaan tubuh, tidak selamanya harus proporsional dengan jumlah
mineral tersebut dalam tubuh. Misalnya tubuh manusia mengandung lebih banyak
Alumunium, yang ternyata tidak esensial untuk tubuh, dibandingkan dengan mineralmineral
Chromium, Mangan dan mineral-mineral mikro lainnya. Selanjutnya defisiensi
mineral-mineral mikro dapat menimbulkan kelainan yang sama parahnya dengan
defisiensi mineral-mineral makro (Piliang, 1997).
Seperti halnya zat makanan lain yang esensial, kelebihan mineral dari yang
dibutuhkan dapat membahayakan tubuh. Misalnya mineral Seng dan Besi sangat esensial
untuk kehidupan, namun bila dikonsumsi terlalu banyak akan menimbulkan keracunan.
Pembagian kepentingan mineral bagi tubuh ternak terkait dengan mekanisme pengaturan
kondisi tubuh terhadap lingkungan, aktivitas hormon, enzim dan sistem angkutan lain
(Annenkov, 1982).
Tillman et al. (1991) menyatakan secara umum mineral-mineral mempunyai
fungsi yaitu sebagai bahan pembentuk tulang dan gigi (menguatkan dan mengeraskan
jaringan), mempertahankan koloidal dari berbagai senyawa dalam tubuh, memelihara
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, sebagai aktivator sistem enzim tertentu,
sebagai komponen suatu enzim dan mempunyai sifat yang spesifik terhadap kepekaan
otot dan syaraf. Parrakasi (1985) menyatakan kebutuhan mineral dari ternak
2
dipengaruhi beberapa faktor yaitu jenis dan tingkat produksi, tingkat dan bentuk ikatan
kimia dari elemen, bangsa ternak, proses adaptasi, tingkat konsumsi, umur dan hubungan
dengan zat makanan lain.
Mineral Seng (Zn)
Sejarah Mineral Seng (Zn)
Pada tahun 1897, Raulin seorang peneliti yang pertama kali membuktikan bahwa
mineral seng esensial untuk pertumbuhan normal jamur Aspergillus niger. Kegunaan
mineral ini pada tanaman-tanaman tingkat tinggi dilaporkan pada tahun 1926. Todd,
Elvehjem dan Hart pada tahun 1934 membuktikan kegunaan mineral Seng pada tikus.
Defisiensi mineral ini merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada industri ternak
babi pada tahun 1950-an, bersamaan dengan ditemukan sintesa vitamin B12 secara in
vitro yang pada saat itu dikenal sebagai Animal Protein Factor, terutama dengan
timbulnya keinginan untuk beternak babi secara terkurung.
Tucker dan Salmon tahun (1955) membuktikan bahwa mineral Seng dapat
mencegah serta menyembuhkan penyakit parakeratosis pada ternak babi. Defisiensi
mineral ini telah dibuktikan dapat terjadi pada beberapa spesies ternak. Tanda-tanda
klinis akibat defisiensi mineral Seng pada manusia pertama kali dilaporkan pada tahun
1961 terhadap pria-pria muda dari suatu kota kecil di sebelah Utara Iran. Ternyata
orang-orang ini hampir tidak pernah mengkonsumsi roti-roti yang dibuat tanpa ragi dan
mengkonsumsi protein asal hewani yang sangat sedikit. Orang-orang tersebut juga
pernah mengalami geophagia.
Pada akhir tahun 50-an, dibuktikan bahwa mineral Seng kurang tersedia pada
protein yang berasal dari tanaman dibandingkan dengan jumlah mineral Seng dalam
protein asal hewani. Pada tahun 1960, O’Dell dan Savage membuktikan bahwa asam
fitat merupakan komponen utama dalam tanaman yang mempengaruhi ketersediaan
mineral Seng.
Sifat dan Sumber Mineral Seng (Zn) di Alam
Seng merupakan logam putih kebiru-biruan dengan nomor atom 30, berat atom
65,38, titik cair 419,5 0 C dan titik didih 907 0 C termasuk unsur golongan IIB pada tabel
3
periodik. Seng terdapat secara luas di alam terutama dalam bentuk Sphalerite dan
marmamite yang merupakan bijih Seng Suifida (Zn Fe)S. Hampir 90 % logam Seng
yang digunakan saat ini berasal dari senyawa-senyawa tersebut (Abdel-Mageed dan
Oehme, 1990).
Seng dan beberapa senyawa Seng diproduksi dalam produksi logam campuran
seperti perunggu, loyang dan kuningan. Bangsa Mediterania menggunakan salep yang
mengandung Seng sebagai obat penyakit kulit. Seng mempunyai aktivitas elektrokimia
sehingga digunakan dalam galvanisasi (penyepuhan) besi dan baja untuk melindungi
dari kerusakan struktural. Seng oksida secara umum digunakan dalam produksi karet,
cat, gelas dan bahan keramik.
Seng juga merupakan salah satu zat pencemar lingkungan. Cemaran Seng
biasanya berasal dari limbah pabrik semen. Hal ini terlihat dari hasil penelitian Darmono
(1994), yang menyatakan bahwa rumput yang tumbuh di sekitar kawasan pabrik semen
mengandung kadar Seng yang tinggi dibandingkan dengan rumput yang tumbuh jauh dari
kawasan pabrik tersebut.
Biokimia Seng (Zn)
Seng merupakan mineral esensial bagi tanaman tingkat tinggi, hewan dan
manusia. Seng terlibat dalam beberapa aktivitas enzim dan merupakan reseptor bagi
beberapa protein (Burns, 1980), sehingga defisiensi Seng dalam tubuh dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut Abdel-Mageed dan Oehme (1990), Seng ditemukan bergabung dengan
lebih 70 metaloenzim yang berperan dalam metabolisme penting. Sedangkan Bagavan
(1992) menyatakan bahwa Seng berikatan dengan lebih dari 100 metaloenzim yang sudah
diketahui. Selain itu Seng juga dibutuhkan untuk mempertahankan struktur apoenzim.
Seng juga ditemukan bergabung dengan insulin yang penting dalam sistesis RNA
(Prassad dkk., 1976 dalam Burns, 1980). Selain itu Seng di dalam testis terlibat dalam
pematangan spertozoa (Burns, 1980).
Mekanisme Absorpsi Mineral Seng (Zn)
4
Mineral Seng diabsorpsi dengan bantuan proses difusi dalam duodenum dan
jejenum bagian atas. Zat-zat yang membantu absorpsi mineral antara lain asam-asam
amino terutama histidin dan sistein, asam sitrat, asam pikolonik pada tikus dan air susu
manusia, tetapi tidak pada air susu sapi. Zat-zat lain yang mempengaruhi absorpsi
mineral Seng adalah monosakarida dan komponen-komponen EDTA. Dalam jumlah
besar, mineral Seng disekresikan dalam cairan saliva dan cairan pankreas. Konsentrasi
mineral Seng dalam duodenum dapat mencapai tiga kali jumlah konsumsi mineral ini
dalam ransum. Sebagian besar mineral Seng yang disekresi harus diabsorpsi kembali,
namun demikian perlu diingat bahwa mineral Seng dalam ransum akan menjadi rusak
dan tidak tersedia karena terikat dengan fitat. Sebagian kecil mineral Seng juga dapat
ditemukan dalam empedu.
Absorpsi Seng dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pada tikus, Seng yang
diabsorpsi sekitar 5 - 10 %, pada ayam 20 - 30 %, dan pada manusia kurang lebih 50,8 %
(Abdel-Mageed dan Oehme, 1990). Hewan muda mengabsorpsi Seng lebih efisien
dibanding hewan dewasa (Burns, 1980).
Menurut Fahy (1987), Seng yang masuk ke dalam tubuh mula-mula diserap oleh
hati dengan konsentrasi tinggi. Kemudian Seng terikat dalam darah merah dan
terakumulasi dalam tulang, otot, ginjal dan pankreas. Ruminansia mengabsorpsi Seng
melalui rumen, abomasum dan usus kecil (Burns, 1980).
Seng yang diabsorpsi berikatan dengan albumin dan 30 - 40 % dibebaskan ke
dalam sirkulasi darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan lain. Sekitar 60
- 80 % Seng intraseluler terdapat dalam praksi sitosol, 10 % dalam bagian inti, dan hanya
sebagian kecil yang ditemukan dalam mitokondria dan ribosom. Sebagian besar Seng
dalam sitosol berikatan dengan protein, dan Seng yang berlebih berikatan dengan
metalotionein di bawah kondisi normal.
Mekanisme Ekskresi Mineral Seng (Zn)
Saluran pencernaan makanan merupakan jalur normal untuk ekskresi mineral
Seng. Mekanisme pengaturan ekskresi mineral Seng tidak sepenuhnya dimengerti,
namun dalam batas-batas fisiologis, kelebihan dari mineral Seng diekskresi dari tubuh
melalui saluran pencernaan. Kandungan mineral ini dalam urine biasanya konstan.
5
Konsentrasi mineral Seng dalam urine manusia cukup konstan dengan kisaran antara 600
- 800 mikrogram/hari. Dalam kondisi defisien Seng, konsentrasi mineral ini dalam urine
akan menurun. Hal ini merupakan suatu indikasi akan adanya penyimpangan mineral
Seng dalam ginjal.
Pada hewan normal 65 - 85 % Seng yang masuk ke dalam tubuh diekskresikan
melalui feses dan ± 1 % dekskresikan melaui urine. Sedangkan ekskresi Seng pada
hewan yang menderita defisiensi Seng hanya 9 - 25 % (Burns, 1980).
Sebaran Mineral Seng (Zn)
Piliang (1997) menyatakan bahwa mineral tersebar dimana-mana di seluruh
tubuh. Tidak terdapat tempat penyimpanan khusus untuk mineral Seng dalam tubuh,
meskipun sumsum tulang dan ginjal merupakan tempat-tempat yang terbanyak
mengandung mineral Seng labil. Tempat-tempat ini juga merupakan tempat-tempat yang
pertama-tama akan mengalami defresi mineral Seng dalam kondisi defisiensi Seng.
Georgievskii et al (1982) menyatakan bahwa konsentrasi Seng dalam organ tidak
konstan, namun bervariasi tergantung pada umur, jenis kelamin, dan level mineral pakan
yang dikonsumsi ternak. Selanjutnya dinyatakan bahwa organ yang sangat responsif
terhadap level mineral dalam pakan adalah darah, hati, tulang, pankreas, dan gonad.
Rata-rata konsentrasi Seng dalam darah ternak antara 0,25 - 0,60 mg/100ml, sedangkan
dalam plasma antara 0,1 - 0,2 mg/100 ml. Dalam plasma Seng ditemukan dalam dua
bentuk yaitu yang berikatan dengan globulin dan dengan albumin dengan proporsi 1 : 2
dan masing-masing terlibat dalam fungsi enzim dan sebagai agen transportasi.
Kelenjar prostat ternyata mengandung mineral Seng dengan konsentrasi tertinggi
meskipun pada kenyataannya tidak terdapat keseimbangan dengan konsentrasi mineral
Seng dalam darah dan juga tidak disebarkan pada jaringan-jaringan lain pada saat
diperlukan. Kelenjar prostat merupakan tempat sintesis dan penyimpanan cairan
seminalis yang kaya akan mineral Seng. Secara umum, jaringan organ mengandung
mineral Seng dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan mineral
dalam jaringan otot. Hal ini membuktikan aktivitas metabolik dalam jaringan-jaringan
lain dalam tubuh (Piliang, 1997).
6
Menururt Underwood (1977) dan Church (19983), konsentrasi Seng tertinggi
didapatkan pada jaringan lunak yaitu hati, pankreas, kelenjar pituitari, ginjal, adrenal,
paru-paru, jantung dan otot kerangka. Pergantian Seng yang paling cepat terjadi di hati,
sedangkan tulang, gigi, testikel, kelenjar asesoris seks dari jantan dan cairan sekresi alat
pencernaan mempunyai kandungan Seng yang relatif tinggi. Underwood (1977)
menambahkan bahwa Seng didapatkan pula dalam rambut atau bulu (wool), iris dan
jaringan choroid mata. Ilustrasi mengenai distribusi dari mineral Zn dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Distribusi mineral Cu, Fe, Mn, Mo, Se dan Zn diantara berbagai organ
tubuh dan jaringan dari seekor domba dengan berat badan 40 kg dan
bulu domba 3 kg.
Bagian tubuh Cu Fe Mn Mo Se Zn
Otak
Paru-paru
Jantung
Limpa
Ginjal
Pankreas
Hati
Darah
Saluran Pencernaan
Otot
Tulang
Kulit
Wool
0,15
0,75
0,45
0,04
0,31
0,04
65,12
1,68
2,13
11,56
0,88
2,87
14,02
0,08
2,53
0,42
0,54
1,04
0,06
3,99
37,52
7,32
24,59
9,45
7,72
4,77
0,11
0,32
0,20
0,07
0,58
0,38
11,97
0,54
20,02
7,88
5,24
13,24
39,45
0,10
2,71
0,15
0,15
2,94
0,26
62,20
-
5,25
9,16
10,86
2,04
4,18
0,46
2,63
0,99
0,48
6,55
0,46
4,40
8,57
10,08
33,51
7,30
7,16
17,41
0,07
0,46
0,16
0,09
0,16
0,05
1,55
1,64
2,48
32,15
11,88
2,87
46,44
Sumber : Grace (1983) dan Grace and Watkinson (1985), Satuan Persen (%)
Metabolisme Seng (Zn) dalam Tubuh Makhluk hidup
Seng mempunyai banyak fungsi dalam tubuh dan sangat penting bagi semua jenis
hewan, karena terlibat dalam fungsi berbagai enzim yang ada hubungannya dengan
metabolisme karbohidrat, energi, degradasi dan sintesis protein dan asam nukleat (Tilman
et al (1983) dan Linder, (1992)).
Sebagai ion metal, Seng memiliki sifat transisi metal yang rumit dan terutama
terikat pada ligand yang mengandung sulphur, nitrogen, dan sedikit oksigen. Sejumlah
besar Seng berikatan pada protein dengan daya gabung yang besar terhadap fungsi
khusus lipoprotein dan protein yang bergabung dengan biomembran (Bettger dan O’Dell,
1981)
7
Seng di tubuh ternak sangat penting karena berperan dalam sistem enzim, sebagai
komponen aktivator metaloenzim. Selain dari itu, mineral Seng juga mempunyai fungsi
yang tidak berkaitan dengan aktivitas enzim. Menurut Piliang (1997), fungsi-fungsi
mineral Seng diantaranya sebagai kofaktor enzim-enzim sebagai berikut :
1. Enzim Carbonic anhydrase berperan penting dalam homeostatis asam basa pada
organisme hidup.
2. Enzim Pancreatic carboxypeptidase A da B berfungsi dalam mencerna peptidapeptida
menjadi asam-asam amino agar dapat diabsorpsi. Aktivitas ini cepat hilang
akibat defisiensi mineral Seng.
3. Enzim Aldolase berfungsi memecah fruktosa-1, 6-difosfat menjadi gliseral-dehida-3-
fosfat dalam silkus glikolisis. Tidak berperan sebagai kofaktor pada semua spesies
hewan dan juga tidak berperan pada semua jaringan.
4. Enzim Dehydrogenase yang meliputi enzim-enzim : alkohol dehydrogenase, malat
dehidrogenase, laktat dehidrogenase, lipoil (NADH) diaphrose, glutamat
dehidrogenase, glyceraldehida-3-fosfat. Berperan pada proses oksidasi dan reduksi
NAD dan NADH selalu merupakan kofaktor.
5. Enzim phosphatase, enzim-enzim alkaline phosphatase dari beberapa macam sumber
dan tergolong pada enzim-enzim phosphomonoesterase yang juga memerlukan
mineral magnesium dalam menjalankan fungsinya.
6. Enzim Asam ribonuclease dan enzim basa ribonuclease, suatu enzim yang
aktivitasnya diatur oleh mineral Seng dan berperan penting pada katabolisme
ribonucleic acid (RNA).
7. Enzim RNA polymerase berfungsi dalam polimerasi ribonukleotida menjadi asam
ribonukleat (RNA).
8. Enzim DNA polymerase, berfungsi dalam polimerisasi deoksiribonukleotida menjadi
deoxyribonucleic acid (DNA).
9. Enzim Thymidin kinase, berfungsi dalam fosforilasi deoxythimidine sebelum
bergabung dengan DNA dan mengatur kecepatan limiting enzyme dalam sintesis
DNA.
10. Enzim pyridoxyl phosphokinase, berperan dalam fosforilasi pyridoxal menjadi bentuk
koenzim.
8
11. Enzim dipeptidase, berfungsi dalam memecah dipeptida menjadi bentuk asam-asam
amino bebas.
12. Enzim phosphoglucomutase, berfungsi dalam mengubah glukosa-1-fosfat menjadi
glukosa-6-fosfat.
13. Enzim phospholipase C, berperan pada ikatan ester antara gliserol dan
fosforifilcholine.
14. Enzim leucine aminopeptidase, merupakan salah satu kelompok enzim
aminopeptidase yang terdapat dalam sel-sel mukosa usus.
15. Enzim phosphomannose, berfungsi dalam isomerisasi fruktosa-6-fosfat menjadi
manosa-6-fosfat.
16. Enzim pyruvat carboxylase, berfungsi dalam proses karboksilasi asam piruvat
menjadi oksaloasetat. Enzim piruvat karboksilase juga memerlukan vitamin biotin.
17. Enzim ornithin carbamyl transferase, berfungsi dalam proses kondensasi karbamil
fosfat dengan omitin untuk membentuk citruline yang merupakan bagian dari siklus
urea.
18. Enzim aspartate transcarbamylase, berfungsi untuk mengkatalisis gabungan antara
karbamil fosfat dan asam aspartat untuk membentuk karbamilaspartat dan CTP.
19. Enzim alpha amylase, berfungsi dalam memecah ikatan 1,4 amilase dan amilopektin
menjadi maltosa. Enzim ini terdapat Bacillus subtilis.
20. Enzim mercaptovyruvate sulfur transferase, berfungsi dalam proses desulfurisasi
beta-mercaptopyruvate untuk membentuk asam piruvat dalam proses katabolisme
sistein.
21. Enzim reverse transcriptase, suatu enzim DNA-polimerase yang tergantung pada
RNA, berfungsi dalam mengkatalisis proses polimerisasi dari DNA dengan
menggunakan RNA sebagai sumber informasi genetik (virus-virus RNA dan berperan
dalam memperbaiki DNA).
22. Enzim Protease yang bersifat netral maupun basa, merupakan enzim-enzim pemecah
protein dalam proses pencernaan.
23. Enzim delta amino-levulinic acid dehydratase, berfungsi dalam proses kondensasi 2
molekul deta ALA membentuk porphobilinogen. Aktivitas ini dihambat oleh Hg, Cd,
Ag, Al terutama oleh Pb (mineral tembaga). Enzim ini mengandung 5 - 6 atom
9
Seng/molekul. Enzim ini banyak mengandung grup SH. Mineral Seng diperlukan
pada setiap sisi aktif.
24. Enzim Collagenase, berperan pada sintesis dan pembentukan kembali jaringan
kolagen tulang.
Enzim-enzim lain yang aktivitasnya dipengaruhi oleh mineral Seng adalah AMP
amynohydrolasepy, D-lactate cytochrome reductasedan thermolysin (yang berasal dari
Bacillus thermoproteolyticus).
Metallothionein telah diisolasi dari ginjal, hati dan mukosa usus halus.
Metallothionein sangat kaya akan asam amino sistein dan dapat mengikat 9 gram atom
logam untuk setiap protein dengan berat molekul 9000. Protein ini terikat secara erat
dengan mineral-mineral Seng, cadmium, tembaga, kuprum, dan kemungkinan dengan
beberapa elemen lainnya. Beberapa peneliti membuktikan bahwa sintesis thionein
dirangsang oleh adanya mineral Seng, cadmium atau tembaga dalam mukosa lambung
tetapi tidak dirangsang oleh mineral kupruk. Hal ini menggambarkan mekanisme pada
kondisi defisiensi mineral tembaga yang disebabkan karena pencernaan mineral Seng
dalam jumlah besar secara kronis. Protein ini tidak mempunyai kegiatan enzimatik,
namun demikian dapat menurunkan kadar ion-ion bebas yang terdapat dalam sirkulasi.
Sekitar 1 - 2 % dari berat total metallothionein merupakan protein yang dapat larut yang
berasal dari korteks ginjal.
Defisiensi Mineral Seng (Zn)
Berdasarkan laporan yang dikemukakan Little (1986) kandungan Seng pada
pakan ternak ruminansia di Indonesia berkisar antara 20 dan 38 mg/kg bahan kering.
Defisiensi Seng dapat menyebabkan parakeratosisi jaringan usus yang akibatnya sama
dengan defisiensi asam lemak, dan juga dapat mengganggu peran Seng dalam
metaboilisme mikroorganisme rumen, mengingat kebutuhan Seng bagi mikroorganisme
cukup tinggi yaitu antara 130 - 220 mg/kg (Hungate, 1966, Arora, 1989).
Menurut Piliang (1997), banyak faktor yang mempengaruhi penyimpanan mineral
Seng dalam tubuh. Asam fitat, suatu komponen yang terdapat dalam biji-bijian tanaman,
akar tanaman dan umbi-umbian mengikat mineral Seng secara kuat dalam saluran
pencernaan makanan dan oleh karena itu menurunkan ketersediaan mineral Seng untuk
10
diabsorpsi dan direabsorpsi. Sejumlah mineral Seng disekresi dalam saliva, cairan
pankreas (yang sebagian berfungsi sebagai kofaktor enzim procarboxypeptidase) dan
juga dalam empedu. Mineral Seng yang terdapat dalam sekresi tersebut tidak dapat
diabsorpsi oleh karena mineral ini mudah membentuk kompleks dengan asam fitat, sama
seperti halnya Seng yang disekresi dapat mencapai 3 sampai 4 kali jumlah mineral Seng
yang berasal dari ransum dan yang terdapat dalam saluran pencernaan.
Tanda-tanda klasik untuk defisiensi mineral Seng meliputi pertumbuhan yang
terhambat, kekurusan, rambut yang kasar dengan pertumbuhan rambut yang jarang,
rambut rontok, pada unggas tanda-tanda khas induk yang defisiensi Zn anak-anaknya
tidak akan tumbuh bulu sayap, lymphocytopenia, testes yang mengecil (testicular
atrophy), acanthosis, hyperkeratosis, parakeratosis pada kulit dan esophagus, kemampuan
belajar menurun dan tingkah laku yang bersifat emosional. Aktivitas enzim
karboksipeptidase dalam pankreas dapat menurun sampai 50 % atau lebih pada minggu
pertama. Aktivitas beberapa enzim lain juga menurun, demikian pula efisiensi
penggunaan protein dalam ransum dapat menurun. Kondisi defisiensi mineral Seng yang
tidak begitu parah akan memperlihatkan tanda-tanda seperti gangguan pada perut, nafsu
makan sedikit menurun, pertumbuhan sedikit terganggu, sukar bunting dan sukar
melahirkan serta gangguan mental pada anak-anak keturunannnya (Piliang, 1997).
Berikut ini adalah suatu hasil penelitian yang memperlihatkan variasi defisiensi
mineral Seng pada tikus.
Tabel 2. Variabilitas Defisiensi Mineral Seng
Ransum
Variasi Ransum
asam fitat Seng
(mg/g) (Ug/gr)
Ratio
Fitat : Seng
(M)
Pertumbuhan berat badan
per minggu gram ± SD
(4 minggu)
A
B
C
D
E
10
10
4
4
4
2
15
15
70
125
495,5
66,1
26,1
5,7
3,2
8,8 + 3,0
12,5 + 4,1
15,3 + 4,6
37,5 + 7,0
48,5 + 4,2
Sumber : Morris, E.R. and Ellis, R. 1980.
11
Kelebihan Mineral Seng (Zn)
Mineral Seng termasuk kedalam trace mineral, artinya dibutuhkan oleh tubuh
relatif sedikit. Keracunan mineral Seng dalam jumlah besar akan menyebabkan mual,
muntah-muntah, diare dan gangguan pada perut. Sejumlah 2 gram garam Seng sulfat
yang dilarutkan dalam air telah digunakan sebagai obat muntah. Sebanyak satu persen
mineral Seng dalam ransum hewan dapat menekan pertumbuhan, gangguan pada alat
reproduksi dan anemia. Keadaan anemia dapat dicegah dengan cara meningkatkan
konsumsi mineral tembaga (Cu) dalam ransum (Piliang, 1997).
Mineral Seng pada Ruminansia
Absorpsi dan Metabolisme Seng pada Ruminansia
Absorpsi Seng yang utama terjadi pada bagian usus kecil. Pada ruminansia
sepertiga pemberian Seng per oral diabsorpsi di abomasum, tetapi daerah absorpsi yang
utama adalah usus kecil dan yang paling aktif pada duodenum (Underwood, 1977).
Peneliti lain menyatakan bahwa ruminansia dapat mengabsorpsi 20 - 40 % Seng dari
yang terkandung dalam pakan, namun pada ternak muda absorpsinya relatif lebih tinggi
(Georgievskii et al., 1982).
Absorpsi Seng dipengaruhi oleh jumlah dan imbangan mineral lain serta
kandungan Seng dalam ransum dan bentuk Seng yang diserap (Underwood, 1977).
Tingginya level kalsium dapat menghambat absorpsi seng pada monogastrik
(Georgievskii, et al., 1982).
Menurut Piliang (1997), asam fitat pada hewan ruminansia merupakan masalah
khusus, karena bahan pakan yang kaya akan fitase mempunyai manfaat bagi kehidupan
protozoa yang terdapat dalam ransum. Hewan-hewan ruminansia yang dipelihara secara
merumput atau yang diberi ransum dengan hijauan tinggi, maka asam fitat akan lebih
mudah dicerna dan kurang mempengaruhi ketersediaan mineral Seng dibandingkan
dengan jika ransum tersebut dikonsumsi oleh hewan monogastrik. Meskipun demikian,
anak sapi yang rumennya belum berfungsi dan berkembang sempurna dan juga hewanhewan
ruminansia yang diberi ransum dengan kandungan konsentrat tinggi, dimana
protozoa dalam rumennya telah banyak berkurang atau hilang, maka respon terhadap
12
pemberian mineral Seng dalam ransum akan sama dengan hewan-hewan monogastrik.
Di bawah ini dikemukakan tentang absorpsi mineral Seng pada ternak ruminansia.
Tabel 3. Absorpsi Relatif Mineral Seng
% Absorpsi
No. Jenis Alat Pencernaan Sapi Dewasa Anak Sapi (baru lahir)
1. Rumen 120 111
2. Omasum 100 121
3. Abomasum 73 66
4. Usus halus 240 262
5. Usus halus 130 287
6. Usus halus 98 42
7. Cecum 84 46
8. Usus besar 93 44
9. Usus besar 89 46
Sumber : (Piliang, 1997)
Absorpsi Seng lebih merupakan refleksi permintaan fisiologis tubuh akan Seng
baik pada anak maupun induk sapi. Hewan yang kekurangan Seng akan mengabsorpsi
sebagian besar Seng yang diberikan dalam pakan. Anak sapi yang kekurangan Seng akan
mengabsorpsi 80 % Seng yang diberikan per oral (Miller et al., 1970). Selanjutnya
dinyatakan bahwa apabila ruminansia muda mendapat ransum dengan kandungan Seng
rendah, maka kadar Seng dalam beberapa jaringan akan turun, sedangkan di tempat lain
sedikit berubah atau tetap. Tetapi bila kekurangan Sengnya demikian besar, maka akan
mengakibatkan turunnya kandungan Seng pada rambut, tulang, hati, paru-paru, ginjal,
pankreas dan plasma darah.
Seng yang terdapat dalam tubuh hewan diangkut bersama-sama bahan organik.
Dari penelusuran pustaka, Church dan Pond (1988) melaporkan bahwa urutan absorpsi
yaitu setelah pankreas mengeluarkan ligan pengikat seng ke dalam lumen usus, di dalam
lumen seng berikatan dengan ligan. Dalam ikatannya dengan ligan, seng diangkut
menembus mikrovili usus masuk ke dalam sel epitel dan kemudian ikatan seng dibawa ke
membran plasma membawa seng dari sisi seseptor. Miller et al., (1970) dalam
penelitiannya tentang pengaruh berbagai taraf seng terhadap absorpsi Zn menyatakan
13
bahwa ruminansia mempunyai mekanisme kontrol homeostatis yang mengatur absorpsi
seng dan reekskresi endogen ke dalam saluran pencernannya.
Pada peristiwa absorpsi dan transfer, seng akan lewat dari satu ikatan protein ke
protein lainnya dan mungkin juga dalam satu ikatan metal kompleks dengan asam amino
atau EDTA sebagai ikatan non protein. Metabolisme setelah absorpsi dipengaruhi oleh
ikatan yang terbentuk. Selain itu juga dipengaruhi oleh interaksinya dengan mineral Ca,
P, Cu, Cd pembentuk Khelat (EDTA) dan vitamin D (Georgievskii et al, 1982).
Konsumsi Ca dan P anorganik yang tinggi akan mempermudah timbulnya kekurangan
seng dan mempengaruhi pemanfaatan seng pada ternak (Underwood, 1977).
Hasil suatu penelitian Batubara (1988), mencoba menambahkan Zn pada ransum
domba dengan level 0, 200 dan 400 ppm. Didapatkan bahwa hanya tingkat pemberian
200 ppm terjadi peningkatan konsumsi ransum. Ott et al., (1965) menambahkan Seng
sebesar 15, 30, dan 45 ppm dari ransum basal yang mengandung 3 ppm Zn, dan
mendapatkan peningkatan konsumsi pakan domba secara linier. Selanjutnya domba yang
diberi penambahan sebanyak 500 ppm dan 1000 ppm Seng akan mengkonsumsi pakan
lebih banyak dibandingkan kontrol yang mengandung 33 ppm Zn. Penurunan konsumsi
pakan dengan pemberian Seng yang lebih tinggi akan mempengaruhi palatabilitas dan
terjadi perubahan metabolisme rumen (Ott et al, 1996a).
Pengaruh Defisiensi dan Kelebihan Seng pada Ruminansia
Defisiensi seng pada ruminansia tidak akan terjadi apabila kandungan seng dalam
hijauan alami cukup tersedia. Dari berbagai penelitian telah dilaporkan bahwa seng
berperan sebagai aktivator berbagai enzim dan merupakan komponen esensial berbagai
metaloenzim. Oleh karena itu bila ternak mengalami defisiensi seng, aktivitas enzim
yang terlibat seperti alkalin fosfatase, karboksi peptidase dan lain-lain akan turun dan
selanjutnya akan mempengaruhi performans ternak.
Defisiensi seng dapat menyebabkan penurunan alkalin fosfatase pada ginjal,
perut, usus dan hati tikus (Wiliam, 1972; Huber dan Gershoff, 1973; Taneja dan Arya,
1992), dan pada serum sapi (Miller et al., 1966; Luecke et al., 1968). Berdasarkan
penelitian Girinda (1987) dilaporkan bahwa aktivitas alkalin fosfatase pada serum domba
dan sapi yang normal mempunyai kisaran yang luas (tabel 4) dan akan turun dengan
cepat dengan semakin bertambahnya umur sampai mencapai dewasa tubuh.
14
Tabel 4. Aktivitas Alkalin Fosfatase Serum Ruminansia dalam Keadaan Normal
Jenis Ternak Aktivitas Alkalin Fosfatase (Iu/L)
Kambing
Domba
Sapi
45,0 - 125,0
69,5 - 125,0
94,0 - 170,0
Sumber : Girinda (1987), Iu/L = Internasional Unit Per liter
Aktivitas karboksi peptidase pada pankreas menjadi lebih rendah pada tikus yang
defisiensi Seng dan akan kembali normal apabila disuplementasi dengan seng dalam
jumlah yang cukup sesuai kebutuhan. Hubert dan Gershoff (1973) menyatakan bahwa
penurunan aktivitas karboksi peptidase menyebabkan pencernaan dan penyerapan protein
terbatas. Pernyataan tersebut mendukung pendapat Miller et al. (1966) yang mengatakan
bahwa gejala defisiensi seng pada ruminansia telah terbukti tidak mempengaruhi
kecernaan bahan kering, akan tetapi justru menyebabkan penurunan pemanfaatan pakan
tercerna.
Dari berbagai penelitian pada ternak lainnya juga dilaporkan bahwa defisiensi
mengakibatkan penurunan aktivitas berbagai enzim dan keadaan tersebut dapat
menimbulkan berbagai gejala kilinis maupun fisiologis pada ternak. Gejala klinis yang
tampak adalah alopesia, dermatitis, parakeratosis dan rambut atau bulu, wol, kaki dan
kulit tidak normal (NAS, 1980). Selain hal tersebut di atas, defisiensi seng dapat terlihat
pada pertumbuhan lambat, selera makan tertekan, konsumsi turun dan kesehatan
menurun. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan yang dilaporkan oleh Miller et al.
(1966) bahwa defisiensi seng pada ruminansia tidak berpengaruh pada kecernaan bahan
kering, tetapi laju pertumbuhan lebih lambat dibanding kontrol. Hal ini kemungkinan
disebabkan pemanfaatan pakan tercerna pada ransum yang defisiensi seng kurang efisien.
Benade et al. (1995) dalam penelusuran pustakanya menyatakan bahwa defisiensi seng
dapat menimbulkan defisiensi nutrisi esensial lain seperti vitamin dan asam lemak yang
besar peranannya dalam proses penyerapan zat-zat nutrisi pakan. Selain itu defisiensi
seng juga menunjukkan dewasa kelamin lambat dan mengganggu reproduksi, gangguan
saluran usus halus dan anemia (NAS, 1980).
15
Disamping defisiensi yang berakibat buruk pada ternak, pemberian seng
berlebihanpun akan mengakibatkan keadaan yang kurang baik. Apabila diberikan dalam
jumlah yang berlebihan, kandungan seng pada pankreas, hati, ginjal dan tulang tinggi.
Menurut Ott et al. (1966a;b) pemberian seng berlebihan pada domba maupun pada sapi
dapat menyebabkan keracunan yang diperlihatkan pada penurunan berat badan, konsumsi
dan efisiensi penggunaan ransum. Penurunan konsumsi ransum kemungkinan sebagai
bagian dari penurunan palatabilitas ransum. Selain itu pemberian seng yang berlebihan
dapat mengganggu metabolisme dalam rumen, terjadi akumulasi dalam darah dan
jaringan lain (hati, pamkreas, ginjal dan tulang), sehingga mengganggu metabolisme Co
dan Fe yang mengakibatkan kandungan Co hati menurun dan Fe meningkat (Ott et al.,
1966c)
Ott et al. (1966b) melaporkan bahwa pemberian ZnO 900 mg/kg ransum pada
sapi sudah menunjukkan gejala keracunan yang diperlihatkan pada penurunan berat
badan, konsumsi ransum dan efisiensi penggunaan ransum, kandungan seng jaringan
meningkat dan Cu di hati turun. Pada level yang lebih tinggi tanda-tanda keracunan
semakin nyata. Pada pemberian 500 mg ZnO/kg ransum hanya meningkatkan kandungan
seng jaringan, tetapi tidak terjadi penurunan berat badan, sedangkan pemberian 100 mg
ZnO/kg ransum, baik secara biokimia maupun secara klinis baik. Peneliti lain
melaporkan bahwa anak sapi umur 120 hari dengan berat badan mendekati 100 kg yang
diberi 600 ppm ZnO dalam pakan, dalam waktu 14 hari dapat mengkonsumsi ransum
secara optimal tanpa efek keracunan (Kincaid et al., 1976). Kemungkinan hal ini
disebabkan kandungan kalsium dalam ransum tinggi yang dapat diketahui dari jenis
bahan pakan yang diberikan. Pendapat di atas membenarkan pendapat Miller et al.
(1970). Akan tetapi mekanisme homeostatik kontrol metabolisme seng kurang efektif
dan menyebabkan efek fisiologis yang sangat merugikan apabila ransum mengandung
600 ppm ZnO dibandingkan dengan yang mengandung 200 ppm ZnO di mana belum
sampai pada taraf keracunan.
Berdasarkan berbagai penemuan para peneliti tersebut nampaknya belum ada
kesepakatan berapa batas optimal pemberian seng yang memberikan efek terbaik pada
sapi. Namun dapat diperkirakan kandungan seng dalam ransum sebaiknya tidak lebih
16
dari 100 ppm dengan asumsi kandungan kalsium dan fosfor dalam ransum cukup sesuai
standar kebutuhan.
Kesimpulan
Mineral Seng termasuk kedalam trace mineral yang esensial. Mineral ini tersebar
di seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi Seng dalam organ tidak konstan, namun
bervariasi tergantung umur, jenis kelamin dan level mineral dalam ransum. Fungsi utama
mineral Zn adalah sebagai aktivator beberapa enzim yang ada hubungannya dengan
metabolisme karbohidrat, energi, degradasi dan sintesis protein dan asam nukleat dan
terlibat dalam enzim yang berfungsi untuk transport CO2 (Karbonik anhidrase) dan
karboksi peptidase yang ada hubungannya dengan sekresi protease maupun peptidase
pada pankreas yang dibutuhkan untuk pencernaan protein dalam usus. Absorpsi mineral
Zn dipengaruhi mineral lain yang sipatnya sinergis dan antagonis. Defisiensi Zn
menyebabkan penurunan aktivitas alkalin fosfatse, penurunan aktivitas karboksi
peptidase, penurunan pemanfaatan pakan tercerna, laju pertumbuhan terhambat,
konsumsi pakan menurun, dewasa kelamin terhambat dan kesehatan menurun. Defisiensi
mineral Zn juga menimbulkan defisiensi nutrisi esensial lain seperti vitamin dan asam
lemak. Pemberian mineral Zn yang berlebihan mengakibatkan keracunan yang
diperlihatkan pada penurunan berat badan, konsumsi dan efisiensi penggunaan ransum.
Kebutuhan mineral Seng untuk ruminansia para ahli belum sepakat, tetapi sebaiknya
tidak lebih dari 100 ppm/kg ransum.

MINERAL
July 24th, 2010 | Author: herwi

Mineral adalah zat anorganik yang berasal dari : bahan makanan, bahan anorganik lainnya, hasil
pembakaran kedua zat tersebut (pada suhu & tekanan tinggi) menghasilkan abu. Sekitar 4% dari
tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam di analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar
abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar sempurna didalam suatu
tungku (muffle furnace).
Kadar abu ini menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat
menguap. Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat
penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh.
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium, Kalsium,
Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah
mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah
bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat
kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen
makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium,
setenium, iodium dan fluor.

Macam dan Fungsi Mineral

Semua jaringan tubuh hewan atau manusia, pangan dan pakan mengandung zat inorganik yang di
sebut unsur hara atau mineral dengan jumlah yang berbeda-beda. Zat inorganik tersebut dalam
pakn atau jaringan dapat diperoleh pada saat pengabuan dalam rangka analisa proeksimat. Dalam
abu zat inorganik tersebut dalam bentuk oksida, carbonat dan sulfat. Mula-mula dalam ilmu
nutrisi, zat-zat yang sering mengalami kekurangan adalah protein dan energi. Setelah kedua hal
tersebut diketahui maka banyak penemuan-penemuan perihal kekurangan mineral sebagai zat
micro nutrien bersama vitamin, pada hewan ruminansia mineral lebih kritis daripada vitamin,
karenma ruminansia dapat membentuk beberapa vitamin dalam tubuhnya.

Pada saat ini diketemukan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial untuk
ternak. Dari kemampuan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial untuk ternak.
Dari kemampuan 22-23 unsur tadi 7 unsur disebut macro mineral dan 15-16 unsur disebut micro
mineral. Ketujuh unsur macro mineral tersebut adalah: calcium, phosporus, magnesium, sodium,
sulphur, potasium dan chlorine. Sedangkan yang trace mineral adalah :iron, iodine, zinc, copper,
manganesa, cobalt, molybdenum (MO), selenium, chromium, tin (Sn), vanadium (V), flourine,
silicon, nickel, cadmium,dan arsenic (As). Kedelapan disebutkan terakhir disebut “newer trace
mineral”, yang peranannya dalam tubuh ternak masih terus dicari informasinya. Terdapat saling
interaksi antara beberapa mineral misalnya antara copper, molybdenum dan sulphur. Bila MO
dan S terlalu tinggi dalam pakan maka dapat terjadi defiseensi copper. Antara Ca, P dan vitamin
Dengan juga ada hubungan fungsi. Antara vitanin E, SE, Methionin dan sekolah luar biasa
inorganik juga ada saling keterkaitan.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:

1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi
dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P
dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur
tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas
membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.

Klasifikasi mineral berdasarkan kwantumnya :

1.   Makro elemen, yang terdapat dalam kwantm yang relative besar. Contohnya : K, Na, Ca, Mg,
P, S, dan Cl.

2.   Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat
dikelompokkan lagi menurut kegunaannya di dalam tubuh :

a.   Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh, jadi harus ada, seperti
Fe, Cu, Co, Se, Zn, J, dan F.

b.   Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan tubuh atau tidak didalam
struktur atau fisiologi tubuh, seperti Cr dan Mo.

c.   Mikro elemen yang non-esensial atau yang tidak diperlukan. Jenis ini terdapat di dalam tubuh
karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan, jadi sebagai kontaminan (pencemar).
Termasuk ke dalam kelompok ini ialah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, Ni, Si, Sr, Va, dab Br.

3.   Ada lagi kelompok yang disebut trace elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok
mikro elemen, tetapi dperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi. Yang termasuk kelas ini
antara lain Co, Cu dan Zn.

Makro elemen berfungsi sebagai bagian dari zat aktif dalam metabolism atau sebagai bagian
penting dari struktur sel dan jaringan. Mikro elemen pada umumnya berfungsi berhubungan
dengan enzim, bahkan Jodium merupakan bagian dari struktur suatu hormone. Sebagian besra
enzim memerlukan mikro elemen dan trace elemen untuk dapat berfungsi secara maksimal.

Beberapa kegunaan dan fungsi dari garam mineral :

1. Yodium / Iodium / I

Yodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi
mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin
ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah,
kelenjar gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.
Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang
dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk
orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g
per hari. Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran,
namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting
untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat
membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk
membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.

2. Phospor / Fosfor / P

Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.

3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co

Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.

4. Chlor / Klor / Cl

Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl
memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.

5. Magnesium / Mg

Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah
berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.

6. Mangaan / Mangan / Mn

Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.

7. Tembaga / Cuprum / Cu

Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.

8. Kalsium / Calcium / Ca

Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.

9. Kalium / K

Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.

10. Zincum / Zinc / Seng / Zn


Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu
zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera
pengecap atau lidah kita.

11. Sulfur atau Belerang

Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.

12. Natrium / Na

Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan
sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.

13. Flour / F

Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam
gangguan pada gigi.

14. Selenium

Fungsinya membantu melindungi sel melawan kerusakan oksidatif karenanya membantu


mencegah penuaan. Mineral ini dibutuhkan untuk kesehatan kulit dan rambut. Sumber: biji-
bijian dan ikan.

15. Kromium

Dibutuhkan untuk mengontrol gula darah. Mineral ini juga membantu melawan aterosklerosis
atau degenerasi pembuluh arteri. Sumber: merica hitam, roti gandum, hati sapi, keju.

Sumber dan Fungsi Mineral

1. Kalsium dan fosfor.

Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan tanpa lemak. Kira-kira
99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. Komposisi belum diketahui secara jelas, namun
diperkirakan menyerupai suatu hidroksiapatit Ca10 (PO4)6 (OH)2.Peranan kalsium tidak saja
pada pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun juga memegang peranan penting pada
berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh, seperti pada pembekuan darah,
eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler, memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel,
mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.

Bahan makanan yang kaya akan kalsium : susu, keju dan es krim, brokoli, kacang-kacangan dan
buah-buahan. Aneka macam makanan mengandung kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor
dalam bentuk hidrosiapati adalah komponen terpenting pada struktur keras dari tulang dan gigi.
Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan otot, penggumpalan darah, perantara dalam
tanggap hormonal dan beberapa aktivitas enzim.

Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak. Dari
jumlah ini kira-kira 85% terkandung dalam kerangka tulang. Di dalam plasma terdapat fosfor
sekitar 3.5 mg/100 ml plasma. Bila butir darah termasuk maka total fosfor dalam darah antra 30-
45 mg/100ml darah. Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi ATP yang diperlukan
dalam suplai energi untuk kegiatan seluler. Karena peranannya yang sangat penting dalam
metabolisme pada jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya terdapat dalam setiap
bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi dalam bentuk bebas. Kira-kira 60-70% fosfor
dari makanan dapat diserap.

1. Magnesium

Sumber dari magnesium di antaranya adalah : sayur-sayuran hijau, kedelai, dan kecipir,seafood.
Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :

1)      Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus

2)      Pada metabolisme karbohidrat & phosphor

3)      Sebagai obat pencuci perut

4)      Meningkatkan tekanan osmotic

5)      Membantu mengurangi getaran otot

6)      Proses pertumbuhan & pemeliharaan jaringan.

7)      Berhubungan dengan cortison dalam meregulasi kadar P

8)       Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi & pekerjaan otot terganggu.

9)      Secara alamiah pada manusia tidak pernah defisiensi

Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari dan untuk dewasa wanita
membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan menimbulkan
gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan tangan gemetar.

1. Fe (Besi)

Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, di mana 70 persennya
terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron storage) yang terdiri
dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum tulang. Besi simpanan
berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi homoglobin dan ikatan-ikatan besi lainnya yang
mempunyai fungsi fisiologis.
Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati,
bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot.

Fungsi besi di antaranya adalah :

1)         Untuk pembentukan hemoglobin baru

2)         Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan.

3)         Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan dikeluarkan tubuh,
terutama lewat urine, feses dan keringat.

4)         Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubug.

5)         Pada laktasi untuk sekresi air susu.

Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan usia adalah sebagai berikut:

a)         Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari

b)         Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari

c)         Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari

d)        Orang dewasa : 10-15 mg/hari

Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan mengakibatkan anemia,
menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit

1. Natrium

Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram natrium (Na) perkilo gram berat badan
bebas lemak, dimana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium
dalam plasma sekitar 300-355 mg/100 ml. Karena natrium merupakan kation utama dari cairan
ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion
natrium dan risio natrium terhadap ion lainnya.

Natrium mampu membuat membran sel menjadi permeabel, sementara itu transmisi syaraf dan
kontraksi otot melibatkan pertukaran natrium ekstraseluler dan kalium ekstraseluler. Hanya
sejumlah kecil natrium berada dalam intraseluler. Dalam tulang, natrium dalam tulang kira-kira
sebanyak 30-45% dari total natrium tubuh. Metabolisme natrium terutama diatur oleh aldosteron
suatu hormon kortteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon
tersebut tidak ada maka ekskresi natrium demikian jarang sekali dijumpai keadaan defisiensi
pada nmanusia, sebab mineral ini terdapat di dalam hampir semua bahan makanan. Pangan
nabati mengandung natrium lebih sedikit di bandingkan dengan pangan hewani.
Kehilangan natrium yang berlebihan karena muntah-muntah, diare dan berkeringat. Akibat dari
deplesi natrium sangat erat berhubungan dengan status keseimbangan air. Bila kehilangan air,
maka akan tampak gejala-gejala deplesi cairan ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi
hematokrit, tekanan darah rendah dan otot kram.

1. Iodium

Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut. Sedangkan funsi
dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.

1. Floor

Sumber floor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Sedangkan fungsi floor di antaranya adalah :

1)      Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi

2)      Untuk mencegah karies gigi

Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas berbeda.

1. Khlor

Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang, bayam dan seledri. Sedangkan
fungsi dari khlor diantaranya adalah :

1)      Activator amylase dan pembentukan HCl lambung

2)      Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati.

3)      Membantu menjaga tekanan osmotic

1. Zinc

Sumber utama Zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi,
selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan fungsi Zinc di antaranya adalah :

1)      Meningkatkan keaktifan enzim

2)      Meningkatkan pertumbuhan

Jika terjadi defisiensi maka menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan gangguan kesembuhan
luka

1. Tembaga
Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga adalah
berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim tironase dan
sitokromokdiase.

10.  Kobalt

Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel darah
merah. Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt
mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.

Pengaruh Kelebihan Mineral Bagi Tubuh

Mineral dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan keracunan (toksik). Pekerja tambang jika
tidak berhati-hati dapat mengalami keracunan mineral, terutama managn. Sifat toksik ini perlu
mendapat perhatian dalam penggunaan suplemen mineral.

Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan
edema dan hipertensi. Hal ini dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium
secara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan hipertensi.

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui saluran cerna (enteral) atau tidak
melalui saluran cerna (parenteral) melebihi 12 g/m2 permukaan tubuh sehari (18 g untuk orang
dewasa) tanpa diimbangi oleh kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal
jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila ada gangguan fungsi
ginjal.

Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari. Kelebihan kalsium dapat
menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Di samping itu dapat menyebabkan konstipasi.
Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk
lain.

Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat
akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium biasanya
terjadi pada penyakit gagal ginjal.

Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi.
Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau,
dan pingsan.

Kelebihan Zn hingga 2-3 kali AKG menurunkan absorpsi tembaga. Pada hewan dapat
menyebabkan degenerasi otot jantung. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi
metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan dapat mempercepat timbulnya
aterosklerosis. Dosis sebanyak 2 g atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam,
kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen Zn bisa menyebabkan
keracunan begitu pula dengan makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi
seng.

Suplemen iodium dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan perbesaran kelenjar tiroid,
seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat dapat menutup jalan pernafasan
sehingga meimbulkan sesak nafas. Selain itu, kelebihan mengkonsumsi yodium juga akan
memberikan gejala-gejala pada kulit yang disebut Jodium Dermatitis

Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat
menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati. Kelebihan tempaga dapat terjadi karena memakan
suplemen tembaga, atau menggunakan alat pemasak terbuat dari tembaga, terutama bila
digunakan untuk memasak cairan yang bersifat asam. Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga
sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Berbagai tahap perdarahan intravaskular
dapat terjadi, begitupun nekrosis sel-sel hati dan gagal ginjal. Konsumsi dosis tinggi dapat
menyebabkan kematian.

Kelebihan Fluor (F) akan mengakibatkan kerusakan gigi berupa permukaan dentin dan email
menunjukkan daerah-daerah cekungan seperti erosi berwarna kuning kecoklatan, kondisi ini
disebut dental fluorosis atau mottled enamel.

Anda mungkin juga menyukai