Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PERPINDAHAN PANAS RADIASI

A. Tujuan Praktikum

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :

o Mengetahui proses perpindahan panas pada Solar Water Heater.


o Menegtahui laju aliran perpindahan panas ( q ) radiasi pada Solar Water Heater.
o Mengetahui efektivitas perpindahan panas radiasi pada Solar Water Heater.
o Mengetahui energi panas radiasi yang dapat dimanfaatkan oleh air pada Solar Water
Heater.

B. Teori Dasar
Radiasi adalah perpindahan panas dari temperatur tinggi ke temperatur rendah akibat
gerakan foton-foton yang bergerak serampang atau proses berpindahnya energi akibat
beda temperatur karena adanya pancaran.
Pada perpindahan secara radiasi, panas ditransfer melalui gelombang-gelombang yaitu
gelombang elektromagnetik, dimana kecepatan gelombang tersebut sama dengan
kecepatan cahaya.
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak memerlukan medium
untuk merambat, dapat merambat dalam ruang hampa. Gelombang elektromagnetik ini
didasarkan pada hipotesis James Clark Maxwell. Contoh sederhana pada kita adalah
pancaran sinar matahari yang berradiasi melewati angkasa dan atmosfer bumi, dimana
terakhir bumi akan menyerap radiasi tersebut. Udara hanya dapat menyerap sedikit
radiasi dari sinar matahari tersebut, karena gelombang elektromagnetik tersebut dapat
menembus udara, oleh karena itu tidak diserap. Berbeda halnya dengan pada gas-gas
seperti CO2 dan H2O yang akan menyerap sebagian besar dari energi radiasi yang
dipancarkan oleh sumber radiasi.
Bumi sebagai contoh penyerap radiasi dari sinar matahari merupakan salah satu benda
yang dapat menyerap pancaran sinar radiasi yang disebut dengan benda hitam. Dalam
ilmu fisika benda hitam merupakan obyek yang dapat menyerap seluruh radiasi
elektromagnetik yang jatuh kepadanya serta tidak ada radiasi yang dapat keluar atau
dipantulkan. Meskipun demikian, secara teori benda hitam juga dapat memancarkan
seluruh panjang gelombang energi yang mungkin ada padanya. Jumlah dan jenis radiasi
elektromagnetik yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Bila
seberkas sinar yang masuk kedalam lubang suatu benda, sinar akan dipantulkan berkali-
kali sehingga intensitas sinar lama-kelamaan akan berkurang (karena sebagian sinar yang
diserap, diserap oleh dinding), sampai pada suatu waktu energi radiasi akan menjadi nol.
Hal inilah yang disebut dengan benda hitam.

Gambar 1. Benda Hitam


Apabila benda hitam tersebut kita panaskan dengan temperatur tertentu, maka dinding
atau permukaan dari benda hitam akan memancarkan radiasi secara merata pada saat
suhunya merata pada bagian dinding atau semua bagian permukaan. Dimana radiasi dari
benda hitam akan memancarkan radiasinya bila ada lubang pada benda hitam tersebut,
maka radiasi itu disebut dengan radiasi benda hitam. Berdasarkan hal tersebut, dengan
adanya kenaikan temperatur atau dengan temperatur yang tinggi, benda hitam akan dapat
memancarkan radiasinya kelingkungan bila ada celah atau lubang pada suatu bagian dari
benda hitam tersebut. Dan suatu benda dikatakan benda hitam apabila dapat menyerap
pancaran radiasi dari sumber bila ada sebagian kecil celah atau lubang pada benda hitam.

Gambar 2. Radiasi Benda Hitam

Secara umum nilai emisivitas untuk benda –benda yang tidak bersifat logam misalnya
bata cenderung tinggi sedangkan untuk benda –benda yang bersifat logam tetapi tidak
teroksidasi cenderung memiliki nilai emisivitas yang rendah. Dengan kata lain, benda –
benda yang memiliki permukaan yang tidak bersifat memantulkan, misalnya aspal, akan
memiliki emisivitas yang tinggi sedangkan yang bersifat sangat memantulkan, misalnya
gulungan alumunium, akan memiliki emisivitas yang rendah.
Persamaan Radiasi :
q=ԐA

Dengan,
q = laju aliran energi ( watt )
A = luas permukaan bidang radiasi ( m2 )
σ = Tetapan Boltzman (W/m2K4)
Ԑ = emisivitas
T = temperatur (K)

Di bawah ini adalah hal – hal yang mempengaruhi nilai emisivitas :

1. Panjang gelombang
Emisivitas benda yang permukaannya bersifat logam cenderung turun jika panjang
gelombangnya semakin tinggi. Sedangkan emisivitas benda yang tidak bersifat logam
senderung naik seiring kenaikan panjang gelombangnya. Untuk benda – benda semi
transparan memiliki variasi panjang gelombang sehingga butuh pertimbangan khusus
untuk menentukan emisivitasnya.
2. Kondisi permukaan
Untuk benda – benda yang bersifat logam akan memiliki emisivitas yang cenderung
naik jika permukaannya kasar atau tinggi tingkat oksidasinya dan sebaliknya jika
dipoles atau diperhalus emisivitasnya akan semakin turun. Material yang memiliki
permukaan logam yang teroksidasi tipis akan memiliki emisivitas yang tergantung
ketebalan emisivitasnya. Pada panjang gelombang yang tinggi, permukaan yang
teroksidasi menjadi bersifat transparent dan kamera inframerah akan mengukurnya
sebagai permukaan yang tidak teroksidasi.
3. Sudut pandang
Emisivitas material tidak mengalami perubahan yang berarti asalkan sudut
pandangnya maksimum 45 derajat.
4. Temperatur
Emisivitas material cenderung tidak terpengaruh oleh temperatur jika menggunakan
kamera inframerah yang beroperasi pada panjang gelombang yang sempit

C. Data Pengukuran
a. q Radiasi

qw η η
Plat Hitam Plat Putih
N (w/m2) (%) (%)
O Tk Td qrH Tk Td qrP
(0C) (0C) (w/m2) (0C) (0C) (w/m2)

1. 32.2 28.2 32.8 32.5 703

2. 37.5 30.4 33.4 33.1 750

3. 35.0 29.8 34.5 34.1 721

4. 34.7 29.4 33.2 32.2 749

5. 35.9 31.1 33.9 31.0 734

6. 36.0 30.6 34.7 33.7 737

7. 36.3 30.9 32.6 31.2 743

8. 32.6 30.2 32.7 32.4 725

9. 31.2 29.8 33.5 31.3 160

10. 30.3 29.7 31.2 29.4 206

Keterangan :

Tk = Temperatur kaca
Td = Temperatur dinding

qrH = q radiasi yang diserap oleh plat hitam

qrP = q radiasi yang diserap oleh plat putih

qw = q radiasi matahari

η = efektivitas q radiasi pada plat hitam

η = efektivitas q radiasi pada plat putih

b. Energi Air

Plat Hitam Plat Putih


N VH qAH qAP η η
Tin Tout VP Tin Tout
O (gph (w/m2) (w/m2) (%) (%)
(0C) (0C) (gph) (0C) (0C)
)

1. 8.5 29.5 31.8 5 31.5 32.2

2. 8.5 32.5 35.8 5 33.0 34.7

3. 8.5 32.8 36.2 5 35.8 37.2

4. 8.5 30.9 37.0 5 33.9 34.1

5. 8.5 33.2 33.7 5 33.2 32.4

6. 8.5 31.7 35.7 5 33.2 33.5

7. 8.5 34.8 35.2 5 31.2 33.7

8. 8.5 34.2 36.6 5 33.9 36.4

9. 9.5 32.3 34.4 5 32 30.3

10. 9.5 29.1 29.7 5 30.5 29.3


Keterangan :

VH = laju aliran volume air pada plat hitam

VH = laju aliran volume air pada plat putih

Tin = Temperatur kaca

Tout = Temperatur dinding

qAH = q air pada plat hitam

qAP = q air pada plat putih

η = efektivitas q radiasi yang dimanfaatkan air pada plat hitam

η = efektivitas q radiasi yang dimanfaatkan air pada plat putih

Laporan Praktikum

Perpindahan Panas Radiasi


Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perpindahan Panas

Pembimbing : Ika

Dibuat oleh :

Sinta Risa Sintiani

NIM : 091711030

Kelas : 2A

Tanggal Praktikum : 28 September 2010

Tanggal Penyerahan Laporan : 13 Oktober 2010

Jurusan Teknik Konversi Energi

Politeknik Negeri Bandung

2010

Anda mungkin juga menyukai