Anda di halaman 1dari 6

Definisi Motivasi

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.


Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi.
Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri.
Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar
hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi
yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah
motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau
menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi
kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang
supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang
untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena
ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih
kenikmatan.

Pengertian Motivasi Diri


Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita
tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan untuk
mendapatkan alasan atau dorongan untuk bertindak. Proses mendapatkan
dorongan bertindak ini pada dasarnya sebuah proses penyadaran akan keinginan
diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang memiliki keinginan yang
merupakan dorongan untuk bertindak, namun seringkali dorongan tersebut
melemah karena faktor luar. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari hilangnya
harapan dan ketidak berdayaan.
Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan
dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih
percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun
keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika
sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan)
dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
Membangun impian adalah salah satu cara memotivasi diri sendiri.
Namun, membangun impian bisa tidak berguna jika hambatan-hambatan pada diri
sendiri masih ada. Inilah mengapa banyak orang yang tidak mau bermimpi, sebab
ada sebuah faktor yang masih belum diselesaikan, yaitu faktor keberdayaan. Jadi,
sebaiknya sebelum kita membangun mimpi, kita harus membangin rasa percaya
diri terlebih dahulu. Jika tidak, membangun impian bisa percuma. Buat apa mimpi
besar jika kita tidak percaya diri untuk mencapainya?
Impian yang besar tanpa kepercayaan diri seperti mimpi di siang bolong,
angan-angan, atau khayalan belaka. Mereka mengatakan ingin, tapi tidak ada
tindakan yang terjadi. Hanya ada dua penyebab, harapan meraih mimpi yang tidak
ada dan/atau mereka merasa tidak mampu meraih impian tersebut.

Teori Motivasi 
Banyak orang yang mencoba menjelaskan bagaimana semua motivasi bekerja.
Berikut adalah beberapa diantaranya:
 Teori Insentif. Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan
bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia
dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda
tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu
akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat
lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali
sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
 Dorongan Bilogis. Maaf, yang dimaksud bukan hanya masalah seksual
saja. Termasuk didalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah
pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat
kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup
dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau
masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau
bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan
keberlangsungan hidup.
 Teori Hirarki Kebutuhan Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga
kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan
lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan
akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan,
sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.
 Takut Kehilangan vs Kepuasan. Teori ini mengatakan bahwa apda
dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan
dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah
adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya
seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji.
Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan
ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat
dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi
sebaliknya.
 Kejelasan Tujuan Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika
kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa
seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan
yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting
(penetapan tujuan).

TEORI MOTIVASI
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan
memelihara perilaku manusia., dan merupakan suatu proses untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Seorang
karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan
baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan salah satu tugas
dari seorang pimpinan untuk bias memberikan motivasi (dorongan0kepada
bawahannya agar bias bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan.
Content Theory.
Content theory berkaitan dengan beberapa nama seperti Maslow, Mc,
Gregor, Herzberg, Atkinson dan McCelland.
1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia
ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
- Faali (fisiologis).
- Keamanan, keselamatan dan perlindungan.
- Sosial, kasih saying, rasa dimiliki.
- Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi.
- Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow,
pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah
bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu
atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

2. Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang


menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia,
pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa
kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori
Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.

3. Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg,


yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang
motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa
tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik
tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari
rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- Prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pekerjaan itu sendiri ( the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)

4. Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan


- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)
5. Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari
suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu
bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan
diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran
tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang
karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia
meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik,
suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran
organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu
akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.

6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-
orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam
pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari
organisasi.

7. Reinforcement theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive


atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana
konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa
yang akan dating dalam proses pembelajaran.

Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi


1. Model Tradisional, alat motivasi ini didasarkan atas anggapan bahwa para
pekerja sebenarnya adalah pemalas dan bisa didorong hanya dengan
imbalan keuangan.
2. Model sumber Daya Manusia, para ahli berpendapat bahwa para karyawan
sebenernya mempunyai motivasi yang sangat beranweka ragam, bukan
hanya motivasi karen auang ataupun keinginan akan kepuasan, tetapi juga
kebutuhan untuk berprestasi dan emmpunyai artidalam bekerja. Mereka
berpendpat bahwa sebagian besar individu sudah mempunyai dorongan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan tidak selalu para
karyawan memandang pekerjaan sebagai sesuatu hal yang tidak
menyenagkan.
Jenis-jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk
mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan
dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi
negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan
sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat
kekuatan ketakutan.
Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi
adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai