ADAKAH
PACARAN
ISLAMI ???
Oleh:
Muhammad Ibrahim, S.Th.I
29/12/2010
PENDAHULUAN
Bagaimana sebernya hukum berpacaran menurut Islam. sebenarnya sudah sangat jelas
sekali bahwa hukum berpacaran menurut Islam adalah haram (tidak boleh). Kebanyakan ulama
sepakat tentang keharamannya karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dalil-
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 30-31).
“Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan
melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah
mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang,
[HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]
“Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita”. Seorang lelaki dari kalangan
“Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan
seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya”. [HR. At-Tirmidziy (2165), dan
Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)]
“Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan)
baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya”. [HR. Ar-
Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]
Lalu jika pacaran itu haram, maka bagaimana caranya seorang muslin untuk mendapatkan
1. Melalui perantara. Upayakan memperluas pergaulan, tanya sana tanya sini, siapa
gerangan yang bisa membantu Anda untuk mencarikan jodoh. Cari perantara yang
reputasinya baik, seperti ustadz, guru, murobbi, dan orang-orang sholih lainnya. Jangan
malu untuk mempromosikan diri bahwa ananda sedang mencari jodoh (apalagi ananda
lelaki yang memang harus lebih agresif dalam mencari jodoh daripada perempuan).
Namun saya tidak menganjurkan ananda untuk mengikuti biro jodoh atau mengikuti
forum-forum gaul di internet, karena selain tidak selektif, juga belum tentu jujur apa yang
2. Mencari sendiri tanpa melalui pacaran. Cara yang kedua ini mungkin sulit bagi sementara
orang. Bagaimana bisa mencari jodoh sendiri tanpa melalui pacaran? Bukankah pacaran
merupakan sarana untuk mengenal calon pasangan kita? Lalu dapatkah dijamin kita akan
cocok dengan pasangan kita jika tidak melalui pacaran? Jawabannya adalah : bisa!. Bisa
menikah tanpa pacaran dan bisa cocok sampai hayat di kandung badan. Nenek moyang
kita telah mempraktekkan hal tersebut sejak lama dan terbukti cocok. Bahkan sekarang
ini kita menyaksikan sendiri bahwa angkaperceraian semakin tinggi, justru ketika budaya
pacaran menjadi umum dalam masyarakat kita. Ternyata pacaran tidak menjamin
kecocokan dalam berumah tangga. Jadi, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan bukan
karena pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima pasangan kita apa adanya. Walau
tidak pacaran, tetapi hati dan mental kita lebih siap (ikhlas) untuk menerima kekurangan
dari pasangan, maka rumah tangga kita akan langgeng sampai akhir hayat. Sebaliknya,
walau pacaran bertahun-tahun tapi ternyata mental dan hati kita tidak siap menerima
kekurangan pasangan, maka pernikahan akan mudah bubar dalam waktu yang singkat.
Cara mencari sendiri tanpa pacaran adalah dengan cara ‘menembak’ (langsung
mengutarakan keinginan untuk menikahi orang yang kita taksir). Contohnya adalah
ketika Khadijah ra meminta Nabi Muhammad saw untuk menikahinya. Cara ini biasanya
didahului dengan mencari informasi tentang orang yang akan kita “tembak” tersebut.
Cara mencari informasinya bisa melalui teman akrabnya, gurunya, dan orang-orang
terdekat dengannya. Cara yang ditempuh harus smooth (halus), sehingga tidak terkesan
terlalu agresif. Lalu dilanjutkan dengan memberikan sinyal kepada orang yang kita taksir
tersebut apakah ia siap untuk kita ajak menikah. Kalau sinyalnya positif, maka kita bisa
menyampaikan hasrat kita kepadanya. Bisa melalui perantara atau bisa juga langsung
mengutarakan kepadanya. Kalau diterima alhamdulillah dan kalau pun ditolak jangan
sakit hati.
Baik cara pertama maupun kedua yang Anda lakukan, prinsipnya jangan pernah berputus
asa untuk mencari jodoh dengan cara-cara yang Islami. Sediakan juga waktu khusus untuk
mencari jodoh (mis: sepekan dua kali atau sebulan tiga kail) dengan cara silaturahim ke perantara
atau untuk mencari info orang yang kita “tembak”. Iringi upaya kita mencari jodoh dengan doa
dan sholat tahajud yang intens. Buktikan kepada Allah SWT bahwa Anda memang sungguh-
sungguh mencari jodoh. Insya Allah, jodoh itu akan datang kepada Anda.
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-
benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al 'Ankabuut : 69)
Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam.
Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa tunangan ini
adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai
dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan
berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu
Kalau dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah
besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu ayat-Nya berbunyi
sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina,
tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak
PENCEGAHAN
Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu
yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan
hanya minumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang
membelinya, yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan.
Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka syariat Islam
memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang
kelemahan manusia.
Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :
1. Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw
bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka
yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa
apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk
menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.
2. Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu
pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah
berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan
pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah
kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan
3. Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk
Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang
make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki-
laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti
perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga).
4. Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda :
“lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang
bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain :
“Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas
imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau
yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat lagi, maka dia
Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik
yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda …
“Maukah kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya
akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak
muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita
meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada
Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya.
Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang
paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang
diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di
Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul
berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya,
sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda
3. Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat.
4. Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan
pengajian-pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu
5. Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang sabar menahan
pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya menampakkan
wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh
pingsan karena kecantikannya. Coba anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita
yang paling cantik di alam dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali
kalau menurut saya, hukum pacaran di dalam Islan itu kan dilarang, karena memang di
dalam Alquran sudah banyak ayat-ayat yang tidak boleh wanita dan laki-laki berdua-duaan di
tempat yang sepi, berpegangan tangan dengan yang bukan mahram dsb. tapi kenapa para remaja
zaman sekarang banyak sekali yang lupa dengan ayat-ayat itu, bahkan kita sudah tidak asing lagi
melihat para gadis zaman sekarang yang menikah karena sudah terlanjur melakukan hubungan
yang sangat dilarang dalam agama! tapi kenapa sampai sekarang banyak remaja yang
mengatakan kalau tidak pacaran gak gaul lah, cupu, dsb! coba fikirkan bila kalian yang cewek
bila diputuskan oleh cowok pasti kalian marah kan! dan kalian para cowok, sebejat-bejat kalian
tapi kalau kalian mau nikah pasti kalian cari cewek yang baik-baik kan? maka dari itu kita lebih
baik saling menjaga diri kita agar tidak terjerumus dengan para pencari cinta yang suka
ngegombal dengan kata-kata manisnya! lebih baik juga pacaran setelah nikah kan jelas
Islam sangat mengakui rasa cinta dalam diri manusia, karena, rasa cinta itu merupakan
atas kertas surat cinta belaka atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya, kalau
itu cuma sekedar kegiatan kencan and bersenang-2 tanpa ikatan tanggung jawab, tanpa kepastian
cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh
orang banyak. ucapan janji setia itu nggak ditujukan kepada pasangannya, melainkan kepada
ayah kandung wanita itu. ikatan inilah yang bisa memastikan apakah itu cowok betul-2 seorang
gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. penjajagan dalam pacaran itu nggak adil
dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya atas data yang diperlukann dalam sebuah
persiapan pernikahan, karena saat pacaran keduanya akan nunjukin penampilan terbaik sedang
hal-2 yang negatif disembunyiin semuanya. untuk tau hal-2 yang disembunyikan, maka ortu jadi
tokoh central yg nggak mungkin diremehkan. Maka dalam masalah ini, peran ortu atau pihak
keluarga jadi sangat penting, namun kenyataan yang terjadi sangat ironis ortu itu urusan
belakangan sampe ada pertanyaan "elu mu nikahin anaknya pa bapaknya?" malah repot kan?
yang jelas Allah sangat melarang mendekati zina sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam
Dalam Islam memang gak boleh pacaran itu karena untuk menghindarkan diri dari Zina
(liat aja remaja sekarang banyak yang pada ML sebelum nikah apa lagi pernah lebih dari sekedar
pengang tangan and ciuman parah pokoknya dan aku ikut prihatin).
Semoga paham karena kalau cinta sudah dibutakan oleh nafsu kita nggak bisa
menolaknya bahkan bisa tenggelam karena nikmat sesaat jika iman kita blum kuat. Sebisa
mungkin jaga kehormatan kalian dengan nyawa kalian kalau perlu, karena Allah Maha
1. Pacaran itu mendekatkan pelakunya kepada zina (mulai zina mata, telinga, lisan, tangan,
kaki, hati).
2. Pacaran itu warisan dari Barat, maka kita tidak boleh mengikutinya.
Dan masih banyak lagi hal-hal yang melanggar syariat. Memang benar bahwa pacaran itu
mengantarkan kepada perzinahan. Awal pacaran tentu saling lihat dulu atau lirik-lirikan, nah ini
sudah masuk kepada zina mata. Kemudian, saling senyum, ini juga sudah masuk ke zina mata
babak kedua. Kemudian, saling kenalan, bisa jadi dengan salaman atau berjabat tangan, ini pun
termasuk zina tangan. Kemudian, bikin janji. Sudah itu, ketemuan, makan bareng, nonton, saling
curhat, dan seterusnya. Sulit sekali menemukan dalam pacaran ini bentuk ketaqwaan kepada
Allah atau bentuk semakin cintanya kita kepada Islam dan sunnah.
Pacaran…!!! Kenapa Nggak Boleh Sih…??? “Aih, Kenapa sih,…kok Islam melarang
pacaran?? Begitu keluhan fulanah.Buat Fulanah ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari
pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah
sangat penting agar masing-masing fihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan
lho!!).Fulanah menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu,
tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak deh…!” kemudian ia
menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai
yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan
bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama
butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan!Karena memang begitulah yang kita lihat
sekarang banyak orang meneteskan air mata karena putus dari pacarnya.
Bila memang kita tanya semua wanita muslimah yang sedang beranjak dewasa, maka
akan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif. Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati
Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga
sebelah atau lingkungan sekitar, siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari
pacaran ini? Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda
sedikit terbuka.Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu,
ngobrol bareng,bersenda gurau, ketawa ketiwi, lalu setelah itu?? tentu saja setan akan terus
berperan aktif dia baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa
atau maksiat. Pernahkah anda mendengar teman atau tetangga anda hamil di luar nikah? Banyak
klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan
kandungannya? Karena sang pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu?
Atau pernahkah anda membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum
racun karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya?? Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum
Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena Islam tidak
menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita-
wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun Islam melarang
“Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada
Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita,
maka Islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah. Karena Islam Bukanlah agama yang
kaku, maka Islam menganjurkan kepada masing-masing pihak untuk saling berkenalan (ta’aruf).
Tentu saja tidak berduaan lho,..harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Ya,.selamat bertanya
tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang yakin..Islam
menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya
insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak. Setelah mantap dan
mencari calon istri, keberanian untuk bertandang dan meminang seorang gadis menjadi gamang
karena calon istri belum juga didapatkan. Sulitnya mencari calon istri, menurut anggapan para
bujangan, adalah anggapan yang keliru yang didasari oleh kegamangan diri yang selalu bimbang
dan rasa was-was. Jika perasaan takut itu masih ada didalam diri kita, akan tetapi keinginan
untuk mencari calon istri masih belum pudar dari hati kita, maka kita harus berusaha untuk
menguatkan keinginan tersebut, namun mencari istri dengan model “PACARAN” tetap tidak
Cinta yang dibungkus dengan pacaran, pada hakikatnya hanyalah nafsu syahwat belaka,
bukan kasih sayang yang sesungguhnya, bukan rasa cinta yang sebenarnya, dan dia tidak akan
mengalami ketenangan karena dia berada dalam perbuatan dosa dan kungkungan nafsu, adapun
manisnya perbuatan dan indahnya perkataan dalam pacaran, pada dasarnya hanyalah rayuan-
rayuan belaka yang kosong dan hampa, yang mengandalkan permainkan kata-kata, untuk
itu..hati- hatilah…
dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa perkenalan individu atau masa penjajagan atau
Dengan adanya anggapan seperti ini, maka akan melahirkan konsensus di masyarakat
bahwa masa pacaran adalah hal yang lumrah dan wajar, bahkan merupakan kebutuhan bagi
orang-orang yang hendak memasuki jenjang pernikahan. Anggapan seperti ini adalah anggapan
yang salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berdua-duaan
antara dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan terjadi sentuh menyentuh,
yang sudah jelas semuanya HARAM hukumnya menurut syari’at Islam. Rasulullah Shallallahu
melainkan si wanita itu bersama mahramnya” [Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari 1862 dan
Muslim 4/104 atau 1341 dan lafadz ini dari riwayat Muslim dari shahabat Ibnu Abbas
Radhiyallahu ‘anhuma]
Jadi dalam Islam tidak ada kegiatan untuk berpacaran, dan pacaran hukumnya HARAM.
Contoh lain yang juga merupakan pelanggaran yaitu sangkaan sebagian orang yang menganggap
bahwa kalau sudah tunangan/khitbah, maka laki-laki dan perempuan tersebut boleh jalan berdua-
duaan, bergandengan tangan bahkan ada yang sampai bercumbu layaknya pasangan suami istri
yang sah. Anggapan ini adalah salah ! Dan perbuatan ini dosa besar !
————————————————————————
Refrensi..
http://www.antosalafy.wordpress.com
http://www.islam-download.net
http://antosalafy.wordpress.com/.
http://antosalafy.wordpress.com/2007/04/16/adakah-pacaran-dalam-islam/