MENU TOPIK
Pencegahan Penyakit
• Harpes
• Kanker Hati
• Stroke
• Demam
• Kulit
• Pencegahan Penyakit
• Penyakit Tulang
• Otak
• Lambung
Paru-paru
( 47 ) | Jumlah komentar: 68
Artikel Terkait
• Mata
• Tuberkulosis (tbc)
• Penyakit Kehamilan
• Lupus
Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat
bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah.
Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin sebagai
pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke
seluruh tubuh.
Hanya vertebrata atau makhluk bertulang belakang yang memiliki paru-paru sebagai alat
pernapasan. Tekstur paru-paru berongga dan memiliki banyak sekat.
Terletak di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang selangka dan diseliputi oleh kantung
dinding ganda (pleura) yang melekat pada permukaan luar paru-paru.
Manusia memiliki dua Paru-paru. Sebelah kiri terbagi oleh 2 bagian dan sebelah kanan
terbagi menjadi 3 bagian. Setiap satu bagian mengandung sekitar 1500 butir udara dan 300
juta alveolus dengan luas permukaannya sekitar 140 m2 bagi orang dewasa atau sepadan
dengan lapangan tenis.
Pengobatan batuk:
1. Untuk mencairkan lendir maka minumlah cairan yang banyak. Bernapas
dalam uap air panas juga dapat membantu. Caranya dengan duduk pada
kursi dan taruh seember air mendidih di dekat kaki Anda. Kerudungilah
kepala Anda dengan sehelai kain sehingga menutupi ember untuk
menangkap uap panas yang mengepul naik. Hiruplah uap tersebut dalam-
dalam selama 15 menit.
2. Untuk segala macam batuk terutama batuk kering dapat diberikan sirup
batuk: 1 bagian madu + 1 bagian jeruk nipis + 1 bagian rum (minuman
keras dari tebu).
3. Untuk batuk kering yang parah dan mengganggu tidur, Anda dapat
mengonsumsi sirup yang mengandung codein atau campuran chloral
hydrate.
3. Bronkitis
Tanda-tanda :
• Batuk dengan lendir dan berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-
tahun.
• Sering terjadi pada orang berusia lanjut dan perokok berat.
• Menimbulkan efek emphysema, yaitu suatu penyakit paru-paru yang
sangat berat karena sukar bernapas terutama jika bekerja atau gerak
badan.
4. Pneumonia (radang paru-paru)
Merupakan infeksi paru-paru akut. Infeksi ini sering kali terjadi setelah penyakit pernapasan
lain seperti campak, batuk rejan, influenza, asma, peradangan saluran pernapasan (bronkitis)
atau penyakit lainnya.
Tanda-tanda:
• Pernapasan cepat (40 x per menit pada bayi), dangkal dan kadang-kadang
dengan suara berdengih.
• Batuk pada orang dewasa sering kali disertai lendir yang berwarna kuning
kehijauan atau sedikit berdarah. Sedangkan pada bayi tidak selalu disertai
batuk. Sakit pada dada
• Penderita tampak sakit berat.
Tindakan yang dilakukan:
• Perlu diberikan antibiotik bagi penderita pneunomia sesuai dengan
petunjuk dokter
• Berikan oksigen bila dibutuhkan
• Berikan aspirin atau acetaminophen untuk menurunkan panas tubuhnya
dan mengurangi rasa sakit
• Berikan cairan yang banyak agar dehidrasi bisa dihindari
Hari ini ane lagi batuk2 nih, jadi sekalian aja nyari artikel tentang batuk, ada di
bawah silahkan baca.
Jangan pernah menyepelekan batuk. Sebab, batuk merupakan pertanda, ada
yang tak beres dalam tubuh kita. Batuk? Ah, itu sih penyakit lumrah, tak usah
khawatir. Begitu anggapan sebagian masyarakat kita. Terlebih lagi, di negeri
tropis seperti Indonesia ini, pencetus batuk ada di mana-mana. Mulai dari udara
panas, debu yang beterbangan, asap kendaraan bermotor, asap rokok, sampai
cuaca lembab akibat hujan berkepanjangan.
Pada dasarnya, batuk diciptakan Tuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Itu mekanisme
defensif dari seorang manusia. Dengan batuk, berarti kita tengah berupaya mengeluarkan
sesuatu yang berada dalam saluran napas. Mungkin Anda tak mengira, bahwa kecepatan
batuk bisa mencapai puluhan kilometer per jam. Dengan kecepatan seperti itu, batuk
merupakan mekanisme pertahanan yang bekerja dengan cepat sekali. Namun demikian, batuk
juga bisa merupakan suatu penyakit, atau lebih tepatnya manifestasi dari suatu penyakit.
Itu pula yang pernah dirasakan oleh Ian (10 tahun). Dulu, ketika umurnya masih empat tahun,
ia pernah menderita batuk berkepanjangan, terutama pada pagi hari. ''Macam-macam merek
obat batuk saya berikan. Tapi batuknya tak sembuh-sembuh juga, sampai hampir sebulan,''
kata Yati, sang ibu. Yati, ibu rumah tangga berusia 33 tahun, lalu membawa anaknya ke
dokter spesialis anak. Namun, seminggu meminum obat dari dokter itu, Ian masih batuk-
batuk juga. Akhirnya, Yati memutuskan membawa anaknya ke dokter spesialis paru di
sebuah rumah sakit besar di Jakarta. ''Waktu itu saya khawatir anak saya kena TB (dulu
dikenal dengan istilah TBC).''
Benarkah Ian kena TB? Foto rontgen menunjukkan, paru-paru Ian bersih. Ia tidak kena TB.
''Anak ibu ini asma,'' kata Yati menirukan perkataan dokter spesialis paru yang memeriksa
Ian. Benar saja, dengan obat asma yang diberikan sang dokter, tak sampai seminggu, Ian
tidak batuk-batuk lagi. Rupanya, batuk terus-menerus yang dialami Ian selama ini merupakan
gejala dari penyakit asma. Namun, bukan cuma asma yang ditandai oleh gejala batuk. Seperti
dijelaskan oleh Dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K) MARS, spesialis paru dari RSUP
Persahabatan, Jakarta, menjelaskan, ada sejumlah penyakit yang bisa ditandai oleh batuk
terus-menerus selama beberapa minggu. Selain asma, batuk bisa juga merupakan gejala
sinusitis, bronkhitis, TB, gangguan pada lambung (gastroesophageal reflux disease), dan
tumor.
Sulit bagi kita untuk mengetahui penyebab batuk dengan hanya mendengar suara batuk si
penderita. Menurut Tjandra, penyebab batuk biasanya bisa dideteksi dari gangguan tambahan
yang dialami. Misalnya, bila batuk disertai dengan sesak napas, maka kemungkinan batuk
tersebut disebabkan oleh penyakit asma. ''Namun, bila sebelumnya sehat wal afiat terus
mengalami batuk disertai pilek dan demam, penyebabnya adalah infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA),'' katanya.
Lain lagi bila batuk terus-menerus dan disertai benjolan di dada. Kemungkinan besar, batuk
ini dipicu oleh tumor. Karena itu, Tjandra mengingatkan, untuk tak menganggap remeh
masalah batuk. Selain bisa merupakan pertanda penyakit serius, batuk yang berlebihan dan
sangat keras, bisa pula memecahkan pembuluh di bagian mata, dan otot-otot menjadi
meregang. ''Kalau boleh saya menyarankan, bila batuk terus-menerus lebih dari satu minggu
harus segera diperiksa ke dokter.'' Bagi dokter yang juga menjabat direktur medik dan
keperawatan RS Persahabatan ini, tak ada istilah batuk biasa.
Semua batuk yang dialami orang adalah luar biasa. ''Ini menjadi semacam warning
(peringatan/pertanda) bahwa dalam tubuh kita ada sesuatu yang tak beres.'' Untuk mengetahui
penyakit penyebab batuk, dokter biasanya akan meminta penderita untuk menjalani rontgen.
Terkadang, dokter juga akan meminta pasien menjalani pemeriksaan dahak. Ini perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah batuk yang tak kunjung sembuh itu merupakan indikasi
TB atau bukan. Tak jarang pula, penderita batuk menjalani tes darah dan pemeriksaan fungsi
pernapasan. ''Dengan begitu akan terlihat penyakit apa yang menyebabkan orang tersebut
menderita batuk,'' kata Tjandra.
Obat batuk
Ada dua jenis batuk yang sering dialami. ''Ada batuk kering, dan batuk berlendir (batuk
produktif),'' kata dr Maydie Esfandiari SpP. Penderita batuk kering biasanya merasa sangat
terganggu dan sakit pada waktu batuk. Untuk mengatasi batuk jenis ini, penderita dianjurkan
untuk meminum obat batuk jenis antitusif. ''Obat batuk jenis ini bisa menghambat atau
menekan batuk,'' kata spesialis paru alumnus Fakultas Kedokteran UKI, Jakarta ini.
Sedangkan, untuk penderita batuk produktif, jenis obat yang perlu diberikan adalah jenis
ekspektoran. Obat batuk jenis ini bisa merangsang pengeluaran mukus (lendir) dan bahan
iritan lainnya dari saluran napas.
Tjandra menambahkan, obat batuk antitusif tidak dianjurkan untuk diminum oleh orang yang
batuknya berlendir. Alasannya, bila obat batuk antitusif diminum penderita batuk produktif,
akibatnya dahak akan makin sulit dikeluarkan. Ini karena obat batuk antitusif bersifat
menekan batuk. ''Begitu pula dengan batuk kering, tak bisa diberi ekspektoran. Sebab, batuk
kering tak mengeluarkan lendir,'' imbuhnya. Nah, agar tidak keliru, minumlah obat batuk
yang sesuai dengan jenis batuk yang diderita. Dengan meminum obat batuk yang tepat,
diharapkan gangguan batuk akan segera hilang. ''Kalau bisa sembuh dengan obat yang ada,
tak perlu ke dokter. Namun bila dalam satu hingga dua minggu tidak sembuh, segera periksa
ke dokter,'' imbuhnya.
Sebenarnya, lanjut Tjandra, hal paling efektif dan perlu dilakukan untuk mengobati batuk
adalah menyembuhkan penyakit penyebabnya. Sebab, bila penyakit penyebabnya tidak
diobati, maka batuk akan terus terjadi. Hal serupa dikatakan pula oleh Maydie. Itu mengapa,
obat untuk penderita batuk, seringkali berbeda-beda tergantung penyebabnya. Batuk yang
disebabkan oleh asma misalnya, dapat diatasi dengan pemberian inhalasi beta agonis atau
steroid. ''Sedangkan batuk akibat peradangan dan peningkatan sekresi saluran napas dapat
diatasi dengan dekongestan dan antihistamin,'' jelas Maydie. Lain halnya pada penderita
batuk akibat pneumonia (radang paru) bakterial, dokter biasanya akan memberi antibiotik.
Selain mengunakan obat-obatan, fisioterapi juga memegang peranan penting dalam
menyembuhkan batuk. Untuk membantu anak-anak yang menderita batuk, penguapan dengan
air hangat sambil menepuk dada si anak ternyata mampu membantu melonggarkan saluran
napasnya.
Menjauhkan Diri dari Batuk
Batuk bukanlah gangguan sepele. Karena itu, alangkah baiknya jika batuk tak sampai menyerang
kita. Bagaimana caranya? Ikuti beberapa tips dari dokter Maydie Esfandiari SpP berikut ini.
* Berhentilah merokok.
* Banyak minum air putih. Anda dianjurkan untuk minum air putih, sedikitnya 10 gelas sehari.
* Kurangi mengonsumsi makanan yang bersifat 'panas' seperti goreng-gorengan dan sambal.
* Agar perjalanan udara di tenggorokan menjadi lancar dan lega, sesekali bernapas di uap air panas.
* Hindari menumpuk barang dan menggantung pakaian di dalam kamar. Kebiasaan buruk ini
membuat kamar dipenuhi debu dan menyesakkan.
* Bersihkan ruangan kamar minimal dua minggu sekali, sehingga debu tak memenuhi ruangan.
* Berolahraga secara teratur agar tubuh tetap prima.
( hri )
Tags: sehat
Vitiligo »
Bronkitis Akut
Diterbitkan Maret 26, 2010 Artikel , Gaya Hidup , Health , Informasi , Kesehatan
64 Comments
Tag:Acute Bronchitis, Bronkitis, Penyakit, Penyakit Pernafasan