Anda di halaman 1dari 33

PERANAN DAN PROSPEK BISNIS BPR di JATIM

(DI TENGAH PENETRASI MODAL ASING DALAM PASAR KEUANGAN MIKRO)

Disampaikan oleh:

FX. SOEGENG
Ketua DPD Perbarindo Jatim

MAKALAH SEMINAR:

OUTLOOK PEREKONOMIAN JATIM 2011


PELUANG DAN ANCAMAN INDUSTRI BPR

Malang, 23 Desember 2010


Jawa Timur memiliki Product Domestic Regional Bruto/
Kapita tertinggi kedua setelah Jakarta
70.000.000

60.000.000

50.000.000

40.000.000

30.000.000

20.000.000

10.000.000

Kontribusi terhadap GDP (sebesar 15%) juga berada di urutan kedua


Biaya kapital (suku bunga) riiL
tidak lebih tinggi
dibandingkan secara NASIONAL

14
East Java
12
National
10
8
6
4
2
0
Sep '04

Sep '05

Sep '06

Sep '07

Sep '08
Mei '04

Mei '05

Mei '06

Mei '07

Mei '08
Jan '04

Jan '07
Jan '05

Jan '06

Jan '08
-2
-4

3
Fungsi intermediasi dijalankan dengan cukup baik,
terlihat dari LDR yang meningkat

180%
160%
140%
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

National North Sumatera Jakarta


West Java Banten Central Java
Yogyakarta East Java South Sulawesi
4
Bank di Jawa Timur
melayani area yang lebih luas
dibanding beberapa propinsi lain

Luas km2 yang dilayani


Propinsi
oleh 1 bank

Jakarta 0.27
Yogyakarta 12.53
Jawa Barat 25.27
Banten 35.79
Jawa Tengah 36.45
Jawa Timur 42.68
Sumatera Utara 182.45
Sulawesi Selatan 233.59

5
KONDISI TERKINI INDUSTRI BPR

Keberadaan BPR sebagai lembaga intermediasi keuangan


mikro dalam kondisi yang kurang menggembirakan
dengan masuknya pesaing seperti: Bank Danamon (DSP)
dan Bank BTPN (MUR), padahal mayoritas kepemilikan
dua bank tersebut telah berada dalam penguasaan asing.
Belakangan, lebih runyam lagi, PT PNM ikut-ikutan
terjun “langsung” membiayai nasabah individu melalui
ULAMM, padahal selama ini PT PNM banyak bermitra
dengan BPR dalam rangka pembiayaan nasabah mikro.

6
MENGAPA BPR PENTING & PERLU?
• Industri BPR dengan SDM sekitar 35.000 orang, setiap tahun
membutuhkan sekitar 8.000 -10.000 pegawai baru, sebuah
kontribusi yang cukup penting ditengah meningkatnya angka
pengangguran terbuka untuk lulusan diploma yang mencapai
320.000 orang & lulusan universitas 600.000 orang (dikutip dari
Vibiznews.com);
• Dengan 2,98 juta nasabah kredit dan nominal Rp 32.834
milyar, artinya rata-rata kredit atau average loan size BPR hanyalah
sebesar Rp 11,2 juta (Posisi 30 September 2010);
• Dalam portfolio kredit BPR, sebagian besar nasabah kredit bahkan
meminjam dengan plafond dibawah Rp 5 juta, suatu jangkauan
layanan yang “sulit dan terlalu mahal” untuk dikerjakan oleh Bank
Umum.

7
MENGAPA BPR PENTING BAGI UKM ?
Selama ini seringkali dipublikasikan bahwa Pangsa Pasar BPR
dalam pembiayaan usaha MKM (Mikro, Kecil dan Menengah)
berkisar antara 3% - 4%. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah
karena berdasarkan posisi 30 September 2010 angkanya ada
dalam kisaran 3,60%, namun kalau kreditnya dihitung untuk
sektor Mikro saja, ternyata Market Share BPR adalah 11,20%.
Sementara itu, perlu dicatat bahwa saat ini perkembangan
pembiayaan MKM oleh Bank Umum semakin terkonsentrasi
pada kredit konsumsi yang porsinya semakin meningkat dari
waktu ke waktu, yaitu dari 52,81% pada posisi 31 Desember
2008 menjadi 53,74% pada posisi 31 Desember 2009, dan
meningkat lagi menjadi 56,01% pada 31 September 2010.

8
LDR BPR lebih dari 100%
1,4

1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0% 200% 400% 600% 800% 1000% 1200% 1400%

BPR bukan penyedot dana tetapi lembaga intermediasi


9
LDR BPR di Jatim 125%

10
PERKEMBANGAN PANGSA PASAR KREDIT BPR

KREDIT MKM MENURUT KELOMPOK BANK


( DALAM MILYARAN RUPIAH )

31/12/2008 % 31/12/2009 % 30/06/2010 % 30/09/2010 %

BANK PERSERO 230.152,00 34,90% 285.134,00 37,25% 306.786,00 35,37% 321.090,00 35,19%

BANK PEMERINTAH
87.655,00 13,29% 107.675,00 14,07% 119.332,00 13,76% 123.957,00 13,58%
DAERAH
BANK SWASTA NASIONAL 290.731,00 44,09% 315.369,00 41,20% 358.363,00 41,32% 382.406,00 41,90%

BANK ASING &


25.406,00 3,85% 29.206,00 3,82% 51.303,00 5,92% 52.278,00 5,73%
CAMPURAN
BPR 25.472,00 3,86% 28.001,00 3,66% 31.495,00 3,63% 32.834,00 3,60%

659.416,00 100,00% 765.385,00 100,00% 867.279,00 100,00% 912.565,00 100,00%

Sumber: Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia, Vol 8, No 10, September 2010
(data diolah kembali)

Seluruh Kredit BPR Diasumsikan rata2 ≤ Rp 500 Juta Per Rekening

11
PERKEMBANGAN PANGSA PASAR KREDIT BPR

KREDIT MKM MENURUT KELOMPOK BANK


( DALAM MILYARAN RUPIAH )

31/12/2008 % 30/12/2009 % 30/06/2010 % 30/09/2010 %

BANK PERSERO 99.483,00 41,18% 114.355,00 43,36% 104.889,00 36,87% 107.306,00 36,58%

BANK PEMERINTAH
39.019,00 16,15% 38.657,00 14,66% 38.666,00 13,59% 38.420,00 13,10%
DAERAH

BANK SWASTA NASIONAL 65.411,00 27,07% 70.346,00 26,68% 74.455,00 26,17% 80.014,00 27,28%

BANK ASING &


12.211,00 5,05% 12.347,00 4,68% 35.001,00 12,30% 34.780,00 11,86%
CAMPURAN

BPR *) 25.472,00 10,54% 28.001,00 10,62% 31.495,00 11,07% 32.834,00 11,20%

241.596,00 100,00% 263.706,00 100,00% 284.506,00 100,00% 293.354,00 100,00%


Sumber: Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia, Vol 8, No 10, September 2010
(data diolah kembali)

*) Seluruh Kredit BPR dimasukkan ke dalam Kredit Mikro

12
PERKEMBANGAN KREDIT MKM BANK UMUM
KREDIT MKM MENURUT SEKTOR EKONOMI
( DALAM MILYARAN RUPIAH )

SEKTOR EKONOMI 31/12/2008 % 31/12/2009 % 30/06/2010 % 30/09/2010 %


PERTANIAN 19.423,00 3,06% 22.592,00 3,06% 15.905,00 1,90% 17.640,00 2,01%
PERTAMBANGAN 1.823,00 0,29% 4.261,00 0,58% 6.892,00 0,82% 6.317,00 0,72%
PERINDUSTRIAN 46.045,00 7,26% 44.083,00 5,98% 51.892,00 6,21% 53.771,00 6,11%
LISTRIK 560,00 0,09% 705,00 0,10% 738,00 0,09% 968,00 0,19%
KONSTRUKSI 17.114,00 2,70% 19.291,00 2,62% 20.471,00 2,45% 21.845,00 2,48%
PERDAGANGAN 157.132,00 24,79% 187.980,00 25,49% 173.311,00 20,74% 192.389,00 21,87%
PENGANGKUTAN 8.639,00 1,36% 9.306,00 1,26% 12.124,00 1,45% 12.068,00 1,37%
JASA DUNIA USAHA 40.851,00 6,44% 44.128,00 5,98% 47.628,00 5,70% 52.817,00 6,00%
JASA SOSIAL 7.586,00 1,20% 8.746,00 1,19% 30.973,00 3,71% 29.150,00 3,31%
LAINNYA 334.773,00 52,81% 396.293,00 53,74% 475.850,00 56,93% 492.767,00 56,01%
633.946,00 100,00% 737.385,00 100,00% 835.784,00 100,00% 879.731,00 100,00%
Sumber: Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia, Vol 8, No 10, September 2010
(data diolah kembali)
*) Sektor Lainnya didominasi oleh Kredit KONSUMTIF

13
Peran BPR Masih Kecil
120.000.000

100.000.000
Bank Perkreditan
Rakyat

80.000.000

Bank Asing dan Bank


60.000.000 Campuran

40.000.000
Bank Swasta Nasional

20.000.000

Bank Pemerintah
0
2006 2007 2008 2009 Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep* Oct*

14
Porsi Kredit Mikro Dominan

Mikro (sd Rp 50 juta)

Kecil (> Rp 50 juta - Rp


500 juta)
Menengah (> Rp 500
juta - Rp 5 miliar)
91%

15
Ketergantungan Dana Mahal

Tabungan
30%

Deposito
70%

BPR menghadapi ketergantungan pada dana mahal


16
Rasio Non Performing Loan (%) Nasional
7,8

7,6

7,4

7,2

6,8

6,6

6,4

6,2

5,8
Okt Nov Des Jan 10 Feb 10 Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

Jawa Timur Lebih Baik


TW Ii–2010 NPL 4,52%, TW III-2010 NPL 4,99

17
KINERJA KEUANGAN BPR
Kinerja Keuangan BPR hingga posisi 30 September 2010 masih
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, sbb:

LDR  83,95%
ROA  3,67%
ROE  29,44%
CAR  23,26%
NPLs  6,64% (Gross)
Kalau masih ada yang perlu mendapat perhatian khusus berkaitan
dengan Kinerja BPR adalah NPLs dengan Kol. MACET stagnan
di kisaran 4% (posisi 30 September 2010 = Rp 1.192 milyar).

18
Tantangan BPR

19
Perbandingan Bank Umum dan BPR

20
Kredit BPR = Gurem
77,6
80,0 PROFIL NASABAH BERDASAR SKALA
70,0 KREDIT
60,0
50,0 40,9
40,0
26,9
30,0
BANK RITEL
20,0 14,012,8 11,8
7,2 BPR
6,5
10,0 1,6 0,8
-
1 - 10 JUTA 10 - 25 JUTA 25 - 50 JUTA 50 - 100 > 100 JUTA
JUTA
21
Persaingan dengan Bank Umum
 Bank Umum masuk ke Pasar Kredit BPR
 Danamon melalui DSP
 Bank Mega
 HSBC
 Citifinancial
 Bank BTPN
 PNM
 Mereka membuka unit mikro bahkan ada di tingkat kecamatan

22
Persaingan Industri BPR

Koperasi

BUMN BPR Bank Umum

Leasing

23
Pelaku Kredit Mikro Bank Umum
 Pemain Lama : BRI
 Pelaku baru:
BNI, Mandiri, Danamon, Mega, BTPN, Bank Asing
 Umumnya dulunya bekerjasama dengan BPR
 Lalu menjadi pesaing ( Suplier menjadi pesaing)

24
MEMBANGUN INDUSTRI BPR YANG SEHAT
Dengan segala keterbatasannya, Industri BPR terbukti mampu
melewati 2 (dua) Badai KRISIS yang melanda sektor keuangan
yaitu Krisis tahun 1997/1998 dan Krisis 2007/2008 dengan
tanpa “meminta” pertolongan dari Bank Indonesia, walaupun
sebenarnya BI juga menyiapkan FPJP untuk BPR melalui PBI
Nomor 10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008.
Dengan “kemandirian BPR” tersebut diatas, sepantasnya perlu
ada sedikit RESPEK dan APRESIASI agar BPR diikutsertakan
dalam penataan industri agar dapat dilahirkan regulasi, format
mekanisme & pengawasan BPR yang lebih FAIR dalam rangka
membangun BPR yang SEHAT dan BERKESINAMBUNGAN.

25
SWOT BPR
 Kekuatan  Kelemahan

 Kedekatan dengan  Teknologi


nasabah  Produk yang
 Layanan jemput bola disediakan
 Proses kredit cepat  Jangkauan layanan
 Layanan yang
flexibel

26
SWOT BPR
 Kesempatan  Ancaman

 Pasar yang relatif luas  Keterbatasan sumber dana


 Jangkauan yang lebih  Kelemahan permodalan
flexible  Skala usaha yang kecil
 Dukungan pemerintah  Diversifikasi risiko yang
 Adanya infrastruktur yang terbatas
makin baik (Apex Bank)

27
Posisi BPR Saat Ini
Secara bisnis pertumbuhan kredit masih bagus

Laba BPR masih baik dan stabil

NPL masih dibawah 5%

Migrasi nasabah relatif terbatas

Daya tahan menghadapi persaingan masih kuat


28
Kedepan bisa Berbeda
Hasil pengamatan di lapangan menunjukan layanan kompetitor
makin cepat

Suku bunga dana BPR lebih mahal pesaing memperoelh dana di


pasar modal (obligasi)

Biaya operasional BPR cenderung meningkat

Skala usaha BPR kecil

29
Perkembangan Ekonomi Jatim
2009 2010
SEKTOR
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

Pertanian 2.26% 2.83% 4.34% 2.79% 2.44% 2.95% 6.01%

Pertambangan 0.65% 1.56% 2.29% 1.33% 0.27% 1.66% 0.99%

Industri 4.73% 4.62% 3.65% 4.45% 4.32% 3.55% 3.73%

Listrik, Gas 0.01% 0.08% 0.00% 0.00% 0.04% 0.00% 0.06%

Konstruksi 1.34% 1.59% 1.54% 1.39% 1.39% 1.88% 2.02%

Perdagangan/
3.28% 3.77% 3.75% 3.37% 3.25% 3.28% 3.77%
Hotel

Angkutan/
4.34% 4.86% 3.40% 3.96% 1.29% 1.29% 2.44%
Komunikasi
Selama Sektor Perdagangan dan Pertanian tumbuh nilai produksinya,
30 BPR Survive
Kesimpulan
BPR di Jawa Timur memiliki peran dalam pembiayaan usaha kecil
dengan kredit mikro

Kinerja BPR secara umum sangat baik

Persaingan dengan bank umum yang memberikan kredit mikro


bisa menjadi ancaman

Keunggulan BPR dalam jangka panjang bisa dikalahkan oleh


pesaing

31
BAGAIMANA BPR KE DEPAN?
Sebagai benteng terakhir kedaulatan kita di sektor
perbankan, hanya ada SATU KATA tentang Masa Depan
BPR, yaitu oleh kita dan untuk kitalah “eksistensi” BPR harus
ditegakkan.
Bagaimana Caranya?
1. Reposisi & Redefinisi Fungsi dan Peran BPR
2. Penguatan Kapasitas, khususnya Permodalan & SDM BPR
3. Regulasi yang “Lebih FAIR” (khususnya Aturan PERSAINGAN)
4. Peran dari PERBARINDO sebagai asosiasi BPR untuk bertindak
secara lebih cerdas & proaktif, dengan membangun komunikasi
yang intensif ke seluruh Strategic Stakeholders (DPR RI, BI, PPATK,
LPS, Bank Umum Peserta Linkage Program, dll)
32
AKHIRNYA,
MERAH PUTIH BENDERAKU
MERAH PUTIH DARAHKU
MERAH PUTIH BPR-KU
BPR MATI HIDUPKU
BPR MASA DEPANKU
BPR, UNTUKMU AKU HIDUP & BERJUANG

Malang, 23 Desember 2010

33

Anda mungkin juga menyukai