Disampaikan oleh:
FX. SOEGENG
Ketua DPD Perbarindo Jatim
MAKALAH SEMINAR:
60.000.000
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
14
East Java
12
National
10
8
6
4
2
0
Sep '04
Sep '05
Sep '06
Sep '07
Sep '08
Mei '04
Mei '05
Mei '06
Mei '07
Mei '08
Jan '04
Jan '07
Jan '05
Jan '06
Jan '08
-2
-4
3
Fungsi intermediasi dijalankan dengan cukup baik,
terlihat dari LDR yang meningkat
180%
160%
140%
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Jakarta 0.27
Yogyakarta 12.53
Jawa Barat 25.27
Banten 35.79
Jawa Tengah 36.45
Jawa Timur 42.68
Sumatera Utara 182.45
Sulawesi Selatan 233.59
5
KONDISI TERKINI INDUSTRI BPR
6
MENGAPA BPR PENTING & PERLU?
• Industri BPR dengan SDM sekitar 35.000 orang, setiap tahun
membutuhkan sekitar 8.000 -10.000 pegawai baru, sebuah
kontribusi yang cukup penting ditengah meningkatnya angka
pengangguran terbuka untuk lulusan diploma yang mencapai
320.000 orang & lulusan universitas 600.000 orang (dikutip dari
Vibiznews.com);
• Dengan 2,98 juta nasabah kredit dan nominal Rp 32.834
milyar, artinya rata-rata kredit atau average loan size BPR hanyalah
sebesar Rp 11,2 juta (Posisi 30 September 2010);
• Dalam portfolio kredit BPR, sebagian besar nasabah kredit bahkan
meminjam dengan plafond dibawah Rp 5 juta, suatu jangkauan
layanan yang “sulit dan terlalu mahal” untuk dikerjakan oleh Bank
Umum.
7
MENGAPA BPR PENTING BAGI UKM ?
Selama ini seringkali dipublikasikan bahwa Pangsa Pasar BPR
dalam pembiayaan usaha MKM (Mikro, Kecil dan Menengah)
berkisar antara 3% - 4%. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah
karena berdasarkan posisi 30 September 2010 angkanya ada
dalam kisaran 3,60%, namun kalau kreditnya dihitung untuk
sektor Mikro saja, ternyata Market Share BPR adalah 11,20%.
Sementara itu, perlu dicatat bahwa saat ini perkembangan
pembiayaan MKM oleh Bank Umum semakin terkonsentrasi
pada kredit konsumsi yang porsinya semakin meningkat dari
waktu ke waktu, yaitu dari 52,81% pada posisi 31 Desember
2008 menjadi 53,74% pada posisi 31 Desember 2009, dan
meningkat lagi menjadi 56,01% pada 31 September 2010.
8
LDR BPR lebih dari 100%
1,4
1,2
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0% 200% 400% 600% 800% 1000% 1200% 1400%
10
PERKEMBANGAN PANGSA PASAR KREDIT BPR
BANK PERSERO 230.152,00 34,90% 285.134,00 37,25% 306.786,00 35,37% 321.090,00 35,19%
BANK PEMERINTAH
87.655,00 13,29% 107.675,00 14,07% 119.332,00 13,76% 123.957,00 13,58%
DAERAH
BANK SWASTA NASIONAL 290.731,00 44,09% 315.369,00 41,20% 358.363,00 41,32% 382.406,00 41,90%
Sumber: Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia, Vol 8, No 10, September 2010
(data diolah kembali)
11
PERKEMBANGAN PANGSA PASAR KREDIT BPR
BANK PERSERO 99.483,00 41,18% 114.355,00 43,36% 104.889,00 36,87% 107.306,00 36,58%
BANK PEMERINTAH
39.019,00 16,15% 38.657,00 14,66% 38.666,00 13,59% 38.420,00 13,10%
DAERAH
BANK SWASTA NASIONAL 65.411,00 27,07% 70.346,00 26,68% 74.455,00 26,17% 80.014,00 27,28%
12
PERKEMBANGAN KREDIT MKM BANK UMUM
KREDIT MKM MENURUT SEKTOR EKONOMI
( DALAM MILYARAN RUPIAH )
13
Peran BPR Masih Kecil
120.000.000
100.000.000
Bank Perkreditan
Rakyat
80.000.000
40.000.000
Bank Swasta Nasional
20.000.000
Bank Pemerintah
0
2006 2007 2008 2009 Oct Nov Dec Jan* Feb* Mar* Apr* May* Jun* Jul* Aug* Sep* Oct*
14
Porsi Kredit Mikro Dominan
15
Ketergantungan Dana Mahal
Tabungan
30%
Deposito
70%
7,6
7,4
7,2
6,8
6,6
6,4
6,2
5,8
Okt Nov Des Jan 10 Feb 10 Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt
17
KINERJA KEUANGAN BPR
Kinerja Keuangan BPR hingga posisi 30 September 2010 masih
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, sbb:
LDR 83,95%
ROA 3,67%
ROE 29,44%
CAR 23,26%
NPLs 6,64% (Gross)
Kalau masih ada yang perlu mendapat perhatian khusus berkaitan
dengan Kinerja BPR adalah NPLs dengan Kol. MACET stagnan
di kisaran 4% (posisi 30 September 2010 = Rp 1.192 milyar).
18
Tantangan BPR
19
Perbandingan Bank Umum dan BPR
20
Kredit BPR = Gurem
77,6
80,0 PROFIL NASABAH BERDASAR SKALA
70,0 KREDIT
60,0
50,0 40,9
40,0
26,9
30,0
BANK RITEL
20,0 14,012,8 11,8
7,2 BPR
6,5
10,0 1,6 0,8
-
1 - 10 JUTA 10 - 25 JUTA 25 - 50 JUTA 50 - 100 > 100 JUTA
JUTA
21
Persaingan dengan Bank Umum
Bank Umum masuk ke Pasar Kredit BPR
Danamon melalui DSP
Bank Mega
HSBC
Citifinancial
Bank BTPN
PNM
Mereka membuka unit mikro bahkan ada di tingkat kecamatan
22
Persaingan Industri BPR
Koperasi
Leasing
23
Pelaku Kredit Mikro Bank Umum
Pemain Lama : BRI
Pelaku baru:
BNI, Mandiri, Danamon, Mega, BTPN, Bank Asing
Umumnya dulunya bekerjasama dengan BPR
Lalu menjadi pesaing ( Suplier menjadi pesaing)
24
MEMBANGUN INDUSTRI BPR YANG SEHAT
Dengan segala keterbatasannya, Industri BPR terbukti mampu
melewati 2 (dua) Badai KRISIS yang melanda sektor keuangan
yaitu Krisis tahun 1997/1998 dan Krisis 2007/2008 dengan
tanpa “meminta” pertolongan dari Bank Indonesia, walaupun
sebenarnya BI juga menyiapkan FPJP untuk BPR melalui PBI
Nomor 10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008.
Dengan “kemandirian BPR” tersebut diatas, sepantasnya perlu
ada sedikit RESPEK dan APRESIASI agar BPR diikutsertakan
dalam penataan industri agar dapat dilahirkan regulasi, format
mekanisme & pengawasan BPR yang lebih FAIR dalam rangka
membangun BPR yang SEHAT dan BERKESINAMBUNGAN.
25
SWOT BPR
Kekuatan Kelemahan
26
SWOT BPR
Kesempatan Ancaman
27
Posisi BPR Saat Ini
Secara bisnis pertumbuhan kredit masih bagus
29
Perkembangan Ekonomi Jatim
2009 2010
SEKTOR
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III
Perdagangan/
3.28% 3.77% 3.75% 3.37% 3.25% 3.28% 3.77%
Hotel
Angkutan/
4.34% 4.86% 3.40% 3.96% 1.29% 1.29% 2.44%
Komunikasi
Selama Sektor Perdagangan dan Pertanian tumbuh nilai produksinya,
30 BPR Survive
Kesimpulan
BPR di Jawa Timur memiliki peran dalam pembiayaan usaha kecil
dengan kredit mikro
31
BAGAIMANA BPR KE DEPAN?
Sebagai benteng terakhir kedaulatan kita di sektor
perbankan, hanya ada SATU KATA tentang Masa Depan
BPR, yaitu oleh kita dan untuk kitalah “eksistensi” BPR harus
ditegakkan.
Bagaimana Caranya?
1. Reposisi & Redefinisi Fungsi dan Peran BPR
2. Penguatan Kapasitas, khususnya Permodalan & SDM BPR
3. Regulasi yang “Lebih FAIR” (khususnya Aturan PERSAINGAN)
4. Peran dari PERBARINDO sebagai asosiasi BPR untuk bertindak
secara lebih cerdas & proaktif, dengan membangun komunikasi
yang intensif ke seluruh Strategic Stakeholders (DPR RI, BI, PPATK,
LPS, Bank Umum Peserta Linkage Program, dll)
32
AKHIRNYA,
MERAH PUTIH BENDERAKU
MERAH PUTIH DARAHKU
MERAH PUTIH BPR-KU
BPR MATI HIDUPKU
BPR MASA DEPANKU
BPR, UNTUKMU AKU HIDUP & BERJUANG
33