Jurnal Tim Riset Dan Pengembangan Teknologi
Jurnal Tim Riset Dan Pengembangan Teknologi
16510102
1. I. Latar Belakang
Dewasa ini, pemrograman merupakan hal yang tidak asing lagi. Dalam era
teknologi dimana manusia memanfaatkan mesin untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang rumit dan membutuhkan waktu lama penggunaan program dan
bahasa pemrograman menjadi hal yang tak dapat dipisahkan.
1. II. Tujuan
Riset sederhana ini dibuat untuk mendalami lebih jauh tentang perbedaan
karakteristik suatu bahasa pemrograman ditinjau dari berbagai aspek.
Menurut istilah: Bahasa pemrograman adalah suatu bahasa yang digunakan oleh
seorang programmer untuk menginstruksikan mesin-mesin agar bekerja sesuai
yang diharapkan dengan menggunakan aturan-aturan dan tata bahasa tertentu
berupa rangkaian huruf, angka dan simbol-simbol secara terstruktur (Satria Ady
Pradana:2010)
Di dunia ini ada banyak sekali bahasa pemrograman dengan berbagai tujuan
pembuatannya. Sebagai contoh terdapat pacal yang banyak digunakan untuk
pengajaran algoritma pemrograman di kalangan akademik, FORTRAN untuk
keperluan Scientific, C/C++ untuk multi purpose untuk pembuatan aplikasi
enterprise dsb.
1. tingkat rendah
bahasa tingkat ini termasuk bahasa mesin dan bahasa assembly, dimana bahasa ini
sangat mudah dipahami mesin namun sangat susah dipahami manusia. Kelebihan
bahasa ini adalah waktu eksekusi yang sangat cepat sebagai konsekuensi
kemudahan dibaca oleh mesin
bahasa tingkat ini termasuk yang cukup mudah dimengerti mesin dan dipahami
manusia. Biasanya bahasa ini sudah menggunakan simbol-simbol seperti operator
matematika untuk perhitungan. Dalam katgori ini kita dapat mengambil contoh
bahasa C dan C++
bahasa tingkat ini termasuk yang sangat mudah dipahami manusia, namun ia juga
lebih susah dipahami oleh mesin. Dalam kategori ini kita mengenal pascal dan
basic.
1. Native code
2. Script Language
Artinya bahasa pemrograman ini tidak akan dikompil ke dalam bahasa mesin,
tetapi bahasa ini akan diartikan oleh sejenis program yang akan menjalankan
perintah-perintah tersebut di atas mesin. jadi dapat kita simpulkan bahwa bahasa
ini hanya berupa teks kemudian untuk operasinya akan dserahkan pada program
lain. Termasuk dalam kategori ini adalah bahasa Javascript, VBScript, ruby, perl
python
Proses pembuatan sebuah program terbagi dalam beberapa tahap. Secara garis
besar, seorang programmer membuat rancangan dasar program yang akan ia buat
berupa algoritma-algoritma yang akan dipakai. Kemudian seorang programmer
akan mentranslasikan atau disebut dengan istilah mengoding bahasa algortma
tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang ia inginkan. Setelah ia
selesai mengoding, tibalah proses yang disebut kompilasi. kompilasi adalah
proses menerjemahkan bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin. Tugas ini
dilakukan oleh program yang disebut compiler bahasa pemrograman. Setelah
selesai proses kompilasi, akan dihasilkan beberapa file yang salah satunya adalah
file dengan ekstensi .exe. File inilah yang dapat kita jalankan dengan cara
melakukan doube click pada file tersebut.
Suatu bahasa pemrograman yang baik adalah bahasa yang dapat dimengerti oleh
manusia dengan mudah dan juga dapat dieksekusi dengan mudah oleh mesin.
Namun dalam kenyataannya, prinsip tersebut tidak dapat diterapkan karena
perbedaan antara bahasa mesin dan bahasa manusia. Karena itu dilakukan
pendekatan-pendekatan linguistik oleh manusia sehingga manusia dapat secara
tidak langsung “memerintah” mesin untuk berbagai keperluan. Perkembangan
teknologi menyebabkan berkembangnya berbagai macam bahasa pemrograman
yang bervariasi dan betebaran. Untuk itu riset dilakukan untuk melihat dan
menganalisa bahasa mana yang dapat dikatakan terbaik. Untuk mendapatkan hasil
maksimal riset ini dibatasi pada beberapa kriteria dasar yaitu:
Compiler C:
Compiler Pascal:
Compiler BASIC:
1. FreeBASIC 0.21.1
2. XBLite
Compiler D:
SpeedChecker v0.3
1. V. Langkah Kerja
1. Membandingkan ukuran kita memerlukan suatu standar yang sama.
Dalam uji coba ini kami akan mencoba menampilkan pesan “Halo
dunia!” dari berbagai bahasa pemrograman. Kami akan melihat
hasil kompilasi dari beberapa kompiler untuk bahasa sejenis dan
mengambil rata-rata dari data tersebut.
2. Membandingkan kecepatan eksekusi program kami menggunakan
program bantu bernama SpeedChecker oleh Satria Ady Pradana.
Program ini akan mencatat kecepatan eksekusi program dalam
satuan milisecond presisi.Secara prinsip, SpeedChecker akan
menerima sebuah argumen berupa nama program. Program itu
kemudian akan dijalankan di atas proses SpeedChecker.
Percobaan Bahasa C:
/*
Nama file: main.c
Bahasa: C
*/
#include <stdio.h>
void main(void)
printf(“Halo dunia!”);
/* End of File */
/*
Bahasa: C++
Side note: kami menggunakan kompiler C++ sesuai standar ANSI yang
mendukung STL
*/
#include <iostream>
return 0;
/* End of File */
Percobaan Pascal:
Bahasa: Pascal
Program halo;
Begin
Writeln(‘Halo dunia!’);
End.
{ End of File }
Percobaan BASIC:
‘ Bahasa: BASIC
‘ 1. FreeBASIC 0.21.1
Print “Halo dunia!”
‘ Bahasa: BASIC
‘ 1. Xblite
PROGRAM “main”
VERSION “0.0001″
CONSOLE
FUNCTION entry()
END FUNCTION
END PROGRAM
Percobaan D:
/*
Bahasa: D
Side note: mungkin belum banyak orang yang mengetahui tapi bahasa D adalah
evolusi dari keluarga bahasa C dan C++
*/
module main;
import std.stdio;
int main()
writefln(“Halo dunia!”);
return 0;
Data-data yang didapat dari berbagai kompiler untuk bahasa pemrograman akan
dihitung nilai rata-ratanya dan kemudian akan menjadi nilai untuk bahasa
pemrograman tersebut. Dengan menggunakan perbandingan antara ukuran dan
waktu kecepatan kita akan mendapatkan nilai yang kita sebut indeks eksekusi
1. VI. Pembahasan
Dari percobaan di atas didapatkan data sebagai berikut (data lengkap dapat
disaksikan pada data-sheet):
Pada grafik di atas disajikan rata-rata ukuran program yang dihasilkan kompiler
berbeda untuk tiap bahasa pemrograman serta kecepatan eksekusi yang diukur
menggunakan SpeedChecker.
Jika dilihat pada grafik, perbedaan kecepatan eksekusi yang dilambangkan dengan
warna merah tidak terlalu signifikan antara kelima bahasa pemrograman tadi.
Namun perbedaan mencolok terlihat pada ukuran program.
Jika dilihat pada grafik, ukuran program yang paling besar adalah program yang
dibuat menggunakan bahasa D. Sedangkan program yang berukuran paling kecil
adalah yang menggunakan bahasa C. Jika dilihat pada kecepatan eksekusi, terlihat
bahwa grafik program C menunjukkan waktu eksekusi yang paling cepat. Jika kita
membandingkan antara ukuran dan kecepatan eksekusi maka kita akan
mendapatkan C sebagai bahasa yang ideal dengan ukuran kecil dan kecepatan
eksekusi yang tinggi.
1. VII. Kesimpulan
Dengan melihat data-data di atas (juga yang ada di data-sheet) dapat kita
simpulkan bahwa bahasa C memiliki ukuran yang sangat kecil dan waktu
eksekusi yang sangat cepat. Bahasa C menjadi sangat efisien apabila digunakan
untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan penghematan memori namun
tidak menghilangkan kemudahan pembacaan.
Namun, data-data ini tidak dapat dijadikan sebagai referensi yang pasti benar
karena terdapat faktor-faktor subjektif yang dapat memengaruhi minat orang
dalam mempelajari bahasa pemrograman.