A. Vitamin
Vitamin adalah komponen kecil makanan yang memiliki peranan dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Vitamin merupakan zat organik, beberapa
di antaranya merupakan senyawa kompleks. Vitamin kebanyakan tidak dapat
disintesis oleh tubuh sehingga harus disuplai dari makanan.
Fungsi vitamin menurut Bogert (1960) dalam bukunya yang berjudul
Nutrition and Physical Fitness yaitu :
a. memacu pertumbuhan
b. memacu kemampuan memproduksi keturunan yang sehat
c. memelihara kesehatan dan kekuatan melalui peningkatan:
• fungsi normal dari saluran pencernaan,
• nutrisi normal, khususnya penggunaan elemen mineral dan
oksidasi karbohidrat,
• stabilitas urat syaraf, kesehatan jaringan-jaringan dan
ketahanan terhadap infeksi bakteri.
iii. Vitamin E
Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin B1cukup stabil. Di dalam keadaan larut, vitamin B1 hanya
tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali, vitamin B1
mudah rusak oleh panas atau oksidasi.
Tiamin adalah salah satu vitamin yang kurang kestabilannya. Berbagai
proses pengolahan makanan dapat sangat mereduksi tiamin. Panas, oksigen,
belerang dioksida, pH netral atau basa juga dapat mengakibatkan kerusakan
tiamin.
Sumber tiamin ialah butir serealia utuh, daging, organ hewan seperti hati,
jantung dan ginjal dsb.
Vitamin B1 memiliki beberapa fungsi yaitu membantu mendorong nafsu
makan, metabolisme karbohidrat, berperan dalam sistem saraf dan fungsi jantung.
Vitamin B adalah koenzim penting dalam produksi energi (mengubah glukosa
menjadi enegi).
Gejala kekurangan tiamin yaitu berkurangnya nafsu makan, sukar buang
air besar, susah tidur, gelisah, dan beri-beri.
Konsumsi vitamin B1 dalam dosis tinggi (5,000-10,000 mg) dapat
menyebabkan sakit kepala, iritasi, meningkatkan denyut dan menimbulkan
kelemahan tubuh.
4. Vitamin B3 (niasin)
Niasin dan asam nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih stabil dari
tiamin dan ribofl avin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan
oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal, kecuali
kehilangan melalui air masakan yang dibuang.
Kebutuhan manusia akan niasin berhubungan dengan pemasukan triptofan.
Protein hewan mengandung kira-kira 1,4% triptofan, protein sayur sekitar 1%.
dosis nikotinamida secara farmakologis dapat mencegah penyakit diabetes
mellitus tipe satu.
Bila kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan penyakit seperti pellagra
(kerusakan kulit, lidah jadi licin, bingung, diare, dan lekas marah).
Kelebihan vitamin B3 (>100 mg) dapat menimbulkan rasa gatal, sakit
kepala, mual, diare dan borok.
Vitamin B3 memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah peranannya
dalam sintesis lemak, pernapasan jaringan dan penggunaan karbohidrat,
membentuk nafsu makan yang baik, membantu pencernaan, serta memperbaiki
kulit, saraf, dan saluran pencernaan.
Niasin langsung tercuci pada proses pengukusan dan pencucian. Vitamin
ini dapat rusak oleh reaksi enzim dalam proses pemeraman daging.
5. Vitamin B6 (pyrodoxine)
Piridoksin merupakan kristal putih tidak berbau, larut air dan alkohol.
Piridoksin tahan panas dalam keadaan asam, tidak begitu stabil dalam larutan
alkali dan tidak tahan cahaya, namun peka terhadap cahaya pada pH=6,0.
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan bila terjadi biasanya secara
bersamaan dengan kekurangan beberapa jenis vitamin B-kompleks lain.
Kekurangan vitamin B6 dapat menyertai kecanduan alkohol karena alkohol dan
penyakit hati yang disebabkan alkohol dapat mengganggu metabolisme vitamin
B6.
6. Asam Folat
Asam folat disebut juga folasin (C19H19N7O6) sedangkan nama
sebelumnya adalah antianemia. Kristal folasin berwarna kuning sampai kuning-
oranye, tidak berasa dan tidak berbau. Sangat mudah larut dalam alkali encer dan
sedikit larut dalam air. Asam folat stabil dalam medium asam tetapi cepat dirusak
dalam kondisi netral dan basa. Dalam bentuk larutan, vitamin mudah dirusak oleh
cahaya.
Vitamin ini terdapat dalam berbagai makanan, terutama dalam hati, ginjal,
daging tanpa lemak, susu, keju, sayuran berdaun hijau tua, rumput-rumputan,
bunga kubis, kacang-kacangan, kecambah gandum dan khamir.
Asam folat merupakan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
reproduksi dan pencegahan anemia pada hewan dan dapat digunakan untuk
penyembuhan beberapa jenis anemia pada manusia
Diagnosis kekurangan asam folat didasarkan pada ditemukannya anemia
dengan sel darah merah yang berukuran besar dan ditemukannya kadar yang
rendah dalam darah. Kelebihan asam folat bisa menyebabkan keracunan (jika
>100 kali dosis harian yang dianjurkan). Hal ini dapat meningkatkan frekwensi
kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada penderita
kekurangan vitamin B12.
7. Asam Pantotenat
Asam pantotenat merupakan cairan kental berwarna kuning, larut dalam
air, etanol, etil asetat, dioksan, asam asetat glasial, agak larut dalam eter dan amil
alkohol, srta tidak larut dalam benzen dan khloroform. Asam pantotenat sangat
stabil pada kisaran pH 4-7. Di atas dan dibawah kisaran pH tersebut asam
pantotenat dapat terhidrolisis. Pada umumnya asam pantotenat mempunyai
stabilitas yang baik, dan seperti halnya ribofl avin dan niasin sebagian besar
kehilangan disebabkan karena menetes keluar bersama air.
8. Biotin
a.Kolin
Kolin merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, spingomielin dan
asetilkolin. Kekurangan kolin secara kronis mempengaruhi ingatan. Kolin bebas
terdapat dalam hati, kacang kedelai, havermout, kembang kol, kol, telur, hati,
kacang kedelai, dan kacang tanah
b. Mio-inositol
Inositol terdapat dalam buah- buahan, serealia, sayuran, kacang-kacangan,
hati, dan jantung. Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam
bentuk fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat). Asam
fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi, dan seng.
Mio-inositol terdapat di dalam jaringan hewan sebagai komponen
fosfolipida, terutama di dalam otak, cairan serebrospinal dan juga di dalam otot
dan jantung serta jaringan lain. Inositol bebas terutama terdapat dalam alat
reproduksi laki- laki terutama dalam semen. Fungsinya mengatur respon sel
terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan aktivitas enzim. Akibat
Kekurangan dan Kelebihan mio-inositol belum begitu jelas.
a. Vitamin U
Vitamin U ditemukan dalam kubis mentahdan diperkirakan dapat
membantupenyembuhan borok kulit dan borok pada saluran pencernaan.
b. Vitamin T
Vitamin T, ditemukan di biji wijen dan kuning telur. Fungsi vitamin ini
adalah untuk memperkuat sel darah merah. Dosis dan toksisitas vitamin ini belum
diketahui.
B. MINERAL
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2010