STRESS
STRESS
TINJAUAN PUSTAKA
1. STRESS
Stress adalah suatu gangguan yang dialami tubuh yang disebabkan oleh rangsangan
yang berasal baik dari dalam maupun luar tubuh. Respons terhadap stress dapat berupa
agresi atau anxietas dimana terjadi kenaikan darah atau dapat berupa gangguan emosional
dimana timbul depresi atau juga rasa nyeri. Stimulasi terjadi pada hipotalamus dan
diteruskan melalui saraf simpatik ke berbagai efektor, sehingga sekresi dari kelenjar-
kelenjar hormon dipengaruhi, terutama adalah hormon kortikosteroid. Stress adalah suatu
manifestasi dari perubahan fungsi sistim saraf pusat dan diperlukan beberapa parameter
untuk pengukurannya.
Dari segi ekperimen, hewan percobaan yang mudah mengalami stres adalah tikus dan
mencit. Berbagai metoda untuk mengevaluasi obat anti stres dapat digunakan dan untuk
protokol penapisan dipilihkan metoda yang pada dasarnya mengantagonis keadaan agresi
atau depresi, meliputi berbagai uji nonspesifik. Penyuntikan reserpin dengan disis tertentu
dapat menyebabkan ptosis pada mencit, sebagai akibat depresi katekolamin biogenik,
dimana kedua kelopak matanya akan tertutup sebagian atau seluruhnya, manifestasi gejala
Sampai saat ini tidak diketahui adanya kondisi pada hewan yang berkaitan dengan
depresi seperti yang terjadi pada manusia. Terdapat beberapa prosedur yang dapat
menghasilkan suatu perilaku pada hewan misalnya penarikan diri dari interaksi sosial,
hilangnya nafsu makan dan menurunnya aktivitas motorik seperti yang ditemukan pada
2
depresi yang diderita manusia (porsolt, 1985). Misalnya dengan pemberian stimulasi yang
berulang, menyakitkan dan tak dapat dihindari akan mengarahkan ke suatu kondisi
learned helplessness. Pada monyet, pemisahan antara ibu – bayi, atau pemasukan obat-
obat “amine depleting” seperti yang sudah disinggung sebelum ini yaitu reserpine, juga
akan menghasilkan suatu kondisi yang mirip dengan depresi pada manusia secara
superfisial.
Kondisi learned helplessness dan pemisahan ibu – bayi dapat diperbaiki dengan
pemberian antidepresan trisiklik dan dapat bertambah dengan pemberian sedikit alpha
methyl ptyrosine yang dapat menghambat sintesis noradrenaline, dan hal ini
mensugestikan suatu yang pada dasarnya mirip dengan kondisi pada manusia (10).
Mengenai model hewani dari anxietas berbagai tes perilaku dapat dipakai untuk
mengukur aktivitas anxiolitik, misalnya menempatkan dalam lingkungan yang asing, akan
menyebabkan hewan cenderung immobil, dan immobilitas ini akan hilang dengan
pemberian anxilitik. Tes model yang sering dipakai adalah “elevated cross”, dua bagian
dari lengan silangan tersebut ditutup dan dua terbuka, biasanya tikus akan lebih suka
Tes lain yang dapat dipakai adalah conflict test, dimana tikus dilatih untuk
mendapatkan makanan dengan melalui penekanan suatu alat tertentu, bila sudah terlatih
baru kemudian diberikan elemen konflik, dimana pada saat tertentu bila ada signal suara
maka penekanan akan menyebabkan adanya kejutan listrik. Hal ini akan menimbulkan
efek inhibisi perilaku pada kondisi konflik tadi, tetapi inhibisi ini akan hilang dengan
pemberian anxiolitik. Tes lain, suatu perilaku agresif dapat dihasilkan melalui pembuatan
3
luka pada midbarin septum, atau dengan menempatkan tikus pada kandang tersendiri dan
kemudian dimasukkan tikus asing. Dalam banyak hal tes-tes ini akan menghasilkan adanya
Forced-swim test atau Behavioural despair test (porsolt test) pada tikus
Jika tikus dipaksa untuk berenang dalam suatu tabung silinder dimana tidak
dimungkinkan baginya untuk melarikan diri, maka tikus sesudah beberapa waktu
kemudian akan menyesuaikan diri dengan menunjukkan suatu sikap khas yaitu
immobilitas dan tidak akan berusaha melarikan diri lagi kecuali hanya bergerak secara
Kondisi immobilitas ini dipandang sebagai suatu refleksi dari suatu depressivemood
(Porsolt et al, 1977) dimana binatang akan berhenti berusaha untuk melarikan diri dari
Kondisi immobilitas ini dipandang sebagai suatu mekanisme survival, dimana binatang
belajar bahwa usaha melarikan diri itu tidak ada hasilnya dan dengan kondisi immobil
tersebut akan dapat menghemat enerji dan mencegah tenggelam. Beberapa peneliti
menyimpulkan bahwa hal ini merupakan suatu tes terhadap perilaku putus asa karena
melakukan usaha melarikan diri. Tes ini juga menunjukkan kepekaan yang sangat tinggi
pada presinaptic alpha-2 agonists yang menginhibisi pelepasan norepinefrin dalam otak
Immobilitas yang diinduksi dengan metode ini dipengaruhi oleh banyak jenis
antidrepsan (Porsolt et al, 1991) dan mempunyai suatu validitas validitas prediktif yang
baik dalam arti bahwa keadaan itu dapat mendeteksi banyak jenis antidepresan dengan
4
mekanisme kerja yang berbeda, seperti TCA, SSRI, MAOI dan antidepresan atipikal
lainnya, hanya saja validitas yang terbentuk adalah lemah. Banyak dijumpai false positives
negative (beta-adrenergic agonists). Tes ini juga sensitif terhadap efek dari relaksan otot
2. BUAH MENGKUDU
Umumnya mengkudu tumbuh dan berkembang secara liar di hutan-hutan tropis seperti
Hawai dan Asia Tenggara. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai
Tanaman ini berupa pohon dengan tinggi 4-8 meter. Batang berkayu, bulat, kulit kasar
warna coklat kekuningan. Daunnya tunggal, tersusun berhadapan, bulat telur, ujung dan
pangkal runcing tepi rata, panjang 10–40 cm, lebar 5–17 cm, tulang daun menyirip, warna
hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, di ketiak daun, warna hijau
kekuningan. Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm,
berwarna hijau kekuningan bila telah matang dan berbau busuk seperti bau keju busuk.
Noni telah digunakan dengan sukses lebih dari 2000 tahun di Polynesia, China, India
dan dimana-mana dengan berbagai cara. Di India ekstrak akar, daun dan buah dari
tanaman ini telah digunakan sebagi obat trdisional. Selain digunakan sebagai pewarna
pakaian juga digunakan sebagai sedatif, anti diare, desinfektan topikal dan sebagai obat
kumur-kumur untuk sakit tenggorokan. Di Polynesia, jus buah noni yang matang
5
digunakan untuk emngobati dismenore, artritis, diabetes, ulkus lambung, nyeri keseleo,
gangguan pencernaan, kanker dan masalah yang berkaitan dengan hipertensi (Solomon,
Banyak bahan-bahan aktif yang terkandung dalam Morinda citrifolia yang telah
• Xeronine (alkaloid baru) (Sowton, 1998, Consious Health, 1999, Heinicke, 1972).
• Senyawa group Quinone dan cumarine (Pujiastuti, 1991, Supriyanto, 1989, Ester
1992, Prasetyaningsih, 1990, Syamsoe, 1978, Arsie, 1981, dan Latief, 1983)
o Asperulosida / Asperulosidat :
1977)
3. Komponen lain
♦ Caprylic acid (sumber bau busuk buah yang matang) (Groenendijk, 1993,
darah yang mengalami peneyempitan sehingga jantung tidak perlu bekerja terlalu
♦ Triterpenoid (Supriyanto, 1989, Syamsoe, 1978, Arsie, 1981 dan Latief, 1983)
♦ Fatty acid (Quisumbing, 1951, Dharma, 1987, Syamsoe, 1987 dan Arsie, 1981)
Efek farmakologi yang telah diteliti pda binatang percobaan adalah : aktivitas anti
tumor, peningkatan lama hidup binatang percobaan degan kanker paru-paru lewis,
mengaktivasi sistem immun yang melibatkan makrofag dan atau limfosit, memberi
harapan sebagai agen suplemen pada kemoterapi kanker, aktivitas antikanker (Hirazumi,
et.al. 1994), efek anti bakteria (Ester, 1992 dan Prasetyaningsih, 1990), efek terhadap
8
fertilitas (Nikmawati, 1990), efek melarutkan batu ginjal dan garam kalsium (Meirksa,
1991), efek menurun amplitudo kontraksi otot jantung dan denyut jantung (Yuleti, 1981),
dan efek analgestik dan perubahan tingkah laku (Younos, et. al.,1990).
Menurut Dr. Joseph Betz, buah yang kering mempunyai aktivitas perangsang otot
polos dan efek histaminergik. Akarnya juga mempunyai efek analgestikdan penenang.
citrifolia Linn. Pada mencit. ED50 menyatakan jumlah obat yang diperlukan untuk
menghasilkan 50% efek maksumum obat tersebut (Mycek, 1997). Obat dengan ED50
yang rendah lebih poten daripada obat dengan ED50 yang lebih besar. Kalkulasi ED50
menggunkan berbagai metoda, yaitu metoda aritmatika, metoda Reed dan Muench,
metoda Karber dan metoda grafikal memberikan nilai ED50 masing-masing 2,19; 2,14;
Penelitian Chafigue Younos dkk. , telah membuktikan bahwa ekstrak akar pohon
Morinda Citrifoia L. (Rubiaceae) mempunyai efek alagestik dan efek perubahan tingkah
laku pada mencit. Esktrak Morinda Citrifoia ini tidak menunjukkan aktivitasssss alagestik
sentral yang berkaitan dengan dosis,pada efek menggeliat (writhing) dan tes Hot Plate
(Younos, 1990).
Dilaporkan ada satu kasus insufisiensi ginjal kronis yang mengobati diri sendiri dengan
jus Noni meskipiun diet rendah kalium pada pemeriksaan di Klinik ditemukan adanya
hiperkalemia. Herbal remedies dan obat alternatif dapat merupakan sumber potassium
pada penderita penyakit ginjal. Konsentrasi potassium pada sampel jus Noni ditemukan
9
adalah 56,3 mEq/L sama seperti yang terdapat pada jus jeruk dan jus tomat (Mueller,
1994). Dari sudi heinicke disimpulkan bahwa manfaat buah ini adalah dapat menormalkan
kembali fungsi sel yang banormal, melalui suatu ikatan biokimia sesnsial proxeronin yang
terdapat dalam jumlah besar dalam buah mengkudu. Proxeronin inilah yang kemudian
dibentuk oleh sel tibuh menjadi alkolid xeronin yang dapat menghasilkan efek positif
pada sel dan kemudian menyebabkan tubuh merasa lebih baik. Xeronin ini akan
Subsansi yang ada, proxeronin, didapati juga pada buah nenas, tetapi yang terdapat
dalam buah mengkudu jauh lebih banyak yaitu sebanyak 800 kali lipat. Selain dapat
meningkatkan sejkresi kelenjar tyroid dan thymus juga mamapu mengatasi infeksi dan
permasalahan sistim imunitas tubuh, juga dapat mengatasi depresi dimana kemungkinan
banyak terkait dengan kegiatan hormon dan neurotransmitter dalam otak. Diduga bahan
ini merupakan true adaptonogen yang mampu mengembalikan keseimbangan tubuh atau
homeostasis bilamana mengalami gangguan. Efek lain adalah dapat membantu tidur
menjadi lebih nyenyak, sehingga bangun menjadu lebih segar. Dalam masalah stres,
terutama yang berkaitan dengan time pressure dapat membantu bereaksi terhadap stress
tersebut melalui jalur yang konstruktif., dimana menurut sudi Gerson, 71% dapat
Selain dapat memperbaiki beberapa gangguan fisik mental juga dapat menghilangkan
fatigue, dapat menambah tenaga dan dapat menimbulkan perasaan nyaman, dan
kemungkinan ini berkaitan dengan letak reseptornya yang berdekatan dengan adaption
site dari beta-endorphin. Sifat lain penting adalah non toksis, jarang meninmbulkan efek
samping, kalaupun ada itupun tidak berat dan reversibel, juga dapat bekerja sinergistik
10
dengan obat lainnya, serta aman untuk anak, wanita hamil dan menyusui. Kelebihan
lainnya adalah LD50 : 15g/kg BB termasuk practically non toxic (Amelyana, d., 1998).
Lebih rinci dalam studi Schechter didapatkan bahwa buah mengkudu dapat :
limfosit,
Sampai saat ini masih terdapat banyak kontroversi berkaitan dengan khasiat buah
mengkudu ini salah satu penentang anatara lain adalah yang dikemukakan oleh Tarrant
Dari studi Heinicke didapat bahwa zat yang terkandung dalam buah mengkudu ada
lebih dari 140 macam, dan tampaknya semua ini bekerja sinergistik dan mengikat
berbagai reseptor. Dari keluarga Rubiaceae ini ternyata hanya mengkudu yang
mempunyai kapasitas “ serotonine binding” yang terbesar dan faktor penentu dalam
sistem xeronine ini adalah serotonine, suatu neurotransmitter. Proxeronine yang terdapat
berlimpah dalam buah mengkudu, sampai saat ini masih terbatas diteliti, salah satu
permasalahan adalah berat molekulnya yang lebih dari 1700 sehingga meninmbulkan
Proxeronine tubuh disimpan dalam hati dengan jumlah yang ternatas, setiap 2 jam otak
dalam sel jaringan, dan dalam keadaan normal xeronine yang terbentuk cukup dipenuhi
oleh persediaan proxeronine yang ada. Dalam keadaan stres, baik fisik maupun mental,
sedangkan jumlah yang tersedia dalam tubuh terbatas, jadi diperlukan tambahan
proxeronine dari luar, dan inilah yang dapat diberikan oleh buah mengkudu, yang dalam
hal ini sangat banyak mengandung proxeronine yang merupakan suatu bentuk fotinutrien.
Dari hasil isolasi ditemukan nahwa laritan xeronie ternyata sangat tidak stabil, mudah
mengalami disintegrasi menjadu bahan yang berwarna lebih gelap dan kalau sudah
4. SEROTONIN
Nama ini diberikan untuk suatu substansi vasokontriktor yang ditemukan dalam serum
sesudah pembekuan darah, juga pernah disebut sebagai “enteramin” yang ditemukan dalam
usus. Secara kimia baru dapat diidentifikasi pada tahun 1948 sebagai 5-hy droxytryptamine
(5-HT) yang diambil dari trombosit. Jaringan yang kaya akan serotonin adalah sel-sel
Metabolisme dari serotonin juga terkait erat serta paralel dengan metabolisme
noradrenalin. Serotonin terbentuk dari trytophan pada makanan yang akan dikonversi
sel-sel tertentu melalui suatu sistim transpor khusus. Degradasi terjadi oleh mono-amine –
12
ekskresikan melalui urine. Efek farmakologik akibat aksi dari serotonin sangat banyak dan
kompleks. Beberapa peran fisiologik dan patologik di daerah perifer antara lain adalah
sensitasi dari nosiseptor, dan kontrol mikrovaskular; sedang di daerah SSP berkaitan
dengan fungsi kontrol nafssu makan, tidur, suasana perasaan, halusinasi, perilaku stereotif,
persepsi nyeri dan muntah. Kondisi klinik terkait fungsu serotonin termasuk antara lain