mustaghfirin@yahoo.com
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Mandikdasmen
Kementerian Pendidikan nasional
Jakarta, Juli 2010
1
Paradigma Baru Pembelajaran di Indonesia
BERMUATAN LOKAL DAN
BERORIENTASI GLOBAL
EKONOMI SOSIAL
POLITIK BUDAYA
BERBASIS BERORIENTASI
BERBASIS BERORIENTASI 21st century
skills
TEKNOLOGI MULTI-DIMENSI
KOMPETENSI PEMECAHAN
INFORMASI
MASALAH
2
2
Peran Strategis TIK dalam Pendidikan
di Indonesia
EKONOMI SOSIAL
POLITIK BUDAYA
IDEOLOGI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL HANKAM
REPUBLIK INDONESIA
1 2 3 4
ICT SEBAGAI ICT SEBAGAI ICT SEBAGAI ICT SEBAGAI
SUMBER BAHAN ALAT BANTU FASILITAS STANDAR
BELAJAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI SDM
5
ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI SISTEM ADMINISTRASI TERINTEGRASI
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
6
3
3
OBYEK PENJAMINAN MUTU SMK - SBI
NO 9 OBYEK MUTU SBI NO JANJI KINERJA SBI
1 Akreditasi 1 Akreditasi A
2 Kurikulum 2 KTSP dan SKS
3 3 Pelajaran produktif, sain dan Math dlm B. Inggris
Proses Pembelajaran
4 Program ICT : e-Pembelajaran dan e-Library
4 5 TUK/ Sertifikat Internasional
Penilaian
6 Score TOEIC siswa rata-rata >400
5 Sarana dan Prasarana 7 Adanya bengkel standart & bengkel advance
6 8 Sistem Manajemen Mutu ISO & SMK berbasis
Pengelolaan green school
9 Penempatan Lulusan di dalam/luar negeri
7 Tenaga Kependidikan 10 Partner Institusi LN + DN
8 Pendidik 11 Sertifikasi Kompetensi Keahlian
9 12 Business Center /Teaching Factory
Pembiayaan
5
DemandDemands for Job-Skills is Changing Rapidly
for job-skills is changing
15
10
Expert Thinking Complex Communication
Percentile Change
Routine Manual
0
Routine Cognitive
Non-routine Manual
-5
-10
196 197 197 198 198 199 199
9 4 9 4
Years 9 4 8
5
Source: Autor, Levy, and Murnane (2003) “The Skill Content of Recent Technological Change: An Empirical Exploration,” Quarterly Journal of Economics.
6
Skills & the labour market (1971)
YS y
TCS
YS y
SCS
Pasche 2007
X
y: wages, YS: years of schooling, SCS: schooling
cognitive skills, X: years of experience, F: family
background
8
Skills & the labour market (2007)
F NSCS
YS y
SCS
Pasche 2007
74
Profession
33
Profession
84
Profession
10
11
12
13
14
Pembelajaran Traditional vs
Pembelajaran berbasis teknologi digital
Traditional, deskriptif Berubah tiap tahap, berstruktur
kognitif.
Konvergent– Pemikiran
reproductive
Divergen – Berpikir kreatif
18
Karakteristik e-learning
1. e-Learning is dynamic. Today's content, in real time, On-line experts,
best sources, quick-and-dirty approaches for emergencies.
e-Learning
e-Learningis iscollaborative.
collaborative.Because
Becausepeople
peoplelearn
learnfrom
fromone
oneanother,
another,e-
e-
Learning
Learningconnects
connectslearners
learnerswith
withexperts,
experts,colleagues,
colleagues,and
andprofessional
professional
peers,
peers,both
bothininand
andoutside
outsideyour
yourorganization.
organization.
e-Learning
e-Learningis
isusing
usingthe
thepower
powerof
ofthe
thenetwork
networkto
toenable
enablelearning,
learning,anytime,
anytime,
anywhere..
anywhere..
19
Peranan Teknologi dalam e-Pembelajaran
1. Memperkaya pembelajaran : memungkinkan adanya
dimensi-dimensi tambahan, efek-efek khusus dll
2. Membuat lebih valid, karena telah melalui siklus evaluasi
dan revisi
3. Mandiri, fokus pada siswa bukan guru atau institusi,
siswa dapat memilih proses belajar yang paling sesuai
4. Ekonomis, bisa meningkatkan rasio guru dan siswa
5. mudah dijangkau, anytime, anywhere, anybody dan
anything
6. Kaya dengan metodologi seperti virtual classroom,
simulation dan self-paced instruction
7. Menyatu dengan fungsi administrasi seperti registrasi,
pembayaran, monitoring proses pembelajaran , testing,
dan penyimpanan data dan hasil belajar
Hackbart, 1996 20
Tujuan dan Sasaran
1. Mengembangkan e-Pembelajaran sebagai salah
satu metode pembelajaran yang berbasis
teknologi informasi di SMK.
2. Mengembangkan e-Pembelajaran sebagai
bagian methoda pembelajaran untuk Bahasa,
Sain, pengembangan kepribadian, Pembelajaran
ICT, serta implementasi digital library.
3. Sasaran pengembangan e-Pembelajaran adalah
semua SMK, khususnya SMK RSBI dan SMK ICT
Center.
21
Karakteristik e-Pembelajaran secara tatap muka, dan
sistem pendidikan jarak jauh :
1. Pemanfaatan jasa teknologi elektronik, oleh guru dan siswa
dan sesama siswa atau sesama guru sehingga dapat
berinteraksi atau berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa
dibatasi protokoler, tempat, jarak dan waktu.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan
computer network)
3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning
materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh
guru dan siswa kapan saja dan di mana saja saat diperlukan.
4. Dimanfaatkan untuk melihat jadwal pembelajaran, kurikulum,
hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi pendidikan setiap saat di komputer.
22
Kelebihan e-Pembelajaran, antara lain :
1. Tersedianya fasilitas moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara
mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan
berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi jarak, tempat dan waktu.
2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai
sampai seberapa jauh bahan ajar yang telah dipelajari
3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau
diperlukan mengingat bahan ajar tersebut telah tersimpan di komputer.
4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan ajar yang
dipelajarinya ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti
dengan jumlah peserta yang banyak sehingga menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas.
6. Berubahnya peran siswa yang bisanya pasif menjadi aktif.
7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang tinggal jauh dari sekolah konvensional, bagi
yang sibuk bekerja atau bagi yang berada di luardaerah dan sebagainya
23
Kelebihan pemanfaatan e-Pembelajaran dalam
proses belajar mengajar :
1. Mempercepat terjadinya proses belajar dan mengajar yang
mendasarkan diri pada student learning approach
2. Menumbuhkan kreatifitas berfikir
3. Mendorong proses belajar mengajar menjadi lebih efisien
4. Mendorong peserta didik berjiwa mandiri;
5. Memotivasi peserta didik giat belajar ;
6. Menjadikan komputer sebagai alat bantu penyelesaian administrasi;
7. Memberikan rasa keadilan pada masyarakat. Misalnya mereka yang
cacat, mereka ingin belajar tetapi tidak mempunyai waktu yang
teratur untuk mengikuti pembelajaran, mereka yang sudah lanjut
tetapi masih ingin belajar dan lain-lainya;
8. Mengatasi kekurangan tenaga pendidikan dan meningkatkan
efisiensi.
24
Kekurangan e-Pembelajaran
1. Kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik atau bahkan
antar siswa sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya “nilai” atau values dalam proses belajar mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3. PBM cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan
4. Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini dituntut mengetahui teknik
pembelajaran menggunakan IT.
5. Siswa yang tidak punya motivasi tinggi cenderung akan gagal
6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( termasuk
ketersediaan listrik, telepon atau komputer)
7. Kurangnya tenaga yg mengetahui dan memiliki ketrampilan ICT.
8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer 25
Pembelajaran campuran (blended learning)
1. Pembelajaran campuran mengkombinasikan metode pendidikan
konvensional (tatap muka) dengan pembelajaran yang ditunjang dengan
adanya teknologi.
2. Empat model blended learning yaitu sebagai tambahan (supplement),
pengganti (replacement), emporium dan model buffet.
3. Model tambahan (supplement) apabila metode pembelajaran tradisional
(tatap muka) masih menjadi pokok atau intinya, ditunjang dengan
aktivitas melalui e-Pembelajaran.
4. Model pengganti (replacement) yaitu apabila beberapa metode tatap
muka diganti dengan aktifitas dan komunikasi melalui e-learning.
5. Model emporium adalah apabila tatap muka formal total diganti dengan
aktifitas e-Learning, Model emporium ditunjang dengan penyediaan
sumber-sumber pembelajaran yang dapat diakses secara bebas dan
mendukung siswa melakukan pembelajaran berbasis masalah.
6. Model buffet adalah metode yang fleksibel . Peserta didik mengikuti
proses pembelajaran dengan menentukan alurnya sendiri dengan
memanfaatkan beberapa metode pembelajaran.
26
Model Pengembangan e-Pembelajaran
27
Manajemen & Pemetaan Aktivitas
e-Pembelajaran
Operasional- Manajemen
Perencanaan Penganggaran Pembangunan
isasi SDM
Org Tata
Organisasi
Org.
Perencana Unit TIK
lokal
Koordinator Org.
TIK Pengendali Org
Kepegawai-
an
Komite Org
Stakeholder Pengawas
TIK
28
Transformasi Institusi Pembelajaran Seiring
Pengembangan Peran Strategis ICT
Prerequisite System Core Front Office System Support Back Office System
8
ICT as Education
Enablers
29
Prinsip-prinsip mendasar pengembangan sistem
30
STRATEGI PENGEMBANGAN
1. Create IT-based instructional 1.Provide School network 1.Technical support for ICT
material 2. Access to global network curriculum development
2. Create distance learning 3.Build network operation 2.Consulting services and
capability 4. Implement School collaboration for ICT
3. Increase IT lab capacity directory , file sharing and development
4. Provide high-end computing Calendar Services 3.Training for student, staff,
facility for innovation 5.Dev. student access points and community
5. Develop policy for class 6.Facilitate off-school access 4.Technical support for end-
room technology adoption 7. Develop connection to user
6. Provide broadband internet source of information 5.Provide help desk
access for innovation & 8.Improve school network 6.Data processing support to
education 9. Integration of data-voice- community
7. Upgrade classroom video network
technology 10. Prepare multi purpose
central servers 31
Fitur-fitur dalam sistem e-Pembelajaran
1. Informasi tentang unit-unit terkait dalam PBM. Tujuan
dan sasaran, silabus, metode pengajaran, jadual belajar,
tugas, jadual ujian, daftar referensi atau bahan bacaan,
profil dan kontak pengajar;
2. Kemudahan akses ke sumber referensi. Diktat dan
catatan, bahan presentasi, contoh ujian yang lalu,
Frequently Asked Questions (FAQ), sumber-sumber
referensi pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat, artikel-
artikel dalam jurnal online;
3. Komunikasi dalam kelas. Forum diskusi online, mailing list
(millist) diskusi, papan pengumuman yang menyediakan
informasi (perubahan jadual belajar, informasi tugas dan
deadline-nya);
4. Sarana untuk melakukan kerja kelompok. Sarana untuk
sharing file dan direktori dalam kelompok;
5. Sistem ujian online dan pengumpulan feed back.
32
Kelengkapan e-Pembelajaran agar tidak terjebak pada
kecanggihan fasilitas
33
Kelengkapan e-Pembelajaran agar tidak terjebak pada
kecanggihan fasilitas ( 1 )
1. Modul Penugasan (Assignment). Modul dikelompokkan berdasarkan tanggal
pengumpulan dan urutan penilaian tugas, peserta didik dapat meng-upload
penugasan yang telah dikerjakan ke dalam server. Setiap penugasan seluruh
kelas dapat memberikan penilaian atau komentar. Umpan balik diberikan
oleh pengajar ke dalam halaman setiap peserta didik . Pengajar dapat
memberikan penugasan baru terkait dengan penugasan sebelumnya
2. Modul chat. Modul ini memungkinkan interaksi sinkron (waktu yang
bersamaan) yang berbentuk teks, dapat menyertakan gambar atau foto
pada jendela chat, mendukung URL, HTML, images. Semua sesi dapat
direkam dalam log agar dapat dilihat di lain waktu.
3. Modul forum. Menyediakan berbagai macam forum, di antaranya forum
khusus pengajar, berita khusus, forum terbuka dalam sebuah urutan sesuai
kiriman pengguna, semua kiriman menyertakan forto pengirim. Diskusi
dapat dikelompokkan sesuai tema flat atau urutan terlama dan terbaru .
Selanjutnya kumpulan diskusi dipindahkan keforum khusus bagi pengajar,
pengajar juga dapat memilih untuk tidak menerima balasan (reply) misalnya
untuk forum berupa pengumuman .
34
Kelengkapan e-Pembelajaran agar tak terjebak pada
kecanggihan fasilitas ( 2 )
4. Modul pilihan (Choice) . Seperti sebuah polling, modul ini untuk
mendapatkan umpan balik dari para peserta didik. Pengajar dapat
melihat polling dan melihat pilihan peserta . Peserta didik dapat
diberikan izin untuk melihat grafik hasil polling secara up to date.
• Modul Kuiz (Quiz). Pengajar membuat data base pertanyaan agar
dapat digunakan pada kuis yang berbeda. Pertanyaan
dikelompokkan katagorinya untuk memudahkan akses, kuis dapat
diatur ulang dalam waktu tertentu dan otomatis dapat dinilai.
• Modul Jurnal. Privasi jurnal dapat diatur agar hanya dapat diakses
oleh pengajar dan peserta didik. Setiap masukan jurnal dapat
dimulai dengan pertanyaan terbuka . Untuk jurnal tertentu seluruh
kelas dapat memberikan penilaian dalam formulir yang tersedia.
35
Kelengkapan e-Pembelajaran agar tak terjebak pada
kecanggihan fasilitas ( 3 )
7. Modul Bahan Pelatihan (Resource). Modul resource mendukung
berbagai macam format (Word, Power Point, Flash, Video, Audio
dan sebagainya). File dapat di-upload dan dikeloladalam server.
Bahan pelatihan eksternal di web dapat di-link atau disertakan
dalam interface. Aplikasi web eksternal dapat di-link dengan
disertai data tambahan.
• Modul Survei. Alat survey disertakan dalam Moodle sebagai tool
untuk menganalisis kelas online, laporan survey online selalu
tersedia disertai dengan grafik . Umpan balik dapat diperoleh dari
peserta didik sebagai perbandingan dengan rata-rata kelas.
• Modul workshop. Modul ini sangat fleksibel dan memungkinkan
penilaian yg mendalam terhadap dokumen. Pengajar mengelola
serta mengelompokkan penilaian yang ada ke dalam tingkatan, lalu
menyediakan dokumen contoh agar peserta didik dapat berlatih
memberikan penilaian. 36
Bentuk Pemanfaatan Internet
1. Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran,
di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan
dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Siswa dan guru
sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara
peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat.
39
Pelayanan e_Pembelajaran di SMK RSBI/ ICT Center
Infrastuctures Companies
Services and
Perakitan
Knowledge Industry
Management (SMEs)
Teaching
System Factory
Integration
Other
Innovation
schools
Multimedia
Design
ITS, 2004
Pengembangan
1. menggunakan sepenuhnya fasilitas internet yang
telah ada, seperti e-mail, IRC (internet relay chat),
world wide web, search engine, milis (miling list)
dll.
2. menggunakan software pengembang program
pembelajaran internet (Web-Course Authoring
Tools), seperti WebCT, Webfuse, TopClass, touch-
board dll.
3. mengembangkan mandiri program pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan (tailor-made), dengan
menggunakan bahasa pemrograman.
41
Contoh Struktur
Informasi
Informasi umum
umum
Persyaratan
Persyaratan dan
dan tata
tata cara
cara
mengikuti
mengikuti pelajaran
pelajaran
Informasi Jadwal
Jadwal
Informasi
SDM
SDM
Pengumuman
Pengumuman
FAQ
FAQ
Sumber-sumber
Sumber-sumber belajar
belajar
Bahan
Bahan belajar
belajar Materi
Materi pelajaran
pelajaran
Study
Study guide
guide
Home
Home Page
Page
Pembelajaran
Pembelajaran tatap
tatap muka
muka
Pembelajaran/ Diskusi
Diskusi
Pembelajaran/
komunikasi Kolaborasi
Kolaborasi
komunikasi
Presentasi
Presentasi
Konferensi
Konferensi
Kuis
Kuis
Latihan
Latihan
Penilaian
Penilaian
Penugasan
Penugasan
Tes
Tes
Ujian 42
Ujian akhir
akhir
Peran ICT Center (SMK RSBI) dalam
peningkatan mutu e-Pembelajaran di SMK
1. Kontributor dan desiminator konten pembelajaran di SMK;
2. Model implementasi pembelajaran berbasis ICT;
3. Hub dengan SMK lain di Kab/ Kota;
4. Locos Pencitraan ICT di SMK;
5. Teaching Factory bidang ICT;
6. Portal Data SMK;
7. Training center bagi guru SMK di bidang ICT;
8. Pengembangan materi dan even keunggulan lokal;
9. Pengembangan dan model aplikasi sistem ICT di SMK;
10. Sebagai TUK bidang ICT di SMK.
43
Mari kita petakan target ????