Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“Janganlah meninggalkan dzikir, hanya karena anda tidak hudhur bersama Allah
dalam dzikir. Karena kealpaanmu jauh dari dzikir itu lebih berbahaya ketimbang
kealpaanmu kepadaNya ketika sedang berdzikir."
Dzikir merupakan ibadah paling utama dan paling penting dalam perjalanan
menuju kepada Allah Ta’ala. Karena itu menempati posisi kunci dalam dunia Sufi.
Karena itu jika seseorang berdzikir lisannya, sementara hatinya tidak hadir di
depan Allah, sama sekali dzikir tidak bisa ditinggalkan. Sebab orang yang sama
sekali jauh dari dzikir itu, resikonya lebih berbahaya ketimbang orang yang tidak
hadir jiwanya ketika berdzikir.
Karena itu diperingatkan agar kita tetap berdzikir walaupun hati kita tidak hadir
pada Allah. Sementara alpa pada Allah (dzikrullah) bisa berdampak lebih negatif.
Hal demikian, menurut Syeikh Zaruq disebabkan karena tiga hal:
“Siapa tahu Allah meningkatkan dzikir dengan hati alpa, menuju dzikir dengan
sadar Ilahi, dari dzikir yang sadar Ilahi menuju dzikir Hadir Ilahi, dari dzikir Hadir
Ilahi menuju dzikir dengan mengosongkan segala hal selain Allah.”
Dari sini bisa disimpulkan bahwa ragam hamba yang berdzikir terdiri dari:
http://imamsutrisno.blogspot.com 1
Kajian Al Hikam
Konsekwensi kita selalu berdzikir kepada Allah dan alpa kepada Allah antara lain
Jika kita alpa kepada Allah pasti yang teringat di benak kita adalah selain Allah.
Jika kita mnengingat sadar akan Allah, kita akan menapaki kemesraan demi
kemesraan dengan Allah.
Jika kita hadir di hadapan Allah, kita akan patuh dan tunduk kepadaNya.
Jika kita lupa pada segala hal selain Allah, kita akan fana’ kepadaNya.
Jika kita fana’, segala yang ada akan tiada.
“Dan semua itu sama sekali bukan hal berat bagi Allah.”
Yakni bukan hal yang terhalang jika Allah menghendaki.
SufiNews.Com - http://www.sufinews.com [ Artikel Tangal : 15 December 2004 ]
http://imamsutrisno.blogspot.com 2