PERCOBAAN IX
ELEKTROLISIS KI
A. TUJUAN PERCOBAAN
A. KAJIAN TEORI
Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia terjadi pada elektroda
yang tercelup dalam elektrolit. Ketika tegangan diberikan terhadap elektroda itu.
Elektroda yang bermuatan positif disebut anoda dan elektroda yang bermuatan
negatif disebut katoda. Elektroda seperti platina yang hanya mentransfer electron dari
larutan disebut electron inert. Elektroda reaktif adalah elektroda yang secara kimia
memasuki reaksi elektroda selama elektrolisis, terjadilah reduksi pada katoda dan
oksidsi padaanoda. Gambaran umum tipe reaksi elektroda dapat diringkas sebagai
berikut:
a. Arus listrik yang membawa ion akan diubah pada elektroda
b. Ion negatif yang sulit dibebaskan pada katoda menyebabkan
pengurangan H2O dan pembentukan H2 dan OH- dan absorpsi electron.
c. Ion negatif yang sulit dibebaskan pada anoda
menyebabkanpengurangan H2O dan electron
(Dogra, 1998).
Sel galvani menghasilkan arus listrik bila reaksi berlangsung spontan. Sel
elektrolit menggunakan elektrolit untuk menghasilkan perubahan kimia. Proses
elektrolisis meliputi pendorongan arus listrik melalui sel untuk menghasilkan
perubahan kimia dimana potensi potensial sel adalah negatif (Strjer, 1994).
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik.
Jika dalam sel volta energi kimia diubah menjadi energi listrik, maka dalam sel
elektrolisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energi listrik diubah menjadi energi
kimia. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit,
akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang
menentukan reaksi kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit
yang berbeda ada yang bersifat inert (tak aktif) dan elektoda tak inert. Hasil
elektrolisis dapat disimpulkan ; reaksi pada katoda (katoda tidak berperan) ada K+,
Ca2+, Na+, H+. Dari asam dan logam lain (Cu2+), reaksi pada anoda, untuk anoda inert
ada OH-, Cl-, Br-, dan I- dan sisa asam lainnya serta anoda tidak inert (bukan Pt dan C)
(Anshory, 1984).
1. Alat :
• Tabung U
• Tabung reaksi
• Elektroda karbon
• Power supply
2. Bahan :
• KI 0,25 M
• FeCl3
• Phenolptalin
• CHCl3
C. PROSEDUR KERJA
Larutan KI 0,25 M
- Dipasangkan elektroda
- Dihubungkan kepower supply
selama 3 menit
- Dicatat perubahan warna yang terjadi
- Diputuskan dari power supply
Katoda Anoda
- Diambil 2 mL - Diambil 2 mL
- Ditambahkan - Ditambahkan 1 mL
indikator phenolptalin CHCl3
- Ditambahkan FeCl3 - Dikocok
0,1 M - Diamati dan dicatat
- Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
perubahan yang terjadi
E. PENGAMATAN
No Katoda Anoda
1. Terbentuk gelembung gas Terbentuk I2 berwarna kuning
H2, OH- yang terbentuk jika ditambahkan CHCl3
diidentifikasi dengan terbentuk lapisan.
indikator phenolptalin (PP)
menjadi berwarna merah
muda.
F. PEMBAHASAN
mengetahui peristiwa terjadinya reaksi kimia oleh arus listrik. Elektrolisis adalah
peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik. Jika dalam sel volta
energi kimia diubah menjadi energi listrik, maka dalam sel elektrolisis yang terjadi
praktikum ini yang digunakan adalah power supply, electron dapat dibuat mengalir
dalam arah yang berlawanan. Reaksi kimia dalam hal ini adalah reaksi sebaliknya.
perubahan kimia yang tidak akan terjadi secara spontan. Jumlah perubahan kimia
yang dihasilkan dalam suatu sel elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah muatan
listrik yang melalui sel, seperti yang dinyatakan dalam hukum Faraday dari
elektrolisis.
pada waktu diadakan percobaan. Faktor yang menentukan reaksi kimia elektrolisis
antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang bersifat inert (tak
aktif) dan elektoda tak inert. Dalam percobaan ini, elektrolisis KI, larutan KI yang
digunakan adalah 0,25 M yang merupakan konsentrasi yang encer sehingga pada
anoda akan terjadi reaksi oksidasi I- menjadi I2 dan pada katoda akan terjadi reaksi
reduksi yakni yang tereduksi adalah H2O menghasilkan gas H2 dan OH-. Sehingga
pengamatan pada katoda akan terlihat gelembung gas H2 pada larutan KI yang
dielektrolisis dan pada anoda akan terlihat perubahan warna dari larutan dari warna
kuning muda menjadi warna kunig tua disebabkan karena adanya I2 yang terbentuk.
Pada Anoda yang teroksidasi adalah I- sebab nilai potensial reduksinya lebih kecil
jika dibandingkan dengan H2O. Sehingga pada katoda yang tereduksi adalah H2O.
Untuk lebih meyakinkan dalam percobaan ini, pada saat elektrolisis sedang
katoda akan terbentuk ion hidroksida (OH-) sebagai hasil reduksi dari H2O. Yang
phenolptalin pada suasana asam tak berwarna sedangkan dalam suasana basa
menghasilkan warna merah muda. Dalam hal ini, setelah larutan pada katoda
ditambahkan Indikator phenolptalin larutan tersebut akan berwarna merah muda dan
untuk lebih lanjutnya larutan tersebut diidentifikasi dengan penambahan FeCl3 dan
akan terbentuk endapan besi (III) hidroksida yang berwarna merah kecoklatan yang
menunjukkan adanya ion hidroksida sehingga dapat disimpulkan pada katoda yang
teredukksi adalah H2O menghasilkan gas H2 dan OH-. Sedangkan pada anoda
menurut hipotesis/ teori yang ada, yang terbentuk adalah I2, untuk mengidentifikasi
adanya I2 dilakukan penambahan larutan CHCl3. karena CHCl3 adalah senyawa yang
non polar dan I2 adalah senyawa polar sehingga dalam pengidentifikasiannya akan
terlihat dua lapisan yang terbentuk antar larutan I2 dan CHCl3 karena senyawa polar
larut dalam senyawa yang polar pula sedangkan senyawa non polar larut dalam
senyawa non polar. Lapisan yang paling diatas (lapisan pertama) adalah larutan I 2 dan
lapisan bawah adalah larutan CHCl3, hal ini disebabkan karena massa jenis I2 lebih
Dari hasil pengamatan pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa
dalam peristiwa reaksi kimia oleh arus listrik atau yang disebut dengan elektrolisis
reaksi terjadi pada dua tempat yakni pada katoda dan anoda. Pada katoda terjadi
reaksi reduksi pada percobaan ini yang tereduksi adalah H2O menjadi gas H2 dan OH-
dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi dalam hal ini adalah I- menjadi I2. Dalam sel
elektrolisis yang terjadi adalah energi listrik diubah menjadi energi kimia. Dengan
mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit, akan diperoleh
reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan reaksi
kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang
Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar Prinsip Terapan Modern Jilid 1 Edisi
Keempat. Erlangga. Jakarta.