PELINDUNG
Sesditjen Tanaman Pangan
P ada musim kemarau (MK) 2010 yang lalu
pertanaman padi didera oleh serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
termasuk wereng batang coklat (WBC). Beberapa
media massa tak henti-hentinya memberitakan
PENANGGUNG JAWAB
Kepala BBPOPT tentang serangan WBC, berdasarkan data yang
dipantau Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
PIMPINAN REDAKSI sampai dengan Juni 2010 serangan WBC menca-
Kabid pai 24.664 hektar, diantaranya mengalami puso
Pelayanan Peramalan s e l u a s 7 3 0 h e k t a r .
Luas serangan tersebut diantaranya dipicu
WK.PIMPINAN REDAKSI oleh perubahan iklim. Pada musim Gadu
Kasi Informasi dan (kemarau) pada bulan Juli yang biasanya curah
Dokumentasi
hujannya sudah menurun namun kenyataannya
REDAKTUR PELAKSANA curah masih tinggi, dengan intensitas sinar
Harsono Lanya matahari cukup tinggi, dan hujan turun dengan
Firdaus Natanegara curah hujan yang tinggi akan mendukung
Elwidar Is perkembangan populasi WBC.
Baskoro S. Wibowo Menghadapi kondisi tersebut apa yang seharus-
Edi Suwardiwijaya nya diperbuat untuk para petani di pedesaan.
Urip Slamet Riyadi Walaupun secara Nasional serangan tersebut
Devied Apriyanto tidak cukup signifikan dalam menurunkan
Lilik Retnowati produksi, namun dalam skala petani akan sangat
memberatkan.
STAF REDAKSI
Oleh karena itu memasuki MH 2010/2011
Teti Sri Mulyati
dibutuhkan langkah nyata untuk membantu para
DOKUMENTASI & GRAFIS petani dalam mengendalikan WBC.
uripsr@ymail.com “Nyala Lilin lebih Berarti daripada mencaci
kegelapan ”, barangkali kata bijak tersebut perlu
SIRKULASI direnungkan bersama. Salam dari Redaksi…!!!
Doelhalim (BP) ***
ALAMAT REDAKSI
Jl. Raya Kaliasin Tromol Pos 1 Jatisari
Karawang - Jawa Barat (41374)
Telp/Fax: (0264) 360581
E-mail: peramal_hama@hotmail.com
http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbpopt
Redaksi menerima saran, kritik, atau pendapat dari Anda. Kirimkan surat Anda ke
alamat redaksi. Surat dapat juga dilengkapi dengan foto diri. Redaksi menerima
kiriman naskah dengan panjang maksimum 3 halaman kuarto dengan spasi 1,5,
termasuk foto dari luar. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat, tanpa
mengurangi bobot tulisan. Ditunggu kiriman naskahnya.
Alamat Redaksi: Buletin Peramalan
Jl. Raya Kaliasin Tromol Pos 1 Jatisari—Karawang, Jawa Barat (41374)
Telp/Fax : (0264) 360581, E-mail: peramal_hama@hotmail.com,
bbpopt@gmail.com, Website http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbpopt
Kepada Redaksi Buletin Peramalan Melalui Buletin Peramalan ini saya seorang
Di tempat. petani Kec. Rawamerta yang saat ini ingin menekuni
pertanian organik di Karawang mohon dikirimi infor-
Salam Pedesaan… masi seputar pertanian organik al: cara pembuatan
Assalamualaikum Wr..Wb.. pesnab, agens hayati dll. Saya juga mempersilahkan
Pak, apabila ada kegiatan lagi di desa Dieng Kulon kepada pihak BBPOPT apabila mau mengadakan
Tolong dibawain isolat Pseudomonas fluorescens kajian penerapan pertanian organik saya
Terima kasih sebelumnya. menyediakan lahan untuk percobaan. Terima kasih..
Wassalammuallaikum wr wb.. Salam.
1 CATATAN REDAKSI
2 SURAT PEMBACA
3 INFO PERAMALAN
8 PANDUAN PRAKTIS
13 REPORTASE
15 INFO KHUSUS
17 PROFIL PETANI
20 TOPIK UTAMA
29 MIMBAR PROTEKSI
32 TEKNOLOGI PERLINTAN
34 PEDULI MERAPI
35 KLINIK TANAMAN
36 KOLOM NABATI
37 RESEP TRADISIONAL
38 SKETSA
Foto : Padi
Fotografer: Harsono Lanya
Design : saungURIP
Tabel 1. Kejadian Serangan OPT Utama Padi MH.2009/2010 dan MK. 2010 serta Ramalan luas
Serangan MH. 2010/2011 di Indonesia.
Tabel. 2 . Ramalan Maksimum OPT Utama Padi MH. 2010/2011 menurut Propinsi Di Indonesia.
20 KALTIM 757 20 22 31 10 15
25 MALUKU 377 12 59 19 13 89
32 Babel 58 9 3 20 6 1
Panduan
MENGENAL DAN MENGENDALIKAN
Praktis OPT PADI g i an. 3)
(B a
P anduan praktis pengenalan dan pengendalian OPT padi bagian ke –3 akan mengulas
OPT yang tersisa yakni penyakit blas, ulat grayak dan walang sangit. Selanjutnya
pada edisi yang akan datang diarahkan untuk membahas OPT baru yang sedang
berkembang di lapangan. Harapan kami semoga dengan memahami OPT pada tanaman padi
dan bagaimana pengendalian yang tepat, aman dan ramah lingkungan maka hasil yang di-
harapkan akan dapat optimal.
Pengendalian:
Sanitasi lingkungan di sekitar lahan/
pesemaian/ pertanaman.
Penggenangan persemaian/pertanaman.
Gejala serangan ulat grayak pada berbagai fase Pengendalian dengan insektisida efektif, yang
tanaman padi (Foto :Yadi Kusmayadi). terdaftar dan diijinkan, pada saat larva ulat
grayak masih kecil (instar 1-4), apabila dite-
Kata Mutiara: mukan rata-rata ≥2 ekor per rumpun.
Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di- Penggenangan agar ulat naik ke batang, dan
mana-mana (Orang Bijak) penyemprotan insektisida pada malam hari
hasilnya lebih efektif.
Vol.9/ Edisi XII Th.2010 10
BULETIN PERAMALAN OPT
Nimfa:
Nimfa dan imago menghisap bulir padi
yang sedang masak susu
Bentuk ramping
Sayap belum berkembang penuh
Berwarna hijau terang, berubah coklat
abu-abu.
Imago:
Panjang tubuh 14 - 17 mm
Bersayap
Berwarna coklat
Menghisap bulir yang sedang masak
3. Walang Sangit (Leptocorisa oratorius F
susu
W
= L.. acuta Thunb)
Aktif pada sore dan malam hari
alang sangit (Leptocorisa oratorius Siang hari bersembunyi di bagian
F = L.. acuta Thunb.) merupakan bawah tanaman padi atau rerumputan.
hama yang merusak bulir padi Mengeluarkan bau khas apabila
pada fase pemasakan. Serangga dewasa terganggu.
apabila diganggu akan mempertahankan diri
dengan mengeluarkan bau. Selain sebagai
mekanisme pertahanan diri, bau yang
dikeluarkan juga digunakan untuk menarik
walang sangit lain dari spesies yang sama.
Fase pertumbuhan tanaman padi yang
rentan terhadap serangan walang sangit
adalah dari keluarnya malai sampai masak
susu. Kerusakan yang ditimbulkannya
menyebabkan beras berubah warna dan
mengapur, serta hampa.
Ambang ekonomi walang sangit
adalah lebih dari 1 ekor walang sangit per
dua rumpun pada masa keluar malai sampai
fase pembungaan. Mekanisme merusaknya
yaitu menghisap butiran gabah yang sedang
mengisi.
Bioekologi
Telur:
Pipih lonjong
Panjang 1 mm
Menjelang menetas telur berwarna coklat
tua atau agak hitam (semula putih)
Siklus hidup 35-56 hari
Bertelur 200-300 butir
Diletakkan secara berkelompok, satu Stadia keluar malai sampai masak susu merupakan fase
persatu atau berbaris dalam kelompok yang paling rentan terhadap serangan Walang Sangit,
cara merusak dengan mengisap butiran gabah.
sebanyak 10-12 butir dibagian tepi daun (Foto: Baskoro SW)
bendera bagian atas.
2
Tanam serentak minimal 1 hamparan
agar diperoleh keserentakan fase Sanitasi. Dilakukan sanitasi atau
masak susu. pembersihan tanaman inang dan tanam
Pembersihan gulma disekitar -tanaman yang digunakan sebagai tempat
tanaman padi. bersembunyi di sekitar pertanaman padi
Pemantauan rutin antara lain yang diusahakan.
3
pemasangan lampu perangkap.
Cara Mekanik. Dilakukan
4. Tanaman tua (primordia-berbunga): pengumpulan serangga dengan
Penggunaan insektisida yang diijinkan menggunakan alat perangkap, kemudian
dan efektif bila populasi > 5 ekor/m2 dimatikan. Sebagai alat perangkap dapat
Penggunaan cendawan Beauveria sp. digunakan perangkap berupa bangkai
Pemasangan perangkap umpan kepiting, ketam, tulang-tulang, dan
kepiting. sebagainya yang ditanam disawah. Dapat
5. Pemasakan bulir (pengisian bulir- pula dilakukan dengan membakar jerami
panen): atau memasang lampu perangkap.
4
Pengumpulan serangga dengan Penggunaan insektisida.
menggunakan alat perangkap dapat Penyemprotan dengan insektisida yang
dipakai bangkai kepiting, tulang dan efektif dan diijinkan apabila ditemukan
lain-lain, untuk mengumpulkan walang sangit rata-rata > 10 ekor/rumpun
walang sangit kemudian
pada stadia setelah berbunga.
mematikannya.
Pengeringan lahan pada saat Panduan praktis pengenalan dan
pemasakan bulir, untuk mempercepat pengendalian OPT bagian 3 ini habis/tamat,
proses pemasakan bulir dan selanjutnya pada edisi yang akan datang
mempersempit waktu kemungkinan mengulas OPT pada komoditas yang lain
terserang walang sangit dan hama atau OPT padi baru yang mempunyai
pengisap bulir lainnya. prospek merugikan terhadap usaha
Penggunaan insektisida diijinkan dan budidaya. Salam..!!!(BP)****
efektif apabila populasi > 10 ekor/m2,
pada saat bulir padi masak susu.
Latar Belakang
Hari Pangan Sedunia (HPS) dideklarasikan pada tahun 1979 pada saat sidang Umum
ke 20 Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, dengan tanggal yang sama den-
gan tanggal berdirinya lembaga FAO pada tanggal 16 Oktober 1945. Tujuan dari HPS
adalah untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap permasalahan pangan dunia,
memperkuat solidaritas dalam berjuang memerangi kelaparan, kekurangan gizi dan kemiski-
nan. Pada tahun 1980 Sidang Umum PBB mengeluarkan resolusi tentang HPS dengan fakta
yang berkonsideran pada “food is a requisite for human survival and well-being and a fun-
damental human necessity” (resolution 35/70 of 5 December 1980).
M asalah yang berkaitan dengan pemecahan pangan perlu segera diantisipasi peme-
cahannya secara kompre Aspek-aspeknya diberbagai tingkatan baik di lingkup
global (dunia), regional, maupun nasional diperlukan pendalaman, sehingga
upaya pemenuhan pangan dapat segera ditingkatkan, baik mutu, jumlah maupun distribus-
inya. Pangan merupakan masalah yang begitu penting sehingga sejak tahun 1981 masyara-
kat dunia memperingati tanggal 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia, dan terus diperin-
gati oleh seluruh Negara di dunia ini. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen yang
tinggi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan ketahanan pangan beserta selu-
ruh aspeknya.
Kelompok Tani
“WARGI MUKTI”
GO ORGANIK
D i era globalisasi ini, “pemberdayaan” menjadi sebuah kata yang manis untuk diucap-
kan, meski keberhasilan upaya tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Setumpuk harapan untuk memperkuat posisi tawar dan peningkatan kesejahteraan pun harus
terus dikembangkan secara mandiri. Bersatu, bekerjasama dan saling membantu, akan men-
jadi kata kunci untuk lebih memperkuat upaya tersebut.. Pemberdayaan khususnya di
bidang pertanian, penguatan petani melalui penumbuhan kelembagaan, merupakan hal yang
tepat dan layak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Muaranya adalah penguatan
posisi tawar dan peningkatan pendapatan petani.
Kata Mutiara:
Kegagalan adalah sukses yang tertunda
(Orang Bijak)
MAMPUKAH KITA BELAJAR DARI SEJARAH.?
Oleh: Dr. Hermanu Triwidodo, MSc, IPB
dan Ir. Nugroho Wienarto, Yayasan Field
Sejarah Serangan Wereng Batang Coklat. Sekalipun ada imigrasi sejumlah besar
serangga WBC dewasa yang bereproduksi ke
Bila kita mau menengok sejarah maka ma- suatu lahan, maka populasi musuh alami mampu
salah yang dihadapi Indonesia dengan WBC merespon dan mengakibatkan tingkat kematian
adalah mirip dengan pengalaman negara- WBC yang tinggi sehingga hasil panen tidak
negara lain di Asia. Di Indonesia WBC mulai terganggu. Penggunaan insektisida telah dite-
menjadi perhatian sejak tahun 1970 dan 1971. mukan menjadi penyebab terganggunya mekan-
Survei tentang kerusakan tanaman padi akibat isme pengendalian alami. Tingkat hidup WBC
penggerek di beberapa wilayah di Jawa Barat didalam suatu sistem yang terganggu insektisida
mendapatkan data bahwa para petani meng- telah ditemukan meningkat lebih dari sepuluh
gunakan insektisida, yang berakibat tidak kali lipat. Selama satu musim tanam kepadatan
hanya meningkatnya serangan penggerek tetapi populasi WBC bisa meningkat ratusan kali lipat.
juga jumlah populasi WBC sepuluh kali lipat Mencoba mengendalikan ledakan hama ini den-
dibandingkan lahan padi yang tidak disemprot gan insektisida seperti menuang minyak ke-
pestisida (Soeharjan 1972). Sebelum tahun dalam api.
tujuh puluhan WBC tidak diperhitungkan seba- Dengan ledakan hama WBC yang masif
gai hama. Situasi ini segera berubah. Sebagai maka para pemulia tanaman mengembangkan
bagian dari BIMAS Gotong Royong di akhir varietas yang tahan kepada WBC. Strateginya
1960-an dan awal 1970-an maka ratusan ribu adalah mengganti penggunaan insektisida den-
hektar padi sawah disemprot insektisida organ- gan menanam varietas padi yang tahan WBC.
ofosfat berspektrum luas secara massal dengan Tetapi di lapangan, penggunaan insektisida yang
menggunakan pesawat udara. Program ini juga intensif berlangsung terus. Penggunaan insek-
menyediakan paket kredit dalam bentuk pupuk tisida yang intensif mendorong seleksi yang ce-
kimia dan pestisida. Sejalan dengan pertumbu- pat terhadap populasi WBC yang mampu
han produksi yang meningkat maka meningkat mengatasi ketahanan varietas baru (Gallagher
pula serangan WBC. Pada tahun 1975, sejalan 1984).
dengan kebijakan pemerintah secara langsung Runtuhnya varietas-varietas baru ini secara
menyubsidi insektisida, maka kehilangan hasil cepat berarti dana dan waktu yang diinvestasi-
akibat dari WBC sama dengan 44% impor kan dalam pengembangannya telah terbuang sia-
beras tahunan (Kenmore 1991). Sejak 1976 sia. Apa yang terjadi? Ini menunjukkan
Pemerintah memulai penyemprotan dari udara bahwa kebijakan dan metode perlindungan tana-
dengan formulasi insektisida dari jenis ultra man yang baku dari pemerintah di tahun 1970-
low volume sehingga bisa menjangkau wilayah an dan 1980-an secara nyata meningkatkan re-
yang luas. Hasilnya adalah pada tahun siko ledakan hama. Contoh ledakan hama WBC
1976/1977, WBC mengakibatkan serangan be- ini adalah ilustrasi, karena secara umum ini juga
rat pada 450.000 hektar padi sawah. Perkiraan mengakibatkan ledakan-ledakan hama padi lain-
kehilangan hasil sekitar 364.500 ton beras, nya di daerah tropis. Insektisida melemahkan
suatu jumlah yang cukup untuk memberi sebuah sistem sehingga populasi musuh alami
makan 3 juta orang dalam satu tahun. (Oka menjadi rendah dan tidak mampu memberikan
1997). perlindungan terhadap sistem tersebut. Kebija-
Ini bukan kejadian yang terisolasi. Kebija- kan pemerintah juga gagal memperhitungkan
kan-kebijakan perlindungan tanaman Indonesia “buffer” lain agar agroekosistem padi terhindar
yang mempromosikan penggunaan pestisida dari kehilangan hasil. Ini adalah kemampuan
telah mengakibatkan dua ledakan hama di ta- tanaman untuk mengkompensasi kehilangan
hun 1979 dan 1986. Thailand, Vietnam, Kam- daun dan malai produktif hingga 30-40 hari sete-
boja dan Malaysia juga mengalami ledakan lah tanam. Beberapa varietas unggul ini me-
hama yang mirip. Para ahli ekologi populasi mungkinkan tanaman bertahan dari serangan
mampu mendokumentasikan proses ini hama yang diakibatkan oleh penggerek, peng-
(Kenmore et al. 1984; Ooi 1988; Settle et al. gulung daun dan yang lain (Way Heong 1994).
1986). WBC ditemukan berada pada tingkat Makalah Way Heong pada tahun 1994 berke-
populasi yang tidak berarti di lahan padi sawah simpulan bahwa insektisida tidak diperlukan
intensif yang tidak disemprot insektisida sehingga insektisida dan “hama” ini perlu secara
karena dikendalikan oleh populasi musuh kritis dikaji ulang dan dibuktikan sebelum peng-
alami. gunaan insektisida dipikirkan.
S
didikan.
TIP
PENGHALAU
Penelitian Pendukung WALANG SANGIT
PHT membutuhkan penelitian di semua
tingkatan untuk mendukung pengembangan pro-
gram. Terobosan penelitian dalam PHT Padi
yang dihasilkan oleh badan penelitian dan uni-
H ambatan menanam padi organik
adalah serangan hama walang
sangit khususnya pada musim hujan
versitas memungkinkan program di fase awal seperti pada saat ini. Saat serangan
dapat dibangun dengan dasar ilmiah yang kuat. parah para petani di Desa Peniwen, Kec.
Penelitian yang berorientasi lapangan tentang Kromengan, Malang menggunakan ra-
sistem budidaya tanaman yang lain membuka muan nabati yang dibuat sendiri. Ra-
jalan bagi pengembangan dan perluasan PHT. muannya adalah 1 kg gadung, brotowali,
Yang paling penting, kegiatan penelitian dan daun pucung, dan temu ireng, serta 1
studi lapangan telah dipadukan langsung ke genggam daun mindi dan rimpang bengle
dalam sistem yang berbasis petani sehingga me- ditumbuk halus atau diparut. Semua ba-
mungkinkan petani, petugas penyuluhan, dan han dicampur dengan 10 liter air dan dis-
peneliti bekerja bersama untuk memperkuat dan impan 7 hari. Tiga gelas campuran itu
memurnikan PHT, sebagai jawaban atas keadaan dilarutkan dalam 16 liter air dan disem-
ekologi pertanian di darah tropika yang bersifat protkan ke tanaman padi. ***
lokal spesifik.
Vol.9/ Edisi XII Th.2010 27
BULETIN PERAMALAN OPT
BAGIAN .1
Formulasi Pestisida
Bahan terpenting daalam pestisida
yang bekerja aktif terhadap jasad sasaran
disebut bahan aktif. Dalam pembuatan pes-
tisida di pabrik, bahan aktif tersebut umum-
nya tidak dihasilkan sebagai bahan aktif
yang murni seratus persen, tetapi bercampur
dengan sedikit bahan-bahan pengotor lain.
Produk pertama yang dihasilkan tersebut
dinamakan bahan teknis.
Bahan teknis dengan kadar bahan
aktif yang tinggi tersebut umumnya sulit
untuk digunakan begitu saja dan bahkan ba-
han teknis tertentu praktis tidak mungkin
dapat digunakan apabila tidak diubah ben-
tuk atau sifat-sifat fisis tertentu lainnya dan
dicampur dengan bahan lain. Di pabrik pes-
tisida pencampuran bahan teknis dengan
bahan lainnya tersebut perlu dilakukan su-
paya bahan aktif pestisida dalam bahan tek- Belilah Produk Perlindungan Tanaman di toko/kios yang
nis tersebut dapat disimpan, diangkut dan dapat dipercaya dan jangan terima Produk yang kema-
digunakan dengan aman, efektif dan ekono- sannya rusak.(Gambar: Repro CropLife)
mis. Produk jadi yang merupakan campu-
ran fisik antara bahan aktif dengan bahan
tambahan yang inert (tidak aktif) tersebut
dinamakan formulasi.
Formulasi sangat menentukan bagai-
mana.pestisida dengan bentuk dan kom-
posisi tertentu harus digunakan, berapa
dosis atau takaran yang harus digunakan,
berapa frekuensi dan interval penggunaan
serta terhadap jasad sasaran tertentu pes-
tisida dengan formulasi tersebut dapat
digunakan efektif. Selain itu formulasi pes- Jangan menyemprot berlawanan dengan arah angin dan
tisida juga menentukan aspek keamanan saat angin kencang (Gambar: Repro CropLife).
penggunaan pestisida terhadap manusia dan
lingkungan.
Dewasa ini pestisida dibuat dan
diedarkan dalam berbagai bentuk formulasi,
yaitu cair, padat, dan gas yang merupakan
hasil proses penggunaan bentuk cair dan
padat. (Bersambung) ***
Daftar Pustaka:
Penanganan Pestisida untuk Pertanian
Tanaman Pangan.
Ditlin, Jakarta (1989)
Cucilah pakaian dan perlengkapan kerja serta mandilah
setelah menggunakan Produk Perlindungan Tanaman
(Gambar: Repro CropLife).
S elama beberapa tahun terakhir ini pemanfaatan agens hayati sebagai pengendali
OPT mendapat perhatian besar dan perbanyakannya telah dilakukan perguruan
tinggi, Balai Penelitian, LPHP maupun petani, bahkan sebagian telah diproduksi
secara komersial.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan agens hayati untuk menunjang pengembangan
dan pemanfaatannya dalam jumlah banyak dan memenuhi syarat kualitas yang baik tanpa
terkontaminasi, maka perlu perbanykan/pengembangbiakan agens hayati secara massal den-
gan teknik-teknik perbanyakan yang telah
Perbanyakan Bakteri
Perbanyakan Isolat Bakteri (Starter)
Sterilkan kotak pemindahan, jarum ose,
dan tangan dengan NaOCL 1%.
Masukkan bahan media agar miring
King’s B, isolat P.fluorescens, jarum ose,
dan lampu Bunsen ke dalam kotak
pemindah, kemudian nyalakan lampu
bunsen.
Jepitkan tabung isolat P.fluorescens dian-
tara media agar miring dan isolate starter
diantara jari tangan kiri (dekat mulut
tabung dekat ujung api lampu Bunsen).
Buka tutup tabung reaksi dan inokulasi-
kan isolat P.fluorescens ke media miring
dengan jarum ose yang telah disterilkan.
Kembalikan tutup tabung masing-masing
dan simpan dalam incubator atau tempat
yang bersih.
Isolat Pf akan tumbuh setelah 2-3 hari.
Kepada Yth
Redaksi Peramalan OPT 2. Siapa diantara pembaca yang mau mem-
Saya adalah pelaku pertanian yang bantu menyediakan biji mimba?
berdomisili di desa Dieng Kulon, Batur, Mimba (Azadirachta indica A. Juss)
Banjarnegara, Jawa tengah. Ada 2 (dua) mengandung azadirachtin C35H44O16, meli-
pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada antriol, salanin, nimbin dan lainnya.
Redaksi: Bahan aktif ini terdapat di semua bagian
1. Apa yang dimaksud dengan sistem tanaman, tetapi yang paling tinggi terdapat
Tanpa Olah Tanah (TOT) pada bijinya. Bijinya mengandung minyak
2. Bagaimana saya bisa mendapatkan biji sebesar 35-45%. Tanaman mimba mampu
Mimba, dan kandungan apa saja yang mengendalikan sekitar 127 jenis hama dan
terdapat pada biji mimba sebagai bahan- mampu berperan sebagai fungisida,
Pestisida nabati (Pesnab). bakterisida, antivirus, nematisida, serta mo-
Demikian pertanyaan saya, terima kasih. luskisida.
Demikian jawaban dari kami semoga
Yahya bermanfaat bagi bapak.(Red)***
Desa Dieng Kulon
Kec. Batur, Kab. Banjarnegara
Jawa Tengah.
Jawab:
Acorus calamus. L
Foto: Urip SR
sentrasi 1-2% (b/b) atau sekitar 1-2 kg
tepung jeringau dicampur dengan 100 kg biji
-bijian. Pembuatan sederhana dengan ek-
strak air dapat dilakukan dengan mencampur
sekitar 1% (b/v) atau 10 gram rimpang jer- Bagaimana cara perbanyakannya?
ingau dalam 1 liter air yang ditambahkan Perbanyakan tanaman jeringau
0,1% atau 1 cc deterjen dan diendapkan se- menggunakan stek batang, rimpang, atau
malam. dengan tunas-tunas yang muncul dari buku-
Tepung rimpang jeringau dengan buku- rimpang dan akar serabut.
konsentrasi 3-5% berpengaruh terhadap mor-
talitas serangga Sitophilus sp. Rimpang jer- Tanaman jeringau pada edisi
ingau sering digunakan sebagai insektisida di II/2010 kali ini melengkapi koleksi tumbu-
berbagai negara. Sebagai contoh di Tiong- han penghasil pestisida nabati yang sebe-
kok dan India rimpang jeringau ini diman- lumnya pernah diulas di buletin ini, walau-
faatkan untuk membasmi beberapa jenis pun sebenarnya sangat banyak, yaitu sekitar
kutu, di Malaysia dimanfaatkan untuk mem- 2.400 jenis yang termasuk ke dalam 235
basmi rayap, dan di Filipina untuk mengusir famili. Insya Allah secara rutin pada setiap
walang sangit. penerbitan Buletin Peramalan OPT akan
Kandungan bahan aktif selalu menghadirkan ulasan mengenai tum-
buhan penghasil pestisida nabati. Semoga
Komposisi minyak rimpang jeringau ulasan singkat ini berguna bagi petani yang
terdiri dari zat asarone (82%), kolamenol bermasalah dengan OPT.(BP)***
(5%), kolamen (4%), kolameone (1%), metil
eugenol (1%) dan eugenol (0,3%) yang ber- Daftar Pustaka:
fungsi sebagai insektisida nabati. Pestisida nabati: Ramuan dan Aplikasi
Oleh Ir. Agus Kardinan, MSc.
PT. Penebar Swadaya, 2000.
Cara Mengatasi
Sembelit...
Seputar K ehidupan dan
AktifiTaS petAni