Anda di halaman 1dari 21

SEMINOMA TESTIS

OLEH :
DIYYA RIANTI
(110207139)

Pembimbing:
dr. M. Irwan Gunawan.,Sp.B
PENDAHULUAN

subtipe
seminoma

Tumor sel germinal


(GCT)

Tumor
Testis nonseminoma

Sex cord tumors


DEFINISI

Seminoma adalah tumor


sel germinal (GCT) yang
berasal dari sel-sel yang
memproduksi sperma.
ANATOMI
HISTOLOGI
Germinal epitel dari
testis.
1) Lamina basalis,
2) spermatogonia,
3) spermatosit primer,
4) spermatosit sekunder,
5) spermatid,
6) spermatid matur,
7) sel Sertoli,
8) tight junction (barrier
pembuluh darah
testis).
FISIOLOGI

 Testis melaksanakan dua fungsi, yaitu:


◦ Menghasilkan sperma dan mengeluarkan
testosteron.
 Sel-sel sertoli bertugas mendukung nutrisi
sel sperma, fagositosis tetap spermatid,
kontrol FSH, dan transmisi rangsangan
hormonal.
 Sel-sel interstisial (Leydig) yang memiliki

fungsi endokrin.
EPIDEMIOLOGI

 Seminoma adalah type GCT yang paling


sering (50%).
 Paling umum pada pria berusia 15-35
tahun
 Bangsa kulit putih: lebih banyak
ETIOLOGI
 Etiologi dari GCT tidak diketahui secara pasti.
Faktor Resiko :

1. Penderita kriptokismus atau bekas kriptokismus.


2. Trauma testis,
3. Atrofi testis, dan
4. Penggunaan Hormon dietilstilbestrol (DES) oleh
ibu pada kehamilan dini
PATOMEKANISME
Paparan Estrogen ↑↑ (DES) Sel leydig dan kadar MIS ↓↓

Kriptokismus

ekspresi Trauma
disgenesia gonad

CIS (carcinoma in situ) Atrofi Testis

Karsinogen Mutasi Sel

Diferensiasi sel

Seminoma
Testis Proses Neoplastik
METASTASIS
Seminoma berkembang dari abnormal sel germinal (benih)
yang bersifat totipotensial di dalam tubulus seminiferus.

Metastasis Lokoregional

Metastasis Jauh
GAMBARAN KLINIS
 Gambaran khas tumor testis
ialah:

◦ Benjolan dalam skrotum yang


tidak nyeri.

◦ Rasa nyeri akut → Pendarahan


pada tumor nekrotik atau
setelah trauma kecil

◦ nyeri pada daerah perut atau


panggul → Metastasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Ultrasonograpi (USG)  X-ray dada dan CT
 Urogram intravena scan paru.
 Abdominal CT scan  Biopsi
USG testis kanan dengan massa Mikroskopis.
padat hypoechoic dibandingkan Demarkasi yang tajam
dengan, homogen lebih antara seminoma (kiri)
hyperechoic, testis kiri sehat. dan testis normal
(kanan).

Makroskopis.
Testicular Seminoma
Presentasi Klinis Terhadap Metastasis

 Presentasi klinis dengan lokasi


metastasis yang sesuai adalah
sebagai berikut:
◦ Leher massa - node supraclavicular
◦ Dispnea atau batuk - metastasis Paru
◦ Mual dan muntah - metastasis
Retroduodenal
◦ Nyeri Tulang belakang - psoas atau
akar saraf (penyakit retroperitoneal)
◦ Nyeri tulang - metastasis rangka
◦ SSP dan keterlibatan PNS - Spinal cord
atau keterlibatan root
◦ Bengkak kaki unilateral dan atau
bilateral - iliaka dan / atau inferior
vena cava (IVC) obstruksi
◦ Gynecomastia - manifestasi sistemik
endokrin. Gambar.
Presentasi klinis dengan lokasi
metastasis
DIAGNOSIS
 Anamnesis, pasien biasanya mengeluh:
 Rasa penuh
 Tertarik,
 Nyeri Tumpul atau berat

 Pada pemeriksaan fisik, didapatkan :


 massa berbatas tegas,
 lunak atau nodular
 transiluminate negatif.

 Pemeriksaan urin : HCG (+)


KLASIFIKASI TNM
Tumor Primer Metastasis
T Tumor primer M. Metastasis jauh

Tis Pra invasif (intratubular) M0 Tidak dapat ditemukan

T1 Testis dan retetestis M1 Terdapat metastasis jauh


T2 Di luar T.albuginea atau epididimis

T3 Funikulus spermatikus Petanda Serum Tumor


T4 Skrotum
S LDH hCG† (mIU/mL) AFP (ng/mL)

Sx Belum Diperiksa Belum Diperiksa Belum Diperiksa


Kelenjar Limfe Regional S0 ≤N dan Normal dan Normal

Nx Kelenjar limfe belum dimiliki S1 <1.5 x N dan <5,000 dan <1,000

N0 Tidak ditemukan keganasan S2 1.5-10 x N atau 5,000-50,000 atau 1,000-10,000

S3 >10 x N atau 50,000 >10,000


N1 Tunggal < 2 cm

N2 Tunggal 2-5 cm ; multiple < 5 cm

N3 Tunggal atau multiple > 5 cm


*Nilai Normal LDH :20-220 IU/L, αFP:
<40µg/L, HCG: 20-30 IU/L
Klasifikasi stadium (stage grouping) berdasarkan TNM

Stadium 0 pTis N0 M0 S0
Stadium I pT1-4 N0 M0 Sx
IA pT1 N0 M0 S0
IB pT2-4 N0 M0 S0
Stadium IS Segala pT/Tx N0 M0 S1
Stadium II Segala pT/Tx N1-3 M0 Sx
IIA Segala pT/Tx N2 M0 S0-1
IIB Segala pT/Tx N2 M0 S0-1
IIC Segala pT/Tx N2 M0 S0-1
Stadium III Segala pT/Tx segala N M1 Sx
IIIA Segala pT/Tx segala N M1a S0-1
IIIB Segala pT/Tx N1-3 M0 S2
Segala pT/Tx segala N M1a S2
IIIC Segala pT/Tx N1-3 M0 S3
Segala pT/Tx segala N M1a S3
Segala pT/Tx segala N M1b
Segala S
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

Seminoma Non Epididimitis Trauma Hidrokel


seminoma Testis
Nyeri (±)* (±)* (+) (+) (-)

Petanda

Tumor :
(+) (+) (-) (-) (-)
•β-HCG
(-) (+) (-) (-) (-)
• αFP
*jika terjadi metastasis
Transluminasi (-) (-) (-) (-) (+)
PENANGANAN

 Operatif
Radikal (inguinal) orchiectomy
 Radioterapi
Seminoma biasanya sangat
radiosensitive.
 Kemoterapi

Setiap 2 bulan untuk tahun pertama


dan setiap 3 bulan untuk tahun
kedua, melakukan pemeriksaan fisik,
radiografi dada, dan evaluasi
penanda tumor.
TABEL PENANGANAN

Tahap Tahap Temuan Klinis Penanganan Lima-tahun

konvensional TNM kelangsungan

hidup (%)

I T1 Terbatas pada testis Inguinal orchiectomy; >95

IIA N1-N2a <6 mikroskopis node limfadenektomi


>90
IIB N2b > 6 mikroskopis node retroperitoneal (iradiasi
>85
untuk seminoma)

IIC N3 Nodus Bulky Orchiectomy dan


~70
III M+ Abdominal kemoterapi diikuti dengan
PROGNOSIS

 Bila penanganan bedah sempurna serta


kemoterapi dan penyinaran dilakukan
lengkap, prognosis baik sekali. Prognosis
umumnya memuaskan, kecuali pada
penderita dengan metastastasis banyak
diparu atau bila terdapat kekambuhan
dengan kadar petanda tumor yang tinggi.
Wassalam,,

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai