Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Accelerated learning disebut juga cara belajar cepat (CBC). CBC Merupakan

sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa khususnya dalam

meningkatkan kemampuan belajarnya sehingga bisa belajar lebih cepat, mengingat

lebih banyak, menghapal cepat, membaca cepat, mencatat efektif dan berpikir kreatif.

Perkembangan yang melanda dunia, khususnya di bidang teknologi dan informasi

memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan. Hal ini menuntut kemampuan

belajar yang lebih cepat untuk menganalisis setiap situasi secara logis dan

memecahkan masalah secara kreatif. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan

pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna

kepentingan pengajaran.

Rendahnya prestasi hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran fisika

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain minimnya buku-buku pendukung fisika

yang dimiliki, tidak lengkapnya alat-alat laboratorium serta kurangnya perhatian

siswa terhadap materi fisika yang diberikan oleh guru. Hasil belajar siswa dikatakan

rendah apabila siswa belum mencapai nilai sesuai dengan kriteria ketentuan belajar.

Lazanov dalam de Porter ( 2008 : 8 ) menyatakan bahwa “Proses belajar mengajar

adalah fenomena yang kompleks, segala sesuatunya berarti setiap kata, tindakan,

1
2

asosiasi dan sampai sejauh mana guru mengubah lingkungan, presentasi, dan

rancangan pengajaran, sejauh itu pula proses belajar berlangsung”.

Menurut de Porter Bobbi ( 2000 : 14 ) Accelerated learning ( pemercepatan belajar )

“Memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan

upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan.

Menurut Nur asma ( 2008 : 31 ) menyatakan hasil penelitian menunjukan

hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran accelerated

learning model universal lebih tinggi peningkatanya yaitu yaitu 18,67, dari pada hasil

belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional sebesar

7,66. Menurut M.Akhyar lubis ( 2008 : 40) hasil belajar siswa yang menggunakan

model empat tahap pembelajaran accelerated learning diperoleh rata-rata pretes

siswa 45,37 dengan standar deviasi 9,59 dan rata-rata postes sebesar 75,58 dengan

standar deviasi 8,04. Sedangkan Tri wahyuni ( 2008 : 39 ) hasil observasi afektif

belajar siswa dari pertemuan I ke pertemuan III menunjukkan peningkatan rata-rata

sebesar 18 %. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa metode Accelerated

learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih cepat dan menyenangkan.

Dalam penelitian ini dilakukan, belajar berdasar aktivitas. Berarti bergerak

aktif secara fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin dan

membuat seluruh/ pikiran terlibat dalam proses belajar. Pembelajaran tidak otomatis

meningkat dengan menyeluruh orang berdiri dan bergerak kesana kemari, akan tetapi,

menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua

indra dapat berpengaruh besar pada pembelajaran.


3

Dalam pembelajaran Accelerated learning, siswa diajarkan untuk memahami

“Bagaimana cara belajar” dan “Bagaimana cara berpikir” dengan menerapkan siklus

pembelajaran 4 tahap atau yang dikenal dengan model universal. Model ini dapat

meningkatkan perkembangan dan hasil belajar fisika yang diperoleh siswa

sebagaimana diungkapkan Meier ( 2002 : 103 ) menuliskan bahwa “Seluruh kegiatan

belajar manusia mempunyai 4 unsur yaitu persiapan ( preparation ), penyampaian

( presentation ), pelatihan ( practice ), dan penampilan hasil ( performance )”.

Keempat bagian ini merupakan bagian dari model universal karena bersifat universal

dan dapat diterapkan untuk belajar apa saja, dimana saja, dan kapan saja, jika salah

satu dari empat tahap tersebut tidak ada, belajar pun merosot atau terhenti sama

sekali.

Berdasarkan latar belakang diatas maka diadakan penelitian ini dengan judul :

“Pengaruh Pembelajaran Accelerated Learning Model Universal Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII SMP Swasta Murni

Tanah Jawa”.
4

B. Batasan Masalah

Karena luasnya cakupan judul maka dalam penelitian ini masalah dibatasi pada ;

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Accelerated

learning model universal, yang terdiri dari empat tahap pembelajaran, yaitu

persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penampilan hasil.

2. Sampel yang diteliti adalah siswa kelas VII SMP Swasta Murni. Materi pokok

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kalor

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh

pembelajaran Accelerated learning model universal terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok Kalor di kelas VII SMP Swasta Murni.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pembelajaran Accelerated learning model universal terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok kalor di kelas VII SMP Swasta Murni.


5

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Sebagai masukan bagi peneliti, sebagai seorang calon guru dalam menambah

ilmu pengetahuan dan wawasan tentang model pembelajaran saat mengajukan

pelajaran.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa lain dalam meneliti masalah

yang sama pada lokasi yang berbeda.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa lain dalam meneliti masalah

yang sama pada lokasi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai