mereka (QS.16:44).
di atas pelepah2 kurma, lempengan2 batu, dankepingan2 tulang. Dalam pada itu,
Qur’an, dalam hadis ygdiriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, setiap tahun
Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW untuk memeriksa bacaannya. Bahkan
pada tahunwafat Nabi SAW, Malaikat Jibril datang dua kali. Malaikat Jibril
mengontrol bacaan Nabi SAW dengan cara menyuruhnya mengulangi bacaan
ayat2 yg telah di wahyukan. Kemudian Nabi SAW sendiri juga melakukan hal yg
SAW, sudah banyak sahabat ( baik dari kalangan Muhajirin maupun Ansar) yang
seluruhnya ialah Abu Bakaras-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali
bin Abi Talib,Talhah, Sa’ad, Huzaifah, Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud,
Abdullahbin Umar binKhattab, Abdullah bin Abbas, Amr bin As, Mu’awiyah bin
AbuSufyan, Abdullah bin Zubair, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti
Umar,UmmuSalamah, Ubay bin Ka’b, Mu’az bin Jabal, Zaid bin sabit, Abu
Darda,dan Anas bin Malik. Adapun sahabat2 yg menjadi juru tulis wahyu, antara
lain adalah : Abu Bakar as Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan,Ali bin
Abi Talib, Amir bin Fuhairah, Zaid bin Sabit, Ubay bin Ka’b,Mu’awiyah bin Abu
Sufyan, Zubair bin Awwam, Khalid bin Walid, dan Amrbin As. Tulisan ayat2 Al-
Qur’an yg ditulis oleh mereka disimpan dirumah Rasulullah SAW. Mereka pun
Terjadinya Perang Yamamah yang merenggut korban kurang lebih tujuh puluh
kepada Khalifah Abu Bakar agar menghimpun surah2 dan ayat2 yang masih
berserakan ke dalam satu mushaf. Khafilah Abu Bakar lalu memerintahkan Zaid
bin Sabit untuk memimpin tugas kodifikasi ini dengan dibantu oleh Ubay bin
Ka’b, Alibin Abi Talib, Usman bin Affan, dan beberapa sahabat qurra’
rumahRasulullah SAW, hafalan2 dari sahabat, dan naskah2 yang ditulis oleh
parasahabat untuk mereka sendiri. Zaid bin Sabit menghimpun surah2 danayat2
SetelahUmar wafat, mushaf ini disimpan di rumah Hafsah, putrinya yang juga
Rasulullah SAW yang memberi kelonggaran kepada kabilah2 Arab yang ada pada
mereka masing2. Kelonggaran ini diberikan oleh Nabi SAW dengan maksud agar
akibat dari bertambah luasnya daerah Islam,cara membaca Al-Qur’an pun menjadi
semakin bervariasi sesuai dengan dialek masing2. Hal inilah yg menimbulkan
benar sedangkan dialeklainnya salah. Atas usul Huzaifah, Khalifah Usman lalu
membentuk suatulajnah (panitia) yg terdiri atas Zaid bin Sabit sebagai ketua
Tugas utama lajnah ialah menyalin mushaf itu ke dalam beberapa naskah sambil
mushaf yg telah disalin itu kepada Hafsah. Al-Qur’an yg telah disalin dengan
buah. Satu mushaf disimpan di Madinah, yg kemudian dikenal dengan mushaf al-
Imam. Empat lainnya dikirim ke Mekah, Suriah, Basra, dan Kufah untuk disalin
tulisan Al-Qur’an selain dari mushaf Usmani untuk dimusnahkan dan hanya boleh
dijumpai sekarang.
Dalam perkembangan selanjutnya, mushaf yg dikirimkan Usman ke
http://harmanza.wordpress.com/2010/08/18/sejarah-pembukuan-al-quran/
SEJARAH PENGUMPULAN & PEMBUKUAN AL-QUR’AN