Anda di halaman 1dari 7

SUISTANABLE ARCHITECTURE

ELOK NORMA ROSEDIANA

08 / 265566 / TK / 33727

LATAR BELAKANG

Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya.


Sudah banyak inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan. Baik dalam hal material, cara
membangun, maupun bentuk dari bangunan itu sendiri. Namun sayangnya banyak dari
bangunan tersebut yang dibuat dengan tanpa memperhatikan aspek lingkungan untuk jangka
panjang. Sehingga menjadi timbul masalah baru yang membawa dampak negatif kepada
lingkungan itu sendiri. Hal tersebut juga makin diperparah dengan kondisi iklim yang
semakin hari kian memburuk dan dampaknya sudah sebagian dapat kita rasakan saat ini. Isu
ini sudah berkembang menjadi isu global yang biasa kita dengar yaitu global warming.

Arsitektur berkelanjutan atau yang biasa dikenal dengan Sustainable architecture lahir
sebagai salah satu aksi yang harus kita lakukan untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan.

Dibeberapa Negara maju pada tahun 2000 telah mengeluarkan peraturan tentang
penerapan konsep sustainable building yang merupakan bagian dari program management
lingkungan kota. maka sudah selayaknya penggunaan konsep sustainable architecture
diterapkan juga di Indonesia mengingat keadaan pembangunan yang sangat besar volumenya
serta semakin parahnya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan tersebut.
Karena tanpa kita sadari jika konsep sustainable building tidak diterapkan dalam setiap
pembangunan maka suatu saat kita akan mengalami krisis terhadap energy, air, sumber daya
alam serta kerusakan lingkungan yang parah

PENGERTIAN SUISTANABLE ARCHITECTURE

Secara umum, pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah sebuah konsep terapan
dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep
mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur
potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet,
g
L
r
v
k
m
E
n
t
u
c
l(
ia
s
o
S
)
y
e
b
sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat
eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga
lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan
manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

Pembangunan berkelanjutan itu sendiri adalah suatu pola penggunaan sumber daya
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sambil menjaga lingkungan sehingga
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi tidak hanya di masa kini, tetapi juga untuk generasi
mendatang. Dalam pembanguan berkelanjutan penerapan kebijakan sustainable architecture
secara langsung berintegrasi dengan:

• Lingkungan (Environment Sustainability)

• Ekonomi (Economic Sustainability)

• Sosial (Social Sustainability)

Pada diagram 1 berikut ini dapat dilihat bagaimana integrasi dari nilai lingkungan,
nilai ekonomi dan nilai sosial menghasilkan kehidupan yang sejahtera bagi manusia.

Well human
being

Diagram 1 : Integrasi Lingkungan, Ekonomi dan Sosial


(Sumber : Sustainable Architecture and Building Design)
Segala aktifitas yang berkenaan dan terjadi dalam sustainable architecture dapat
digambarkan secara gamblang pada diagram 2 berikut ini.

Diagram 2 : Sustainable Building Proses


(Sumber : Sustainable Architecture and Building Design)

TUJUAN SUISTANABLE ARCHITECTURE

Tujuan diterapkanyaa kebijaksanaan tentang sustainable building ialah untuk:




Menyelamatkan manusia dan lingkungan dari bahaya yang dihadapinya.
Menunjukkan komitmen kota terhadap lingkungan, ekonomi dan pelayanan
sosial.
L
D
V
O
T
A
W
C
F
U
IS
Y
G
R
N
E
• Menghasilkan penghematan dana bagi pembangunan.
• Menyediakan lingkungan kerja yang sehat bagi staf dan pengunjung.
• Mempercepat pencapaian tujuan kota dalam melindungi, mengkonservasi, dan
meningkatkan sumber-sumber lingkungan didaerah.

KEUNTUNGAN DARI SUISTANABLE ARCHITECTURE

Mengurangi Biaya Operasi


1 Energi Efisiensi
􀂃 Disain yang tanggap terhadap cuaca dan memakai teknologi
hemat energi dapat mengurangi pemakaian pemanas dan
pendingin sampai 60% serta, memotong pemakaian cahaya
hingga 50% pada bangunan.
􀂃 Pengembalian break evan point untuk bangunan yang
menerapkan sustainable building lebih cepat dan lebih tinggi
daripada bangunan yang tidak menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan sustainable building.
􀂃 Partisipasi masyarakat dengan menerapkan program
penghematan pemakaian listrik secara menyeluruh dapat
menghemat jutaan watt listrik dan mengurangi tagihan listrik
nasional pertahun.
2 Efisiensi Air
􀂃 Peralatan-peralatan untuk mengefisiensikan pemakaian air,
perubahan cara pemakaian air dan perubahan metode irigasi
dapat mengurangi konsumsi air hingga mencapai 30% atau
lebih.
􀂃 Seratus ribu kaki persegi gedung perkantoran tipikal dapat
menghemat jutaan rupiah jika menginstal pengukuran energi
efisiensi yang tinggi dan mengurangi pemakaian air sebanyak
30%.
3 Pengurangan Sampah Konstruksi
􀂃 Sampah konstruksi dan demolisi adalah 35-40% dari sampah
padat municipal.
􀂃 Daur ulang sampah konstruksi dan demolisi dapat memberikan
penghematan yang berarti. Perluasan lahan konstruksi bukan
hanya dengan cara menguruk lahan tapi bisa juga dengan cara
waste hauling dan tipping fest. Sebagai contoh dapat dilihat
pada proyek konstruksi dan demolisi dari taman Portland
Traibilazers Rose dapat melakukan penghemat kira-kira
186.000 USD melalui daur ulang sampah dan merubah bentuk
sampah.
􀂃 Daur ulang menciptakan pekerjaan. Merubah material-material
sisa ini menjadi local processors jauh lebih baik dari pada
hanya dijadikan bahan untuk menguruk tanah serta dapat
menciptakan peluang-peluang ekonomi yang baru.
Mengurangi Biaya Pokok.
1 Rehabilitasi bangunan yang sudah ada dapat mengurangi biaya infra
struktur dan material.
2 Disain yang terintegrasi dapat menghemat biaya sehingga biaya-biaya
tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan yang lain.
3 Gedung yang hemat energi dapat mengurangi kebutuhan peralatan,
pengurangan pemakaian peralatan seperti chiller atau insulasi
seperti penahan panas.
Meningkatkan produktifitas dan Kesehatan Manusia
􀂃 Dengan meningkatkan lingkungan dalam ruang maka dapat meningkatkan
produktifitas pegawai sehingga 16%.
􀂃 Pegawai yang bekerja di lingkungan dalam ruang yang sehat cenderung kurang
melakukan absen dan mau bekerja lebih lama.
􀂃 US Environmental Protecion Agency menilai bahwa polusi udara di dalam
ruangan termasuk dalam lima tertinggi factor yang membahayakan kesehatan.
Sepertiga dari bangunan-bangunan ditemukan mempunyai kondisi ruang
dalam yang jelek.
􀂃 Sindrome “bangunan sakit” dan penyakit yang disebabkan oleh kondisi
bangunan diperkitakan memakan biaya perobatan jutaan rupiah per tahun dan
hilangnya jumlah produktifitas pekerja.
􀂃 Keuntungan bagi penyewa bangunan green building selain secara keseluruhan
mendapatkan kualitas lingkungan yang baik, lingkungan kerja yang baik,
kurangnya kecenderungan absen pegawai, moral pegawai yang lebih baik, tapi
juga menjadi “terpandang” di mata komunitas lain.
􀂃 Memastikan kondisi ruang dalam yang sehat dapat mengurangi asuransi, biaya
operasional dan resiko bahaya. Contoh kasus: US EPA dituntut oleh salah
seorang pegawai yang menjadi sakit karena pemasangan karpet baru; pegawai
tersebut memenagkan kasusnya dan mendapat ganti rugi sebesar USD 1 juta.

Anda mungkin juga menyukai