Ibu….
Daku telah banyak berdosa kepadamu
Dapatkah daku membalas jasa baktimu
Yang laksana pepasir di pantai
Yang telah menyabung nyawa demi melahirkan diriku
Yang tidak jemu-jemu mendengar tangisanku semasa kecil
Dan menatap wajahku yang hina ini...
ibu……..!!!!
aku masih ingat
mengucapkan terima kasih
dan akan terus ingat melafazkannya
sehingga akhir hayat
aku masih ingat
segala yang murni itu…
~Sepriadi~
Guru.....
Jasamu amat berharga
Mendidik kami
Menjadi insan yang berguna
Buat menyambung warisan pada hari muka.
Guru....
Begitu tabah dan sabar
Engkau mencurahkan baktimu
Kepada kami yang tidak pernah kenal ilmu
Menjadi insan yang berilmu.
Guru.....
Hasil penat lelahmu kini terbukti
Dan kini kami di menara gading
Ingin kami ucapkan kepadamu.........
Terima kasih yang tidak terhingga.
IBUKU
Kini,
Tiba masa untuk aku membelamu
Akan ku curahkan bakti
Walaupun... ku sedar pengorbananku
Tidaklah sebesar mana
Namun.... aku akan memastikan
Bahawa engkau akan
Mengukirkan senyuman.
TANAH PUSAKA
Di tanah ini
Tempat tumpah darahku
Aku bersumpah dengan janji setia
Tanah pusaka hutan belantara
Kini penuh rumah
Penjaga amanah harta warisan
Serta maruah bangsa dan agama.
PERJALANANKU
Aku ikuti.....
Jalan terbentang di mukaku
Walau bengkok berliku-liku
Walau berduri dan tajam batu
Walau bersimpang bercabang-cabang
Tidak aku undur berpatah balik
Kerana..........
Ada ayah dan ibu
Juga teman dan guru
Menunjuk arah dan tuju
Menanam semangat terus maju.
Begitulah perjalananku
Mengasah otak mencanai budi
Mengumpul ilmu penyuluh hidup
Memperkuat kubu benteng diri
Menghambat harapan mengejar cita
Demi diri,keluarga dan bangsa.
Teman....
Harap kau terima bahasaku yang biasa
Tiada berbunga namun begitu
Izinkan aku menghiburkan jiwamu
Dengan akta-kata yang sederhana
Aku bukannya sasterawan negara
Aku hanya manusia biasa.
Teman.......
Biarpun engkau jauh dari mataku
Namun...kenangan bersamamu
Masih tetap dalam ingatan
Tidak terlintas akan terjadi
Bertemu kita berpisah jua akhirnya
Teman...
Hari-hari ku rasa bagai mimpi
Seolah engkau sentiasa di sisi....
BONDA TERSAYANG
Bonda....
Kau mengakhiri usia di baruh
Yang cuma sekangkang kera
Berkematu kakainya
Mengharungi lumpur likat
Demi sesuap nasi
Bonda......
Dirimu wanita gigih dan tabah
Keringat membahang
Namun tiada disesali
Nasibnya malang
Bonda....
Tiada lagi usapanmu
Hanya tinggal kenangan
Batu-batu nisan
Dimakammu yang kian
Dimamah usia
SAHABAT
Kita berpisah
Bukan kerana suka
Kita berpisah
Atas nama keperluan
Demi aku dan engkau
Menuju maju jaya
Masing-masing yakin
Hanya sementara
Diizin Tuhan bersua kita kembali
Andai sebaliknya
Itu juga takdir
Cuma berdoa
Agar dipertemukan semula
Suatu hari nanti