FRIABILITY TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s52
Oleh:
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
SURABAYA
2011
2
FRIABILITY TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89s52
Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
SURABAYA
2011
3
LEMBAR PERSETUJUAN
FRIABILITY TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s52
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
FRIABILITY TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s52
Mengesahkan :
1. Ketua Penguji
Nama : Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST. MT
NIP : 19591128 198401 2 001
Tanda Tangan :
2. Anggota Penguji I
Nama : Triwiyanto,S.Si. MT
NIP : 19670910 200604 1 001
Tanda Tangan :
3. Anggota Penguji II
Nama : Dr. Ir. H. Bambang Guruh I, AIM, MM
NIP : 19580109 198010 1 001
Tanda Tangan :
5
FRIABILITY TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s52
Mengesahkan :
1. Ketua Penguji
Nama : Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST. MT
NIP : 19591128 198401 2 001
Tanda Tangan :
2. Anggota Penguji I
Nama : Andjar Pudji, ST.MT
NIP : 19650517 198903 2 001
Tanda Tangan :
3. Anggota Penguji II
Nama : Torib Hamzah,S.Pd
NIP : 19670910 200604 1 001
Tanda Tangan :
6
ABSTRAK
ABSTRACT
In testing the tablet requires several steps to meet the standard criteria of
tablets,
among other things: (1) test the uniformity of size, (2) uniformity test
preparation, (3) hardness, (4) keregasan test, (5) disintegration time test; (6)
determination. Friability tester is a pharmaceutical laboratory equipment used
to test keregasan on the tablet. Tablet meet the standard if not more renggas
tablets in 1%.
In pharmaceutical laboratories there are still many ways of testing the
tablets are still using manual processes. In the process manually is the speed of
rotation in the chamber was not monitored, so that we can not monitor turns on
when the appliance works. Because the test there are two things that affect the
testing process that is setting the spin speed and time. Therefore, the author will
make Friability tester equipped with setting the speed and rpm display. So that
we can choose how many rpm directly to the needs that we need, once elected
we can also see if the chamber is rotating in accordance with which we have
been setting for users to work more effectively and efficiently
The main process is the speed setting on the chamber will be filled with
a tablet that is provided at a specified speed when the motor speed does not fit
will affect the outcome of the test tablet
After friability tester in the test of rpm measurements, showed errors for
which the desired rpm does not exceed 5%, to 25 rpm error rate 0.99%, and 30
rpm for 1.63%, for 4 minutes 0 error rate , 83%, and for a time of 3 minutes
0.67% error rate.
Based on the experimental results, the friability tester feasible to use,
because the system has been running as expected which already meet the
standard for measurement error value is less than 5%.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
“FRIABILITY TESTER
yang telah penulis lakukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang dapat berguna bagi penyempurnaan KTI ini di masa yang akan datang.
Semoga segala sesuatu yang telah penulis kerjakan selama ini dapat bermanfaat
Surabaya,Januari 2011
Penulis
9
pernah berhenti sampai kapanpun karena berkat Rahmad taufik dan Hidayah –
NYA lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Serta
Sholawat dan Salam kita panjatkan pada junjungan kita baginda Rosul Nabi
“FRIABILITY TESTER
BERBASIS MIKROKONTROLER AT89s52”
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Ini merupakan akhir dari proses belajar mengajar
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini baik secara moril maupun spirituil, ucapan terima kasih kepada :
1. Mama, Papa kuw tercinta…, tiada kata yang sanggup untuk mengucapkan
rasa terima kasihku untuk mama dan papa, yang selalu memberi dukungan
dan semangat untuk aku. (Salut atas ketegaran kalian, maafin cindy belum
bisa membuat kalian bangga. I love you forever mommy and daddy ).
2. Terima kasih juga buat saudara”ku tercinta ( Mba’ Nova, Mba’ Devi n
3. Ibu Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST. MT selaku ketua Jurusan Teknik
kasih atas bimbingan dan bantuannya selama pembuatan Tugas Akhir ini
7. Terima kasih buat sOelmate kuw dia satu”nya cowok yang selalu ada
semoga dengan kita lulus ada kehidupan selanjutnya kita lebih beruntung
Harapan penulis semoga Allah SWT membalas jasa baik mereka dengan
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................xv
DAFTAR TABEL..................................................................................................................xvi
BAB I : PENDAHULUAN
1.5 Tujuan..................................................................................................................3
1.6 Manfaat................................................................................................................4
BAB Vl : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 2.1 Motor Dc........................................................................................................7
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Fungsi Pin Pada Lcd......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan dan kemajuan sarana dan alat-alat kesehatan dewasa ini sudah
sedemikian pesatnya. Hampir semua Rumah Sakit, klinik – klinik dibidang kesehatan
tersebar mengimbangi kemajuan IPTEK tersebut, maka para tenaga – tenaga kesehatan
hendaknya memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan dan melaksanakan fungsi
efektif dan efisien. Hampir diseluruh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
canggih.
Dari latar belakang diatas maka peralatan kesehatan menjadi sangat penting,
karena bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan bahkan saling
membutuhkan. Dari berbagai macam alat kesehatan salah satu contohnya adalah
alat friability tester yang sering digunakan atau dibutuhkan dalam bidang
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang. Fungsi
dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapisi (coating). Oleh karena itu
penulis merencanakan dan membuat alat dengan judul, friability Tester Berbasis
Mikrokontroler AT 89S52, dimana alat ini sangat penting sebagai alat untuk
menguji keregasan suatu tablet. Dari beberapa obat khususnya tablet yang baru di
produksi ada kalanya kadar atau berat tablet tersebut berbeda, sehingga
maka penulis mengharapkan kerja alat tersebut dapat optimal, efisien, dan akurat.
Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang friability tester yang
dimana fungsinya untuk mengetahui keregasan tablet yang akan di konsumsi oleh
pasien. Tablet sebelum di konsumsi harus diukur beratnya sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan, yaitu dengan cara tablet ditimbang terlebih dahulu, setelah
ditimbang kemudian tablet dimasukkan pada chamber yang akan diputar secara
manual. Hal ini sangat tidak efektif dan efisien bagi tenaga kesehatan.
yang dapat difungsikan untuk tes keregasan pada tablet dengan cara membuat
friability tester berbasis mikrokontroller yang dimana alat ini akan bekerja
otomatis dan dipantau RPM (Radian Per Menit ) sesuai yang telah ditentukan
chamber.
sebagai berikut :
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
tester.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan
(Anonim, 1979).
Untuk mendapatkan tablet dengan kualitas yang baik, ada beberapa kriteria
yang harus dipenuhi, antara lain: (1) mempunyai kekerasan yang cukup dan
et al., 1980). Pada dasarnya bahan pembantu tablet harus bersifat netral, tidak
berbau, tidak berasa dan sedapat mungkin tidak berwarna (Voigt, 1984).
bentuk sediaan yang utuh dan mempunyai ketepatan ukuran serta variabilitas
kandungan yang paling rendah daripada bentuk yang lain; (2) merupakan bentuk
sediaan oral yang paling ringan dan kompak; (3) merupakan bentuk sediaan
Anderson, 1986).
22
farmasi yang digunakan untuk mengetahui keregasan atau kerapuhan suatu obat
khususnya tablet, yaitu dengan cara mengatur kecepatan putaran pada alat
tersebut.
yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu
(RPM) dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Jadi penggunaan kecepatan 25
ada 100 putaran dalam 4 menit. Dan kecepatan 30 (RPM) waktu yang digunakan
adalah 3 menit, jadi ada 90 putaran dalam 3 menit. Proses tersebut sesuai dengan
(pharmacist).
2.3.1 Motor DC
Motor DC adalah motor yang mempunyai dua arah putaran, yang tergantung
dari fase yang diberikan. Sumber tegangan yang digunakan adalah DC, putaran
W E
Dimana motor akan bekerja setelah tombol start ditekan (motor berputarCW),
setelah motor berputar dan akan di control oleh optotriac sebagai sensor
kecepatan, motor ini akan berputar selama waktu yang telah ditentukan.
Register
keluarga MCS ’51 operasi ALU datanya terbatas pada jumlah bilangan
biner 8 bit, tidak sampai pada operasi floating point (angka mengambang).
Unit Pengendali
instruksi, maka unit pengendali akan memberikan signal pada aksi yang
dimaksud.
eksternal.
Lima buah interupsi, yaitu 2 buah interupsi eksternal dan 3 buah interupsi
internal.
Mode Idle (daya akan berkurang jika CPU dikehendaki stand by).
Mode Power Down (oscillator berhenti yang berarti daya akan berkurang
interupsi.
Dapat diprogram per bit sehingga pemrograman akan lebih leluasa dan
efektif.
Port 0.
Port 0 adalah 8 bit open drain bi-directional port 1/0. Pada saat sebagai
port out, tiap pin dapat dilewatkan ke 8 input TTL. Ketika logika 1
dituliskan pada port 0, maka pin-pin ini dapat digunakan sebagai input
memori data. Pada mode ini P0 mempunyai internal pull up. Port 0 juga
menerima kode bit selama pemrograman flash. Dan megeluarkan kode bit
Port 1.
Port 1 adalah 8-bit bi-directional Port 1/0 denga internal pull up. Port 1
sebagai input, pin port 1 yang secara eksternal dipull low akan
Port 2.
Port 2 adalah 8 bit bi-directional port 1/0 dengan internal pull up. Port 2
port 2, maka mereka dipull high dengan internal pull up dan dapat
Port 3.
Port 3 adalah 8 bit bi-directional port 1/0 dengan internal pull up. Output
buffer dari port 3 dapat dilewati 4 input TTL. Ketika logika 1 dituliskan ke
port 3 maka mereka akan dipull high dengan internal pull up dan dapat
RST.
Input reset. Logika high pada pin ini akan mereset siklus mesin.
ALE/PROG.
Pulsa Output Address Latch Enable digunakan untuk lacthing bit bawah
normal dari ALE dikeluarkan pada laju konstan 1/6 dari frekuensi
setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8 EH. Dengan bit set, ALE dapat
eksekusi eksternal.
PSEN.
data eksternal.
EA/VPP.
flash.
menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan
(sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya). Pada tugas akhir
ini penulis menggunakan LCD dot matrix dengan kharakter 2 x 16, sehingga kaki-
untuk menampilkan hasil proses pada Mikrokontroller AT89S52. LCD ini hanya
memerlukan daya yang sangat kecil, tegangan yang dibutuhkan juga sangat
rendah yaitu +5 VDC. Panel TN LCD untuk pengaturan kekontrasan cahaya pada
display dan CMOS LCD drive sudah terdapat di dalamnya. Semua fungsi display
dapat dikontrol dengan memberikan instruksi dan dapat dengan mudah dipisahkan
oleh MPU. Ini membuat LCD berguna untuk range yang luas dari terminal
alamat).
1. Display Clear.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Display Clear membersihkan semua tampilan dan mengembalikan cursor
pada posisi semula (address 0). Ruang kode 20 (heksadesimal) ditulis ke semua
alamat dari DD RAM, dan alamat 0 dari DD RAM diset ke AC (Address
Counter). Jika diubah, display akan kembali ke posisi semula. Setelah perintah
eksekusi pada Display Clear, mode entry akan ditambahkan.
2. Cursor Home.
31
* : invalid bit
Cursor Home mengembalikan cursor ke posisi semula (address 0). DD
RAM alamat 0 diset ke AC dan cursor kembali ke posisi semula. Isi
DD RAM jangan dirubah. Jika cursor sedang ON, maka akan kembali ke sebelah
kiri.
3. Entry Mode Set.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 1 I/D S
Entry Mode Set diset untuk menunjukkan perpindahan cursor dan apakah
display akan dirubah.
I/D : ketika I/D = 1, alamat akan ditambah satu dan cursor
berpindah ke kanan. Ketika I/D = 0, alamat akan dikurangi satu dan
cursor berpindah ke kiri.
D : ketika D = 1, display ON
ketika D = 0, display OFF
C : ketika C = 1, cursor ditampilkan
ketika C = 0, cursor tidak ditampilkan
B : ketika B = 1, karakter pada posisi cursor berkedip.
32
V C C
2
U 3
7
V C C
D 5 IN 4 1 4 8 D O 8
1 5 D 1 9
3 V + D 2 1 0
V E E D 3 1 1
V R D 4 1 2
D 5 1 3
D 6 1 4
1 0 K D 7
5 4
1 R /W R S 6
1 6 V S S E N
V -
LCD
CHARAC TER 2 X 16
Operasi dari LCD M1632 terdiri dari empat kondisi, yaitu instruksi
mengakses proses internal, instruksi menulis data dan instruksi membaca
kondisi sibuk dan instruksi membaca data.
6. Function Set.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 1 DL 1 * * *
33
* : invalid bit
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 8a 8b 8c 8d 8e 8f
C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 Ca Cb Cc Cd Ce Cf
Keypad serig digunakan sebagi suatu input pada beberapa peralatan yang
dari sejumlah saklar, yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan
dapat melakukan scan keypad, maka port mengeluarkan salah satu bit dari 4
bit yang terhubung pada kolom dengan logika low “0” dan selanjutnya
membaca 4 bit pada baris untuk menguji jika ada tombol yang ditekan pada
kolom tersebut. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada tombol yang ditekan,
maka mikrokontroller akan melihat sebagai logika high “1” pada setiap pin
adalah daerah kerja transistor harus pada daerah jenuh (saturasi) dan daerah
bergantian yaitu kondisi tertutup pada saat saturasi dan kondisi terbuka pada
VC C
r e la y
1
2
2
3
bd139 1
1K o p t o c o p le r
1
Seri LM311 memiliki empat buah penguat terpisah dalam satu keping
gelombang kotak, sawtooth, dan lurus serta sebagai komparator antara signal
o p t o c o p le r U 1 R 2
V 1 1 0 k
5
6
8
2
1 +
3
7
1 V 2
-
V 4 L M 3 1 1
m o n o
V C C D 1
4
1
R 5 L E D
1
1 0 0 k
2
R 7
2 2 0
3
R 6
1 k
kaki komparator pin 2 (V1) pada LM 311 mendapat tegangan lebih besar
dari pada pin no 3 (V4) maka , out putan dari komparator adalah bernilai
high. Dan sebaliknya apabila pin 2 lebih kecil dari pada pin 3 maka
memanfaatkan sinar sebagai pemicu on/ off. Opto sebagai optic dan coupler
transmiter dibangun oleh led infra merah, receiver dibangun oleh transistor.
36
V C C V C C
R 1
1
1 0 0 k
R 4 2
2 2 0
To C o m p .
5 3
1
P C 8 1 6
4
Gambar 2.7. Rangkaian Sensor RPM
Selanjutnya akan disimpan pada TL0 sebagai penerima data 8 bit. Dari
Monostable Operation
37
J1 VC C
VC C VC C 1
R 1
p 1 .1 22K
3
R 2 N E555 R 3
1K
8
2
VC C
2 100k
TR
V2 D IS
7
6
TH R
1
5
C V
G N D
U 1 Q
3 V3 C 2
1uF
C 3 R 5
104 1 470
D 2
IN D IK A T O R
ada dalam timer. Untuk menjalankan aplikasi ini diperlukan sebuah negative
trigger pulse tidak kurang dari 1/3 VCC pada pin 2, maka flip-flop akan aktif
karena pengaruh short circuit pada kapasitor dan mengeluarkan output high.
T = 1,1 RC
= 1,1 x 117K Ω x 1 uF
= 1,1 x 0,117
= 0,1287 s = 128,7 ms
38
periode T = 1,1 RA.C, pada akhir periode ini tegangan yang terjadi sebesar 2/3
VCC. Komparator akan me-reset flip-flop pada saat kapasitor menjadi discharge,
dan output yang dihasilkan menjadi low. semuanya tergantung pada power supply
yang digunakan.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
39
Tampak Depan
Chamber
LCD
Keyped
monostabil Komparator
LCD
Setting Mikrokontroler
kecepatan AT89S52
Driver
Motor
keyped Motor
Start
Buzzer
Pada saat keadaan awal kita setting waktu, kita dapat menentukan berapa
lama alat akan bekerja, setelah menentukan waktu lama alat bekerja maka kita
tekan tombol enter dan akan memberikan perintah pada mikrokontroller. sehingga
akan menjalankan motor untuk memutar chamber, setelah chamber berputar maka
yang berfungsi sebagai reset pada tiap-tiap sinyal yang masuk pada
apabila waktu yang ditentukan telah habis maka mikontroller akan memberikan
logika pada rangkian driver motor agar motor berhenti, dengan berhentinya motor
maka proses dari alat ini telah selesai dan buzzer akan berbunyi menandakan akhir
dari friability.
3.4.Diagram Alir
41
BEGIN
Inisialisasi LCD
Setting rpm
25rpm atau 30rpm
time : ….. :
…..
STAR
No T
Yes
Motor On
Timer On
Deteksi rpm
motor
Timer
habis ? No
Yes
END
sesuai dengan yang telah ditentukan, keypad ini bekerja dengan dikontrol oleh
setting sesuai dengan yang telah ditentukan dalam proses fiarbility tester, setelah
setting waktu selesai dan kedua setting ini akan dikontrol oleh mikrokontroller,
logika pada driver-driver dan motor mulai bekerja dan timer juga bekerja, dengan
berputarnya motor maka chamber akan berputar sesuai dengan setting yang telah
tengangan yang masuk pada rangkaian monostabil yang berfungsi sebagai reset
menitnya dalam display, alat ini akan mengulangi perintah sebelumnya apabila
timer belum habis dan apabila timer habis maka motor akan berhenti dan buzzer
BAB IV
43
METODOLOGI PENELITIAN
modul.
8. Membuat modul.
Pembuatan Box
Bagian chamber
Motor DC
NE 555
IC LM311
PC816
keypad
Transistor
LCD 2X16
Solder listrik
Soldering pump
Bread board
Tool set
Multimeter
46
Kegiat Se Ok No De Ja Fe Ma Ap M Ju Ju
an p t v s n b r r ei n l
I √ √
II √
III √ √ √ √ √ √ √
IV √ √ √
V √
Keterangan:
I. Penentuan judul
II. Studi Literatur dan Pembuatan Proposal
III. Pembuatan Modul
IV. Seminar Awal
V. Ujian Sidang dan Pengumpulan Karya Tulis Ilmiah (KTI).
BAB V
47
ukur
pada PCB tentang ketepatan komponen, koneksi pin – pin pada IC.
rpm
PENGUKURAN ( )
rpm
NO
setting
1 2 3 4 5 6 7
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
= 24,78
= 25 – 24,78
= 0,22
SuhuSetting x
4. Kesalahan (Error%) = x100%
Suhusetting
= 0,99 %
49
0,99%.
= 0,148
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
7
= 0,056
= 0,056 * 2,57
= 0,143
rpm
PENGUKURAN ( )
rpm
NO
setting
1 2 3 4 5 6 7
1 lcd 25 25 25 25 25 25 25
25 0 0 0 0 0
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
50
= 25
= 25 – 25
=0
SuhuSetting x
4. Kesalahan (Error%) = x100%
Suhusetting
=0%
* Dari hasil pengukuran pada rpm 25 dengan Optocopler sebagai acuan maka
=0
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
7
= 0
= 0 * 2,57
=0
PENGUKURAN
rpm
NO
setting
1 2 3 4 5 6 7
1. Rpm setting = 30
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
= 29,51
= 30 – 29,51
= 0,49
SuhuSetting x
4. Kesalahan (Error%) = x100%
Suhusetting
= 1,63%
maka diperoleh hasil perhitungan Error atau rata-rata simpang sebesar 1,63.
= 0,323
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
7
= 0,122
= 0,122 * 2,57
= 0,313
rpm
PENGUKURAN ( )
rpm
NO
setting
1 2 3 4 5 6 7
1 lcd 30 30 30 30 30 30 30
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
53
= 30
= 30 – 30
=0
SuhuSetting x
4. Kesalahan (Error%) = x100%
Suhusetting
=0%
maka diperoleh hasil perhitungan Error atau rata-rata simpang sebesar 0%.
=0
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
7
=0
= 0 * 2,57
=0
PENGUKURAN waktu
NO Setting waktu
I II III IV V
1 04.00
04.02 04.02 04.02 04.02 04.02
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
= 242 detik
= 4,03 menit
= 240 – 242
= 2 detik
= 0,03 menit
settingwaktu x
4. Kesalahan (Error%) = settingwaktu x100%
= 0,83%
* Dari hasil pengukuran pada waktu 4 menit diperoleh hasil perhitungan Error
=0
55
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
5
= 0
= 0 x 2,57
=0
Xi
2. Rata – Rata ( X ) =
n
= 181,2 detik
= 3,02 menit
= 180 – 181,2
= 1,2 detik
= 0,02 menit
settingwaktu x
4. Kesalahan (Error%) = settingwaktu x100%
= 0,67 %
* Dari hasil pengukuran pada waktu 3 menit diperoleh hasil perhitungan Error
= 0,74 detik
= 0,01 menit
StDev
6. Ua (Ketidak pastian) =
5
= 0,04 menit
= 0,04 x 2,57
= 0,10
Setting Ua U95
Rerata Koreksi Error % SD
Waktu (Ketidak pastian) (Kelayakan)
V1
comp
Pin 2 2,2 20 172 196
V2
comp
Pin 7 4,6 30 144 176
V3
Mono 3,4 124 32 156
pin3
V4
Comp 0,3 - - -
pin3
V1
comp 2,2 16 160 180
Pin 2
V2
comp 4,6 22 124 152
Pin 7
V3
Mono 3,5 144 30 180
pin3
V4
Comp 0,3 - - -
pin3
Kecepatan 25 :
T = LEBAR KOTAK x TIME/DIV
V1 : Ton = 1 x 20 ms
= 20 ms
Toff = 8,6 x 20 ms
= 172 ms
T = 9,8 x 20 ms
= 196 ms
Vpp = 1,1 x 2= 2,2
59
Kecepatan 30 :
T = LEBAR KOTAK x TIME/DIV
V1 : Ton = 0,8 x 20 ms
= 16 ms
Toff = 8 x 20 ms
= 160 ms
T = 9 x 20 ms
= 180 ms
Vpp = 1,1 x 2= 2,2
V2 : Ton = 1,1 x 20 ms
= 22 ms
Toff = 6,2 x 20ms
Keterangan pengukuran
N : Jumlah Data
Rata-rata
rata hitung. Dan arti sebenarnya adalah bilangan yang didapat dari hasil
pembagian jumlah nilai data oleh banyaknya data dalam kumpulan tersebut.
Rata – rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang diambil atau
Xi
Rata – Rata ( X ) :
n
Standart deviasi
Standart deviasi adalah suatu nilai yang menunjukan tingkat (derajat) variasi
Rumus diviasi
2
(X - X)
Standart Deviasi (SD) :
N 1
Error (rata-rata simpangan) adalah selisih rata-rata nilai dari harga yang
Rumus error :
Error = Xn X
Persen error adalah nilai persen dari simpangan (error) terhadap nilai yang
dikehendaki.
Rumus % error :
Xn rata rata
%Error : x 100%
Xn
UA : ketidakpastian
SD
Ketidak pastian =
N
U95
adalah tingkat kenyakinan akan keberadaan nilai sebenarnya pada suatu tindakan
pengukuran.U95 menunjukkan data yang dianggap benar adalah 95%.
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 PEMBAHASAN RANGKAIAN
VCC
1
VC C
10K 2
r e la y
VC C
1
1 pc 817 J6
2
1
lc d 2 x 1 6
2
3
2
3
2
3 1K
t ip 1 2 2 4
1K U1 5
39 21 6
8 P 0 .0 /A D 0 P 2 .0 /A 8 7
1
38 22
7 37 P 0 .1 /A D 1 P 2 .1 /A 9 23 8
6 P 0 .2 /A D 2 P 2 .2 /A 1 0 9
keypad 4 x 4
36 24
VCC 5 35 P 0 .3 /A D 3 P 2 .3 /A 1 1 25 10
VC C 4 34 P 0 .4 /A D 4 P 2 .4 /A 1 2 26 11
3 33 P 0 .5 /A D 5 P 2 .5 /A 1 3 27 12
r e la y 2 32 P 0 .6 /A D 6 P 2 .6 /A 1 4 28 13
1 P 0 .7 /A D 7 P 2 .7 /A 1 5 14
6
1
1 pc 817 1 10 15
2 2 P 1 .0 /T2 P 3 .0 /R XD 11 4148 16
3 P 1 .1 /T 2 -E X P 3 .1 /T XD 12
4 P 1 .2 P 3 .2 /IN T O 13
2
P 1 .3 P 3 .3 /IN T 1
5
3 1K 5 14
t ip 1 2 2 6 P 1 .4 /S S P 3 .4 /T O 15
1K 7 P 1 .5 /M O S I P 3 .5 /T 1 16
8 P 1 .6 /M IS O P 3 .6 /W R 17 VC C
P 1 .7 /S C K P 3 .7 /R D
1
30p C 2 19 29
18 XTA L 1 PSEN
9 XTA L 2 30 bu zzer
VCC RST A L E /P R O G
C3 31
VCC VCC VCC VCC E A /V P P
R1 40
10K 30p VCC
R1
1
100k VC C AT89S8252
3
2 U1 R2 R2 N E 555 R3
10 k 1K 5 K1A
5
6
8
2 2 50K 3
VCC +
R
7 2 4
2
VCC
R3 3 TR Q1 D1
- R E LA Y S PD T H E
10 K 7 TIP 3 0 5 5 1
D IS
3
LM 311 6
TH R
1
D1 5 R1
1
CV
4
1
3 J1 240 L M 3 17 U 1 D IO D E
GND
LE D U1 Q C2 D2
1
3
0 ,1 u F 3 2 J2
VC C C3 R5 V O U T V IN 1
CON1
ADJ 3
2
R7 104 470 R2 C1 + D IO D E
2
1
2
R5 220 C2 1 u
1
0 .1 5 R3 1
R4 100k 0.56u D3
J3
220 2 D2
1
5 k
J4 C3 CON3
2 C4 + D IO D E
1 0 .1
IN D IK A T O R 2 2200
J5 m o to r
3
R6 1
3
1 k CON1
5 K1A
3
4
2
Q1 D1
R ELAY SPD T H E
T IP 3 0 5 5 1
R1
J1 240 L M 31 7 U 1D IO D E
D2
1
3
3 2 J2
V O U T V IN 1
CON1
R2 C1 + ADJ 3
D IO D E
2
1
2
C2 1 u
0 .1 5 R3 1
0 .5 6 u D3
J3
1
5 k
J4 C3 CON3
2 C O N 2C 4 + D IO D E
1 0 .1
2 2200
J 5 m o to r
1
3
CON1
Alat bekerja saat jala-jala pln masuk pada angkain power suplly, apabila tegangan
sudah masuk maka mikrokontroller akan inisilisasi, Pada saat keadaan awal kita setting
waktu, kita dapat menentukan berapa lama alat akan bekerja, setelah menentukan waktu
lama alat bekerja maka kita menentukan putaran berapa banyak dalam 1 menit pada
chamber. selanjutnya tekan tombol enter dan akan memberikan perintah pada
driver motor yang akan menjalankan motor untuk memutar chamber, setelah chamber
berputar maka optoclopler akan menyensor putaran dari chamber tersebut kemudian di
komparator untuk memastikan tegangan yang masuk pada rangkain monostabil yang
berfungsi sebagai reset pada tiap-tiap sinyal yang masuk pada mikrokontroller, yang
akan diolah mikrokontroller dan ditampilkan pada display, apabila waktu yang
ditentukan telah habis maka mikontroller akan memberikan logika pada rangkian driver
motor agar motor berhenti, dengan berhentinya motor maka proses dari alat ini telah
sehingga motor akan bekerja untuk memutar chamber, begitu juga sebaliknya
Pada rangkaian kondisi awal tidak akan bekerja,apabila kontak pada relay
dari IC317 mendapatkan tegangan dari trafo sehingga tegangan pada output
sebagai berikut :
Proses25RPM:
cjne a,#1,Proses30RPM
clr p1.2
setb P1.3
sjmp mulai_program_start
Proses30RPM:
cjne a,#2,Proses25RPM
clr p1.3
setb p1.2
sjmp mulai_program_start
perintah clr (memberi logika 0) dan setb (memberi logika 1), pada saat kita pilih
kecepatan maka otmatis akan member perintah pada driver motor yaitu pc 817
yang akan aktif jika mendapatkan logika 0, apabila kita memilih kecepatan 25
maka pada port p1.2 akan mengeluarkan logika 0 sehingga driver akan aktif jika
mematikan driver motor 30 rpm dan jika kita memilih kecepatan 30 maka pada
port p1.3 akan mengeluarkan logika 0 sehingga driver akan aktif jika program
dijalankan dan port p1.2 mengeluarkan logika 1 sehingga akan mematikan driver
motor 25 rpm.
R 1
1
100k
2 U 1 R 2
V1 10 k 1K
5
6
8
2
VC C +
7
R 3 3 1
-
10 K V2
3
LM 311 to m o n o
D 1
1
4
1
LED
VC C
2
R 7
R 5 220
1
R 4 100k
220 2 V4
3
R 6
1 k
J1 VC C
VC C VC C 1
R 1
p 1 .1 22K
3
R 2 N E555 R 3
1K
4
2
VC C
R
2 100k
TR
V2 D IS
7
6
TH R
1
5
C V
G N D
U 1 Q
3 V3 C 2
1uF
C 3 R 5
1
104 470
D 2
IN D IK A T O R
mikrokontroller dapat mengitung dari perpindahan low atau high. Yaitu dapat
dijelaskan :
T = 1,1 RC
R = R1 + R3
= 22K + 95 K
= 117 K
T = 1,1 RC
= 1,1 x 117K Ω x 1 uF
= 1,1 x 0,117
= 0,1287 s = 128,7 ms
hasil sebesar 128 ms dan secara praktek mendapatkan hasil 124 ms hasil
perbedaan ini disebabkan karena cara pengukuran dan toleransi pada rangkaian
InitTimer2:
mov pencacah21,#20
mov Tmod,#00010001b
mov tl1,#0afh
mov th1,#03ch
setb ET1
setb EA
setb TR1
ret
Mov pencacah 21,#20h merupakan isi alamat pencacah 21 dengan nilai # 20h,
dimana fungsinya untuk mengalikan 0,05 detik menjadi 1 detik. 0,05 detik berasal dari
Conter 0. Mov tl1,#0afh dan th1,#03ch difungsikan untuk menghasilkan timer sebesar
0,05 detik yang akan dikalikan dengan 20 yang dihasilnya timer 1 detik. Setb ET1
merupakan enable T1, setb EA enable ad intrupsi, dan setb TR1 merupakan enable pada
TR1.
timerinterrupt2:
mov tl1,#0afh
mov th1,#03ch
djnz pencacah21,Endinterupsi2
mov pencacah21,#20
acall Oflow
;
Endinterupsi2:
reti
;
OFlow: inc r2
mov data_countA,TL2
cjne r2,#12,Load
acall count
mov r2,#0
Ret
load: ret
;
count: mov b,#5
mov a,data_countA
mul ab
acall konversi
clr a
acall reset_counter
ret
subrutin diatas berfungsi untuk mendeteksi rpm, mov tl1 dan th1
diambil selama 12 detik, setelah data diambil selama 12 detik data tersebut
dikalikan 5. Sehingga jika hasil conter dalam 1 detik 1xputaran maka dalam 12
konstanta yang sudah diisikan pada b. Jadi berapapun hasil dari deteksi pada
data_count akan dikalikan 5.lalu hasil tersebut dikonversi dan ditampilkan pada
lcd.
Subrutin konversi adalah untuk menampilkan data counter rpm ke lcd, dimana
kemudian akan di tampilkan ke LCD. Isi b dengan 100d nilai dari conter tadi di
pindah lagi ke a dibagi dengan 10d. hasil di simpan di a sebagai puluhan, sisa di
b sebagai satuan.
tampilkan RPM satuan pada alamat #0c9h, untuk RPM puluhan #0c8h, dan
7.1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pengukuran terhadap alat Friability Tester berbasis
Mikrokontroller yang telah dilengkapi dengan Timer, dan Tampilan RPM ini, maka
pada putaran chamber tingkat kesalahan sebesar 1.3%, sehingga dapat dikatakan
dapat 0,75% , Dari nilai kesalahan yang di dapat untuk waktu treatment kurang
Selain itu penulis juga akan memberi saran yang berhubungan dengan alat
Alat ini bisa diteruskan atau diperbaiki yaitu dengan diberikan penyimpanan
data agar tablet yang telah kita tester bisa kita ambil datanya sewaktu-waktu untuk