Anda di halaman 1dari 6

METODE TANUR SEMBUR (BLAST FURNANCE) PADA SINTESIS

HEMATIT(Fe2O3) DAN KARAKTERISASI Fe


Oleh: Asti Sawitri (208 700 573)

Abstrak
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam
tanur sembur (blast furnace). Proses berlangsung dengan memasukkan bijih besi
yang berupa hematit (Fe2O3) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida –
oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3), bahan – bahan kokas (karbon), bahan
tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3). Cairan besi yang diperoleh dari tanur ini
disebut besi gubal dan mengandung 95% besi, 4% karbon, sisanya silikon dan fosfor.
Besi (Fe) relatif padat dengan tampilan putih keperakan dengan nomor atom 26
memiliki sifat magnetik ferromagnetik dan memiliki daya hantar listrik dan panas
yang baik. Struktur kristal Fe adalah kubik berpusat ruang (bcc) atau kubik berpusat
muka (fcc), tergantung pada suhu.

Kata kunci: Fe, blast furnace, Bijih besi

I. PENDAHULUAN
Besi adalah unsur yang paling berlimpah keempat setelah oksigen, silikon, dan
aluminium. Selain itu besi merupakanlogam yang paling luas dan paling banyak
penggunaanya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan, yaitu bijih besi relatif malimpah
di berbagai penjuru dunia, pengolahan besi relatif murah dan mudah, sifat-sifat besi
yang mudah di modifikasi.
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan
butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol,
piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous
magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang
cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi
terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Untuk mengolah bijih
besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace).

1
II. PEMBAHASAN
Karakter dari endapan besi dapat berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun
seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Besi biasanya ditemukan
dalam bentuk magnetit (Fe3O4) dengan kandungan Fe 72,4%, hematit (Fe2O3) dengan
kandungan Fe 70,0% , limonit (Fe2O3.nH2O) dengan kandungan Fe 59-63% atau siderit
(FeCO3) dengan kandungan Fe 48,2%.

2.1 Pengolahan Besi dengan Metoda Tanur Sembur (blast furnace)


Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam
tanur sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau
baja dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar 8 meter.
Bagian puncak yang disebut dengan Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga
bahan – bahan yang akan diolah dapat dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.
Bagian bawah puncak, mempunyai lubang untuk mengeluarkan hasil – hasil yang
berupa gas. Bagian atas dari dasar (kurang lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa –
pipa yang dihubungkan dengan empat buah tungku dimana udara dipanaskan
(sampai suhunya kurang lebih 1.100o C). udara panas ini disemburkan ke dalam
tanur melalui pipa – pipa tersebut. Bagian dasar tanur, mempunyai dua lubang yang
masing – masing digunakan untuk mengeluarkan besi cair sebagai hasil utama dan
terak (slag) sebagai hasil samping.

Gambar 2.1 alat tanur sembur (blast furnace)[2]


Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan
memasukkan bahan-bahan ke dalam tanur berupa bijih besi yang berupa hematit

2
(Fe2O3) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain
(P2O5 dan Al2O3), bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon), bahan
tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat – zat
pengotor[1].
Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas
terbakar. Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang
dibebaskan akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C
C(s) + O2(g) CO2(g) (1)
gas CO2 yang terbentuk kemudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO. Reaksi kali ini berjalan endoterm
(memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu menjadi sekitar 1.300o C
CO2(g) + C(s) CO(g) (2)
gas CO yang terbentuk dan kokas pada temperatur 5000 C mereduksi bijih besi
(Fe2O3) menjadi Fe3O4
3Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g) (3)
selain itu pada bagian yang lebih rendah dengan temperatur 850o C, Fe3O4 yang
terbentuk akan direduksi menjadi FeO
Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(s) + CO2(g) (4)
selanjutnya pada bagian yang lebih bawah lagi dengan temperatur 1.000o C, FeO
yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g) (5)
Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur
terurai.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (6)
kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak
(slag) yang berupa cairan kental.
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (7)
3CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l) (8)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l) (9)

3
akhirnya
khirnya besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki massa
jenis lebih rendah daripada
daripada besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar pada
saluran tersendiri.
Cairan besi yang diperoleh dari tanur ini disebut besi gubal dan mengandung
mengan
95% besi, 4% karbon, sisanya silikon dan fosfor. Besi gubal didinginkan dan
digunakan sebagai besi tuang,
tuang, sedangkan hasil samping berupa bara digunakan untuk
proses pembuatan semen[2].

2.2 Karakterisasi Besi (Fe)


Besi (Fe) relatif padat dengan tampilan putih keperakan, merupakan logam
transisi golongan VIIIB dengan nomor atom 26 dan jumlah elektron tiap kulit
2,8,14,2.

Gambar 2.2 jumlah elektron tiap kulit pada Fe[4]

Besi memiliki sifat magnetik


magnetik ferromagnetik
ferromagn (kemagnetan yang kuat) dan
memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik, karena memiliki ikatan ganda dan
memiliki
ikatan kovalen logam. Meleleh pada suhu 1.538 ° C (2.800 ° F).
Struktur kristal Fe adalah kubik berpusat ruang (bcc) atau kubik berpusat muka
(fcc), tergantung pada suhu. Pada suhu kamar, besi murni memiliki struktur bcc
disebut sebagai alpha-ferit.
alpha ferit. Hal ini terus berlanjut sampai suhu dinaikkan sampai 912
° C (1674 ° F), ketika berubah menjadi
menjadi sebuah susunan fcc dikenal sebagai austenite
. Dengan pemanasan lebih lanjut, austenit dengan suhu mencapai 1394 ° C (2541 °
F), di mana titik struktur bcc muncul kembali. Bentuk dari besi, yang disebut delta-
delta
ferit, sampai titik leleh tercapai[3].

4
(a) (b)
Gambar 2.3 Struktur kristal Fe (a) bcc (b) fcc[5]

2.3 Aplikasi/Pemanfaatan Besi


Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat barang-barang yang terbuat dari besi
murni maupun dari campuran besi dengan logam lain. Kegunaan besi dan
campurannya, antara lain untuk alat-alat rumah tangga, seperti pisau, sendok, dan
lain-lain; untuk alat-alat pertanian, seperti cangkul, sabit dan kapak; untuk perangkat
berat, seperti jembatan, rangka bangunan, kendaraan, mesin-mesin industri, jalan
layang dan landasan lapangan terbang. Selain itu besi juga ada pada campuran bahan
pembuat kaca, sehingga kaca dapat berwarna.

III. KESIMPULAN
Bentuk magnetit (Fe3O4) adalah bentuk endapan yang terbanyak mengandung Fe 72,4%.
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur
sembur (blast furnace). Besi (Fe) relatif padat dengan tampilan putih keperakan
dengan nomor atom 26 memiliki sifat magnetik ferromagnetik dan memiliki daya
hantar listrik dan panas yang baik. Struktur kristal Fe adalah kubik berpusat ruang
(bcc) atau kubik berpusat muka (fcc), tergantung pada suhu. Kegunaan besi dan
campurannya, antara lain untuk alat-alat rumah tangga, untuk alat-alat pertanian,
untuk perangkat berat.

IV. REFERENSI
[1] Jamali, A, dkk. (______): Pengolahan Bijih Besi Halus Menjadi Hot Metal, Pusat
Penelitian Informatika LIPI, Lampung, UPT Balai Pengolahan Mineral.
[2] http://eddysyahrizal.blogspot.com/2008/01/pengolahan-besi-dan-baja-2.html
( 03/11/2010, 06.08 WIB)

5
[3] http://www.britannica.com/EBchecked/topic/294507/iron-processing (04/11/2010,
5.36 WIB)
[4] http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-
US%3Aofficial&biw=1024&bih=405&tbs=isch%3A1&sa=1&q=struktur+atom+Fe&aq=f&
aqi=&aql=&oq=&gs_rfai= (03/11/2010, 06.46 WIB)
[5] http://www.google.co.id/images?q=struktur%20kristal%20bcc%20dan%20fcc&oe=utf-
8&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF-
8&source=og&sa=N&hl=id&tab=wi&biw=1024&bih=405 (03/11/2010, 06.55 WIB)

Anda mungkin juga menyukai