Paper
Paper
Abstrak
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam
tanur sembur (blast furnace). Proses berlangsung dengan memasukkan bijih besi
yang berupa hematit (Fe2O3) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida –
oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3), bahan – bahan kokas (karbon), bahan
tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3). Cairan besi yang diperoleh dari tanur ini
disebut besi gubal dan mengandung 95% besi, 4% karbon, sisanya silikon dan fosfor.
Besi (Fe) relatif padat dengan tampilan putih keperakan dengan nomor atom 26
memiliki sifat magnetik ferromagnetik dan memiliki daya hantar listrik dan panas
yang baik. Struktur kristal Fe adalah kubik berpusat ruang (bcc) atau kubik berpusat
muka (fcc), tergantung pada suhu.
I. PENDAHULUAN
Besi adalah unsur yang paling berlimpah keempat setelah oksigen, silikon, dan
aluminium. Selain itu besi merupakanlogam yang paling luas dan paling banyak
penggunaanya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan, yaitu bijih besi relatif malimpah
di berbagai penjuru dunia, pengolahan besi relatif murah dan mudah, sifat-sifat besi
yang mudah di modifikasi.
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan
butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol,
piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous
magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang
cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi
terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Untuk mengolah bijih
besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace).
1
II. PEMBAHASAN
Karakter dari endapan besi dapat berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun
seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Besi biasanya ditemukan
dalam bentuk magnetit (Fe3O4) dengan kandungan Fe 72,4%, hematit (Fe2O3) dengan
kandungan Fe 70,0% , limonit (Fe2O3.nH2O) dengan kandungan Fe 59-63% atau siderit
(FeCO3) dengan kandungan Fe 48,2%.
2
(Fe2O3) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain
(P2O5 dan Al2O3), bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon), bahan
tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat – zat
pengotor[1].
Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas
terbakar. Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang
dibebaskan akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C
C(s) + O2(g) CO2(g) (1)
gas CO2 yang terbentuk kemudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO. Reaksi kali ini berjalan endoterm
(memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu menjadi sekitar 1.300o C
CO2(g) + C(s) CO(g) (2)
gas CO yang terbentuk dan kokas pada temperatur 5000 C mereduksi bijih besi
(Fe2O3) menjadi Fe3O4
3Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g) (3)
selain itu pada bagian yang lebih rendah dengan temperatur 850o C, Fe3O4 yang
terbentuk akan direduksi menjadi FeO
Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(s) + CO2(g) (4)
selanjutnya pada bagian yang lebih bawah lagi dengan temperatur 1.000o C, FeO
yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g) (5)
Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur
terurai.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (6)
kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak
(slag) yang berupa cairan kental.
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (7)
3CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l) (8)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l) (9)
3
akhirnya
khirnya besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki massa
jenis lebih rendah daripada
daripada besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar pada
saluran tersendiri.
Cairan besi yang diperoleh dari tanur ini disebut besi gubal dan mengandung
mengan
95% besi, 4% karbon, sisanya silikon dan fosfor. Besi gubal didinginkan dan
digunakan sebagai besi tuang,
tuang, sedangkan hasil samping berupa bara digunakan untuk
proses pembuatan semen[2].
4
(a) (b)
Gambar 2.3 Struktur kristal Fe (a) bcc (b) fcc[5]
III. KESIMPULAN
Bentuk magnetit (Fe3O4) adalah bentuk endapan yang terbanyak mengandung Fe 72,4%.
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur
sembur (blast furnace). Besi (Fe) relatif padat dengan tampilan putih keperakan
dengan nomor atom 26 memiliki sifat magnetik ferromagnetik dan memiliki daya
hantar listrik dan panas yang baik. Struktur kristal Fe adalah kubik berpusat ruang
(bcc) atau kubik berpusat muka (fcc), tergantung pada suhu. Kegunaan besi dan
campurannya, antara lain untuk alat-alat rumah tangga, untuk alat-alat pertanian,
untuk perangkat berat.
IV. REFERENSI
[1] Jamali, A, dkk. (______): Pengolahan Bijih Besi Halus Menjadi Hot Metal, Pusat
Penelitian Informatika LIPI, Lampung, UPT Balai Pengolahan Mineral.
[2] http://eddysyahrizal.blogspot.com/2008/01/pengolahan-besi-dan-baja-2.html
( 03/11/2010, 06.08 WIB)
5
[3] http://www.britannica.com/EBchecked/topic/294507/iron-processing (04/11/2010,
5.36 WIB)
[4] http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-
US%3Aofficial&biw=1024&bih=405&tbs=isch%3A1&sa=1&q=struktur+atom+Fe&aq=f&
aqi=&aql=&oq=&gs_rfai= (03/11/2010, 06.46 WIB)
[5] http://www.google.co.id/images?q=struktur%20kristal%20bcc%20dan%20fcc&oe=utf-
8&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF-
8&source=og&sa=N&hl=id&tab=wi&biw=1024&bih=405 (03/11/2010, 06.55 WIB)