Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Oleh;
Elia Nurhaeni
NIM: 2107090042
Fitri Susanti
NIM : 2107090061
ivannet@ymail.com
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berhubungan dengan
Konsep Iman.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan
hambatan tetapi berkat dorongan dan dukungan dari rekan-rekan oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih
banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis
miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah
ini sangat penulis harapkan.
Penulis
ivannet@ymail.com
DAFTAR ISI
B. PEMBAHASAN…………………………………………………………..
1. Pengertian Iman
2. Hubungan Iman dan Islam
3. Rukun Iman
4. Sifat- sifat Orang Yang Beriman
5. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
6. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
C. PENUTUP…………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
ivannet@ymail.com
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali orang yang merasa diri-nya beriman, mereka
juga hafal benar arti dari kata iman. Namun, sesungguhnya mereka belum mengerti
apa makna dari iman itu, serta tingkahlaku dan perbuatan mereka tidak mencerminkan
diri-nya beriman.
Kami mengambil materi pembahasan “ Konsep Iman “, selain sebagai
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam adalh untuk meluruskan dan memperbaiki
konsep iman yang belum sempurna.
2. Pokok Masalah
a. Pengertian Iman
b. Hubungan Iman dan Islam
c. Rukun Iman
d. Sifat- sifat Orang Yang Beriman
e. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
f. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
ivannet@ymail.com
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman
Secara bahasa , iman berarti membenarkan (tashdiq), sementara menurut
istilah adalah ”mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan
mengamalkan dalam perbuatannya”. Adapun iman menurut pengertian istilah yang
sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh
keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan
hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari- hari.
Kata Iman di dalam al-Qur’an digunakan untuk arti yang bermacam- macam.
Ar- Raghib al- Ashfahani, Ahli Kamus Al- Qur’an mengatakan bahwa kata iman
didalam al- Qur’an terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas di bibir
saja padahal hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang digunakan untuk arti iman
yang hanya terbatas pada perbuatan saja, sedangkan hati dan ucapannya tidak beriman
dan ketiga kata iman terkadang digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari- hari.
~ Iman dalam arti semata-mata ucapan dengan lidah tanpa dibarengi dengan hati dan
perbuatan dapat dilihat dari arti QS. Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu:
َﺨـٰﺪِﻋُﻮن
َ َُوﻣِﻦَ ٱﻟﻨﱠﺎسِ ﻣَﻦ ﯾَﻘُﻮلُ ءَاﻣَﻨﱠﺎ ﺑِﭑﻟﻠﱠﮫِ وَﺑِﭑﻟۡﯿَﻮۡمِ ٱﻟۡﺄَﺧِﺮِ َوﻣَﺎ ھُﻢ ِﺑﻤُﺆۡﻣِﻨِﯿﻦَ ﯾ
َﺴﮭُﻢۡ َوﻣَﺎ ﯾَﺸۡﻌُﺮُون
َ ُٱﻟﻠﱠﮫَ وَٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ ءَاﻣَﻨُﻮاْ َوﻣَﺎ ﯾَﺨۡﺪَﻋُﻮنَ ِإﻟﱠﺎٓ أَﻧﻔ
“ Dan diantara manusia itu ada orang yang mengatakan :” Kami beriman kepada
Allah dan hari Akhirat, sedang yang sebenarnya mereka bukan orang- orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan menipu orang-orang yang beriman, tetapi
yang sebenarnya mereka menipu diri sendiri dan mereka tidak sadar.
~ Iman dalam arti hanya perbuatannya saja yang beriman, tetapi ucapan dan hatinya
tidak beriman., dapat dilihat dari QS. An- Nisa, 4: 142:
ivannet@ymail.com
ٰﺼﻠَﻮٰةِ ﻗَﺎﻣُﻮاْ ﻛُﺴَﺎﻟَﻰ
ﻋﮭُﻢۡ َوإِذَا ﻗَﺎﻣُ ٓﻮاْ ِإﻟَﻰ ٱﻟ ﱠ
ُ ِﺧـٰﺪ
َ َﺨـٰﺪِﻋُﻮنَ ٱﻟﻠﱠﮫَ وَھُﻮ
َ ُإِنﱠ ٱﻟۡﻤُ َﻨـٰﻔِﻘِﯿﻦَ ﯾ
ً۟ﯾُ َﺮآءُونَ ٱﻟﻨﱠﺎسَ َوﻟَﺎ ﯾَﺬۡﻛُﺮُونَ ٱﻟﻠﱠﮫَ ِإﻟﱠﺎ َﻗﻠِﯿﻼ
~ Iman dalam arti yang ketiga adalah tashdiqun bi al-qalb wa amalun bi al-jawatih,
artinya keadaan dimana pengakuan dengan lisan itu diiringi dengan pembenaran hati,
dan mengerjakan apa yang diimankannya dengan perbuatan anggota badan. Contoh
iman model ini dapat dilihat dalam QS. Al- Hadid, 57:19:
“ Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu adalah
orang- orang yang Shiddiqien”.
ivannet@ymail.com
landasan untuk melakukan perbuatan. Al-qur’an dengan tegas memegang taguh
pengertian seperti ini, karena menurut Al-qur’an walaupun setan dan malaikat itu
sama-sama adanya, namun beriman kepada malaikat acap kali disebut sebagai bagian
dari rukun iman, sedang terhadap setan orang diharuskan mengafirinya.
Hal ini misalnya terlihat pada ayat:
ِﻟَﺎ ِإﻛْﺮَاهَ ﻓِﻲ اﻟﺪﱢﯾﻦِ ﻗَﺪْ ﺗَﺒَﯿﱠﻦَ اﻟﺮﱡﺷْﺪُ ﻣِﻦَ ا ْﻟﻐَﻲﱢ َﻓﻤَﻦْ َﯾﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺎﻟﻄﱠﺎﻏُﻮتِ وَﯾُ ْﺆﻣِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠﱠﮫِ ﻓَﻘَﺪِ اﺳْ َﺘﻤْﺴَﻚَ ﺑِﺎ ْﻟﻌُﺮْوَة
ٌاﻟْﻮُﺛْﻘَﻰ ﻟَﺎ اﻧْﻔِﺼَﺎمَ َﻟﮭَﺎ وﻟﻠﱠﮫَِ ﺳَﻤِﯿﻊٌ ﻋَﻠِﯿﻢ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui”.
Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara
iman dan islam. Karena diantara keduanya terdapat perbedaan diantaranya sekaligus
merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan kepada segi keyakinan
dalam hati, sedangkan islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.
3. Rukun Iman
Secara harfiah kata rukun berarti berdampingan, berdekatan, bersanding,
bertempat tinggal bersama atau kekuatan. Dalam ilmu fiqih rukun sering diartikan
suatu perbuatan yang mengesahkan suatu kegiatan dan perbuatan tersebut termasuk
dari kegiatan tersebut.
Allah berfirman dalam QS. Al- Baqarah,2 : 177,yaitu:
ivannet@ymail.com
ِﺸﺮِقِ وَاﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَﻟَﻜِﻦﱠ اﻟْ ِﺒﺮﱠ ﻣَﻦْ آﻣَﻦَ ﺑِﺎﻟﻠﱠﮫِ وَاﻟْﯿَﻮْم
ْ َﻟَﯿْﺲَ اﻟْ ِﺒﺮﱠ أَنْ ﺗُﻮَﻟﱡﻮا وُﺟُﻮھَﻜُﻢْ ﻗِﺒَﻞَ اﻟْﻤ
َﺧﺮِ وَاﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔِ وَاﻟْﻜِﺘَﺎبِ وَاﻟﻨﱠﺒِﯿﱢﯿﻦ
ِ اﻟْﺂ
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan
tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari kemudian,
Malaikat-malaikat, Kitab- kitab, Nabi-nabi….”
Didalam ayat tersebut disebutkan rukun iman itu ada lima, yaitu beriman
kepada Allah, Hari kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi. Disitu tidak
disebutkan rukun iman yang ke enam, yaitu beriman kepada qada dan qadar.
ivannet@ymail.com
ü Sederhana dan selalu menjaga kebersihan.
ü Dan lain-lain
ivannet@ymail.com
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah kita membaca dan membahas Konsep Iman kita akan mengetahui
apa yang dimaksud iman itu ? Apa manfaatnya bagi kita ? Dan bagaimana kita
meningkatkan keimanan kita ? Iman itu adalah keyakinan kita,adalah apa yang kita
percaya,adalh pondasi bagi kehidupan kita.
2. Saran
ivannet@ymail.com
DAFTAR PUSTAKA
http://www.quranexplorer.com/quran/
http://padepokankibuyut.wordpress.com/kumpulan-tulisan/islam-iman-dan-ihsan-
sebagai-trilogi-ajaran-ilahi/
ivannet@ymail.com