Awal Kehidupan
Kehidupannyan dikenal lewat sumber - sumber
. Suatu autobiografi membahas tiga puluh
tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga
sekretarisnya dan temannya.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang
wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal
dariBalkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu
pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afganistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya
dididik dengan baik di Bukhara.
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen
dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada
usia 14 tahun.
Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya
menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian
sikap intellectualdan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya /
yang telah
menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia
mempelajariaritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh
suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.
Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles.
Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi
banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku -
bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus salat sampai hidayah menyelesaikan
kesulitan - kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi
perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan
mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia
membaca dari Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya
tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang
dibelinya di suatu kedai buku seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya
pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat
untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui
pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode - metode baru
dariperawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan
menemukan bahwa "Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan,
sepertimatematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter
yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai." Kemasyuran
sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.
Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang
berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut dengan memberinya akses
keperpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan ilmu. Ketika perpustakaan dihancurkan oleh
api tidak lama kemudian, musuh - musuh Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya, dengan tujuan
untuk menyembunyikan sumber pengetahuannya. Sementara itu, Ibnu Sina membantu ayahnya dalam
pekerjaannya, tetapi tetap meluangkan waktu untuk menulis beberapa karya paling awalnya.
Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal.Samanid dynasty menuju keruntuhannya pada
Desember 1004. Ibnu Sina menolak pemberian Mahmud of Ghazni, dan menuju kearah Barat
keUrgench di Uzbekistan modern, dimana vizier, dianggap sebagai teman seperguruan, memberinya gaji
kecil bulanan. Tetapi gajinya kecil, sehingga Ibnu Sina mengembara dari satu tempat ke tempat lain
melalui distrik Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan, mencari suatu
untuk bakat -
bakatnya. Shams al-Ma'äli Qäbtis, sang dermawan pengatur Dailam, seorang penyair dan sarjana, yang
mana Ibn Sina mengharapkan menemukan tempat berlindung, dimana sekitar tahun (1052) meninggal
dibunuh oleh pasukannya yang memberontak. Ibnu Sina sendiri pada saat itu terkena penyakit yang
sangat parah. Akhirnya, di Gorgan, dekat Laut Kaspi, Ibnu Sina bertamu dengan seorang teman, yang
membeli sebuah ruman didekat rumahnya sendiri idmana Ibnu Sina belajar logikadan astronomi.
Beberapa dari buku panduan Ibnu Sina ditulis untuk orang ini ; dan permulaan dari buku
juga dikerjakan sewaktu dia tinggal di Hyrcania.
Kematian
Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang kronis. Ia wafat ketika
sedang mengajar di sebuah sekolah. saat itu dia sedang sakit parah tetapi tetap saja bersikeras utuk
mengajar anak-anak, saat dia wafat anak-anak itu merasa beruntung sekali mempunyai kesempatan
untuk bertemu ke ibnu sina untuk terakhir kalinya karena saat akan dibawa ke rumah dia sudah
kehilangan nyawa dan tidak dapat ditolong
Karya Ibnu Sina
Qanun fi Thib (Canon of Medicine)(Terjemahan bebas:Aturan Pengobatan)
Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
An Najat