Anda di halaman 1dari 4

Ada Apa Dengan Dunia Cari Kerja ?? : Merubah mindset ??

Sungguh menarik menyimak dan mengkaji dunia cari kerja yang tak akan lekang dimakan waktu. Cari
kerja seolah memang tak akan ada habisnya sampai dunia kiamat sekalipun, demikian kelakar yang
biasa muncul 

Saya akan sederhanakan saja bahasanya biar asik dan gampang. Agan butuh kerja , perusahaan /
instansi butuh karyawan : gabungkan deh !! Gampang !!

Ini adalah dunia cari kerja bukan dunia membuat kerjaan, jadi mindsetnya harus disamakan dulu jadi
lebih asik dalam mempelajarinya nanti sehingga mendapatkan hasil jempolan dan sesuai yang diimpi-
impikan.

Kembali saya pun akan sederhanakan lagi utk kesekian kali, semakin tinggi brand suatu perusahaan
maka semakin sulit pula utk meraihnya, karena tesnya yg berlapis dan pesertanya juga tidak tipis
jumlahnya alias sangat banyak yg mengingikannya. Begitupun sebaliknya. 

Ada yang bilang cari kerja itu susah, sebenarnya ini relatif , bahkan saya lebih suka memaknainya
black campaign atau anti positip. Bayangkan saja di ko**s sabtu bejibun banyak banget lamaran /
lowongan yang ditawarkan , belum dari surat kabar lain, internet dan job fair. Saya memang sedang
mgkn mengada2 tetapi percayalah gan, jangan berpikir begitu, berpikirlah saya pasti mendapatkan
pekerjaan impian yang saya inginkan.

Mindset yang baik dan teknik yang baik harus digabungkan utk menjelajah ke dunia cari kerja jika
tidak ingin benjut atau malah gagal. Sesederhana itu kan.
Banyak yang gone karena minsdset sudah salah, teknik kacau dan inginnya simple. Tidak ada yang
gampangkan, kalau gampang : tidur saja, SELESAI.

Dunia cari kerja : adalah perjuangan tiada henti yang mengorbankan perasaan, waktu, tenaga dan
dana. Saya tidak ingin berbagi mengenai ilmu anomali misalnya : dapat kerjaan dari ortunya, dapat
kerjaan dari saudaranya. Saya tidak berbagi tentang ini, karena saya ingin agan berdiri di kaki sendiri
dengan tegar dan bermental siap menang siap kalah. Tak ada penyesalan berlarut apalagi perasaan
kalut kala tak pernah kunjung datang panggilan yg dinanti. 

Dunia kerja menawarkan banyak tawaran, masa dari sekian banyak satu pun tak ada yang kita dapat
kan ? Tiap orang lahir dengan telanjang bukan, so kerjaan impian adalah hak setiap orang asal kita
berjuang, berjuang dan berjuang ?

Ada Apa Dengan IPK ?

Indeks Penjegal Kesempatan, inilah mgkn plesetan saya sendiri. Betapa tidak sampai saat ini tools yg
bernama IPK (indeks prestasi kumulatif) masih merupakan saringan kunci dan harga mati betapa
suatu departemen HRD melakukan saringan terutama bagi para fresh graduated yang baru brojol
banget dari dunia kampus.

Banyak teman2 saya akhirnya menangis dan sedikit banyak menyesali : mengapa IPK saya rendah ?
mengapa harus ada batasan IPK ? mengapa dia bisa mendaftar tes sedangkan saya tidak, padahal
secara skill pun saya yakin tidak kalah ? mengapa institusi tempat saya belajar dulu pelit nilai ?
mengapa dosen2 yg memberikan nilai saya seadanya, jelas2 tidak bertanggung jawab dengan
keadaan begini ?

Mungkin bagi sebagian orang, permasalahan IPK "rendah" adalah kiamat. Penyesalan pun bertaburan.
Menyalahkan keadaan akhirnya menjadi pelampiasan yang tak terbantahkan. Sesekali merutuki
perusahaan - perusahaan yang memberlakukan aturan IPK tersebut. 
IPK memang menjadi fenomena tersendiri. Terlepas dari pro kontra namun IPK memang memberi
warna tersendiri dalam pemburuan pekerjaan impian. HRD dengan mudah langsung mematok batasan
agar amplop atau surat lamaran yang masuk ke pundi2nya tdk meledak alias berkelebihan. HRD
menganggap bahwa IPK adalah alat sortir awal yang mustajab untuk mendapat calon karyawan
bermutu.

Pahit memang, tetapi memang itulah realitas yang harus dihadapi. Banyak jalan menuju impian yg
akan diwujudkan. Ketika IPK di bawah rata-rata maka job seker yg cerdas putar otak, mundur sesaat,
mencari pekerjaan2 yg "all sized" sebagai batu loncatan dan otomatis daya tawarpun di minimumkan
sedemikian rupa dengan alasan , yang penting dapat kerjaan dulu.

Sementara yang mempunyai IPK "standar kerja" dengan langkah jumawa, siap menyebar aji-aji
saktinya ke setiap perusaahaan atau instansi dengan harapan IPK adalah segalanya. Akhirnya pun
kekonyolan pun terjadi, terlalu IPK minded !! Ingat IPK hanya kunci di awal saja, selebihnya yang
akan menentukan adalah kebanyakan dari soft skill para job seekernya.

Bagaiamana dengan IPK agan2/jeng2 semua ? 

10 Karakter Jempolan Yang Harus Muncul Dalam Interview

Saya ingin sampaikan sesuatu yang mgkn sedikit mengejutkan, mengherankan dan layak jadi
"perdebatan", biar trit ini tambah hot, meski mgkn trit masih belum menjadi hot trit dan relatif
terpinggirkan di blok lowongan kerja. malu

Seraya berharap semoga daya jangkauan trit ini dari hari ke hari kian besar dan kian barokah ..

Saya akan sampaikan sesuatu yang penting bahwa para perusahaan dan HRD akan "kepincut" bahwa
inilah karakter-karakter atau sifat penting yang HARUS BAGAIMANA CARANYA terlihat dalam sesi
interviw :

1. Dewasa, tidak seperti kidz dan bertanggung jawab


2. Cakap dan berwawasan luas
3. Berpengalaman dan cerdas
4. Skill komunikasi yang baik 
5. Memiliki passion yang tinggi dan motivasi jempolan
6. Bersemangat, dengan determinasi kerja yg tinggi
7. Kemampuan personal work yang baik dan team work yg kompak
8. Integritas tinggi, loyal dan sehat fisik jasmani
9. Jujur, sopan, santun, mudah bekerjasama
10. Totalitas dan berketeguhan hati yang tinggi bukan egois 

Ke sepuluh tadi harus ada dalam 1 raga kita dan terlihat pada saat interviw. Pancarkan auranya
keseluruh penjuru ruangan interview. Akan sangat jelas terlihat pada detil jawaban, tutur kata dan
tingkah laku job seeker.

Bagaimana agan/ajeng mengaturnya agar terlihat ? Inilah seni ? Saya mendefinisikan interview adalah
seni peran ? Kita harus mampu memerankan sedemikian rupa, inilah kesulitan tertinggi dalam tes
interview . Bersiaplah kencangkan ikat pinggang, tulisan mendatang adrenalin agan/ajeng pasti akan
bergejolak karena inilah materi yang sangat banyak membuat Job Seeker angkat koper lebih awal .

Omong2 koper agan/ajeng isinya apa ..? 

Judul ini terdengar kacau dan payah yah, gimana sih gan ? agan gak serius yah ? serius atau tidak
mari kita susuri dulu secara seksama tulisan ini. Minum susu sama roti bakar dulu yah  ..sori gak
campur rokok yah ..
Lanjut, setiap perusahaan pastilah mempunyai gaya dan karakteristik masing, semisal perusahaan A
dgn perusahaan B dlm satu industri pastilah berbeda, Bank BNI dengan Mandiri misalnya yah jelas
beda. Aturannya beda, orangnya beda dan ini yang lucu, mood usernya juga beda.

Jika ada yang bertanya apakah ukuran keberhasilan suatu interviw ? maka harus dipertegas dulu dari
sudut mana, sudut perusahaan atau yang mengikuti tes. Untuk edisi ini saya ambil dari yang
perusahaan dulu yah , biar tambah penasaran dan hot. Ingatlah selalu yah agan/ajeng, trit ini
berjudul menjebol tes masuk perusahaan dengan tingkat keberhasilan 99% maka untuk dapat
mencapai tahap 99% agan / ajeng pun harus mampu seoptimal mungkin membaca perut perusahaan,
meski tidak presisi tapi agan/ajeng datang ke arena tidak dengan tangan kosong apalagi kayak orang
bego yg ga tahu apa-apa. JANGAN yah, please ..

Coba buka trit sebelumnya tentang bagaimana alur suatu perusahaan mendapatkan karyawan secara
umumnya. Pada page 1 postingan ke 13 maka dari sini sudah keliatan polanya bukan ? Bagian SDM
kadang memang menjadi momok yg menyebalkan tapi kadang juga ngangenin bagi para job seker,
demikian becandanya.

1. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah mampu mendapatkan karyawan yg sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan

2. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah mampu mendapatkan karyawan yang "terjangkau
harga' nya dan sesuai plafond budget

3. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah mampu melaksanakan seluruh rangkaian proses
rekrutment dan juga training sesuai waktu yang telah disepakati dalam perencanaan waktu,
pergeserannya diusahakan no zero deffect

4. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah mampu mendeliver karyawan yang berkualitas ke
departemen yang membutuhkan sesuai dengan waktu 

5. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah mampu mendapatkan tandatangan karyawan tanpa
protes, revisian berarti dan secara smooth terkirim dengan baik utk mengikuti tahapan berikutnya

6. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah mampu mengefisienkan budget yang telah
direncanakan dalam proses rekrutment

7. Keberhasilan suatu departemen HRD adalah melaksanakan suatu rangkaian panjang proses
rekrutment dengan lancar, tertib dan menghasilkan karyawan yg telah digariskan dalam blue print
perusahaan

Pembahasan ini bukanlah bagaimana cara membuat proses rekrutment, meskipun saya dapat
menerangkannya, namun dengan segala kerendahan hati, jika agan / ajeng mampu membaca
indikator keberhasilan perusahaan dlm menyelenggarakan suatu proses rekrutment ? agan/ ajeng
sudah dapat mengira-mengira kata kunci maut mana yang membuat agan "diterima ?

Ada yang tahu ? yap betul. blue print karyawan yang dibutuhkan , seperti apa blue print nya...

Saya istirahat dulu yah (selamat bermalam minggu buat yg punya kekasih  buat yang jomblo lebih
baik bombardir HRD) ...silahkan disharing lagi pengalamannya..trit ini mulai panas..kajian ini
merupakan jawaban panjang dari salah satu kaskuser yang menanyakan ini..

Doakan saya yah agan/ajeng semua biar saya tetap konsisten, menjawab semua
masalah/pertanyaan, sharing2 dan teruslah wartakan/bookmark trit ini biar barokah untuk kita
semua... 

Halooooo agan / ajeng ini hari Sabtu ..Sabtu yang indah ditemani gemercik air hujan yang menimpa,
yuk praktekan dengan benar yang sudah saya tuliskan alias buka korannya terus bombardir
deh..terus sharing2 dong disini, jangan malu2 ...  

 Curiculum Vitae Yang Menarik, Tajam, Menyentuh Dan Singkat !!

Anda mungkin juga menyukai