Anda di halaman 1dari 3

BAHAN 1

Pengamanan dan pengamatan kualitas air merupakan upaya untuk melindungi


pengguna air dari gangguan kesehatan. Salah satu usaha peningkatan kualitas
air antara lain pembubuhan kaporit mengunakan chlorine diffuser dengan dosis
yang tepat.Hasil pemeriksaan sampel bakteriologis aier sumur gali oleh petugas
Seyegan mengandung MPN Coliform lebih dari 2400 per 100 ml sampel serta
sifat arang aktif yang dapat meyerap bau, rasa, dan warna. Berdasarkan hal
tersebut perlu dilakukan desinfeksi menggunakan chlorine diffuser dengan
penambahan berbagai dosis arang aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan penambahan berbagai dosis arang aktif pada chlorine diffuser
terhadap lama hari efektif sisa chlor pada air sumur gali selama dilakukan
chlorinasi. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain post
test only. Populasi penelitian, air sumur gali di dusun kasuran, Margodadi,
Seyegan Slemam. Sampel penelitian, air dari 9 buah sumur gali yang diambil
dengan metode purposive sampling. Untuk mengetahui perbedaan penambahan
berbagai dosis arang aktif terhadap lama hari efektif sisa chlor dilakukan uji
Anova satu jalan dilanjutkan uji least significan difference (LSD)untuk
menentukan dosis arang aktif yang efektif.Sampel yang diberi perlakuan dengan
penambahan dosis arang aktif 25% pada chlorine diffuser menghasilkan rata-
rata lama hari efektif sisa chlor terbesar yaitu 11,67 hari, penambahan disis 50%
selama 7 hari dan dosis 75% selama 4,67 hari. Berdasarkan hasil uji satistik
didapat F rasio sebesar 31,182 dengan derajat kebebasan 2 dan 6, diperoleh
signifikasi 0,001. nilai ini lebih kecil dari alfa = 0,005 berarti ada perbedaan lama
hari efektif sisa chlor air sumur gali pada penambahan berbagai dosis arang aktif
pada chlorine diffuser. Hasil uji LSD penambahan dosis 25% dan 50% nilai
probabilitas sebesar 0,002, dosis 25% dan 50% sebesar 0,000 serta dosis 50%
dan 75% sebesar 0,041. Penambahan arang aktif 25% pada chlorine diffuser
mampu menghasilkan sisa chlor antara 0,1-0,3 ppm selama 11, 67 hari.
Penelitian lanjutan dapat dilakukan tentang jumlah luas permukaan lubang pada
chlorine diffuser baik tabung luar maupun dalam yang paling efektif memberikan
dalam memberikan sisa chlor pada air sumur gali.

BAHAN 2

Kualitas air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat harus bebas dari mikroba
pathogen. Chlorinasi adalah salah satu cara membunuh mikroba pathogen
dalam air bersih. Chlorinasi yang memenuhi persyaratan menghasilkan sisa chlor
0,3 mg/l (0,2 – 0,5 mg/l). Tujuan penelitian adalah mengetahui waktu efektif
chlorine diffuser untuk menghasilkan sisa chlor 0,3 mg/l (0,2 – 0,5 mg/l) pada air
sumur gali.
Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksperimental dengan metode the
static group comparation. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
dan pengukuran. Penelitian disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Analisis
data yang digunakan adalah uji ANOVA.
Hasil penelitian adalah rata – rata sisa chlor dengan variasi waktu kontak yaitu
pada menit ke 30 = 0,4 mg/l, ke 35 = 0,5 mg/l, ke 40 = 0,7 mg/l, ke 45 = 0,9
mg/l, ke 50 = 1,0 mg/l, ke 55 = 1,3 mg/l, ke 60 = 2,0 mg/l, kemudian dilakukan
perhitungan statistik dengan menggunakan uji ANOVA dengan hasil sig 0,00 < α
(0,05).
Kesimpulan penelitian adalah waktu yang efektif untuk menghasilkan sisa chlor
± 0,3 mg/l (0,2 – 0,5 mg/l) adalah 30 dan 35 menit. Penulis menyarankan perlu
diberinya penyuluhan akan pentingnya mengkonsumsi air bersih dan sehat,
kepada peneliti lain agar dapat menyempurnakan penelitian ini dengan
menggunakan metode yang berbeda yaitu dengan sampel yang lebih besar,
waktu kontak yang lebih lama, dan dilakukan pada obyek yang sebenarnya.

BAHAN 3

Chlorine diffuser
Chlorine diffuser sebagai metode desinfeksi air bersih

Desinfeksi adalah proses pengolahan air dengan tujuan membunuh kuman atau bakteri
pathogen yang ada dalam air. Bahan bahan desinfektan antara lain chlor, iodiom, ozon atau
sinar ultraviolet. Metode cholrin difuser telah digunakan petugas Puskesmas dalam mncegah
maupun menanggulangi pencemar bakteri dengan indikator E. Coli baik Coli Tinja atau
Coliform. Alat cholin difuser menggunakan bahan pipa pvc ½ - ¾ inch. Dengan ukuran
bahan pengisi klorin/kaporit Ca(OCl)2 dengan pasir pengisi antara 1 : 4 sampai 1 : 8. ukuran
1 : 4 digunakan untuk mengurangi cemaran akibat bakteri Coli dengan jumlah cukup tinggi.
Dan ukuran 1 : 6 sampai 1 : 8 digunakan untuk menjaga cemaran bakteri atau proses
pemulihan air dari cemaran bakteri Coli.
Bahan untuk Chlorinasi menggunakan:
1. Kaporit Ca(OCl)2 (calcium hipochlorit)
Sifat : a. mengandung 60 – 70 % Ca(OCl)2
b. mudah larut dalam air.
c. berisfat korosif yaitu melakukan reduksi oksigen kepada bahan yang mudah teroksidasi
seperti besi, seng dll.
d. bahaya bagi kulit dan mata.
2. Chlorin Cl2
Sifat : a. Keadaan cair jernih dan mudah menguap.
b. keadaan gas kuning kehijauan
menurut reaksinya:
CL2 + H2O ClOH + H+ + Cl-
Ca(OCL)2 + 2H2O Ca(OH)2 + 2HOCl
Pada pH tinggi diionisasi di HOD
HOCl H+ + OCl-
Cholrin ini bersifat oksidator sehingga jika dalam proses desinfeksi masih terdapat koloidal
yang belum tersaring maka secara reaksi reduksi dan oksidasi chlorin akan memberi sebagian
oksigennya kepada koloidal tersebut sehingga dalam bentuk OH akan membasakan air
menjadi lebih besar dan kaitanya dalm proses penetralannya sulit dan juga menimbulkan
bau.. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dan kemampuan desinfektan yaitu :
a. Keadaan microorganisme dilihat dari jenis, jumlah, umur, penyebaran
b. Desinfektan dilihat dari jenis dan konsentrasi desinfektan.
c. Waktu kontak
d. Faktor lingkungan meliputi suhu, ph, kualitas air, pengolahan air.
Alat dan bahan
1. Alat :
Gergaji pipa
Bor pipa
Penggaris
Alat dan bahan
1. Alat :
Gergaji pipa
Bor pipa
Penggaris
Ember
Ayakan pasir.
Paku reng bambu
2. Bahan :
Lem pipa
Pasir kasar
Kaporit bubuk
Air
Pipa pvc ½ 30 cm dan ¾ inch
Diposkan oleh BeautifulPitire@yahoo.co

Anda mungkin juga menyukai