Anda di halaman 1dari 7

Contoh Proposal Penelitian Tindakan Sekolah

Posted on 11 Juni 2010 by liliskurniasih


Assalamualaikum … Wr Wb
Berbagai penelitian mungkin pernah kita lakukan, baik itu semasa kita kuliah dulu (Skripsi), Tesis juga
Disertasi … ataupun ketika kita sudah menjadi guru yang lebih kita kenal dengan istilah “Penelitian
Tindakan Kelas” (Classroom Action Research) tapi yang akan saya bahas kali ini adalah tentang
pembuatan “Penelitian Tindakan Sekolah” … Sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh tentang suatu model pembelajaran terhadap peningkatan mutu pendidikan di
sebuah sekolah …
Saya tulis disini sebagai ungkapan rasa bahagia saya dan ucapan terima kasih atas kebersamaan yang
pernah kami jalin ketika melakukan sebuah tugas … Untuk temanku Dra Tuty, juga Dwi Purniati,S.Pd
… Secara pribadi saya ucapkan terima kasih atas kesempatan … kesabaran … keikhlasan … juga ilmu
yang saya dapat ketika sama-sama mengerjakan ini … Semoga hal ini menjadi sebuah amal baik yang

mendapat balasan dari Allah SWT … Amien …

Seperti biasanya sebelum melakukan sebuah penelitian maka kamipun membuat sebuah proposal, …

Contoh Proposal Penelitian Tindakan Sekolah … Semoga bermanfaat …


A. Judul Penelitian :
Penerapan …………………….. Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran di …………
B. Bidang Kajian :
Bidang kajian yang akan diangkat pada penelitian tindakan sekolah ini adalah Model Pembelajaran ….
C. Latar Belakang Masalah (Pendahuluan) …
Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam
memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi
sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik,
karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada
akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen
sekolah adalah guru.
Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai metode, dan tidak
kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran
berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan. Namun demikian, menurut Erman Suherman
(http : educare.e-fkipunla.net), umumnya guru masih mendominasi kelas, siswa pasif ( datang, duduk,
nonton, berlatih, …., dan lupa). Guru memberikan konsep, sementara siswa menerima bahan jadi.
Masih menurut Erman Suherman, ada dua hal yang menyebabkan siswa tidak menikmati (enjoy) untuk
belajar, yaitu kebanyakkan siswa tidak siap terlebih dahulu dengan (minimal) membaca bahan yang
akan dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah kosong. Lebih parah
lagi, siswa tidak menyadari tujuan belajar yang sebenarnya, tidak mengetahui manfaat belajar bagi
masa depannya nanti.
Berdasarkan pengamatan penulis di …., terdapat beberapa kendala pada pembelajaran selama ini antara
lain :
1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep.
2. Siswa kurang aktif / siswa pasif dalam proses pembelajaran.
3. Siswa belum terbiasa untuk bekerja sama dengan temannya dalam belajar.
4. Guru kurang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
5. Hasil nilai ulangan / hasil belajar siswa pada pembelajaran rendah.
6. KKM tidak tercapai.
7. Pembelajaran tidak menyenangkan bagi siswa.
8. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran.
Sebagai pendidik, penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif karena hanya cenderung
mengedepankan aspek intelektual dan mengesampingkan aspek pembentukan karakter. Hal ini tentu
suatu hambatan bagi guru. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan
dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba memberi solusi kepada guru-guru untuk menerapkan
pembelajaran ……….. dengan menyusun berbagai perangkat pembelajaran yang dibutuhkan seperti :
RPP, alat peraga, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang dibutuhkan untuk membantu guru
dalam mengelola kelas dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
D. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut “Apakah Penerapan …… dapat Meningkatkan Mutu Pembelajaran Siswa …….

2. Pertanyaan Penelitian
Secara operasional rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Apakah penerapan ……. dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa …….. ?
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penerapan ……. ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan …… pada pembelajaran di kelas?
E. Cara Pemecahan Masalah
PTS ini dilaksanakan.
Melaksanakan model pembelajaran ….. pada bidang studi Matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan
Bahasa Indonesia.
F. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apakah penerapan ….. dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa ….
2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam penerapan ….
3. Untuk mengetahui respon siswa di kelas terhadap penerapan ….. pada pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini, dilakukan dengan harapan memberikan manfaat bagi siswa, guru,
maupun sekolah.
a. Manfaat bagi siswa :
1. Memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik.
2. Meningkatkan aktivitas siswa di dalam belajar.
3. Meningkatkan penguasaan konsep.
4. Menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat dalam kelompok/ membiasakan bekerja
sama dengan teman
b. Manfaat bagi guru:
1. Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan.
2. Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan guru untuk peningkatan mutu pembelajaran.
c. Manfaat bagi sekolah :
1. Meningkatkan prestasi sekolah dalam bidang akademis.
2. Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru.
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah :
”Dengan menerapkan model pembelajaran ……. dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa ……”
H. Kajian Teori
Pada bagian ini, penulis bermaksud mengemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan teori dan
pengertian untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan PTS ini, sebagai gambaran yang tentu ada
kaitannya dengan materi pembahasan. Isinya berupa teori-teori yang diambil dari berbagai sumber.
Metode berasal dari kata “Metho” yang berarti ‘melalui’ atau ‘melewati’, sehingga metode pengajaran
berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal ini tujuan
pengajaran (Bambang Prawiro,1991). Jadi metode pengajaran merupakan suatu alat (di samping alat
lain seperti alat penilaian, alat peraga) yaitu alat untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran.
Semakin majunya ilmu tentang mengajar (Metodologi Pengajaran), maka ada kriteria jenis metode
modern dan metode tradisional. Kriteria yang dipergunakan pada umumnya adalah keaktifan siswa,
metode dan dasar psikologis dari metode-metode itu. Menurut W.Gulo (2002:1) bahwa metode
pengajaran adalah berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar
mengajar (W.Gulo,2002:1).
Secara umum metode-metode itu dapat digolongkan ke dalam 2 jenis (Bambang Prawiro,1991)
1. Metode interaksi secara individual.
2. Metode interaksi secara kelompok.
Program pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan untuk mencapai
tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional (W.Gulo,2002:1). Sehingga, dibutuhkan suatu
perencanaan dalam pelaksanaan program suatu program pengajaran.
Definisi dari Prof. Dr. De Queljy dan prof. Gazali MA, pembelajaran adalah menanamkan pengetahuan
pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Dalam hal ini pengertian waktu yang singkat
sangat penting. Guru kurang memperhatikan bahwa diantara murid ada perbedaan individual, sehingga
memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Bila semua murid dianggap sama kemampuan dan
kemajuannya, maka bahan pelajaran yang diberikanpun akan sama dengan kenyataan.
Sedangkan karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi (Hornby
dan Panwell,1972:49). Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak.
Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281).
Dalam Dorland’s Pocket Medical Dictionary (1968:126) dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata
dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Di dalam kamus psikologi dinyatakan bahwa karakter
adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang; biasanya
mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relative tetap (Dali Gulo,1982:29).
Dan dapat dinyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau
budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain (M.
Furqon,2009:9).
A. Pengertian ……….. :
……………………………………………………………………………………………..
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan
seorang guru kepada anak didik. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang
cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada
akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka
menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam pendidikan yang berkarakter adalah sebuah
keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan.
………………………………………………………………………
B. Manfaat …………………………….. :
1. Penerapan ……………… dapat meningkatkan …………..
2. Dasar sosial ……… adalah keterlibatan; dasar pendidikan ……….. adalah perbaikan atau
peningkatan mutu.
C. Tahapan …………. :
1………………………
2 ……………………..
Gambar 2.2 Rancangan ……………………. :
D. Langkah-langkah Pelaksanaan …………… :
1 …………………………………………..
2 …………………………………………..
E. Model Pelaksanaan ……….. :
1. ……………………………………………
2. …………………………………………..
I. Metodologi Penelitian :
I. Setting Penelitian :
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 9 Cimahi kelas VIII tahun pelajaran
2009/2010 yang berjumlah 455 orang, terdiri dari 198 siswa laki-laki 257 siswa perempuan.
Karakteristik subjek penelitian : kelas VIII mempunyai karakteristik prestasi yang sangat heterogen.
Faktor yang Diamati
Untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam penelitian ada beberapa faktor yang akan diteliti,
yaitu :
1. Faktor hasil kegiatan berupa nilai siswa
2. Faktor guru, mengamati aktivitas guru-guru selama melaksanakan ……. yaitu bagaimana guru
membuat skenario pembelajaran dan menentukan topik yang sulit bagi anak tetapi akan menarik
pada saat disajikan di kelas
3. Faktor siswa, bagaimana respon siswa pada saat melaksanakan pembelajaran dengan …….
yang ditunjukkan dengan hasil angket.
II. Prosedur Penelitian
Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah, Dengan empat langkah pokok yaitu :
Perencanaan tindakan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan (observasi), dan Refleksi, dengan
melibatkan 76 orang guru SMPN 9 Cimahi. Penelitian dilakukan dua tahapan secara berkelanjutan
selama 7 bulan. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah peningkatan mutu pembelajaran dilihat dari
hasil evaluasi, respon siswa terhadap pembelajaran dan keaktifan guru dalam kelompok MGMP SMPN
9 Cimahi. Aspek yang diukur dalam observasi adalah antusiasme guru SMPN 9 Cimahi terhadap
………. , interaksi guru dengan kepala sekolah, interaksi dengan guru dalam MGMP, kerja sama
kelompok, aktivitas dalam diskusi kelompok.
1. Perencanaan Tindakan
a) Pemilihan topik
b) Melakukan review silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut
dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selanjutnya bekerja dalam kelompok
untuk menyusun rencana pembelajaran.
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d) Merencanakan penerapan pembelajaran
e) Menentukan indikator yang akan dijadikan acuan
f) Mempersiapkan kelompok mata pelajaran
g) Mempersiapkan media pembelajaran.
h) Membuat format evaluasi
i) Membuat Format Observasi
j) Membuat angket respon guru dan siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
Menerapkan tindakan sesuai dengan rencana, dengan langkah-langkah:
1. Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran menyajikan atau mempresentasikan
rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain memberi masukan, sampai akhirnya
diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik.
2. Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut untuk
memperbaiki rencana pembelajaran.
3. Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan kelas dan
semua anggota kelompok ………… untuk mendapatkan umpan balik.
3. Pengamatan (observasi)
1. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi
2. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.
3. Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang telah disusun,
pakar dan guru lain melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Selain itu dilakukan pemotretan yang meng-close up kejadian-kejadian khusus
selama pelaksanaan pembelajaran.
4. Refleksi
1. Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran,
untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya komentar dari dosen atau pakar
luar tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka
mengulangnya di kelas masing-masing atau untuk topik yang berbeda.
2. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan tindakan bersama dengan
pengamat/observer.
3. Kesan penyaji/guru model tentang cara/strategi pembelajaran yang telah dilakukan.
4. Tanggapan-tanggapan observer yang difokuskan pada pembelajaran siswa.
5. Tanggapan balik dari penyaji/guru model.
6. Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada tahap berikutnya.
Penelitian tindakan sekolah ini berhasil apabila :
1. Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII dari 4 mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan IPA) :
Peningkatan nilai rata-rata 5.
2. Tingkat Aktivitas Siswa dalam PBM :
Tingkat keaktifan siswa dalam PBM dinilai berhasil apabila masing-masing aktivitas yang
menunjang keberhasilan belajar persentasenya di atas 70 %.
3. Keterlaksanaan langkah-langkah dalam ……… ≥ 80 %.
III. Data dan pengambilan Data
No Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen
1. Guru Langkah-langkah pembelajaran Observasi dan pemotretan Pedoman observasi KBM dan
camera
2. Siswa Hasil nilai ulangan mid semester ganjil dan genap pada 4 pelajaran, yaitu : B Indonesia,
B Inggris, Matematika dan IPA Melaksanakan evaluasi tahapan 1
Melaksanakan evaluasi tahapan 2 Soal mid semester ganjil
Soal mid semester genap
3. Guru Keterlaksanaan penerapan …….. Observasi Pedoman keterlaksanaan penerapan …
4. Guru Respon guru terhadap penerapan …….. Penyebaran angket Angket respon guru
5. Siswa Respon siswa terhadap penerapan …… Penyebaran angket Angket respon siswa
J. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan sekolah ini berhasil apabila :
1. Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII dari 4 mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan IPA) :
Peningkatan nilai rata-rata 5.
2. Tingkat Aktivitas Siswa dalam PBM :
Tingkat keaktifan siswa dalam PBM dinilai berhasil apabila masing-masing aktivitas yang
menunjang keberhasilan belajar persentasenya di atas 70 %.
3. Keterlaksanaan langkah-langkah dalam …… ≥ 80 %.
K. Tim Peneliti dan Tugasnya
1. Peneliti
Nama :
NIP:
Jabatan :
Unit Kerja :
2. Anggota Peneliti
Nama :
Jabatan :
Unit Kerja :
L. Jadwal penelitian
No Jenis Kegiatan Bulan/Minggu ke/Tahun
1. Penyusunan Proposal
2. Analisis Pokok Bahasan dan Media
3. Mendisain Model Pembelajaran
4. Pelaksanaan PBM
5. Evaluasi Hasil Belajar Siswa
6. Pelaksanaan PBM dengan …
7. Workshop …
8. Evaluasi Proses Pembelajaran
9. Analisis Hasil Evaluasi
10.Penyusunan Laporan
M. Daftar Pustaka
http ://educare.e-fkipunla.net (Jurnal Pendidikan & Budaya)/maret 2009/Pendekatan Kontekstual dalam
pembelajaran Matematika/Erman Suherman
http ://re-searchengines.com/1207trimo1.html Penelitian Tindakan Kelas
Ruseffendi, (2001). Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa Khususnya dalam Pengajaran
Matematika. Bandung : Modul
S Syaodih Nana, (2006). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah(konsep,prinsif, dan
instrumen). Bandung : Aditama.
Sudrajat Akhmad. Pendekatan Pembelajaran
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Wahyudin. (2002). Kapita Selekta Matematika Sekolah, JICA UPI
dll …

Anda mungkin juga menyukai