vig] DINAS KESEHATAN
2 ~PROVINSI DKI JAKARTA
i
PEDOMAN
USAHA PERBAIKAN GIZI
KELUARGA
KESERATAN MASTARANEAT
VOLUME 40 EDISI I
TAHUN 2007(e
PEMERINTAH PROPINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KESEHATAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
NOMOR 10304 / 2007
PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN (PETUNJUK PELAKSANAAN /
PETUNJUK TEKNIS) USAHA PERBAIKAN GiZI KELUARGA (UPGK)
DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2007
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang : a.
Mengingat 1
2
3
4
bahwa dalam melaksanakan program Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga (UPGK) perlu adanya sebuah pedoman yang
menjadi acuan bagi para pelaksana;
bahwa dengan telah selesainya penyusunan Buku
Pedoman (Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis) Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) di Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Volume 40 Edisi 1 Tahun 2007,
pemberlakuan pedoman tersebut perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara
Republik Indonesia Jakarta;
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005;
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretarial Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta;
Keputusan Gubernur __Propinsi_ Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 58 Tahun 2002 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta;
Keputusan Gubemur Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta _beserta
Perubahannya dengan Peraturan Gubernur_ProvinsiMEMUTUSKAN :
Menetapkan
KESATU —: ~~ Pemberlakukan Buku Pedoman (Petunjuk Pelaksanaan/
Petunjuk Teknis) Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) di
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2007.
KEDUA : Buku -Pedoman (Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis)
Usaha Perbaikan Gizi_ Keluarga (UPGK) sebagaimana
dimaksud pada diktum KESATU diberlakukan bagi organisasi
atau unit Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
KETIGA : Kepada Organisasi atau unit kerja dalam melaksanakan
kegiatan Program Perbaikan Gizi mengacu_ kepada Buku
Pedoman (Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis) Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) di Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
KELIMA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Desember 2007
IKEPALAOINAS KESEHATAN PROVINSI
DAERAY KHUBUS IBUKOTA JAKARTA 4
»
* \Nuctiowo B. SUKIJAT, MPH
Tembusan
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
2, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
3. Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekretaris
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
4. Kepala Badan Perencanaan Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
5. Kepala Badan Pengawasan Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
6. Kepala Biro Keuangan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
7. Kepala Biro Hukum Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
8. Para Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat
Kotamadya di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
9. Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu
10, Para Kepala Puskesmas Kecamatan di ProvinsiPEDOMAN Hal iv dari vill
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA [—___
(UPGK) Tanggal: |
d Nopember 2007
TIM PENYUSUN
PENGARAH 1. Dr. WIBOWO B. SUKIJAT, MPH
2. Or. Hj. SALIMAR SALIM, MARS:
PENANGGUNG JAWAB_ : 1. Dr. Hj. AIDA FATMI
2. Drg. PRATIWI
KETUA Drg. DEVIANTY MOESHAR, M.KES.
WAKIL KETUA DEDE ATIK HATIMI, DCN
SEKRETARIS 4. SUHENDRO, S.Si.T., M.KES
2, SUNERSI HANDAYANI, SKM
ANGGOTA IR. DONATUS PRIYONO, M.KES
FATMAWATI
MAMAD, SKM
DARWANI ROSMAN, SKM.
HUSNAWATI
‘AMSIAH
TITIN ALIYAH
DALMAD!
SRI SOBARIAH
10. AHDI SUDIATNA, SE
CEIOVRwWNo
‘Sub Dinas Kesohalan Masyarakat — Dinas Kesehatan Pro\KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rakhmat dan hidayahNya, sehingga pedoman ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan,
Seperti kita ketahui bahwa upaya untuk memperbaiki keadaan gizi masyarakat
berawal dari upaya di dalam keluarga. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan
program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) sejak tahun 1960-an. Permasalahan
gizi yang dijumpai saat ini tentunya berbeda dengan masalah gizi yang ditemukan pada
awal program UPGK dilaksanakan. Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan
kebutuhan akan adanya suatu acuan bagi para pelaksana progtam UPGK khususnya
dan gizi umumnya, maka disusunlah pedoman UPGK ini, Pedoman ini dibuat dengan
mempertimbangkan kemampuan dan sumberdaya yang tersedia namun tetap
mengarah kepada pencapaian program yang lebih baik
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
atau berperanserta aktif selama proses penyusunan pedoman ini. Mengingat waktu
yang tersedia untuk menyusun pedoman ini sangat terbatas, kami sadar masih banyak
terdapat kekurangan baik dari segi substansi ataupun dari susunan bahasanya. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik guna penyempurnaannya.
‘Semoga pedoman ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga (UPGK) untuk mendukung terwujudnya Keluarga Sadar Gizi.
Jakarta, Nopember 2007
KEPALA DINAS KESEHATAN
_J-PROVINS! DK! JAKARTA
ana
Dr. WIBOWO B. SUKIJAT, MPH
NIP. 140150512PEDOMAN | ‘Hal vi dari viii
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
(UPGK) Tanggal
Nopember 2007
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TANGGAL ... NOPEMBER
2007 TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN USAHA PERBAIKAN,
GiZI|_KELUARGA DI PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA . eeeeeenens seveteeeneeeeeeee yeteeeeeeneenente
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN
BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Tuvan
1.4 Definisi Operasional
BAB Il TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN,
2.1 Kebijakan Mutu
2.2. Sasaran Mutu
2.3. Perencanaan
2.4 Fokus pada Pelanggan
2.5 Pengorganisasian
2.6 Tinjauan Manajemen
‘Sub Dinas Kesehatan Masyarakat - Dinas Kesehatan Provins! DKI Jakarta
vi
vill
10
1"
14BAB III
BABIV
BABV
BAB VI
PEDOMAN Hal vii dani viii
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
(UPGK) Tanggal
DAFTAR ISI
MANAJEMEN SUMBER DAYA
3.1. Sumber Daya Manusia
3.2. Sarana Prasarana.
3.3 Pembiayaan
PELAKSANAAN UPGK.
4.1. Analisa situasi dan identifikasi masalah
4.2 Penyuluhan gizi dan kesehatan
4.3. Pemantauan pertumbuhan Balita
44 Konseling gizi
4.5 Pemberian paket pertolongan gizi
4.6 Pembinaan
47 Evaluasi
PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN
5.1. Pengukuran dan Analisa
5.2. Perbaikan Berkesinambungan
5.3. Audit Mutu
REFERENSI
6.1. Dasar Hukum,
6.2. Daftar Pustaka
‘Sub Dinas Kesehatan Masyarakat — Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Nopember 2007
16
16
47
19
20
20
21
23
25
26
28
29
30
30
35
36
38Hal vit dan vi
PEDOMAN
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
(UPGK) opener 2007
RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN 1
NO BAGIAN IS] PERUBAHAN REVISI TANGGAL
DOKUMEN | KE REVISE
| .
_— Z ft
i {
T |
_t 4
. [
penne |aees
‘Sub Dinas Kesehatan Masyarakat — Dinas Kesehatan Provinsi DKI JakartaPEDOMAN Hal 1 dari 39
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
et) 1 oar
BAB |
PENDAHULUAN
1.1, LATAR BELAKANG
Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi
mengamanatkan agar dilakukan serangkaian upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
kesehatan. Adanya tantangan global dan regional, perkembangan ilmu
dan teknologi yang pesat, telah dirumuskan paradigma dalam bidang
Kesehatan yakni paradigma sehat. Untuk mewujudkan paradigma sehat
ditetapkan visi pembangunan kesehatan nasional : * Indonesia Sehat
2010" yang merupakan arah dan tujuan dari serangkaian upaya
peningkatan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut
ditetapkan misi pembangunan kesehatan antara lain memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
Salah satu program prioritas untuk mencapai * Indonesia Sehat
2010 " adalah Program Perbaikan Giz, Program Perbaikan Gizi
dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan yaitu pertama perbaikan gizi yang
dilakukan terhadap individu atau masyarakat yang tinggal didalam
keluarga. Kedua, perbaikan gizi yang dilakukan terhadap individu yang
karena satu dan lain hal berada di suatu institusi' Pendekatan yang
pertama ini dikenal sebagai Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK),
Melalui program tersebut masyarakat telah dilibatkan secara aktif untuk
pengenal keadaan kesehatan dan gizi melalui — pemantauan
pertumbuhan anak dengan kegiatan penimbangan bulanan,
Dinas Kesehatan ~ Subdinas Kesehatan MasyarakatHal 2 dari 39
PEDOMAN cara
ey USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA [~——|
(UPGK) opener 2007
BAB I
PENDAHULUAN
pemberian suplementasi zat gizi, pemberian makanan tambahan,
pemanfaatan pekarangan, dan berbagai kegiatan penyuluhan gizi
lainnya,
Namun demikian dalam perkembangan pelaksanaan UPGK selama
ini masin ditemui berbagai kendala, seperti masih rendahnya peran serta
masyarakat, terbatasnya sarana pembinaan dan bimbingan teknis dari
petugas, tingginya beban kerja petugas pembina karena tidak
seimbangnya jumlah tenaga dengan beban tugas yang harus dikerjakan.
‘Semua ini mengakibatkan kualitas kegiatan UPGK belum seperti yang
diharapkan
‘Agar dapat membantu para pelaksana di lapangan, maka perlu
dibuat pedoman PGK, yang berisi pedoman pelaksanaan kegiatan
UPGK di Posyandu dan diluar Posyandu, serta bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk penyuluhan kepada masyarakat
4.2. RUANG LINGKUP
1.2.1, UMUM
Ruang Lingkup umum UPGK adalah gerakan sadar pangan dan
gizi untuk meningkatkan status gizi_ masyarakat melalui
serangkaian kegiatan yang berguna untuk menanggulangi Kurang
Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA).
‘Dinas Kesehatan ~ Subdinas Kesehatan MasyarakatPeoHAd Hal 3 dar 39
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
(UPGK) opener 2007
BAB |
PENDAHULUAN
1.2.2. PENERAPAN
UPGK dikembangkan dan dilaksanakan oleh masyarakat untuk
masyarakat yang didukung oleh berbagai instansi yang terkait
serta terkoordinasi, antara lain Pertanian, BKKBD, BPM, Kandep
‘Agama, Pertemakan, Perikanan dan Kelautan, Camat, Lurah,
PKK dan sektor lainnya.
1.3, TUJUAN
1.3.1. UMUM
Menurunkan prevalensi masalah gizi makro dan gizi_mikro
utamanya masalah Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi
Besi (AGB), Kurang Vitamin A (KVA) dan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY) terutama di daerah kumuh
perkotaan dan kelompok keluarga berpenghasilan rendah.
1.3.2, KHUSUS
- Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga
menuju gizi seimbang
= Mengembangkan potensi keluarga dalam —_pemenuhan
kebutuhan gizi keluarga
- Meningkatnya peran seta masyarakat dan sektor terkait.
‘Dinas Kesehatan ~ Subdinas Kesehatan MasyarakatPEDOMAN Hal 4 dari 38
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA [—__——
(UPGK) Tanggal
Nopember 2007
BAB |
PENDAHULUAN
1.4. DEFINISI OPERASIONAL :
14.1,
1.4.2.
1.4.3.
14.4
145,
UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) merupakan upaya
keluarga untuk memperbaiki keadaan gizi seluruh keluarga,
dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan
bimbingan petugas terkait.
KADER UPGK adalah anggota masyarakat yang mau bekerja
secara. suka rela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan
kegiatan kegiatan UPGK serfa mau dan sanggup menggerakkan
masyarakat untuk melaksanakan UPGK.
POSYANDU adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan Kesehatan masyarakat, oleh dan untuk masyarakat
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber
daya manusia sejak dini
‘SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
KADARZI (Keluarga Mandiri Sadar Gizi), adalah keluarga yang
menerapkan perilaku gizi yang baik dan benar, dapat mengenali
masalah gizinya sendiri, mampu mengidentifikasi potensi sumber
daya yang dimiliki keluarga dan selanjutnya ~ mampu
mengambil
langkah- langkah untuk mengatasi masalah gizi yang dijumpai
pada keluarga berdasarkan potensi yang dimiliki
‘Dinas Kesehatan ~ Subdinas Kesehatan Masyarakat- =
PEDOMAN Hal 5 dari 39
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA —
Tanggal
ee Noperber 2007
BAB |
PENDAHULUAN
146.
1.47.
14.8.
1.4.9.
PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) adalah pedoman yang
berisi pesan-pesan utama yang perlu diketahui dan dipraktekkan
oleh semua orang di semua golongan dan lapisan masyarakat,
mengenai bagaimana mengatur agar makanan sehari-hari sehat,
seimbang antara kebutuhan badan dan kecukupan zat gizinya
serta aman bagi kesehatan
KMS (Kartu menuju Sehat) adalah kartu untuk mencatat dan
mengamati tumbuh kembang anak.
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Balita merupakan program
pemberian makanan tambahan bagi Balita disamping makanan
yang dimakan sehari — hari dengan tujuan untuk memulihkan
kondisi gizi dan kesehatan Balita.
ANEMIA GIZI BESI, adalah suatu keadaan dimana kadar
haemoglobin dalam darah kurang dari standar yang ditetapkan
oleh WHO.
1.4.10. GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) adalah
Dinas Kesehatan — Subdinas Kesehatan Masyarakat
sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang
kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka
waktu yang cukup lama.Hal 6 dan 39
PEDOMAN
| USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA [~~
| (UPGK) ner, |
——_
BAB | |
PENDAHULUAN
1.4.11. TPG (Tenaga Pelaksana Gizi) Puskesmas adalah petugas
Puskesmas yang memiliki fungsi melaksanakan sebagian tugas
pokok Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yaitu pelayanan di bidang gizi
1.4.12. IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah suatu cara untuk memantau
keadaan gizi orang dewasa, yang digunakan sebagai indeks
antropometri sederhana untuk menggambarkan kandungan
lemak tubuh dan cadangan energi tubuh. IMT merupakan hasil
pembagian dari berat badan dalam kg dibagi dengan kuadrat
tinggi badan dalam meter.
1.4.13. LILA (Lingkar Lengan Atas) adalah ukuran lingkar lengan atas
tepat pada titik tengah lengan kiri antara bahu dan siku, yang
dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan
lapisan lemak dibawah kulit
1.4.14, IBU KEK (Kurang Energi Kronis) adalah ibu yang pada keadaan
sebelum hamil mempunyai indeks massa tubuh kurang dari 17
1.4.15. IBU RISIKO KEK adalah ibu dengan ukuran Lingkar Léngan
Atas (Lila) kurang dari 23,5 cm, yang kecenderungan menderita
KEK
Dinas Kesehatan — Subdinas Kesehatan MasyarakatTANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
penona Hal 7 dari 39
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA [~~
Tanggal
| (UPGK) Noperber 2007
i —
BAB II
24 KEBIJAKAN MUTU
2.1.1. TUJUAN PROSES
Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah
dan sasaran pada pelaksanaan kegiatan UPGK
2.1.2 TANGGUNG JAWAB
Kepala SKPD fungsi kesehatan
2.1.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL
2.1.3.1. Komitmen manajemen terhadap mutu kegiatan UPGK
adalah. : “ Terlaksananya kegiatan Usahi
1a Perbaikan
214
Gizi Keluarga secara efektif, berkesinambungan dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
mendukung terwujudnya Jakarta Sehat 2010 “.
2.1.32 Kebijakan mutu disosialisasikan secara berjenjang agar
mudah dimengerti dan dipahami oleh seluruh pengelola
dan pelaksana kegiatan UPGK.
2.1.3.3 Secara periodik kebijakan mutu dievaluasi guna
mengikuti_perkembangan kebutuhan.
DOKUMEN TERKAIT
Prosedur Mutu Sosialisasi Kebijakan Mutu
‘Dinas Kesehatan ~ Subdinas Kesehatan MasyarakatPEDOMAN Hal 8 dari 39
USAHA PERBAIKAN GiZI KELUARGA
Tangget
(UPGK) Noperber 2007
BAB Il
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
2.2 SASARAN MUTU
2.2.1 TUJUAN PROSES
Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk mencapai indikator
keberhasilan kegiatan UPGK di Provinsi DKI Jakarta.
2.2.2. TANGGUNG JAWAB
Kepala SKPD fungsi kesehatan
2.2.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL
2.23.1 Sasaran mutu kegiatan UPGK adalah
2.2.3.1.1 80 % Balita BGM ditindaklanjuti
2.2.3.1.2 70 % Balita yang ditimbang naik berat
badannya
2.2.3.1.3 95 % Balita mendapat kapsul Vitamin A tepat
waktu
2.2.3.1.4 100 % kasus anemia ibu hamil ditindaklanjuti
2.2.3.1.5 80 % kepuasan pelanggan
2.2.3.2 Sasaran mutu harus dapat diukur.
2.2.3.3 Untuk mengetahui pencapaian sasaran mutu ditetapkan
formula pengukuran sasaran mutu
2.2.3.4 Pengukuran sasaran mutu dilakukan melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi.
2.2.4 DOKUMEN TERKAIT
2.2.4.1 Prosedur Mutu Pengukuran Sasaran Mutu.
2.2.4.2 Prosedur Mutu Monitoring dan Evaluasi
‘Dinas Kesehatan — Subdinas Kesehatan MasyarakatPEDOMAN Hal 9 dari 38
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
(UPGK) Tanggal
Nepenber 2007 |
BAB II
| TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
2.3. PERENCANAAN
2.3.1 TUJUAN PROSES
Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk perencanaan
kegiatan UPGK
2.3.2 TANGGUNG JAWAB.
Kepala SKPD fungsi kesehatan
2.3.3. KEBJJAKAN OPERASIONAL
2.3.3.1 Perencanaan kegiatan UPGK harus dilaksanakan
berdasarkan
2.3.3.1.1 Analisis situasi dan identifikasi masatah
2.3.3.1.2 Tyjuan Kegiatan UPGK
2.3.3.1.3 Strategi yang ditetapkan
| 2.3.3.1.4 Sumber Daya yang tersedia
. 2.3.3.2 Perencanaan kegiatan UPGK dilaksanakan oleh masing-
masing SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya
2.3.4 DOKUMEN TERKAIT
Prosedur Mutu perencanaan kegiatan UPGK
‘Dinas Kesehatan — Subdinas Kesehatan Masyarakat