TINJAUAN PUSTAKA
Buah merupakan salah satu jenis makanan yang banyak mengandung vitamin
serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh manusia, buah anggur merah merupakan salah
satu dari buah yang cara pengolahannya tidak dimasak. Buah anggur mengandung banyak
gula sehingga sari dari buah anggur dapat diolah menjadi wine (minuman anggur merah)
provitamin A, vitamin B1, B2, serat dan kadar air tinggi, mineral besi, fosfor, kalsium.
Kandungan gizi buah anggur dalam 100 g terkandung protein 0,40 g, lemak 0,36 g,
karbohidrat 19,70 g, kalsium 6,00 mg, fosfor 24,40 mg, serat 1,70 g, vitamin A 66,00 IU,
vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,02 mg, vitamin C 3,00 mg. Selain itu, anggur sangat
baik untuk menjaga kesehatan dan kerja ginjal, menenangkan sistem saraf sehingga tidak
mengalami kekejangan.
tumor, serta dapat mencegah kerusakan gen sehingga mempunyai kemampuan untuk
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dikotiledoneae
Ordo : Vitales
Famili : Vitaceae
Genus : Vitis
2.2 Kulit
paling luar dan mempunyai permukaan yang paling luas. Kulit juga sangat kompleks,
elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, ras dan lokasi tubuh
(Wasitaatmadja. S. M, 1997).
Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas dua lapisan utama yaitu
epidermis (sebagai lapisan yang paling luar) dan dermis (Tranggono. R.I.S dan Latifah. F,
2007).
a. Lapisan Epidermis
Lapisan ini terletak paling atas, tahan akan air, tipis dan sebagian besar terdiri
dari sel-sel mati. Lapisan epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena
kosmetik dipakai pada epidermis ini. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai
bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak tangan,
telapak kaki, dan lapisan yang tpis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata,
Lapisan epidermis terdiri atas 5 lapisan (dimulai dari lapisan terluar sampai
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti,
mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein yang
tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan- bahan kimia. Hal ini
berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
Secara alami, sel-sel yang sudah mati dipermukaan kulit akan melepaskan diri
untuk berregenerasi.
Lapisan ini terletak tepat dibawah stratum corneum, merupakan lapisan yang
tipis, jernih, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
Lapisan ini tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir
Lapisan ini memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar
dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein.
Merupakan lapisan terbawah epidermis. Di dalam lapisan basal juga terdapat sel-
sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya
b. Lapisan Dermis
yaitu pembuluh darah, ujung syaraf, kelenjar minyak kulit, kelenjar keringat, otot
penegak rambut, dan akar rambut. Lapisan dermis terletak didalam jaringan penunjang
(kolagen) dan jaringan penghubung (elastin). Apabila jaringan ini rusak, kulit akan
menjadi kendur dan keriput karena kulit tidak elastis lagi (Wirakusumah.E.S, 1999).
c. Subkutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau yang terdiri dari lapisan lemak.
Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan
jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda- beda menurut daerah di tubuh dan
keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi
(Wirakusumah.E.S, 1999).
Kulit manusia sangat kompleks dan berkaitan satu dengan yang lainnya di
a. Proteksi
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun
mekanik, gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri dan virus. Gangguan fisik dan
kulit dan sebut penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh
(Wasitaatmadja. S. M, 1997).
b. Absorbsi
Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur
yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea. Material yang mudah larut
c. Ekskresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa
metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea dan sedikit lemak. Penguapan air
dari dalam tubuh dapat pula terjadi secara difusi melalui sel-sel epidermis, tetapi
karena selo epidermis baik fungsi sawarnya, maka kehilangan air melalui sel
d. Sensori
Kulit bertanggu jawab sebagai indera terhadap rangsangan dari luar berupa
tekanan, raba, suhu dan nyeri melalui beberapa reseptor seperti badan Meissner di
e. Termoregulasi
Kulit melakukan peran dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot
dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan suhu tubuh meningkat, kelenjar
pembuluh darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi diri dari kehilangan
kapiler bereaksi secara berlebihan serta kulit terasa tegang. Perubahan yang cepat
pada kulit tersebut dikarenakan adanya perubahan lingkungan yang tidak biasa
Kulit jenis ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya
perubahan lingkungan. Reaksi ini dalam jangka waktu tidak terlalu lama akan
kembali normal. Reaksi kulit karena perubahan/ pengaruh dari luar, misalnya
kulit muka menjadi merah secara tiba-tiba karena pelebaran pembuluh kepiler di
bawah kulit.
Jenis kulit ini merupakan akibat dari fenomena yang sangat rumit dan
Tiap individu mempunyai jenis kulit muka yang berlainan. Jenis kulit ini
dipengaruhi oleh kadar air di dalam lapisan kulit, produksi minyak dalam kulit, kondisi
dan percepatan pergantian sel- sel lapisan tanduk, serta faktor lingkungan. Oleh karena
itu, pengetahuan tentang jenis- jenis kulit sangatlah penting karena akan membantu dalam
perawatan kulit. Adapun perawatan kulit muka/ wajah dibedakan menjadi empat jenis
yaitu :
a) Kulit Normal
Keadaan kulit tidak kering, kelembaban cukup, dan pori- pori masih tampak,
b) Kulit Berminyak
Jenis kulit ini mempunyai kadar minyak pada kulit wajah berlebih sehingga
apabila diraba terasa berminyak, wajah terlihat mengkilap, dan pori- pori terlihat
membesar
c) Kulit Kering
terasa kencang dan kering, bahkan kulit menjadi bersisik halus. Jenis
2.4 Emulsi
Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan
kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak tercampur. Dalam batasan
emulsi, fase terdispers dianggap sebagai fase dalam dan medium dispersi sebagai fase
Emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat,
terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok.
memperoleh emulsi yang stabil. Semua emulgator bekerja dengan membentuk film
(lapisan) disekeliling butir- butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar
mencegah terjadinya koalesen atau terpisahnya cairan dispers sebagai fase terpisah.
Terbentuk dua macam tipe emulsi yaitu emulsi tipe m/a dimana tetes minyak terdispersi
dalam fase air dan tipe a/m dimana fase dalam adalah air dan fase luar adalah minyak
(Anief. M, 2003).
Emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a
atau a/m, tergantung pada berbagai faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan
4. Bersifat lembut
5. Mudah dicuci dengan air sehingga dapat hilang dengan mudah dari kulit (Voight,
1995).
2.5 Krim
Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak
kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Ditjen POM, 1979).
Ditinjau dari sifat fisiknya, krim dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air, dan
dikenal sebagai krim. Basis vanishing cream termasuk golongan ini (Lachman, 1994).
Basis krim (vanishing cream) banyak disukai karena memiliki keuntungan yaitu
memberikan efek dingin pada kulit, tidak berminyak serta memiliki kemampuan
penyebaran yang baik. Vanishing cream mengandung air dalam persentase yang besar
dan asam stearat. Humektan sering ditambahkan pada vanishing cream dan emulsi o/w
mempertahankan struktur dan fungsinya. Berbagai faktor baik dari luar tubuh maupun
dari dalam tubuh dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit tersebut, misal udara
kering, sinar matahari terik, angin keras, umur lanjut, berbagai penyakit kulit maupun
penyakit dalam tubuh. Oleh faktor- faktor tersebut kulit dapat menjadi kering akibat dari
Krim tangan dan badan adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud
melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, bersisik, dan mudah pecah.
bahan yang digunakan mencangkup emolien, zat sawar, zat humektan, zat
pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna (Ditjen POM, 1985).
a. Emolien
Zat yang paling penting untuk bahan pelembut kulit adalah turunan dari lanolin
b. Zat sawar
Bahan- bahan yang biasa digunakan adalah parafin wax, asam stearat.
c. Humektan
diantara produk dan udara, baik dalam kulit maupun diluar kulit. Biasanya bahan
yang digunakan adalah gliserin yang mampu menarik air dari udara dan menahan
d. Zat pengemulsi
(Wasitaatmadja, 1997).
e. Pengawet
Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu
selama mungkin agar digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman
menjadi stabil. Selain itu juga dapat bersifat antioksidan yang dapat menangkal
f. Parfum
Pemilihan parfum yang digunakan pada sediaan krim biasanya didasarkan atas
nilai keindahan, tetapi sudah pasti jika wangi yang ditimbulkan dari parfum
menambah daya tarik dari konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan
Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui
kelembaban yang berlebihan sebelum terjadi. Silika gel merupakan produk yang aman
Di dalamnya terdapat granula yang menghubungkan pori- poris mikroskopik yang akan
menangkap dan menahan uap air. Silika gel yang siap digunakan berwarna biru,
sedangkan jika silika gel sudah menyerap uap air, maka silika gel akan berubah warna
menjadi pink. Bahan pengering tersebut dapat diaktifkan lagi dengan cara pemasaran
pada suhu 110º C sehingga warna semula tampak lagi (Anonim, 2008).