Oleh :
Y A H Y A
73.2001D.08.112
2011
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus (Masalah Utama)
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seorang
pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/terbangun. (Maramis, hal 119)
Halusinasi yaitu gangguan persepsi (proses penyerapan) pada panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar pada pasien dalam keadaan sadar.
• Memperlihatkan permusuhan
• Mendekati orang lain dengan ancaman
• Memberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukai
• Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
• Mempunyai rencana untuk melukai
III. Pohon Masalah
1. Masalah keperawatan
1. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Perubahan sensori perseptual : halusinasi
3. Isolasi sosial : menarik diri
2. Data yang perlu dikaji
1. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1. Data subjektif
Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin
membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
2. Data objektif
Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan
kekerasan pada orang-orang disekitarnya.
1. Data Subjektif
• Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata.
• Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata.
• Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus.
• Klien merasa makan sesuatu.
• Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya.
• Klien takut pada suara/ bunyi/ gambar yang dilihat dan didengar.
• Klien ingin memukul/ melempar barang-barang.
2. Data Objektif
1. Data Subjektif
1. Data Objektif
V. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan
sensori perseptual : halusinasi.
2. Perubahan sensori perseptual : halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
Diagnosa 1: Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perubahan sensori perseptual : halusinasi.
1. Tujuan umum : klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
2. Tujuan khusus :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
1. Diskusikan tentang dosis, nama, frekuensi, efek dan efek samping minum obat.
2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara,
waktu).
3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
4. Beri reinforcement positif klien minum obat yang benar.
1. Tujuan Umum: Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
2. Tujuan Khusus:
Tindakan :
Rasional :
• Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol diri atau integritas
ego diperlakukan sebagai dasar asuhan keperawatannya.
• Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien
• Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin
mendapatkan pujian
Tindakan:
Rasional :
• Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki adalah prasyarat untuk
berubah.
• Pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri memotivasi untuk tetap
mempertahankan penggunaannya
Tindakan:
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.
4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
Rasional :
Tindakan:
1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
• Kegiatan mandiri
• Kegiatan dengan bantuan sebagian
• Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
Rasional :
Tindakan:
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien
Rasional:
Tindakan:
6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah
DAFTAR PUSTAKA
1. Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
2. Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
3. Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
4. Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000