27q,
Terminasi kontrak swap 27w, 27x - 3.702 -
Penerimaan dari
kontrak swap suku 27x
bunga -27aa - 1.386 5.25
Pengeluaran kas untuk:
Karyawan,
pemasok dan lainnya (9.700.867) (6.975.765) (5.081.152)
Beban pendanaan (1.776.934) (1.367.791) (1.237.161)
Pajak -897.161 -370.179 -391.881
INFORMASI
TAMBAHAN
LAPORAN ARUS
KAS:
Transaksi yang tidak
mempengaruhi
arus kas:
Perolehan aktiva tetap
yang
dikreditkan ke:
Setelah selesai membahas mengenai income statement dan balance sheet, laporan keuangan
ketiga yang tidak kalah penting adalah cash flow statement. Pada cash flow statement,
perusahaan akan melaporkan keluar masuknya kas.
1. Cash flow from operations, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan aktivitas
operasional perusahaan.
2. Cash flow from investing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan investasi yang
dilakukan oleh perusahaan, a.l: capex, penerimaan dividen, dll.
3. Cash flow from financing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan pembiayaan
perusahaan untuk menjalankan operasinya.
Penjumlahan ketiga komponen tersebut disebut dengan net change in cash yang akan menambah
ataupun mengurangi posisi cash sebelumnya (yang terdapat di balance sheet).
Pada dasarnya, perusahaan yang sehat akan membukukan cash flow yang positif dari tahun ke
tahun. Cash flow perusahaan akan terlihat lebih sehat lagi apabila cash flow from operations
jumlahnya dapat menutup cash outflow dari bagian lainnya. Di samping itu, cash flow from
operations yang sehat umumnya jumlahnya hampir sama dengan net income.
Jika kita lihat tabel di atas, terlihat bahwa total cash flow from operations sampai dengan tahun
2008 cukup baik dan cenderung meningkat, namun ada warning flag yang sangat
mengkhawatirkan. Perusahaan mengeluarkan dana untuk capex (capital expenditure) yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Sejatinya, capex ini digunakan untuk melakukan ekspansi usaha,
seperti membeli alat produksi, tanah, bangunan. Sebagai sebuah perusahaan shipping, capex-nya
digunakan untuk membeli kapal dengan harapan semakin besar volume pengirimannya.
Sayangnya, capex yang dikeluarkan ini dari tahun ke tahun selalu lebih besar daripada cash flow
yang dihasilkan oleh bisnisnya.
Artinya:INDOSAT harus mencari pembiayaan capex dari sumber lain. Pada bagian total cash
flow from financing, terlihat bahwa capex-nya harus ditambal dengan penerbitan surat utang (Iss
(Retirmnt) of Debt). Mengingat debt-to equity ratio INDOSAT sudah cukup tinggi, hal ini
berpotensi untuk mengancam bisnisnya. Utang harus dibayar, dan dalam utang terdapat bunga
yang harus dibayar. Saya sengaja menandai tulisan pada bagian cash interest dengan warna
merah yang menunjukkan besarnya bunga yang harus dibayar. Terlihat bahwa akibat
penambahan utang terus menerus, cash yang didapatkan dari bisnisnya semakin banyak tergerus
untuk membayar bunganya. Hal ini diperparah ketika pada TAHUN 2007, indosat menambah
kebutuhan operasionalnya seperti terlihat pada bagian change in working capital. Total cash
from operations kontan menurun tajam. Kondisi ini semakin memburuk ketika perubahan kurs
semakin menggerus cash flow-nya.
Dapat dilihat bahwa, dari tahun 2008 ke 2009 terjadi peningtan laba yang sangat sgnifikan, hal
ini disebabkan oleh pada tahun 2008 ke 2009 akibat bunga obligasi dari PT indosat yang tetap
Analisis fundamental
Analisa Fundamental adalah metode analisis menggunakan kekuatan fundamental dari suatu
negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi
negara bersangkutan.
Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap mata uang USD
Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat
menjadi faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Pada dasarnya analisa fundamental
dapat dikelompokan menjadi empat kategori besar, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Politik
3. Faktor Keuangan dan Moneter
4. Faktor Eksternal
FAKTOR EKONOMI
Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu
negara, indikator ekonomi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi
bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Seiring kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini seorang trader juga
sering menggunakan informasi yang berasal dari monitor komputer, misalnya melaui Dow Jones
Telerate, Reuters, Knight Rider maupun Bloomberg. Indikator-indikator ekonomi yang sering
digunakan dalam Analisis Fundamental diantaranya:
2. Inflasi
Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah
satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan
menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat
memperkuat nilai tukar dan mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai
salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke
dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang sangat penting bagi
seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di luar negeri. Beberapa
indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:
Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang
diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat
proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari
sektor manufaktur, pertambangan dan pertanian.
Consumer Price Index (CPI), digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga
eceran dan sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks tersebut, CPI dan PPI,
digunakan Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi. Seorang
Trader tidak dapat berharap bahwa Bank Sentral akan menaikkan tingkat suku bunga
apabila salah satu indikator memberikan sinyal kuat tentang adanya inflasi maupun
menurunkan suku bunga untuk keadaan sebaliknya. Sebagai contoh, dampak Perang
Teluk 1991 memicu naiknya harga minyak bumi sehingga indeks CPI di Amerika Serikat
juga naik. Namun karena peningkatan indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank
Sentral Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun.
3. Balance of Payment
Balance of Payment merupakan suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi
perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan
negara lain pada suatu periode tertentu. Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi
antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi
ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan lain-lain. Indikator
umum yang sering digunakan adalah neraca perdagangan / current account. Faktor lain yang
mempengaruhi neraca pembayaran adalah adanya aliran investasi asing yang masuk ke dalam
negeri dalam bentuk Foreign Direct Investment maupun Portofolio Investment. Contoh: surplus
neraca perdagangan Jepang terhadap Amerika Serikat pada tahun 1998 memberikan indikasi
yang jelas terhadap meningkatnya volume permintaan Yen dalam aktifitas perdagangan.
Akibatnya nilai tukar Yen terhadap Dollar AS menguat.
4. Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil
berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat kesempatan kerja ini dapat dijadikan
sebagai alat untuk menganalisis sehat / tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila
perekonomian berada dalam keadaan full capacity / kapasitas penuh maka akan tercapai full
employment. Jika keadaan sebaliknya, maka tingkat pengangguran pun akan meningkat. Tingkat
employment adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi pasar keuangan pada umumnya
dan pasar valuta asing khususnya.
FAKTOR POLITIK
Faktor Politik merupakan salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat
sulit untuk diketahui timing / waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya
terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada
pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan
nilai tukar. Contoh: gejolak politik yang terjadi di Indonesia pada pasca pergantian
kepemimpinan nasional dari masa pemerintah Orde Baru 1966-1998 sampai ke Orde Reformasi
menimbulkan gejolak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang sangat signifikan.
Namun ada kalanya isu politik tidak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti dalam kasus
Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lewinsky pada tahun 1998 yang tidak serta
merta membawa dampak terhadap perubahan nilai tukar Dollar AS.
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara.
Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi
perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset,
arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para Fund Manager,
Investor dan Hedge Fund yang melakukan investasi secara global sangat mencermati perubahan
ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam
lingkup satu kawasan atau regional tertentu.
MANAJEMEN KEUANGAN III
EKONOMI
MANAJEMEN