Anda di halaman 1dari 13

ARUS KAS DARI

KEGIATAN USAHA catatan 2008 2007 2006


Penerimaan kas dari:
Pelanggan 18.336.914 16.678.536 12.177.148
Pendapatan bunga 460.02 225.635 217.152
Penerimaan tagihan
pajak 5 271.321 195.441 86.981
Penyelesaian kontrak
derivatif 27a 58.375 - -

27q,
Terminasi kontrak swap 27w, 27x - 3.702 -

Penerimaan dari
kontrak swap suku 27x
bunga -27aa - 1.386 5.25
Pengeluaran kas untuk:
Karyawan,
pemasok dan lainnya (9.700.867) (6.975.765) (5.081.152)
Beban pendanaan (1.776.934) (1.367.791) (1.237.161)
Pajak -897.161 -370.179 -391.881

Beban swap dari


kontrak swap valuta 27a,
asing 27c -27p -235.971 -117.036 -103.216

Pembayaran kontrak 27x


swap suku bunga -27aa -2.432 - -

Terminasi Kontrak 27q,


Swap 27w, 27x - - -3.498
Kas Bersih yang 6.513.265 8.273.929 5.669.623
Diperoleh dari Kegiatan
Usaha
ARUS KAS DARI
KEGIATAN
INVESTASI
Penerimaan pendapatan
dividen 7 26.348 40.105 -
Penerimaan dari
penjualan investasi
jangka pendek 1.25 - 47.587
Penerimaan dari
penjualan aktiva tetap 8 1.131 478 1.249
Perolehan aktiva tetap 8 (10.307.932) (6.933.646 ) (6.054.014)
Perolehan aktiva tak
berwujud 9 -6.952 -10.532 -320
Penambahan investasi
pada perusahaan
asosiasi 6 -700 - -
Setoran modal
pemegang saham
minoritas
pada sebuah anak
perusahaan - 47.685 -
Penambahan uang
muka untuk pembelian
aktiva tetap - -433.226 -
Penambahan investasi
jangka pendek - -1.25 -
Penambahan investasi
jangka panjang lainnya 1d - - -5.779
Kas Bersih yang
Digunakan untuk
Kegiatan Investasi (10.286.855) (7.290.386) (6.330.957)
ARUS KAS DARI
KEGIATAN
PENDANAAN

Penerimaan dari hutang 14 5. 126.57 4.450.924 357.366


jangka panjang
Penerimaan dari hutang
obligasi 15 1.650.000 3.000.000 31.15
Penyelesaian kontrak
derivatif 27b 109.099 - -
Penurunan (kenaikan)
kas dan setara
kas yang dibatasi
penggunaannya 4.2 -5.4 -1.685
Pembayaran hutang
obligasi 15 (3.828.827) (1.050.000) -956.644
Pembayaran dividen
kas 25 (1.021.037) -705.053 -808.956
Pembayaran hutang
jangka panjang 14 -506.22 (1.377.742) -84.394
Beban swap dari
kontrak swap valuta
asing 27b -64.009 -61.572 -61.885
Pembayaran dividen
kas anak perusahaan
ke pemegang saham
minoritas -11.326 -14.207 -11.537
Penerimaan dari
pelaksanaan ESOP
Tahap I dan Tahap II - - 287.91
Kas Bersih yang
Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Kegiatan Pendanaan 1.458.450 4.236.950 (1.248.675)
KENAIKAN
(PENURUNAN)
BERSIH KAS
DAN SETARA KAS (2.315.140) 5.220.493 (1.910.009 )
KAS DAN SETARA
KAS AWAL TAHUN 8.053.006 2.807.260 4.717.269
SALDO AWAL KAS 1d - 25.253 -
DAN SETARA KAS
ANAK
PERUSAHAAN
BARU
KAS DAN SETARA
KAS AKHIR TAHUN 4 5.737.866 8.053.006 2.807.260
RINCIAN KAS DAN
SETARA KAS:
Deposito berjangka
yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau
kurang 5.469.039 7.802.448 2.566.854
Kas dan bank 268.827 250.558 240.406
Kas dan setara kas yang
disajikan pada neraca
konsolidasi 5.737.866 8.053.006 2.807.260

INFORMASI
TAMBAHAN
LAPORAN ARUS
KAS:
Transaksi yang tidak
mempengaruhi
arus kas:
Perolehan aktiva tetap
yang
dikreditkan ke:

Hutang jangka panjang 1.516.354 - -

Hutang pengadaan 274.248 2.515.646 753.734

Uang muka jangka


panjang 190.906 - 113.58
Kewajiban tidak lancar
lainnya 45.511 266.573 -

Agio saham - - 88.179 - - -

Opsi saham - - -90.763

A. ANALISIS CASH IN FLOW

Setelah selesai membahas mengenai income statement dan balance sheet, laporan keuangan
ketiga yang tidak kalah penting adalah cash flow statement. Pada cash flow statement,
perusahaan akan melaporkan keluar masuknya kas.

Cash flow statement dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Cash flow from operations, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan aktivitas
operasional perusahaan.
2. Cash flow from investing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan investasi yang
dilakukan oleh perusahaan, a.l: capex, penerimaan dividen, dll.
3. Cash flow from financing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan pembiayaan
perusahaan untuk menjalankan operasinya.

Penjumlahan ketiga komponen tersebut disebut dengan net change in cash yang akan menambah
ataupun mengurangi posisi cash sebelumnya (yang terdapat di balance sheet).

Pada dasarnya, perusahaan yang sehat akan membukukan cash flow yang positif dari tahun ke
tahun. Cash flow perusahaan akan terlihat lebih sehat lagi apabila cash flow from operations
jumlahnya dapat menutup cash outflow dari bagian lainnya. Di samping itu, cash flow from
operations yang sehat umumnya jumlahnya hampir sama dengan net income.
Jika kita lihat tabel di atas, terlihat bahwa total cash flow from operations sampai dengan tahun
2008 cukup baik dan cenderung meningkat, namun ada warning flag yang sangat
mengkhawatirkan. Perusahaan mengeluarkan dana untuk capex (capital expenditure) yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Sejatinya, capex ini digunakan untuk melakukan ekspansi usaha,
seperti membeli alat produksi, tanah, bangunan. Sebagai sebuah perusahaan shipping, capex-nya
digunakan untuk membeli kapal dengan harapan semakin besar volume pengirimannya.
Sayangnya, capex yang dikeluarkan ini dari tahun ke tahun selalu lebih besar daripada cash flow
yang dihasilkan oleh bisnisnya.

Artinya:INDOSAT harus mencari pembiayaan capex dari sumber lain. Pada bagian total cash
flow from financing, terlihat bahwa capex-nya harus ditambal dengan penerbitan surat utang (Iss
(Retirmnt) of Debt). Mengingat debt-to equity ratio INDOSAT sudah cukup tinggi, hal ini
berpotensi untuk mengancam bisnisnya. Utang harus dibayar, dan dalam utang terdapat bunga
yang harus dibayar. Saya sengaja menandai tulisan pada bagian cash interest dengan warna
merah yang menunjukkan besarnya bunga yang harus dibayar. Terlihat bahwa akibat
penambahan utang terus menerus, cash yang didapatkan dari bisnisnya semakin banyak tergerus
untuk membayar bunganya. Hal ini diperparah ketika pada TAHUN 2007, indosat menambah
kebutuhan operasionalnya seperti terlihat pada bagian change in working capital. Total cash
from operations kontan menurun tajam. Kondisi ini semakin memburuk ketika perubahan kurs
semakin menggerus cash flow-nya.

B. Penyebab kerugian dan keuntungan

Dapat dilihat bahwa, dari tahun 2008 ke 2009 terjadi peningtan laba yang sangat sgnifikan, hal
ini disebabkan oleh pada tahun 2008 ke 2009 akibat bunga obligasi dari PT indosat yang tetap

Analisis fundamental

Analisa Fundamental adalah metode analisis menggunakan kekuatan fundamental dari suatu
negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi
negara bersangkutan.
Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap mata uang USD

 Avarage Earning Naik, USD, USD Menguat


 Balance of Payment Naik, USD Menguat
 Budget Deficit Turun, USD Menguat
 Business Inventories Turun, USD Menguat
 Capacity Utilization Naik, USD Menguat
 Car Sales Naik, USD Menguat
 Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik, USD Menguat
 Construction Spending Naik, USD Menguat
 Consumer Confidence Index (CCI) Naik, USD Menguat
 Consumer Credit (CI) Naik, USD Menguat
 Consumer Price Index (CPI) Turun, USD Menguat
 Consumer Spending (Expenditure) Turun, USD Menguat
 Cost of Living Naik, USD Menguat
 Current Account Turun, USD Menguat
 Corporate Profit Naik, USD Menguat
 Deflation Naik, USD Menguat
 Discount Rate Naik, USD Menguat
 Durabel Goods Orders Naik, USD Menguat
 Economic Monetary System (EMS) Naik, USD Menguat
 Factory Orders Naik, USD Menguat
 Federal Budget Naik, USD Menguat
 Federal Reserve Fund Naik, USD Menguat
 Gross Domestic Product (GDP) Naik, USD Menguat
 Gross national Product (GNP) Naik, USD Menguat
 Housing Start Naik, USD Menguat
 Industrial Productions Naik, USD Menguat
 Invisible Trade Turun, USD Menguat
 Jobless Claims Naik, USD Menguat
 Leading Indicators Naik, USD Menguat
 Money Supply (M,M,M,M) Naik, USD Menguat
 National Association Purchasing Managers (NAPM) Naik, USD Menguat
 Non Farm Payrolls Naik, USD Menguat
 Personal Expenditure Naik, USD Menguat
 Personal Income Turun, USD Menguat
 Prime Rate Naik, USD Menguat
 Product Price Index (PPI) Naik, USD Menguat
 Public Sector Debt Repayment Naik, USD Menguat
 Retail Sales Turun, USD Menguat
 Trade Balance Naik, USD Menguat
 Trade Devicit Turun, USD Menguat
 Trade Weighted Index Turun, USD Menguat
 Unemployment rate Turun, USD Menguat
 Unit Labour Cost Naik, USD Menguat
 Value Added Tax Naik, USD Menguat
 Visible Trade Naik, USD Menguat
 Whole Sale Price Index Naik, USD Menguat
 Whole Sale Order Naik, USD Menguat

Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat
menjadi faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Pada dasarnya analisa fundamental
dapat dikelompokan menjadi empat kategori besar, yaitu:

1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Politik
3. Faktor Keuangan dan Moneter
4. Faktor Eksternal
FAKTOR EKONOMI
Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu
negara, indikator ekonomi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi
bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Seiring kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini seorang trader juga
sering menggunakan informasi yang berasal dari monitor komputer, misalnya melaui Dow Jones
Telerate, Reuters, Knight Rider maupun Bloomberg. Indikator-indikator ekonomi yang sering
digunakan dalam Analisis Fundamental diantaranya:

1. Gross Domestic Product


Gross Domestic Product merupakan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di
dalam negara tersebut pada suatu periode tertentu.

2. Inflasi
Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah
satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan
menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat
memperkuat nilai tukar dan mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai
salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke
dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang sangat penting bagi
seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di luar negeri. Beberapa
indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:

 Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang
diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat
proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari
sektor manufaktur, pertambangan dan pertanian.
 Consumer Price Index (CPI), digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga
eceran dan sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks tersebut, CPI dan PPI,
digunakan Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi. Seorang
Trader tidak dapat berharap bahwa Bank Sentral akan menaikkan tingkat suku bunga
apabila salah satu indikator memberikan sinyal kuat tentang adanya inflasi maupun
menurunkan suku bunga untuk keadaan sebaliknya. Sebagai contoh, dampak Perang
Teluk 1991 memicu naiknya harga minyak bumi sehingga indeks CPI di Amerika Serikat
juga naik. Namun karena peningkatan indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank
Sentral Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun.

3. Balance of Payment
Balance of Payment merupakan suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi
perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan
negara lain pada suatu periode tertentu. Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi
antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi
ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan lain-lain. Indikator
umum yang sering digunakan adalah neraca perdagangan / current account. Faktor lain yang
mempengaruhi neraca pembayaran adalah adanya aliran investasi asing yang masuk ke dalam
negeri dalam bentuk Foreign Direct Investment maupun Portofolio Investment. Contoh: surplus
neraca perdagangan Jepang terhadap Amerika Serikat pada tahun 1998 memberikan indikasi
yang jelas terhadap meningkatnya volume permintaan Yen dalam aktifitas perdagangan.
Akibatnya nilai tukar Yen terhadap Dollar AS menguat.

4. Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil
berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat kesempatan kerja ini dapat dijadikan
sebagai alat untuk menganalisis sehat / tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila
perekonomian berada dalam keadaan full capacity / kapasitas penuh maka akan tercapai full
employment. Jika keadaan sebaliknya, maka tingkat pengangguran pun akan meningkat. Tingkat
employment adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi pasar keuangan pada umumnya
dan pasar valuta asing khususnya.

FAKTOR POLITIK
Faktor Politik merupakan salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat
sulit untuk diketahui timing / waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya
terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada
pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan
nilai tukar. Contoh: gejolak politik yang terjadi di Indonesia pada pasca pergantian
kepemimpinan nasional dari masa pemerintah Orde Baru 1966-1998 sampai ke Orde Reformasi
menimbulkan gejolak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang sangat signifikan.
Namun ada kalanya isu politik tidak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti dalam kasus
Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lewinsky pada tahun 1998 yang tidak serta
merta membawa dampak terhadap perubahan nilai tukar Dollar AS.

FAKTOR KEUANGAN & MONETER


Peranan Faktor Keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya
perubahan dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama
dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak
signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan
mempengaruhi nilai tukar mata uang. Para pengamat pasar valuta asing menyatakan bahwa
tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang, selain indikator keuangan
lainnya, seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga
ini adalah: semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kuat juga nilai tukar suatu mata
uang.Tingkat suku bunga yang dimaksudkan disini adalah tingkat suku bunga riil bukan yang
nominal. Seorang Trader akan bereaksi terhadap perubahan selisih tingkat suku bunga, bukan
pada perubahan tingkat suku bunga secara individual.

FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara.
Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi
perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset,
arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para Fund Manager,
Investor dan Hedge Fund yang melakukan investasi secara global sangat mencermati perubahan
ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam
lingkup satu kawasan atau regional tertentu.
MANAJEMEN KEUANGAN III

EKONOMI

MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA


Disusun oleh :

Chresty chrartina richi kapressy (11084700)

Anda mungkin juga menyukai