Anda di halaman 1dari 2

Skenario A

Seorang anak usia 11 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan utama sedikit demam, nyeri
pada perut kanan bawah, ketika masih di rumah muntah 1 kali. TD/ 100/60 mmHg, N:
84X/menit, RR 24X/ menut, S: 37,5O C

Tahap-tahap pemberian anestesi umum:

Medikasi pre-anestesi

 Morfin

Efek utama mengurangi cemas, efek analgetik, dan mengurangi takipnea. Selain itu juga
dapat mengurangi penggunaan obat anestesi inhalasi

 Atropin

Mengurangi hipersekresi kelenjar ludah dan bronkus akibat pemberian anestesi inhalasi

 Droperidol

Mengurangi efek mual-muntah serta untuk mencegah adanya aspirasi dari cairan lambung

Anestesi yang digunakan

1.      IV: Propofol

Paling banyak digunakan karena memiliki induksi dan pemulihan yang cepat. Keunggulan
karena efek samping mual muntah yang ditimbulkan minimal serta dapat mengurangi efek
konfusi pasca bedah. Memiliki efek anti emetic yang dapat membantu mencegah adanya
aspirasi isi lambung. Efek samping utama hipotensi

2.      Inhalasi: halotan

Anestetik kuat dengan efek analgetik lemah sehingga perlu ditambah obat pre-anestesi
golongan opiat untuk menambahkan efek analgetik. Memiliki waktu induksi yang cepat serta
memiliki efek pemulihan yang cepat. Obat ini menyebabkan penurunan aktivitas simpatis
maka memiliki efek samping utama yaitu adanya depresi otot jantung dan pembuluh darah,
depresi nafas, dan dapat menyebabkan nekrosis alergika pada hepar pada pemberian
berulang. Memiliki efek relaksasi otot yang cukup baik sehingga mempercepat induksi
anestesi

Pemulihan pasca anestesi


Karena pada fase pre-medikasi diberikan obat golongan opiat yang dapat memperpanjang
masa pemulihan dari anestesi maka dapat diberikan antagonis opiat yaitu nalokson untuk
memperpendek masa pemulihan serta efek samping lainnya yang mungkin ditimbulkan
akibat adanya interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai