Penelitian ini dilaksanakan di MAS Darul ‘Ulum yang berlokasi di jln. Syiah
Kuala Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, Madrasah Aliyah Swasta Darul
‘Ulum Banda Aceh adalah sebuah yayasan pembangunan umat islam yang berkiprah
dalam bidang pendidikan umum. Madrasah ini berada di Jambo Tape Banda Aceh.
Darul ‘Ulum Banda Aceh, peneliti menjumpai kepala sekolah MAS Darul ‘Ulum
menyerahkan surat izin untuk mengadakan penelitian dari IAIN Ar-Raniry. Kepala
sekolah merujuk kepada wakil kepala sekolah untuk menunjuk salah satu guru
MAS Darul ’Ulum Banda Aceh ini dipimpin oleh Ibu Dra. Kesuma Nirwana
Tabel 4.1 Data guru dan kepegawaian MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh.
No Status Jumlah
1 Guru Tetap 14
2 Guru Tidak Tetap 23
3 Pegawai Tidak Tetap 4
Jumlah 51
Sumber : Bagian Tata Usaha MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh(2010)
Empat belas orang guru tetap yang ada di MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh
status kepegawaiannya. Dari jumlah guru tetap tersebut terdapat 2 orang guru bidang
studi Biologi yang berasal dari Alumni IAIN Ar-Raniry dan dari Alumni Unsyiah.
45
46
Jumlah siswa pada tahun ajaran 2009-2010 yang belajar di MAS Darul ‘Ulum
Banda Aceh dari kelas satu sampai kelas tiga adalah sebanyak 492 orang siswa dan
Tabel 4.2 Data siswa MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh 2010/2011
Jenis Kelamin
No Kelas Jurusan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 X-1 11 21 32
2 X-2 11 20 31
3 X-3 10 18 28
Jumlah 32 59 91
1 IPA 1 3 15 18
2 XI IPA 2 7 14 21
3 IPS 21 11 32
Jumlah 31 40 71
1 IPA 1 9 14 23
2 XII IPA 2 8 16 24
3 IPS 8 7 15
Jumlah 62 44 62
Total 125 143 224
Sumber : Bagian Tata Usaha MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh (2010-2011)
Tabel 4.3 Sarana pendidikan yang dimiliki MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh 2010
No Nama Ruang Jumlah
1 Ruang Kelas I 3
2 Ruang Kelas II 3
3 Ruang Kelas III 3
4 Ruang Pustaka 1
5 Ruang Kepala Sekolah 1
6 Ruang Tata Usaha 1
7 Ruang Laboratorium 1
8 Ruang Multimedia 1
Jumlah 14
Sumber : Bagian Tata Usaha MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh (2010)
Tahapan kedua, peneliti memberikan pre-test kepada siswa kelas X1. Hal ini
mengenai materi virus dengan menggunakan media audio visual. Pada tahapan ketiga
peneliti mengajarkan materi virus dengan menggunakan media audio visual pada
47
kelas X1. Kegiatan ini berlangsung pada pertemuan I. Pada pertemuan ke II peneliti
memberikan materi post test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
tahapan akhir, peneliti memberikan angket pada siswa kelas X1, hal ini dilakukan
untuk mengetahui serta memperoleh data tentang respon siswa terhadap kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan media Audio visual khususnya pada materi
1. Hasil tes
menggunakan Media Audio Visual pada konsep virus kelas X1 di MAS Darul
‘Ulum Banda Aceh , penulis memberikan soal pre-test dan post-test kepada
siswa. Hasil tes (pre-test dan post-test ) diolah dengan menggunakan rumus uji t
berpasangan, yaitu:
t =
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre test dan post test (pre test - post test).
Tabel 4.4 Perhitungan hasil pre-test dan post-test siswa kelas X1 di MAS Darul ‘
Ulum Banda Aceh dengan mengunakan SPSS.
rata-rata nilai siswa setelah penggunaan media audio visual dari awalnya dengan
rata-rata sebesar 43,00 menjadi 67,67. Adapun perbandingan rata-rata nilai siswa
sebelum dan sesudah penggunaan media audio visual dapat dilihat pada Gambar
berikut.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Setelah diuji dengan uji t berpasangan maka diperoleh nilai t hitung sebesar
10,560. Nilai t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan
tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas 29 yang bernilai 2,045. Karena t hitung
lebih besar dari t tabel maka hipotesa nol dapat ditolak yang berarti perbedaan rata-
rata nilai siswa sebelum dan sesudah penggunaan media audio visual adalah nyata.
pembelajaran menggunakan Media audio Visual pada materi konsep virus pada kelas
X1 MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh, penulis memberikan angket kepada 30 siswa
kelas tersebut setelah semua proses belajar mengajar selesai. Adapun hasil analisis
data angket yang didapat dari siswa kelas X1 MAS Darul ‘Ulum adalah sebagai
berikut:
media audio visual sejak penggunaan pertama kali adalah seperti yang tertera pada
Tabel 4.5. Siswa merasa mudah belajar dengan menggunakan media audio visual
pada konsep virus,sejak pertama kali melihat media audio visual
tersebut.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 13 43,3
B Setuju 17 56,7
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %
50
belajar dengan menggunakan media audio visual. Dari pendapat siswa tersebut
tampak bahwa siswa menyadari media audio visual telah membantu mereka untuk
membantu untuk lebih mengingat materi yang diajarkan dapat dilihat pada Tabel 4.6
berikut.
Tabel 4.6. Belajar dengan menggunakan media audio Visual memudahkan siswa
dalam mengingat materi yang diajarkan.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 15 50,0
B Setuju 15 50,0
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas, 15 siswa (50%) memilih sangat setuju dan 15 siswa
(50%) memilih setuju bahwa mereka merasa lebih mengingat materi pelajaran
dengan menggunakan media audio visual. Dari pendapat siswa tersebut tampak
bahwa siswa menyadari media audio visual telah berperan besar dalam membantu
abstrak sehingga sangat sulit bagi siswa untuk fokus pada materi yang diajarkan
Tabel 4.6. Pembelajaran menggunakan media audio visual sangat abstrak sehingga
sulit bagi siswa untuk tetap fokus pada materi.
51
pendapat tersebut mayoritas siswa menyatakan bahwa media audio visual tidak
Tabel 4.8. Siswa merasa antusias belajar dengan menggunakan media Audio Visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 14 46,7
B Setuju 13 43,3
C Tidak Setuju 3 10,0
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa merasa antusia
menarik bagi siswa untuk belajar di kelas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
52
Tabel 4.9. Belajar dengan menggunakan media Audio Visual tidak menarik bagi
siswa
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 14 46,7
D Sangat Tidak Setuju 16 53,3
Jumlah 30 100 %
disimpulkan bahwa siswa merasa bahwa media audio visual merupakan media yang
sangat menyenangkan bagi mereka dalam kegiatan belajar di kelas dapat dilihat pada
Tabel 4.10 Siswa merasa sangat senang belajar biologi dengan menggunakan media
Audio Visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 23 76,7
B Setuju 7 23,3
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %
siswa merasa bahwa media audio visual merupakan media yang menyenangkan
meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.
53
Tabel 4.11 Termotivasi untuk belajar dengan menggunakan media audio visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 21 70,0
B Setuju 9 30,0
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %
siswa merasa bahwa media audio visual merupakan media yang dapat meningkatkan
Tabel 4.12. Media audio visual tidak menyenangkan untuk kegiatan belajar di kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 12 40,0
D Sangat Tidak Setuju 18 60,0
Jumlah 30 100 %
disimpulkan bahwa siswa tidak merasa bahwa media audio visual merupakan media
Tabel 4.17 siswa sulit memahami pelajaran dengan menggunakan media audio visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 16 53,3
D Sangat Tidak Setuju 14 46,7
Jumlah 30 100 %
disimpulkan bahwa siswa tidak merasa bahwa penggunaan media audio visual akan
membosankan untuk kegiatan belajar di kelas yang dapat dilihat pada Tabel 4.18
berikut ini.
Tabel 4.18 Belajar dengan menggunakan media audio visual membuat saya bosan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 4 13,3
D Sangat Tidak Setuju 26 86,7
Jumlah 30 100 %
disimpulkan bahwa siswa tidak merasa bahwa penggunaan media audio visual akan
B. PEMBAHASAN
55
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test juga terlihat adanya peningkatan yang
lebih baik. Pada pre-test atau test awal, nilai yang tertinggi hanya mampu dicapai
dengan jawaban benar setengah dari jumlah soal, dan itupun hanya beberapa orang
saja. Akan tetapi setelah proses pembelajaran berakhir, diberikan post-test sebagai
tes akhir dan didapatkan hasil yang cukup baik, terlihat adanya peningkatan yang
tes (pre-test dan post-test) diketahui bahwa penggunaan media audio visual pada
materi konsep virus di MAS Darul ‘Ulum , dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil thitung dan ttabel, hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test, sehingga dapat
akan kemudahan belajar dengan menggunakan media Audio Visual sejak pertama
kali siswa-siswa tersebut melihat media audio Visual sangatlah tinggi. Hal ini akan
menjadi modal atau awal yang baik dalam suatu proses pembelajaran. Siswa juga
merasa mudah belajar dengan menggunakan media audio visual. Tingkat kesulitan
siswa fokus pada pembelajaran dengan menggunakan alat peraga bahan bekas tidak
terlalu tinggi, hal ini terlihat dimana hanya 28,80 % merasa sulit untuk focus pada
pembelajaran akan tetapi 76,19 % siswa lainnya dapat focus pada pembelajaran
peraga bahan bekas sangat tinggi, hanya 2 siswa (9,52 %) yang menyatakan tidak
merasa antusias saat belajar dengan menggunakan alat peraga bahan bekas.
Sedangkan yang menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan alat peraga bahan
bekas tidak menarik hanya 1 siswa (4,76 %) akan tetapi (95,23 %) lainnya
sedangkan 2 siswa (9,52 %) menyatakan tidak dapat bekerja sama dengan baik dalam
pembelajaran.
peraga bahan bekas, diketahui bahwa dari 21 siswa yang mengisi angket hanya 2
orang siswa yang merasa tidak termotivasi dengan pembelajaran menggunakan alat
peraga bahan bekas, sedangkan siswa yang lain merasa sangat termotivasi. Tingkat
kesenangan siswa belajar dengan alat peraga bahan bekas juga tidak seluruhnya,
hanya 2 orang siswa saja yang merasa tidak senang ketika dihadapkan pada
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga bahan bekas. Beberapa siswa juga
merasa kesulitan memahami materi dengan belajar menggunakan alat peraga bahan
bekas, jumlah siswa yang merasa kesulitan lumayan tinggi yaitu sebesar 23,80 %,
akan tetapi siswa yang lain tidak merasa kesulitan memahami materi dengan
menggunakan alat peraga bahan bekas sebesar 76,19 %. Sedangkan untuk tingkat
kebosanan siswa belajar dengan menggunakan alat peraga bahan bekas sangat
57
rendah, terbukti hanya 2 orang (9,52 %) saja yang merasa bosan, sedangkan 90,47 %