Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAS Darul ‘Ulum yang berlokasi di jln. Syiah

Kuala Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, Madrasah Aliyah Swasta Darul

‘Ulum Banda Aceh adalah sebuah yayasan pembangunan umat islam yang berkiprah

dalam bidang pendidikan umum. Madrasah ini berada di Jambo Tape Banda Aceh.

Pada tahapan pertama, untuk memperoleh izin melakukan penelitian di MAS

Darul ‘Ulum Banda Aceh, peneliti menjumpai kepala sekolah MAS Darul ‘Ulum

Banda Aceh untuk berkonsultasi mengenai penelitian yang dilakukan dan

menyerahkan surat izin untuk mengadakan penelitian dari IAIN Ar-Raniry. Kepala

sekolah merujuk kepada wakil kepala sekolah untuk menunjuk salah satu guru

bidang studi biologi untuk mengumpulkan data.

MAS Darul ’Ulum Banda Aceh ini dipimpin oleh Ibu Dra. Kesuma Nirwana

selaku Kepala Sekolah dengan jumlah guru tetap sebanyak 14 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Data guru dan kepegawaian MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh.
No Status Jumlah
1 Guru Tetap 14
2 Guru Tidak Tetap 23
3 Pegawai Tidak Tetap 4
Jumlah 51
Sumber : Bagian Tata Usaha MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh(2010)

Empat belas orang guru tetap yang ada di MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh

status kepegawaiannya. Dari jumlah guru tetap tersebut terdapat 2 orang guru bidang

studi Biologi yang berasal dari Alumni IAIN Ar-Raniry dan dari Alumni Unsyiah.

45
46

Jumlah siswa pada tahun ajaran 2009-2010 yang belajar di MAS Darul ‘Ulum

Banda Aceh dari kelas satu sampai kelas tiga adalah sebanyak 492 orang siswa dan

siswi. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Data siswa MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh 2010/2011
Jenis Kelamin
No Kelas Jurusan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 X-1 11 21 32
2 X-2 11 20 31
3 X-3 10 18 28
Jumlah 32 59 91
1 IPA 1 3 15 18
2 XI IPA 2 7 14 21
3 IPS 21 11 32
Jumlah 31 40 71
1 IPA 1 9 14 23
2 XII IPA 2 8 16 24
3 IPS 8 7 15
Jumlah 62 44 62
Total 125 143 224
Sumber : Bagian Tata Usaha MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh (2010-2011)

Tabel 4.3 Sarana pendidikan yang dimiliki MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh 2010
No Nama Ruang Jumlah
1 Ruang Kelas I 3
2 Ruang Kelas II 3
3 Ruang Kelas III 3
4 Ruang Pustaka 1
5 Ruang Kepala Sekolah 1
6 Ruang Tata Usaha 1
7 Ruang Laboratorium 1
8 Ruang Multimedia 1
Jumlah 14
Sumber : Bagian Tata Usaha MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh (2010)
Tahapan kedua, peneliti memberikan pre-test kepada siswa kelas X1. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran

mengenai materi virus dengan menggunakan media audio visual. Pada tahapan ketiga

peneliti mengajarkan materi virus dengan menggunakan media audio visual pada
47

kelas X1. Kegiatan ini berlangsung pada pertemuan I. Pada pertemuan ke II peneliti

memberikan materi post test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa

selama pembelajaran dengan media audio visual berlangsung. Kemudian pada

tahapan akhir, peneliti memberikan angket pada siswa kelas X1, hal ini dilakukan

untuk mengetahui serta memperoleh data tentang respon siswa terhadap kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan media Audio visual khususnya pada materi

virus.Selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, guru bidang

study Biologi ikut menyaksikan proses pembelajaran tersebut.

B. Pengolahan dan Analisis Data

1. Hasil tes

Untuk mengetahui adanya peningkatkan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan Media Audio Visual pada konsep virus kelas X1 di MAS Darul

‘Ulum Banda Aceh , penulis memberikan soal pre-test dan post-test kepada

siswa. Hasil tes (pre-test dan post-test ) diolah dengan menggunakan rumus uji t

berpasangan, yaitu:

t =

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pre test dan post test (pre test - post test).

Xd = Deviasi masing-masing subjek (d-Md).

Σ x2d = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel


48

d.b = Ditentukan dengan N-1.1

Data kemudian diproses dengan menggunakan software SPSS yang kemudian

menghasilkan nilai-nilai seperti yang tertera pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Perhitungan hasil pre-test dan post-test siswa kelas X1 di MAS Darul ‘
Ulum Banda Aceh dengan mengunakan SPSS.

Perlakuan Mean N Std. Deviation t hit t tabel Sig.


Pretest 67,67 30 10,06 10,560 2,045 0,00
Postest 43,00 30 14,66

Berdasarkan hasil Tabel 4.4 di atas diperoleh hasil terjadinya peningkatan

rata-rata nilai siswa setelah penggunaan media audio visual dari awalnya dengan

rata-rata sebesar 43,00 menjadi 67,67. Adapun perbandingan rata-rata nilai siswa

sebelum dan sesudah penggunaan media audio visual dapat dilihat pada Gambar

berikut.

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hal. 306


49

Setelah diuji dengan uji t berpasangan maka diperoleh nilai t hitung sebesar

10,560. Nilai t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan

tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas 29 yang bernilai 2,045. Karena t hitung

lebih besar dari t tabel maka hipotesa nol dapat ditolak yang berarti perbedaan rata-

rata nilai siswa sebelum dan sesudah penggunaan media audio visual adalah nyata.

2. Hasil angket Siswa

Untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap

pembelajaran menggunakan Media audio Visual pada materi konsep virus pada kelas

X1 MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh, penulis memberikan angket kepada 30 siswa

kelas tersebut setelah semua proses belajar mengajar selesai. Adapun hasil analisis

data angket yang didapat dari siswa kelas X1 MAS Darul ‘Ulum adalah sebagai

berikut:

Mengenai pendapat siswa tentang kemudahan siswa dalam menggunakan

media audio visual sejak penggunaan pertama kali adalah seperti yang tertera pada

Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5. Siswa merasa mudah belajar dengan menggunakan media audio visual
pada konsep virus,sejak pertama kali melihat media audio visual
tersebut.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 13 43,3
B Setuju 17 56,7
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %
50

Berdasarkan tabel di atas, 13 siswa (43,3%) memilih sangat setuju dan 17

siswa (56,7 % ) memilih setuju bahwa mereka memperoleh kemudahan dalam

belajar dengan menggunakan media audio visual. Dari pendapat siswa tersebut

tampak bahwa siswa menyadari media audio visual telah membantu mereka untuk

lebih mudah dalam kegiatan belajar di kelas.

Kemudian pendapat siswa tentang penggunaan media audio visual dapat

membantu untuk lebih mengingat materi yang diajarkan dapat dilihat pada Tabel 4.6

berikut.

Tabel 4.6. Belajar dengan menggunakan media audio Visual memudahkan siswa
dalam mengingat materi yang diajarkan.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 15 50,0
B Setuju 15 50,0
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 15 siswa (50%) memilih sangat setuju dan 15 siswa

(50%) memilih setuju bahwa mereka merasa lebih mengingat materi pelajaran

dengan menggunakan media audio visual. Dari pendapat siswa tersebut tampak

bahwa siswa menyadari media audio visual telah berperan besar dalam membantu

mereka untuk lebih mengingat materi pelajaran.

Selanjutnya, pendapat siswa bahwa penggunaan media audio visual sangat

abstrak sehingga sangat sulit bagi siswa untuk fokus pada materi yang diajarkan

dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.6. Pembelajaran menggunakan media audio visual sangat abstrak sehingga
sulit bagi siswa untuk tetap fokus pada materi.
51

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


A Sangat Setuju - -
B Setuju 10 33,3
C Tidak Setuju 18 60,0
D Sangat Tidak Setuju 2 6,7
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 2 siswa(6,7%) menyatakan tidak setuju, 18 siswa

(60,0%) menyatakan tidak setuju, dan 10 siswa(33,3%) menyatakan setuju. Dari

pendapat tersebut mayoritas siswa menyatakan bahwa media audio visual tidak

abstrak dan tidak menyulitkan untuk membuat mereka memahami pelajaran.

Berikutnya, pendapat siswa bahwa penggunaan media audio visual membuat

siswa sangat antusias dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8. Siswa merasa antusias belajar dengan menggunakan media Audio Visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 14 46,7
B Setuju 13 43,3
C Tidak Setuju 3 10,0
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 3 siswa(10%) menyatakan tidak setuju, 14 siswa

(46,7%) menyatakan tidak setuju, dan 10 siswa(43,3%) menyatakan setuju. Dari

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa merasa antusia

belajar di kelas dengan menggunakan media audio visual.

Kemudian pendapat siswa bahwa penggunaan media audio visual tidak

menarik bagi siswa untuk belajar di kelas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
52

Tabel 4.9. Belajar dengan menggunakan media Audio Visual tidak menarik bagi
siswa
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 14 46,7
D Sangat Tidak Setuju 16 53,3
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 16 siswa(53,3%) menyatakan sangat tidak setuju

dan 14 siswa(46,7%) menyatakan tidak setuju. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa merasa bahwa media audio visual merupakan media yang

menarik dalam belajar di kelas.

Selanjutnya, pendapat siswa bahwa penggunaan media audio visual sangat

sangat menyenangkan bagi mereka dalam kegiatan belajar di kelas dapat dilihat pada

Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Siswa merasa sangat senang belajar biologi dengan menggunakan media
Audio Visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 23 76,7
B Setuju 7 23,3
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 23 siswa(76,7%) menyatakan sangat setuju dan 7

siswa(23,3%) menyatakan setuju. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

siswa merasa bahwa media audio visual merupakan media yang menyenangkan

dalam kegiatan belajar di kelas.

Kemudian pendapat siswa tentang penggunaan media audio visual dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.
53

Tabel 4.11 Termotivasi untuk belajar dengan menggunakan media audio visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju 21 70,0
B Setuju 9 30,0
C Tidak Setuju - -
D Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 21 siswa(70,0%) menyatakan sangat setuju dan 7

siswa(30,0%) menyatakan setuju. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

siswa merasa bahwa media audio visual merupakan media yang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar di kelas.

Berikutnya, pendapat siswa bahwa media audio visual tidak menyenangkan

bagi siswa dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12. Media audio visual tidak menyenangkan untuk kegiatan belajar di kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 12 40,0
D Sangat Tidak Setuju 18 60,0
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 18 siswa(60,0%) menyatakan sangat tidak setuju

dan 12 siswa(40,0%) menyatakan tidak setuju. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa tidak merasa bahwa media audio visual merupakan media

tidak menyenangkan dalam kegiatan belajar di kelas.


54

Berikutnya, pendapat siswa bahwa media audio visual tidak menyenangkan

bagi siswa dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17 siswa sulit memahami pelajaran dengan menggunakan media audio visual
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 16 53,3
D Sangat Tidak Setuju 14 46,7
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 14 siswa(46,7%) menyatakan sangat tidak setuju

dan 16 siswa(53,3%) menyatakan tidak setuju. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa tidak merasa bahwa penggunaan media audio visual akan

membuat mereka sulit untuk memahami kegiatan belajar di kelas.

Terakhir adalah pendapat siswa mengenai apakah media audio visual

membosankan untuk kegiatan belajar di kelas yang dapat dilihat pada Tabel 4.18

berikut ini.

Tabel 4.18 Belajar dengan menggunakan media audio visual membuat saya bosan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
A Sangat Setuju - -
B Setuju - -
C Tidak Setuju 4 13,3
D Sangat Tidak Setuju 26 86,7
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 26 siswa(46,7%) menyatakan sangat tidak setuju

dan 4 siswa(53,3%) menyatakan tidak setuju. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa tidak merasa bahwa penggunaan media audio visual akan

membuat mereka bosan dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas.

B. PEMBAHASAN
55

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari tanggal 15 sampai 17

Desember 2010 di MAS Darul ‘Ulum Banda Aceh,

Berdasarkan hasil pre-test dan post-test juga terlihat adanya peningkatan yang

lebih baik. Pada pre-test atau test awal, nilai yang tertinggi hanya mampu dicapai

dengan jawaban benar setengah dari jumlah soal, dan itupun hanya beberapa orang

saja. Akan tetapi setelah proses pembelajaran berakhir, diberikan post-test sebagai

tes akhir dan didapatkan hasil yang cukup baik, terlihat adanya peningkatan yang

signifikan antara hasil pre-test dan post-test.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan instrument

tes (pre-test dan post-test) diketahui bahwa penggunaan media audio visual pada

materi konsep virus di MAS Darul ‘Ulum , dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil thitung dan ttabel, hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test, sehingga dapat

konsep virus dengan menggunakan media audio visual.

Berdasarkan hasil angket siswa, didapatkan data tingkat kepercayaan siswa

akan kemudahan belajar dengan menggunakan media Audio Visual sejak pertama

kali siswa-siswa tersebut melihat media audio Visual sangatlah tinggi. Hal ini akan

menjadi modal atau awal yang baik dalam suatu proses pembelajaran. Siswa juga

merasa mudah belajar dengan menggunakan media audio visual. Tingkat kesulitan

siswa fokus pada pembelajaran dengan menggunakan alat peraga bahan bekas tidak

terlalu tinggi, hal ini terlihat dimana hanya 28,80 % merasa sulit untuk focus pada

pembelajaran akan tetapi 76,19 % siswa lainnya dapat focus pada pembelajaran

dengan alat peraga bahan bekas.


56

Tingkat antusiasme siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga bahan bekas sangat tinggi, hanya 2 siswa (9,52 %) yang menyatakan tidak

merasa antusias saat belajar dengan menggunakan alat peraga bahan bekas.

Sedangkan yang menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan alat peraga bahan

bekas tidak menarik hanya 1 siswa (4,76 %) akan tetapi (95,23 %) lainnya

menyatakan ketertarikannya. Untuk kerjasama dengan temam-teman pada

pembelajaran dengan alat peraga bahan bekas, 12 (57,14 %) siswa menyatakan

sangat setuju terhadap pernyaan tersebut, 7 siswa (33,33 %) menyatakan setuju,

sedangkan 2 siswa (9,52 %) menyatakan tidak dapat bekerja sama dengan baik dalam

pembelajaran.

Umumnya siswa juga sangat termotivasi belajar dengan menggunakan alat

peraga bahan bekas, diketahui bahwa dari 21 siswa yang mengisi angket hanya 2

orang siswa yang merasa tidak termotivasi dengan pembelajaran menggunakan alat

peraga bahan bekas, sedangkan siswa yang lain merasa sangat termotivasi. Tingkat

kesenangan siswa belajar dengan alat peraga bahan bekas juga tidak seluruhnya,

hanya 2 orang siswa saja yang merasa tidak senang ketika dihadapkan pada

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga bahan bekas. Beberapa siswa juga

merasa kesulitan memahami materi dengan belajar menggunakan alat peraga bahan

bekas, jumlah siswa yang merasa kesulitan lumayan tinggi yaitu sebesar 23,80 %,

akan tetapi siswa yang lain tidak merasa kesulitan memahami materi dengan

menggunakan alat peraga bahan bekas sebesar 76,19 %. Sedangkan untuk tingkat

kebosanan siswa belajar dengan menggunakan alat peraga bahan bekas sangat
57

rendah, terbukti hanya 2 orang (9,52 %) saja yang merasa bosan, sedangkan 90,47 %

tidak merasa bosan sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai