Anda di halaman 1dari 41

c  

 
c  

Pengeringan didefinisikan sebagai proses pengambilan air yang relatif kecil dari suatu zat
padat atau dari campuran gas. Pengeringan meliputi proses perpindahan panas, massa dan
momentum. Operasi pengeringan terjadi oleh adanya panas yang terjadi secara fisik yaitu operasi
penguapan. Dalam arti umum operasi pengeringan tidak hanya berarti pengambilan sejumlah
kecil air saja melainkan berlaku juga untuk cairan-cairan selain air yang menghasilkan bahan
padat yang kering. Bahan yang akan dikeringkan dikontakkan dengan panas dari udara (gas)
sehingga panas akan dipindahkan dari udara panas ke bahan basah tersebut, dimana panas ini
akan menyebabkan air menguap ke dalam udara. Dalam pengeringan ini, dapat mendapatkan
produk dengan satu atau lebih tujuan produk yang diinginkan, misalnya diinginkan bentuk
fisiknya (bubuk, pipih, atau butiran), diinginkan warna, rasa dan strukturnya, mereduksi volume,
serta memproduksi produk baru. Adapun dasar dari tipe pengering yaitu panas yang masuk
dengan cara konveksi, konduksi, radiasi, pemanas elektrik, atau kombinasi antara tipe cara-cara
tersebut. (Mujumdar,2004)

Operasi pengeringan terdiri dari peristiwa perpindahan massa dan panas yang terjadi
secara simultan, laju alir yang diuapkan tergantung pada laju perpindahan massa dan
perpindahan panasnya. Sebelum memulai proses pengeringan, harus diketahui terlebih dahulu
data keseimbangan bahan yang akan digunakan.

`p Kandungan air dalam bahan dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Moisture content (Wet Basis)


lb moisture
Mosture Content = ------------------------ x 100 %
lbbahanbasah

lbmoisture
= --------------------------------------- x 100 %
lb bahan kering + lbmoisture ҙ

2. Moisture content (Dry Basis)


lbmoisture
Mosture Content = --------------------- x 100 %
lbbahan kering

3. Moisture content Equilibrum Moisture (X*) adalah kandungan air dalam bahan pada saat
kesetimbangan dengan tekanan parsial uapnya. Pada temperatur dan humidity tersebut bahan
tidak dapat dikeringkan lagi dibawah equilibrum moisture contentnya yang seimbang dengan
uapnya dalam fase gas.
4. Bound Moisture adalah moisture yang terkandung didalam bahan pada saat kesetimbangan
sama dengan tekanan uap cairan murni pada temperatur dan suhu yang sama.

5. Unbound Moisture adalah kandungan air yang terkandung didalam bahan pada saat tekanan
uap kesetimbangan sama dengan tekanan uap murni pada suhu sama.

6. Free Moisture X-X*


adalah kandungan air dalam bahan, diatas harga equilibrium moisturenya.

è      




Grafik 2.1 Kurva Kesetimbangan Kadar Air

Mekanisme pengeringan dapat diterangkan dengan teori perpindahan massa. Dimana peristiwa
lepasnya molekul air dari permukaan tergantung dari bentuk dan luas permukaan. Bila suatu
bahan sangat basah atau lapisan air yang menyelimuti bahan tersebut tebal, maka permukaan
bahan berbentuk datar. Bila udara pengering dialirkan di antara bahan tersebut maka akan
menarik molekul-molekul air dari permukaan butir tidak rata yang akan memperluas
permukaannya sehingga dalam pengeringan ada 2 macam mekanisme, yaitu :
1. Mekanisme penguapan dengan kecepatan tetap (constant rate period)
2. Mekanisme penguapan dengan kecepatan berubah (falling rate period)
Pada constant rate period, umumnya selama pengeringan berlangsung, bahan akan selalu
basah dengan cairan sampai titik kritis. Titik kritis yaitu suatu titik dimana permukaan bahan
sudah tidak sempurna basah oleh cairan. Setelah titik kritis tercapai, mulailah dengan periode
penurunan kecepatan sampai cairan habis teruapkan. Pada proses ini hubungan antar moisture
content dengan drying rate dapat berupa garis lurus atau garis lengkung yang patah.
Kecepatan penguapan pada periode tidak tetap tergantung pada zat padatnya, juga
cairannya. Pada permukaan zat padat, makin kasar pengeringannya akan semakin cepat jika
dibandingkan dengan permukaan yang lebih halus. Pada prinspnya, perancangan proses
pengeringan menjadi lebih tepat dan untuk menentukan ukuran peralatan, maka perlu
mengetahui lebih dulu waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan suatu bahan dari kandungan
air tertentu sampai kandungan air yang diinginkan pada kondisi tertentu. Untuk maksud tersebut
dibutuhkan data pengeringan yang bisa diperoleh dengan cara percobaan, yaitu:
a. Drying Test ( Pengujian Pengeringan)
Hubungan antara moisture content suatu bahan dengan waktu pengeringan pada temperature,
humidity, dan kecepatan pengeringan tetap. Pada percobaan berat dari sampel diukur sebagai
fungsi dari waktu.
b. Kurva laju Pengeringan

Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara laju pengeringan terhadap kandungan
air suatu bahan. Laju pengeringan dinyatakan sebagai lb air yang diuapkan tiap jam. Laju
Pengeringan didefinisikan sebagai berikut:

Dalam hubungan ini,


t : Waktu pengeringan, jam
N : Laju pengeringan kritis, kg air yang teruapkan/jam m2
x : Kandungan air padatan basis kering, kg air/kg bahan kering
A : Luas permukaan pengeringan, m2
Ms : Berat bahan kering, kg
Jika mula-mula bahan sangat basah maka pemukaan bahan akan tertutup film tipis dari

cairan. Cairan yang menutupi bahan ini bias dianggap sebagai air yang terikat. Apabila bahan

tersebut dikontakkan dengan udara yang relative kering maka akan terjadi penguapan air yang

ada pada permukaan bahan (Foust dkk, 1960)

2.3.1 Mekanisme Perpindahan Pada Pengeringan

Peristiwa pengeringan dengan menggunakan panas (thermal drying) merupakan system

pengeringan yang sering digunakan oleh beberapa peneliti pada beberapa jenis pengering. Pada
pengeringan ini terjadi proses-proses perpindahan atau massa dan panas secara simultan

yaitu:

1. Perpindahan energy (panas) antar fasa dari udara ke permukaan butiran untuk menguapkan air
dari permukaan butiran.

2. Perpindahan energy (panas) dari permukaan butiran ke dalam butiran secara konduksi.

3. Perpindahan massa air dari bagian dalam ke permukaan butiran secara difusi atau kapiler.

4. Perpindahan massa air antar fasa dari permukaan butiran ke fasa udara pngering.

Dalam beberapa model diasumsikan bahwa penguapan air hanya terjadi dipermukaan

butiran saja, sedangkan didalam butiran hanya difusi atau aliran kapiler saja yang terjadi.

Grafik 2.2 Grafik Hubungan Laju Pengeringan terhadap moisture content.

(Suherman,2005)

2.4 Oven

Oven adalah alat untuk memanaskan memanggang dan mengeringkan. Oven dapat
digunakan sebagai pengering apabila dengan kombinasi pemanas dengan humidity rendah dan

sirkulasi udara yang cukup. Pengeringan menggunakan oven lebih cepat dibandingkan dengan

pengeringan menggunakan panas matahari. Akan tetapi, kecepatan pengeringan tergantung

dari tebal bahan yang dikeringkan. Penggunaan oven biasanya digunakan untuk skala kecil.

Oven yang paling umum digunakan yaitu elektrik oven yang dioperasikan pada tekanan

atmosfer. Oven yang kita gunakan adalah elektrik oven yaitu oven yang terdiri dari beberapa

tray didalamnya, serta memiliki sirkulasi udara didalamnya. Kelebihan dari oven adalah dapat

dipertahankan dan diatur suhunya. Suhu yang digunakan untuk pengeringan waluh antara 70 -

120°C, sehingga kandungan bahan yang dikeringkan tidak tergedradasi karena suhu yang naik

turun. Apabila oven tidak memiliki fan dan sirkulasi didalamnya maka pintu oven harus

dibuka sedikit agar ada sirkulasi udara didalam oven, sehingga karamelisasi tidak terjadi.

Bahan yang akan dikeringkan diletakkan pada tray-traynya, bila oven yang digunkan

memiliki sirkulasi, pintu oven harus ditutup agar suhu didalam tetap terjaga. Pengeringan

dengan oven menggunakan udara panas.

(Troftgruben,1984 dan Harrison,2000)

2.5 Microwave

Microwave adalah sebuah peralatan dapur yang menggunakan radiasi gelombang

mikro untuk memasak atau memanaskan makanan. Microwave bekerja dengan melewatkan

radiasi gelombang mikro pada molekul air, lemak, maupun gula yang sering terdapat pada

bahan makanan. Molekul-molekul ini akan menyerap energi elektromagnetik tersebut. Proses

penyerapan energi ini disebut sebagai pemanasan dielektrik (dielectric heating). Molekul-

molekul pada makanan bersifat elektrik dipol (electric dipoles), artinya molekul tersebut

memiliki muatan negatif pada satu sisi dan muatan positif pada sisi yang lain. Akibatnya,

dengan kehadiran medan elektrik yang berubah-ubah yang diinduksikan melalui gelombang
mikro pada masing-masing sisi akan berputar untuk saling mensejajarkan diri satu sama lain.

Pergerakan molekul ini akan menciptakan panas seiring dengan timbulnya gesekan antara

molekul yang satu dengan molekul lainnya. Energi panas yang dihasilkan oleh peristiwa

inilah yang berfungsi sebagai agen pemanasan bahan makanan di dalam dapur microwave (

Kingston , 1997).

Dalam microwave terdapat sebuah tabung vakum elektronik yang disebut magnetron

yang menghasilkan pancaran gelombang radio yang sangat pendek (microwave). Gelombang

tersebut dipancarkan ke sebuah kincir yang terbuat dari logam yang disebut "stirrer" atau

pengaduk. Stirrer ini berputar selama magnetron memancarkan gelombang radio sehingga

gelombang radio tersebut terpancarkan dan terdistribusi secara merata ke dalam ruang masak

dari microwave. Dalam ruang masak, gelombang microwave yang sudah didistribusikan akan

mengubah arah molekul-molekul bahan makanan ( terutama air ). Perubahan tersebut terjadi

dengan sangat cepat yaitu sekitar 2450 megahertz atau 2,45 milyar siklus perdetik. Perubahan

sedemikian cepat menimbulkan panas yang akhirnya memasak makanan tersebut. Microwave

memasak makanan dengan cepat karena panas langsung ditimbulkan di dalam makanan itu

sendiri, berbeda dengan oven konvensional yang cuma memanaskan dindang tempat makanan

dan udara di sekitarnya.




PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING

Sifat-sifat bahan pertanian

diklasifikasikan berdasarkan faktor sbb:

‡ Toleransi terhadap suhu

Suhu yang tinggi dapat mengurangi perkecambahan, sebagian bahan menjadi

masak dan terjadi perubahan sifat-sifat kimia dan fisika bahan


Respon terhadap kelembapan

Bahan-bahan mengalami perubahan fisiologis atau perubahan-perubahan lainnya selama


pengeringan

Daya tahan atau kekuatan terhadap kompresi

Bahan-bahan yang dipecah atau diubah bentuknya dengan tekanan harus

dikeringkan dalam lapisan yang tipis

Sifat mudah mengalir

Jerami, tongkol jagung dan bahan yang sukar mengalir, tidak dapat dikeringkan

dengan alat pengering aliran kontinyu.

Kriteria Jenis

Modus operasi ‡Curah

‡Kontinyu*

Jenis Masukan Panas ‡Konveksi*, konduksi, radiasi,

medan elektromagnetik, pindah

panas kombinasi

‡Intermintten dan kontinyu*

‡Adiabatik dan tak adiabatik

Keadaan bahan dalam mesin

pengering

‡Diam

‡Bergerak, diaduk, disebar

Devahastin (2001), mengelompokan mesin pengering sebagai berikut :


ekanan operasi ‡Vakum*

‡Tekanan atmosfir

Devahastin (2001), mengelompokan mesin pengering sebagai berikut :

‡Tekanan atmosfir

Media Pengeringan (konveksi) ‡Udara*

‡Uap super jenuh

‡Gas-gas panas

Suhu pengeringan ‡Dibawah suhu didih

‡Diatas suhu didih

‡Dibawah titik beku

Gerak nisbi antara media pengering

dan padatan yang dikeringkan

‡Searah

‡Berlawanan arah

‡campuran

Jumlah tahapan ‡tunggal*

‡multi-tahap

Waktu bahan dalam mesin pengering ‡singkat (< 1 menit)

‡sedang (1 ± 60 menit)

‡panjang (> 60 menit)

c     

        

         !

"       !


  !
!         

#      



#c    

$     

 

#%  

#     

#"  

&         

 

#'  !   ! 

#c  

#&  

 c  

c  
 &
!( 

# !    

!   !




The

 adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara
menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman ^  
 dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh
hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.

Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau
tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh
yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat
atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan
kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati
merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia[1]. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8
kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun
Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.[2]

c      

Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh ^   segera layu dan
mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat
daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin.
Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun
menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.

Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan
istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang
dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar
memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses
fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena
mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.

Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:

Teh putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu
belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil.
Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga
harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara
perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
Teh hijau
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah
daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan
pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional
Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa
dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola
kecil (teh yang disebut  
).
Oolong
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya
memakan waktu 2-3 hari.
Teh hitam atau teh merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam
merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh)
dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi
dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (È )
atau ( ) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna
merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam.
Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan
teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode
pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang
berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (   )
dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan
(awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS
masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange
Pekoe.
Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih
"mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu
hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi
tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara
artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan
mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol
kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh
biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil
atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena
teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama
disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah"
kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang
teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang
dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup,
walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman
teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali
hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur
dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.
Teh kuning
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal
dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih
lambat.
Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil
pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan
sangat populer di Jepang.
Teh bunga
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh bunga yang
paling populer adalah teh melati (Heung Pín dalam bahasa Kantonis, Hua Chá dalam
bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh hijau atau teh oolong yang dicampur
bunga melati. Bunga-bunga lain yang sering dijadikan campuran teh adalah mawar,
seroja, leci dan seruni.
Teh Da Hong Pao, Teh putih Bai Hao Teh Pu-erh tuo cha yang Teh Huoshan Huangya,
sejenis teh Oolong Yinzhen belum matang, setelah jenis teh kuning
dipres

Teh juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk kesehatan. Teh hijau dan teh pu-erh sering
digunakan untuk diet. Orang juga sering menghubung-hubungkan teh dengan keseimbangan yin
yang. Teh hijau cenderung `, teh hitam cenderung ` , sedangkan teh oolong dianggap
seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energi `  dan sering
dicampur bunga seruni yang memiliki energi ` agar seimbang.

ƒ)& 

Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat
 yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh
berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah,
sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil
ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa.

Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur
dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat
menempel pada daun teh.

ƒ)  

Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin
bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi,
sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses
oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per
cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.[3]

ƒ)
    

Aksara hanzi untuk teh adalah , tapi diucapkan berbeda-beda dalam berbagai dialek bahasa
Tionghoa. Penutur bahasa Hokkien asal Xiamen menyebutnya sebagai @, sedangkan penutur
bahasa Kantonis di Guangzhou dan Hong Kong menyebutnya sebagai  . Penutur dialek Wu di
Shanghai dan sekitarnya menyebutnya sebagai  .
Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan @ menurut bahasa Hokkien: bahasa Afrikaans
(@), bahasa Armenia, bahasa Katalan (@), bahasa Denmark (@), bahasa Belanda (@), bahasa
Inggris (@ ), bahasa Esperanto (@ ), bahasa Estonia (@), bahasa Faroe (@), bahasa Finlandia
(@), bahasa Perancis (@), bahasa Frisia (@), bahasa Galicia (@), bahasa Jerman (), bahasa
Ibrani (ʤʺ, /te/ or /tei/), bahasa Hongaria (@ ), bahasa Islandia (@), bahasa Irlandia (@ ), bahasa
Italia (@ ), bahasa Latin (@ ), bahasa Latvia (@ ), bahasa Melayu (dan bahasa Indonesia) (@),
bahasa Norwegia (@), bahasa Polandia ( @ dari bahasa Latin  @ ), bahasa Gaelik-
Skotlandia (@, @ @ ), bahasa Sinhala, bahasa Spanyol (@), bahasa Swedia (@), bahasa Tamil
(@ ), bahasa Wales (@), and bahasa Yiddish (ʩ ʩʨ, /tei/).

Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan  atau  : bahasa Albania ( ), bahasa
Arab (ϱΎ˴η), bahasa Bengali ( ), bahasa Bosnia ( ), bahasa Bulgaria (ɱɚɣ), bahasa
Kapampangan ( ), bahasa Cebuano (@ ), bahasa Kroasia ( ), Bahasa Ceko ( ), bahasa
Yunani (IJıȐȚ), bahasa Hindi ( ), bahasa Inggris Britania ( ,  )-, bahasa Jepang ( ,
,  ), bahasa Korea (f), bahasa Makedonia ( ), bahasa Malayalam, bahasa Nepal ( ),
bahasa Persia (ϯ΍̧), bahasa Punjabi ( ), bahasa Portugis (), bahasa Rumania ( ),
bahasa Rusia, (ɱɚɣ,  ), bahasa Serbia (ɱɚʁ), bahasa Slowakia ( ), bahasa Slovenia ( ),
bahasa Swahili ( ), bahasa Tagalog (@ ), bahasa Thai (ÈÈ), bahasa Tibet ( ), bahasa
Turki ( `), Bahasa Ukraina (ɱɚɣ), bahasa Urdu (ϯ΍̧) dan bahasa Vietnam (@ atau  ).

- Sudah jarang dituturkan.

ƒ) 

Teh celup

 
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali. Teh celup
sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi pencinta teh kelas berat biasanya
tidak menyukai rasa teh celup.


Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali. Teh saring
sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam quantity banyak dan
menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup.

  (daun teh)


Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas.
Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan
teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa
dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok
yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke
mangkuk teh yang lain.

! 
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu erh dijual
dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang
sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.


Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-
lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.


Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama
kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh
instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.


!c*

 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


+
 

Biji kopi yang telah dipanggang

   

Kerajaan: Plantae

Ordo: Gentianales

Famili: Rubiaceae
Upafamili: Ixoroideae

Bangsa: Coffeeae

Genus: ^ 


    

[1]
^    

  adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman
kopi.[2]

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab ÿ   yang berarti kekuatan, karena pada awalnya
kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.[3] Kata ÿ   kembali mengalami
perubahan menjadi   yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi
  dalam bahasa Belanda.[   ] Penggunaan kata   segera diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.[3]

Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.[4]

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali
ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.[5] Kopi
kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia
yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.[   ] Indonesia sendiri telah mampu
memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.[6] Di samping rasa dan aromanya yang
menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan
berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).[7][8]

(

[sembunyikan]

`p 1 Sejarah
›p 1.1 Garis Waktu
›p 1.2 Bermula di Afrika
›p 1.3 Kopi di Arab
›p 1.4 Kopi mencapai pasar Eropa
›p 1.5 Martinik
›p 1.6 Bunga kopi untuk Brazil
`p 2 Biji kopi
›p 2.1 Biji kopi arabika
›p 2.2 Biji kopi robusta
›p 2.3 Kopi luwak
`p 3 Jenis-jenis minuman kopi
`p 4 Pembuatan minuman kopi
›p 4.1 Pemanenan dan pemisahan cangkang
›p 4.2 Pemanggangan
›p 4.3 Penggilingan
›p 4.4 Seni perebusan
›p 4.5 Dekafeinasi
`p 5 Kafein
`p 6 Peranan dalam tubuh
`p 7 Referensi
`p 8 Pranala Luar
`p 9 Lihat pula

ƒ)" 

ƒ),-
Bagian ini !       Anda dapat
membantu Wikipedia dengan mengubah Bagian ini ke dalam bentuk prosa, jika sesuai.

Sejarah penemuan kopi telah dimulai ribuan tahun lalu. Berikut sejarahnya secara singkat:[9]

Kafe Royal, salah satu kedai kopi pertama di London.

`p 1000 SM: Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah dan
membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.

`p 1453: Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di sana dibuka


kedai kopi pertama di dunia bernama    pada tahun 1475.
`p 1511: Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekah sebagai tindak lanjut dari
aksi Khait Beg yang ingin melarang peredaran kopi.

`p 1600: Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk meminum kopi setelah
timbul berbagai perdebatan karena minuman ini berasal dari imperium Ottoman.Pada
tahun yang sama, minuman kopi masuk ke Italia.[10]

`p 1607: Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara saat
bertugas untuk menemukan koloni Virginia di Jamestown.

`p 1645: Kedai kopi pertama di Italia dibuka.

`p 1652: Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai pelosok di
setiap daerah.

`p 1668: Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman terfavorit di New York.

`p 1672: Kedai kopi pertama di Paris dibuka.

`p 1675: Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya sebagai
hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi di Eropa
Tengah dan menjual minuman kopi yang telah disaring, diberi pemanis, dan susu.

Nescafe, dikomersialkan pertama kali pada tahun 1938 di Swiss.

`p 1690: Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji kopi secara
komersial di Ceylon dan Jawa.

`p 1714: Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan bangsawan
Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya di Martinik yang merupakan
sumber dari 90% jenis tanaman kopi di dunia saat ini.
`p 1721: Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.

`p 1727: Era industri kopi di Brazil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel
Francisco de Melo Palheta.

`p 1775: Sang Frederick dari Prusia memblok semua import kopi hijau yang kemudian
dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.

`p 1900: Perusahaan Hill Bros. mengomersialkan minuman kopi kalengan.

`p 1901: Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.

`p 1903: Ludwig Roselius, seorang keturunan German berhasil memisahkan kafein dari biji
kopi dan menjual produknya dengan nama ¢  di Amerika Serikat.

`p 1920: Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.

`p 1938: Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya yang bernama Nescafe di


Swiss.

`p 1946: Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya.[9]

ƒ).  $

Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM.[10] Pada saat itu, banyak orang di Benua
Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak
hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.[11] Penemuan kopi
sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala bernama Khalid mengamati kawanan
kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan
sejenis beri-berian.[   ] Ia pun mencoba memasak dan memakannya.[10] Kebiasaan ini
kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode
penyajiannya masih menggunkan metode konvensional.[   ] Barulah beberapa ratus tahun
kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian
yang lebih maju.[11]

ƒ) $ 

Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak
hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya.[11] Pada abad ke-13, umat
Muslim banyak mengkonsumsi minuman kopi ini agar para pemuja tetap terjaga.[   ]
Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu
hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.[11]

Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu
mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya
terlebih dahulu.[10] Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak memungkinkan.[   ]
Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa
biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.[10]

Venesia, kota perdagangan kopi di era awal masuknya kopi di Eropa.

ƒ)  è 

Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang
saudagar Venesia.[11] Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini
tidaklah mencukupi kebutuhan pasar.[   ] Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai
membudidayakannya.[11] Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil
membudidayakannya pada tahun 1616.[   ] Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke
Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran.[   ] Pada saat itu, Indonesia masih
merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.[11]

ƒ)

Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari
bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, *   
 @.[11] Pada saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin
membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique.[   ] Akan tetapi, hal
tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk
menyelinap masuk ke dalam *    @ untuk mencuri tanaman kopi.[12]

Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu
pencapaian yang sangat besar.[12] Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup
baik.[   ] Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi
dengan varietas yang beragam.[   ] Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari
kekayaan jenis kopi di dunia.[12]

ƒ). ./ 

Pada tahun 1727, pemerintah Brazil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di
daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati
oleh kalangan elit.[11] Oleh karena itu, pemerintah Brazil mengirimkan agen khusus, Letnan
Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang
beberapa bibit kopi.[   ] Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat
sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.[11] Palheta pun mencari jalan lain dengan cara
mendekati istri gubernur.[   ] Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket
berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam.[   ]
Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat
besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.[11]

ƒ). 

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama,
yaitu kopi arabika (^     ) dan robusta (^    @ ).[4] Masing-masing jenis kopi ini
memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.[   ]

Biji kopi arbika, jenis kopi dengan cita rasa terbaik.

ƒ).  

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.[4] Sebagian besar kopi
yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini.[   ] Kopi ini berasal dari Etiopia dan
sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika
Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia.[13] Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara
beriklim tropis atau subtropis.[13] Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas
permukaan laut.[   ] Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya
baik.[   ] Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran
cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.[13]
Biji kopi robusta, jenis kopi kelas 2.

ƒ).  

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898.[13] Kopi robusta dapat
dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung
kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak.[   ] Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi
robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu.[4]
Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut.[   ]
Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.[   ] Hal ini
menjadikan kopi robusta lebih murah.[   ] Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat,
Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.[13]

Biji kopi luwak hasil fermentasi alami di perut hewan luwak.

ƒ)  

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta.[   ]
Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan
menjadikannya sebagai suatu subvarietas.[   ] Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah
kopi luwak asli Indonesia.[14]

Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia.[13] Proses terbentuknya dan
rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini.[   ] Pada
dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika.[   ] Biji kopi ini kemudian dimakan oleh
  atau sejenis musang.[4] Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh
hewan ini.[14] Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya.[   ] Karena
telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi
singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.[14]

ƒ)' 0  

Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya.[   ] Masing-masing jenis kopi
yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.[   ] Berikut ini adalah
beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:[15][16]
`p Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari
perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan
perisa apapun.[15]
`p Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan
mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada
tekanan tinggi.[16]
`p Latte (  @@), merupakan sejenis kopi espresso
yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan
kopi 3:1.[16] Cappuccino. Macchiato.
`p ^   @, serupa dengan   @@ tetapi
menggunakan campuran kopi hitam.[15]
`p Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang
ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu
4:1.[16]
`p Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan
susu, krim, dan serpihan cokelat.[16]
`p j`

 , merupakan cappuccino dengan


sedikit krim dan tanpa susu.[15] Kopi tubruk.  .
`p ‰

, merupakan espresso yang disajikan dingin.[15]


`p Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan
dan digranulasi.[16]
`p Kopi Irlandia ( ), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.[15]
`p Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan
gula.[15]
`p Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.[15]
`p Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup
cokelat.[16]
`p Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.[15]

ƒ)c   

Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi
minuman kopi.[16] Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk menghasilkan
minuman kopi terbaik.[   ] Dalam hal ini, proses penanaman juga turut berperan dalam
menciptakan cita rasa kopi yang baik.[16]

Biji kopi siap panen dan bungan putihnya.


ƒ)c   

Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih.[3] Bunga ini kemudian
akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras.[3]
Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi.[   ] Pemanenan biji kopi
biasanya dilakukan secara manual dengan tangan.[   ] Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang
telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya.[16] Terdapat dua metode yang umum dipakai,
yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. [   ] Pada kondisi daerah yang
kering biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari.[16] Setelah
kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan.[   ] Di Indonesia, biji
kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya 30-35% [17] Metode lainnya adalah dengan
menggunkan mesin.[   ] Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu.[   ]
Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat.[16] Metode penggilingan
ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.[16]

ƒ)c 

Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses
pemanggangan.[16] Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji
kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara
keseluruhan.[16] Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas.[   ] Warna
cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.[16]

ƒ)c  

Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan
biji kopi[16]. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien
dan cepat.[   ] Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang
baik.[3] Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak
terjadi perubahan cita rasa kopi.[3]

Pot vakum, salah satu alat yang dapat digunakan untuk merebus biji kopi.
ƒ)"   

Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.[   ]
Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan
dengan baik dan sempurna.[3] Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain
komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu
perebusan.[3] Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita
rasa.{[fact}} Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi
yang terlalu pahit.[3] Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang
baik.[3]

ƒ)(  

Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan
proses pengolahan kopi.[16] Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di
dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit.[   ] Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk
menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh.[18] Kopi terdekafeinasi sering
dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam
tubuh[18]. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen
klorida dan etil asetat.[16]

ƒ) 

Bagian ini      ke topik artikel lain,   .
Tolong bantu perbaiki bagian ini atau diskusikan di halaman pembicaraannya.

Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi.[19] Kafein sendiri merupakan senyawa
hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang
pahit.[20] Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di
dalam tubuh.[   ] Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja
psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan
energi.[21] Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengkonsumsi
kopi.[20] Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun
teh dan biji cokelat.[20][18]
Kandungan kafein
dalam berbagai
sumber minuman


" 
 

Secangkir
85 mg
kopi
Struktur molekul kafein. Teh, minuman dengan kadar kafein sedang.
Secangkir
35 mg
teh

Minuman
berkarbon 35 mg
asi

Minuman
50 mg
berenergi

' 

 

Kopi
2,8 - 5,0%
instan

Kopi
1,00%
moka

Kopi
1,48%
robusta

Kopi
1.10 %
arabika

Batas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg.[19]
Dengan jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk
membuatnya tetap terjaga.[19]

Selama proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut dalam air
perebusan.[19] Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru dilakukan
untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari kopi.[   ]
Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah ¢  @ .[22] Prinsip kerjanya adalah
dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji kopi.[22]
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan implementasi
bioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein.[   ] Cara ini dilakukan dengan
menggunakan senyawa @
` yang dilekatkan pada bakteri untuk menghancurkan struktur
kafein.[19]

ƒ)c   

Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia.[   ]
Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak
merasakannya sama sekali.[   ] Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-
masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein.[23]
Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim @   P450 1A2 (CYP1A2).[   ]
Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-1.[24] Orang yang memiliki enzim
CYP1A2-1 mampu mematabolisme kafein dengan cepat dan efisien sehingga efek dari kafein
dapat dirasakan secara nyata.[   ] Enzim CYP1A2-2 memiliki laju metabolisme kafein yang
lambat sehingga kebanyakan orang dengan tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari kafein
dan bahkan cenderung menimbulkan efek yang negatif.[24][23][25]

Kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding.

Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti
meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung, dan
kehilangan konsentrasi.[26] Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya.
Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel
kanker secara bertahap.[26] Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus
tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.[21] Kafein dalam kopi juga telah
terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung.[26][27] Pada beberapa kasus, konsumsi kopi
juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak
signifikan.[27][28] Di bidang olahraga, kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding
karena senyawa aktif di dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk
memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh).[29]

Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak.[30]
Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa
radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun.[27] Beberapa contoh senyawa
antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin,
asam klorogenat, dan tokoferol.[31] Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat
ditingkatkan.[30]

ƒ)&   

1.p O "Genus Coffea".   `. UniProt. http://www.uniprot.org/taxonomy/13442.


Diakses pada 13 Mei 2010.
2.p O   Webster M. 2010. Coffee Definition. Diakses pada 5 Mei 2010.
3.p O a b c d e f g h i j Kopi, Secangkir Minuman yang Nikmat. 2009. Diakses pada 5 Mei 2010
4.p O a b c d e Coffee Beans ± Varieties Of Coffee: Arabica and Robusta. 2010.
http://www.talkaboutcoffee.com/coffee_beans.html. Diakses pada 13 Mei 2010.
5.p O   Jason. 2008. The History of Coffee. Diakses pada 5 Mei 2010.
6.p O US National Coffee Association, USNCA. Top Ten Coffee-Producing Countries. 1999.
7.p O Agardh EE, Carlsson S, Ahlbom A, Efendic S, Grill V, Hammar N, Hilding A,
Ostenson CGO. 2004. Coffee consumption, type 2 diabetes and impaired glucose
tolerance in Swedish men and women. *@ ! 255(6):645-652.
8.p O Ranheim T, Halvorsen B. 2005. Coffee consumption and human health - beneficial or
detrimental? - Mechanisms for effects of coffee consumption on different risk factors for
cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus. ! " @‰ #  49(3):274-
284.
9.p O a b Muddy Waters oleh Mark Schapiro. 1994. UTNE Reader.
http://www.2basnob.com/coffee-history.html. Diakses pada 12 Mei 2010.
10.pO a b c d e Bean Scoop. 2006. ^ @ ` . Diakses pada 13 Mei 2010.
11.pO a b c d e f g h i j k National Geographic. 2009. Coffee, Beyond The Buzz. Diakses pada 13
Mei 2010.
12.pO a b c Taubert RT. 2009. The Story of Coffee. Diakses pada 13 Mei 2010.
13.pO a b c d e f Coffee Plants. 2009. Diakses pada 13 Mei 2010.
14.pO a b c Coffee Plants. 2009. Diakses pada 13 Mei 2010.
15.pO a b c d e f g h i Types Of Coffee ± Coffee Varieties I & II. 2010. Diakses pada 14 Mei
2010.
16.pO a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Brown A. 2008. [ @  ‰ $
  

 @ . Thomson Learning: AS. Halaman: 518-521.
17.pO Marsh T. 2006. "Review of the Aceh Coffee Industry". UNDP ERTR Livelihood
Component. Halaman 9.
18.pO a b c Duff RL. 2006. ° j@@°  @ ^ 
@‰   " @@ 
%  . John Wiley & Sons, Inc: Kanada. Halaman: 167-169.
19.pO a b c d e Hermanto S. 2007. Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah?. Diakses
pada 14 Mei 2010.
20.pO a b c Siswono. 2007. Kafein. Diakses pada 14 Mei 2010.
21.pO a b Wildman REC.2007.     " @  @   ‰ @  ‰ . Ed ke-2.
CRC Press: AS. Halaman: 453-462.
22.pO a b Taciuk T. 1991. Swiss Water decaffeinated coffee unlocking the Black Box.  
^  *:1-2.
23.pO a b Cornelis MC, El-Sohemy A, Kabagambe EK, and Campos H. 2006. Coffee,
CYP1A2 genotype, and risk of myocardial infarction. *°!° 295:1135-41.
24.pO a b Bach C. 2008. Caffeine Metabolism DNA Testing: CaffeineGENŒ. Diakses pada
15 Mei 2010.
25.pO Sata F, Yamada H, Suzuki K, Saijo Y, Kato EH, Morikawa M, Minakami H, Kishi R.
2005. Caffeine intake, CYP1A2 polymorphism and the risk of recurrent pregnancy loss.
!   #
 11(5):357-60.
26.pO a b c Yuhardin. 2009. Delapan Khasiat Minum Kopi. Diakses pada 15 Mei 2010.
27.pO a b c Smith A, Whitney H, Thomas M, Brockman P. 1999. Effects of caffeine and noise
on mood, performance and cardiovascular functioning.  `
   ^
&
@  12(1):27-33.
28.pO Frewer LJ, Lader M. 2004. The effects of caffeine on two computerized tests of
attention and vigilance.  `
   ^&
@  6(2):119-128.
29.pO McClaran, Wetter. 2007. Sports nutrition. *@¢  4:11.
30.pO a b Yanagimoto K, Ochi H, Lee KG, Shibamoto T. 2004. Antioxidative activities of
fractions obtained from brewed coffee. *°‰ ^ 52(3):592-6.
31.pO Antioxidants in Coffee. 2009. Diakses pada 15 Mei 2010.

ƒ)c 1

$$!

 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

. ( 

Langsung ke: navigasi, cari


+
 

Pohon kakao dengan buah

   

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malvales

Famili: Malvaceae
(Sterculiaceae)

Genus:   

Spesies: „ 

%   

„  
L.

 (     ) merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari Amerika
Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.

(
[sembunyikan]

`p 1 Botani
`p 2 Penghasil kakao
`p 3 Jenis-jenis komoditi
`p 4 Rujukan
`p 5 Pranala luar

ƒ). 

Pohon kakao.

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (


 ) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai
ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m
tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang
produktif.

Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang
(   ). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun
nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Bunga kakao tumbuh dari batang.

Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil ( ) ‰ 
` , semut
bersayap, afid, dan beberapa lebah   ) yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga siap
diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.

Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-
sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan
penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan
berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di
dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu.
Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.

Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi
oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut

. Endospermia biji
mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp
difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.

ƒ)c   

Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun panen 2005)

1.p Pantai Gading (38%)


2.p Ghana (19%)
3.p Indonesia (13%, sebagian besar kakao curah)
4.p Nigeria (5%)
5.p Brasil (5%)
6.p Kamerun (5%)
7.p Ekuador (4%)
8.p Malaysia (1%)

Negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya.

ƒ)' 0   

Buah dari tiga hibrida kakao yang berbeda seri "Djatiroenggo" (DR).

Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua kelompok besar:   
  ("edel cacao") dan      ("bulk cacao").

Di Indonesia, kakao mulia dihasilkan oleh beberapa perkebunan tua di Jawa. Varietas penghasil
kakao mulia berasal dari pemuliaan yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, dan dikenal
dari namanya yang berawalan "DR" (misalnya DR-38). Singkatan ini diambil dari singkatan
nama perkebunan tempat dilakukannya seleksi (Djati Roenggo, di daerah Ungaran, Jawa
Tengah). Varietas kakao mulia berpenyerbukan sendiri dan berasal dari tipe Criollo.

Buah kakao Criollo.

Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah
berasal dari varietas-varietas yang ' 
@. Kualitas kakao curah biasanya rendah,
meskipun produksinya lebih tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan
lemaknya.

ƒ)&

1. S.E. McGregor, @  @ (^ @ @ ^


 @. USDA. Virtual Book.

ƒ)c  

Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:

K

`p World Cocoa Foundation


`p The food of the Gods
`p Malaysian Cacao Board
`p International Cocoa Organization (ICCO)
`p TransFair USA Fair Trade Cocoa Program
`p Plant Diseases Imperil Chocolate Production
`p Theobroma Cacao ± the Tree of Life

°@@
@      @ )° 
@ @ 
  
   ` )

 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

. ( 

Langsung ke: navigasi, cari

Ini adalah artikel tentang produk tanaman dari genus Nicotiana


Perkebunan tembakau

  adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus " @  .
Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat
digunakan sebagai obat.[1] Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok,
tembakau kunyah, dan sebagainya. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di
Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara mempopulerkan perdagangan tembakau
terutama sebagai obat penenang. Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika
Serikat bagian selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat, perubahan dalam permintaan
dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat
berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada
pertengahan abad ke-20.

Dalam Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol
"tabaco" dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di
Karibia, disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (menurut Bartolome
de Las Casas, 1552) atau bisa juga dari kata "tabago", sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup
asap tembakau (menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco
(juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410,
yang berasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari
berbagai jenis tumbuhan. Kata @   (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada
akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.

ƒ)(     


ƒ)*  

Dua orang pegawai perusahaan perkebunan tembakau "Deli-Maatschappij" di awal abad ke-20 di
Deli, Sumatera Timur.

Di Indonesia, tembakau yang baik (komersial) hanya dihasilkan di daerah-daerah tertentu.


Kualitas tembakau sangat ditentukan oleh lokasi penanaman dan pengolahan pascapanen.
Akibatnya, hanya beberapa tempat yang memiliki kesesuaian dengan kualitas tembakau terbaik,
tergantung produk sasarannya.

Berikut adalah jenis-jenis tembakau yang dinamakan menurut tempat penghasilnya.

`p Tembakau Deli, penghasil tembakau untuk cerutu


`p Tembakau Temanggung, penghasil tembakau srintil untuk sigaret
`p Tembakau Vorstenlanden (Yogya-Klaten-Solo), penghasil tembakau untuk cerutu dan
tembakau sigaret (tembakau Virginia)
`p Tembakau Besuki, penghasil tembakau rajangan untuk sigaret
`p Tembakau Madura, penghasil tembakau untuk sigaret
`p Tembakau Lombok Timur, penghasil tembakau untuk sigaret (tembakau Virginia)

ƒ)&     

 




($2
$&c3"
$$

($2
$&c3"
$$

$"45,  * (!5 *




. 67$  è/!è '$! "8 99: 09:7



  668  


 !$    c  è

$  



"  !-   !9



( ,  $ è !  2 




1 



"  "  


 ! 8996;96



2 $ "- / 1$ - 1 1. $695c  3

!  5 '  !<" % = 



  6:8c   %  è $   &* ècc!"


4

" %88;8



    :       ! ;   

  


1> ?6>  ?     '   

c  <.   $ !':@ 49*  0 89


  '!5c  2 (!   53 ! , 

'  66:c  666!  1(   




$ 6    



 &"668"  02 $  !"! 3  c 

$    8  6 ;6:



! 648(   "   6  !

    8 7 0!00  



1  /  669  $ è $    "  "  


"  2 è '$!$ *86 4;79



c !&67   è A 9  , . 

 !
!  07



" - 68 (   "   6  !

    8 7 0!00  

"!."68    


 & *747:;9
"    669!  1(   $ 

6    



" 5(   53 (    











Anda mungkin juga menyukai