Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMELIHARAAN PABRIK

Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah perkembangan


pemeliharaan pabrik, yang mana teknologi ini diharapkan dapat
meminimalkan seringnya dilakukan pembongkaran mesin di pabrik
(shutdown) dan ini dipelajari melalui pendekatan ilmiah untuk meningkatkan
effesiensi pabrik dan mencegah dampak lingkungan yang disebabkan oleh
kerusakan pabrik tersebut.
1. 1 Sistim pemeliharaan sesudah rusak (breakdown)
(1). Pada mulanya di industri kimia dan industri-industri lainnya semua
pemeliharaan pabrik dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada
mesin/peralatan yang sudah rusak, baru pemeliharaan dilakukan
sesegera mungkin. Hingga akhirnya para insinyur pemeliharaan tidak
punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan
mendasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena
mereka semua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin
seperti pekerjaan-pekerjaan perbaikan lainnya (repair work). Konsep
dasar pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau
pabrik hingga kalau boleh dapat kembali kekeadaan aslinya dengan
waktu yang singkat dan biaya yang murah.
Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan
waktu dan biaya dan perbaikan dilakukan pada keadaan yang benar-
benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja pemeliharaan
hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.
(2). Jika kiln memakai sistim ini kerusakan mesin atau equipmen akan
terjadi berkali-kali dan frequensi kerusakannya hampir sama saja setiap
tahunnya. Artinya beberapa mesin atau equipmen pada pabrik tersebut
ada yang sering diperbaiki. Pada pabrik yang beroperasi secara terus
menerus, dianjurkan untuk menyediakan cadangan mesin (stand by
machine) bagi mesin-mesin yang vital.
(3). Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file
informasi. Data dan file informasi untuk perbaikan mesin/equipmen ini
harus dijaga oleh seorang insinyur yang bertanggung jawab terhadap
file tersebut.
(4). Sistim ini untuk pembongkaran pabrik tahunan tidak dipakai karena
pada saat dilakukannya penyetelan dan perbaikan, unit-unit
cadanganlah yang dipakai. Dan ini memerlukan tenaga kerja tetap yang
sangat banyak dibandingkan dengan sistim lain yang akan kiln bahas
dalam buku ini.
(5). Sistim yang sudah ketinggalan jaman ini merupakan sistim perencanaan
yang tidak sistimatik secara keseluruhannya.

1. 2 Sistim Pemeliharaan Rutin ( preventive maintenance).


(1). Pada sistim pemeliharaan breakdown kita sudah merasakan perlunya
melakukan pemeriksaan atau perbaikan pada mesin-mesin atau
equipmen yang berbahaya pada operasi keseluruhan pabrik, biaya
perbaikan akan dapat diminimalkan bila telah kita ketahui kerusakan
tersebut secara dini. Tipe pemeriksaan dan perbaikan preventive ini
dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, suku
cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya.
Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodik dan
pada saat yang tepat pada semua mesin-mesin/peralatan adalah dapat
di ramalkan nya total perbaikan pada seluruh sistim pabrik oleh para
insinyur pemeliharaan. Selanjutnya, bila kesalahan atau kerusakan
mesin/equipmen dapat diramalkan lebih awal dengan melihat penomena
kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara, dan lain-lain.
Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan
yang lebih fatal. Biaya perbaikan dan lamanya mesin/equipmen tidak
beroperasi dapat diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin
yang sama tetapi dilakukan setelah mesin itu rusak total.
(2). Sistim pemeliharaan pabrik meliputi rencana inspeksi dan perbaikan
secara periodik. (periode inspeksi dan perbaikan dapat berbeda
tergantung pada tipe mesin dan penting tidaknya pencegahan
kerusakan tersebut) dengan perbaikan pabrik atau ramalan kerusakan
sedini mungkin hingga dapat diketahui perlu tidaknya dilaksanakan
pekerjaan perbaikan sebelum kerusakan yang lebih serius terjadi.
(3). Aspek yang terpenting dari pemeliharaan rutin adalah dapat
diramalkannya umur mesin/equipmen tersebut.
(4). Pendeteksian keadaan yang tidak normal pada mesin/equipmen sedini
mungkin dilakukan oleh group inspeksi yang berada dibawah bagian
pemeliharaan. Tetapi bantuan dan laporan dari orang-orang group
produksi akan sangat membantu bagian pemeliharaan, hingga dapat
dibuat perencanaan yang optimum. Group perencanaan dan inspeksi
adalah merupakan bagian dari sistim pemeliharaan rutin. Group ini
melakukan pemeriksaan rutin pada mesin-mesin dan equipmen dan
pada saat terjadinya pembongkaran mesin, menyiapkan inspeksi dan
membuat rencana perbaikan, termasuk pengontrolan biaya dan
pengembangan teknis dari equipmen tersebut.
(5). Jika pembongkaran pabrik yang tidak diharapkan dan kerusakan
mesin/equipmen berkurang atau turun, kebutuhan jumlah operator dan
pergantian tugas jaga mesin akan berbeda pada tingkatan ini.
Pengurangan kemungkinan kerusakan mesin/equipmen merupakan
tujuan yang paling penting dari pemeliharaan pabrik sistim preventive,
tetapi kemajuan perkembangan bahan tidak sejalan dengan
perkembangan pemeliharaan sistim preventive. Sistim pemeliharaan
ulang (corrective maintenace) berikut ini dianjurkan untuk mengatasi
masalah tersebut. Bila pemeliharaan rutin dilaksanakan dengan baik,
maka beberapa mesin cadangan yang ada akan menganggur/tidak
terpakai karena umur mesin akan bertambah panjang hingga perbaikan
hanya perlu dilakukan pada saat dilakukannya pembongkaran mesin-
mesin skala besar dipabrik tersebut (turnaround), maka mesin-mesin
cadangan boleh ditiadakan yang artinya akan mengurangi biaya
perawatan.
(6). Data dan informasi sehubungan dengan inspeksi dan perbaikan
mesin/equipmen akan terekam dengan sistimatis dan ini merupakan data
dasar untuk merumuskan rencana-rencana pemeliharaan selanjutnya dan
peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh bagian perencanaan dan inspeksi.
Data ini merupakan masukan yang sangat akurat untuk bagian

pergudangan yang mengurusi suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan


rutin.
(7). Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga kerja untuk
pemeliharaan harian dapat dikurangi hingga 60% dibandingkan sistim
pemeliharaan breakdown.
1. 3 Sistim Pemeliharaan Ulang (corrective maintenance).
(1). Setelah beberapa tahun pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik, dari
data-data inspeksi yang dilakukan rutin maka bisa diperoleh umur dan
biaya pemeliharaan dari masing-masing mesin/equipmen. Dari
informasi ini kita dapat menentukan prioritas unit mana yang harus
segera diperbaiki.
(2). Bagian inspeksi daB perencanaan, bekerja sama dengan bagian
produksi dan pekerja lapangan akan menginformasikan kondisi masing-
masing mesin dan equipmen dengan cara sebagai berikut :
(a) Bagaimana perencanaan aslinya, kapasitas dan apakah kinerja
berubah setelah masa perawatan yang lama, suku cadang mana
yang mudah rusak.
(b) Adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut?
(c) Mencari dimana letak permasalahan dari sistim tersebut.
(d) Menetapkan umur dari mesin-mesin dan equipmen untuk menangkal
munculnya masalah yang lebih besar.
(3). Selanjutnya data-data perbaikan dan pemeriksaan yang rutin akan
memungkinkan kita mendeteksi kemungkinan terjadinya kerusakan dan
mempersiapkan kerja untuk jenis kerusakan tersebut. Ini akan
menghasilkan prosedur perbaikan yang tepat dan dapat meminimalkan
waktu yang dipakai untuk pekerjaan tersebut.
(4). Sifat-sifat yang menonjol dari sistim pemeliharaan ulang adalah effisien
dan dekat serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian
inspeksi dan para pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia, dan
lain-lain. Disini masalah yang muncul dilapangan dapat diatasi berkat
adanya kerjasama dari seluruh bagian-bagaian yang ada dipabrik.
Meminimalkan frequensi kerusakan pabrik setiap bulan dapat dilakukan
dengan cara menjaga kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin,
proses dan lain-lain.
(5). Informasi dari penyedia barang (supplier) mengenai barang-
barang/bahan yang terbaru, ini akan sangat membantu perencanaan
selanjutnya, tetapi pemakaian bahan-bahan ini harus kita mengerti
benar dan disesuaikan dengan keperluan dasar pabrik.
(6). Tugas dari seorang insinyur begian pemeliharaan tidak hanya sebatas
merawat mesin dan equipmen yang ada saja. Tugasnya adalah
memaximumkan keuntungan pabrik dengan mengurangi jumlah
kerusakan mesin dan equipmen dan juga mengurangi biaya
pemeliharaan, ini dilakukan dengan mempelajari/mengembangkan
teknologi yang terbaru.
(7). Konsep pembiayaan pada pengembangan bahan untuk suku cadang
mesin atau equipmen tertentu adalah sangat penting dan orang yang
ahli bahan harus bekerja sama dengan bahagian pemeliharaan. Awalnya
pada pemeliharaan ulang, tenaga kerja tambahan dan penanaman
modal diperlukan, tetapi modal tersebut akan kembali dalam waktu
yang singkat dengan dinaikkannya pelayanan, bertambahnya
penurunan kerusakan, terjadinya penurunan biaya perbaikan, dan
bertambah panjangnya umur dari fasilitas-fasilitas tersebut.
(8). Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik mengikuti konsep terbaru yaitu
pabrik besar yang terpadu didalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan
lagi mesin-mesin atau equipmen cadangan, disini kondisi masing-
masing mesin/equipmen sudah sangat terjamin, ini disebabkan karena
pemeliharaan ulang dijalankan. Tenaga kerja untuk pemeliharaan harian
dapat ditekan hingga 50% dibandingkan dengan sistim pemeliharaan
breakdown.

1. 4 Sistim Pemeliharaan Produktif


(1). Sistim pemeliharaan yang telah diuraikan diatas mempunyai asumsi
dasar, bahwa makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan
diperoleh, maka bila effisiensi yang tinggi tadi tidak membawa
keuntungan yang diinginkan, maka konsep baru dari sistim
pemeliharaan perlu dipikirkan. Dibawah kondisi ini konsep baru mungkin
diperlukan.
(a) Bila produksinya maximum, hingga pasar tidak dapat membelinya.
(b) Pabrik-pabrik tertentu tidak memerlukan pemeliharaan yang rutin,
seperti pabrik lem, misalnya.
(c) Jika suatu pabrik didirikan pada daerah komplex industri dimana
fasilitas-fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini
fasilitas-fasilitas penunjang untuk pabrik kita bisa lebih hemat lagi.
(2). Sistim pemeliharaan yang baik adalah berbeda untuk masing-masing
pabrik karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan
energinya.
(3). Sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim
pemeliharaan itu sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami
oleh pabrik tersebut, ini adalah konsep pemeliharaan produktif.
Pengurangan kerusakan yang tidak diingini merupakan elemen yang
sangat penting bagi semua tipe sistim pemeliharaan, pengurangan ini
dapat diperoleh dengan teknologi yang dapat mengidentifikasi umur
mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.
(4). Kerjasama yang baik diantara bahagian perencanaan, bahagian
inspeksi, dan bahgaian produksi harus dijaga untuk mengoptimumkan
sistim yang dipakai pada pemeliharaan produktif. Tujuan dari
pemeliharaan atau perencanaan lain adalah untuk merencanakan
pemeliharaan dari masing-masing fasilitas yang ada sesuai dengan
umur masa pakainya dan dengan mengurangi biaya pemeliharaan
tahunan, dengan cara pendekatan inspeksi dan pekerjaan perbaikan
pada waktu diadakannya pembongkaran pabrik tahunan atau
pemeliharaan yang lain-lain.
(5). Optimisasi perencanaan biaya pemeliharaan untuk pekerja lapangan
pada saat pembongkaran pabrik dan pekerjaan pemeliharaan harian
dapat dievaluasi langsung melalui sifat-sifat dari pabrik.
(6). Keperluan memasang mesin cadangan/equipmen ditentukan oleh hasil
dari konsep pemeliharaan produktif. Biaya tambahan untuk unit-unit
cadangan dapat ditentukan dengan membandingkan biaya investasi
dengan uang yang kembali bila kiat memakai sistim pemeliharaan rutin
untuk seluruh mesin yang ada dalam pabrik tersebut.
(7). Secara umum mesin-mesin atau equipmen yang besar dan mahal
diharapkan dapat berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharaan
tersebut, hingga mesin-mesin atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.
1. 5 Sistim Pencegahan Rutin (preventive maintain)
(1). Pengembangan ilmiah dari pemeliharaan produktif pada tahun-tahun
yang lalu berdampak terhadap sistim pemeliharaan rutin yang
menggunakan konsep tero-teknologi. Jika kita pertimbangkan umur dari
seluruh mesin-mesin yang ada dalam pabrik pertama konsruksi pabrik
harus disertai dengan studi kelayakan dan kemudian baru pabrik itu
dibangun, dan kemudian baru mulai produksi komersialnya.
Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika produksi
menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika biaya produksi
tinggi ini akan kalah bersaing dengan pabrik-pabrik yang masih baru.
Maka pabrik tersebut harus diganti atau di modifikasi secara mendasar.
Pendekatan ilmiah yang menghasilkan kembalinya modal secara
maximum tenaga kerja dan bahan-bahan yang dibuat di pabrik tersebut
merupakan tero-teknologi.

(2). Aspek-aspek yang penting dari tero-teknologi adalah sebagai berikut:


(a). Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai pada pabrik
tersebut. Umur pabrik ditentukan oleh siklus produksi, kecepatan
penyerapan teknologi baru, dan sumber daya manusia yang
menjalankan teknologi ini. Umur pabrik mungkin tidak panjang seperti
pabrik percobaan yang mana dibangun dan dijalankan hanya untuk
beberapa tahun saja. Ada pabrik-pabrik yang dapat beroperasi hingga
50 tahun. Umur pemakaian pabrik yang berbeda merupakan faktor-
faktor yang penting untuk menentukan perencanaannya dan sistim
pemeliharaan mana yang cocok dan terbaik untuknya.
(b). Type dan kesulitan pemeliharaan dari suatu pabrik secara mendasar
ditentukan oleh proses asli dan perencanaan mekanik dari pabrik
tersebut. Walaupun sistim teknologi pemcliharaan yang tercanggih
dipakai, ini belum tentu dapat menghilangkan atau mengurangi
masalah-masalah tertentu bila kondisi proses tidak sesuai dengan
bahan-bahan konstruksi pada saat pabrik tersebut dibuat, juga bila
perencanaan tata letak pabrik tanpa mempertimbangkan pekerjaan
lapangan pemeliharaan. Maka, pengalaman-pengalaman dibutuhkan
dan juga teknologi pemeliharaan merupakan hal-hal yang harus
dipikirkan sebelum merencanakan pabrik.
(c). Biaya pembuatan atau modal awal dapat dikurangi bila bahagian
pemeliharaan dapat memberikan informasi-informasi yang baik tentang
masalah-masalah servis mesin/equipmen, pemasangan unit-unit
cadangan dapat dibuat optimal. Selanjutnya dilakukan standarisasi jenis
mesin dan suplier dan juga meningkatkan mulu barang tanpa
menambah biaya hingga modal dapat dihemat dan juga biaya-biaya
pemeliharaan selanjutnya.
BAB II
INSTRUKSI-INSTRUKSI UMUM MANAJEMEN PEMELIHARAAN

2. 1 Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan pabrik


(1). Produksi yang tinggi dari beroperasi pabrik secara kontinu dan pada
kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik
tetapi juga keuntungan bagi pabrik-pabrik lainnya yang berada dalam
satu komplex tersebut. Misalnya pabrik-pabrik kimia yang bersekala
besar yang merupakan beberapa pabrik dalam satu komplex yang
modern, kerusakan atau operasi yang tidak maximum pada suatu
pabrik dalam komplex-tersebut akan menyebabkan kehilangan produksi
yang besar secara total dari komplex itu, yaitu bila produksi menurun
maka bahan baku akan bcrlebih dan rusak. Dari masalah ini, maka
orang yang terlibat pada operasi pabrik harus berusaha dengan segala
upaya agar menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasi nya
pabrik.
(2). Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor-
faktor berikut ini penting :
(a). Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan
perencanaannya dan juga perawatan nya.
(b). Menjaga kesinambungan operasi dan perawatan.
(c). Mengefisienkan operasi dan perawatan.
Pabrik pengolahan petro kimia, kimia, atau pabrik pupuk berskala besar
dimana pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan
baku dan produktifitas dari pabrik-pabrik hilirnya seperti pabrik
ethylene, pabrik mesin, pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan
banyak lagi pabrik-pabrik kimia lain ora. Bila kondisi operasi tidak
normal terjadi dalam pabrik tersebut. maka keseimbangan dari seluruh
pabrik-pabrik yang ada dalam komplex tersebut akan terganggu dan
pendataan harus diambil kembali untuk memperbaiki keseimbangan
produksi dan juga penyediaan bahan baku.
Maka sedikit-dikitnya 330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrik-
pabrik normal dan perencanaan pembongkaran tahunan diperlukan
sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian kiln dapat memastikan efisiensi
pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-mesin.
(3). Pelatihan yang berkesinambungan pada bahagian pemeliharaan pabrik
adalah hal penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan
informasi untuk merencanakan pemeliharaan pabrik yang lebih
sistimatis.
Secara umum pekerjaan pemeliharaan dikatagorikan dalam dua cara
sebagai berikut :
(a). Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (breakdown).
Pemeliharaan breakdown ini meliputi perbaikan atau modifikasi dari
equipmen dan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan saat operasi.
(b). Pemeliharaan rutin (preventive).
Pemeliharaan preventive ini dilakukan dengan mengontrol dan
merawat equipmen sehingga tidak terjadi kerusakan atau berubah
fungsinya mesin-mesin tersebut.
Disini terlihat bahwa metode pemeliharaan yang kedua adalah lebih
ekonomis dari pada metode yang pertama, karena pada metode yang
pertama kemungkinan kerusakan mesin sangat besar sekali dan tidak
dapat diramalkan. Jadi sangatlah dianjurkan untuk memeriksa setiap
equipmen tanpa harus mempersoalkan apa pemeliharaannya preventive
atau breakdown ini bergantung pada keperluan produksi.
Jadi catatan pemeliharaan yang rinci dan laporan-laporan dari masing-
masing equipmen harus diperiksa secara hati-hati hingga kita
mempunyai waktu yang sesuai untuk memperbaiki atau menggantinya.
Untuk tujuan ini, kondisi operasi dari masing-masing mesin dan
equipmen harus difahami sepanjang waktu dengan melakukan
pemeriksaan rutin, dan menjaga operasi pabrik berjalan secara
kontinue.
2.2. Untuk mendapatkan produktifitas tahunan yang tinggi, maka
kelangsungan operasi sepanjang tahun harus dijaga. Maka
seluruh jajaran manajemen harus meningkatkan teknik-teknik
pengawasan pabrik dan memberikan pelatihan pada para
pekerja sehubungan dengan teknik-teknik pemeliharaan dan
operasi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan operasi
dan pemeliharan yang baik pada suatu pabrik adalah sebagai berikut:
(a). Organisasi dan sistimatisasi dari pemeliharaan pabrik dan operasinya.
(b). Pengawasan operasi pabrik
(c). Pengawasan pemeliharaan pabrik
(d). Pengawasan keselamatan kerja
(e). Pengawasan pergudangan (suku cadang, bahan, bahan kimia, pelumas)
(f). Pengawasan pembelian
(g). Pengawasan biaya (produksi, pemeliharaan)
(h). Pengawasan personal (pekerja).
2. 3 Menjaga kapasitas produksi pabrik tetap konstan.
Orang-orang yang terlibat dalam bahagian pemeliharaan mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga kapasitas pabrik tetap (tidak naik turun),
maka bahagian pemeliharaan harus melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
(a). Mencatat dan menganalisa data-data sejarah pemeliharaan
(b). Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan
(c). Menganalisa keadaan tidak normal dari equipmen atau unit-unit yang
ada.
(d). Rapat harian dengan bahagian produksi
(e). Kerjasama dengan bahagian produksi
(f). Memeriksa dan melaporkan pemakaian dan bahan-bahan pemeliharaan
(suku cadang, bahan, dan pelumas).
(g). Menganalisa pemakaian bahan tersebut
(h). Merencanakan program pemeliharaan dan skedul.
(i). Mencatat semua kegiatan inspeksi, perbaikan, dan pekerjaan memodel
kembali
j). Memodifikasi buku-buku petunjuk inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan
(k). Memeriksa effisiensi equipmen dan unit-unit.
2. 4 Perlunya pekerjaan pemeliharaan pada pabrik
2.4.1. Pengurangan Biaya Produksi
(1). Manajemen dari perusahaan kimia secara terus menerus berusaha
untuk mengurangi biaya-biaya produksi. Beberapa pengurangan dari
biaya produksi dapat dilakukan dengan mengurangi biaya tetap atau
biaya yang lain-lain dari biaya produksi itu sendiri.
(2). Pegurangan biaya lain-lain dapat diperoleh dengan memaksimalkan
pemakaian bahan mentah dan bahan-bahan pendukung lainnya. Untuk
mengurangi biaya-biaya lain lain langkah-langkah berikut ini perlu
diperhatikan :
(a). Minimalkan pembongkaran mesin-mesin yang ada dalam pabrik
tersebut
(b). Jaga produksi agar tetap pada produksi puncak
(c). Kembangkan teknik-teknik baru dan minimalkan pengeluaran-
pengeluaran yang tidak perlu.
(3). Sebaliknya langkah-langkah untuk mengurangi biaya-biaya tetap adalah
sebagai berikut:
(a). Minimalkan biaya-biaya pemeliharaan termasuk biaya pekerja
untuk pemeliharaan tersebut.
(b). Minimalkan biaya operator mesin
(c). Minimalkan biaya-biaya pekerjaan lembur.
2.4.2. Hal-hal yang penting dalam manajemen pemeliharaan.
(1). Frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk
upah. Secara umum, penurunan kerusakan akan mengakibatkan
naiknya eksistensi pabrik dan makin berkurangnya pembiayaan untuk
perbaikan.
(2). Untuk meminimalkan kerusakan pada pabrik, item-item yang dipilih
harus benar-benar penting dan dapat berakibat fatal untuk keseluruhan
pabrik tersebut. Setelah memilih item tersebut maka target selanjutnya
adalah untuk melaksanakannya. Biaya tambahan yang dipakai untuk
peningkatan pabrik akan menghasilkan pengembalian modal yang pasti,
dan juga mengurangi biaya-biaya lain untuk jangka waktu selanjutnya.

(3). Penaksiran biaya-biaya pemeliharaan.


Defenisi 'M' Biaya pemeliharaan selama pemeliharaan ilu dilaksanakan.
‘T’ Biaya pemeliharaan sepanjang tahun.
M/T bervariasi diantara 10 sampai 60% bergantung pada tipe pabrik
nya. Perbandingan optimum dari masing-masing pabrik ditentukan
berdasarkan pertimbangan biaya pemeliharaan yang terendah.
(4). Keuntungan melakukan pekerjaan sebanyak mungkin pada saat
pembongkaran pabrik tahunan. Teknologi equipmen dan mesin-mesin
dewasa ini memllngkinkan mesin atau equipmen tersebut beroperasi
selama setahun tanpa harus diadakan pembongkaran,
mempertimbangkan fakta ini dan juga kehadiran dari banyak nya pabrik
kimia, petro kimia, pabrik-pabrik pendukung, pabrik penyulingan dan
pabrik-pabrik lain, cara yang paling mungkin untuk meningkatkan
kinerja pabrik adalah dengan melakukan pengawasan total dan
perbaikan seluruh equipmen dan mesin-mesin pada saat diadakannya
pembongkaran pabrik tahunan.
Anggap bahwa prosedur perbaikan dan pemakaian bahan tidak
mengalami kesalahan, maka pabrik tersebut harus dapat berjalan
setahun penuh tanpa harus membongkar mesin. Kerusakan dan
perbaikan yang terjadi sebelum tiba saat nya pembongkaran tahunan ini
bisa disebabkan oleh kesalahan pada waklu perbaikan, kesalahan
bahan, atau terjadinya kecelakaan pada wakru operasi. Pekerjaan
modifikasi yang besar dapat dilakukan pada saat pembongkaran
tahunan pabrik, dan hila ini direncanakan dengan baik jauh-jauh hari,
maka pekerjaan tersebut tidak memerlukan hari kerja tambahan.
Selanjutnya, efektifitas kerja dari para mekanik harus tinggi selama
dilakukannya pembongkaran pabrik tahunan tersebut. Jadi bisa
dikatakan jika pada saat-saat operasi pabrik normal mekanik bekerja
dengan efektifitas 30%, maka pada saat pembongkaran tahunan
efektifitas nya harus dinaikkan sampai dengan 70%. Ini dapat terjadi
karena waktu yang diperlukan untuk persiapan, memastikan
keselamatan kerja, memeriksa daerah-daerah yang berbahaya dan lain-
lain akan makin berkurang. Maka jika kita anggap jumlah pekerjaan
pada tahun-tahun sebelumnya sama, tetapi total jumlah pekerja dapat
kita kurangi jika kita tumpukan pekerjaan-pekerjaan tersebut pada saat
dilaksanakan nya pembongkaran tahunan.
(5). Memperpanjang umur pabrik dan meramalkan kerusakan-kerusakan
yang akan terjadi.
Konsep dari perawatan tergantung pada umur yang diharapkan dari
masing-masing pabrik atau fasilitas dan euipmen nya. Bila umur yang
diharapkan dari pabrik tersebut pendek, maka konsep optimum
perawatan nya akan berbeda. Meningkatkan kemampuan teknik dan
meningkatkan kualitas bahan untuk meminimalkan kerusakan rasanya
tidak diperlukan jika pabrik tersebut akan ditutup dalam waktu yang
singkat.
(6). Data dan Pengumpulan Informasi.
Data yang dikumpul dari pabrik secara harian, periodik, tahunan
merupakan dasar informasi untuk sistim pemeliharaan yang baik. Data
teknik, gambar-gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan
data mentah yang penting. Aspek yang terpenting dari pengumpulan
dan penyimpanan data adalah terorganisasi nya seluruh sistim dengan
baik. Data yang dikumpul oleh bahagian pemeliharaan akan sangat
berguna kepada bahagian-bahagian lain seperti bahagian produksi,
pergudangan, proyek dan lain-lain. Jika ada pengembangan atau
penemuan-penemuan baru harus segera diinformasikan ke bahagian-
bahagian lain untuk memastikan pengadaan barang yang terbaik pada
bahagian pembelian dan bahagian keuangan. Semua data-data
pembongkaran pabrik tahunan termasuk keuangan nya dilaporkan pada
bahagian-bahagian yang bertanggung jawab untuk menyusun dan
merencanakan biaya perbaikan selanjut nya. Yang paling penting
rencana pengembangan harus diperlihatkan pada bahagian produksi
dan bahagian teknik agar bahagian ini dapat memberi komentarnya.
Usulan untuk merubah tatacara perbaikan atau syarat-syarat teknisi
harus disiapkan dan didiskusikan dengan penyelia (supervisor) yang
bertanggung jawab pada bidang tersebut.

(7). Pengawasan pekerjaan pemeliharaan harus merupakan suatu pekerjaan


yang terintegrasi. Aliran kerja sejak mulai dari pemeriksaan, perbaikan,
pengawasan kerja, dan pengawasan kinerja mesin sebaiknya
ditanggung jawabi oleh seorang pekerja. Ini akan memberi effek lebih
effesien nya pekerjaan untuk menghasilkan operasi pabrik yang baik.
2. 5 Tugas-tugas Pemeliharaan.
2. 5. 1 Tugas langsung.
Tugas dasarnya sebagai berikut :
(1). Perencanaan dan penugasan
(2). Pemeriksaan dan pengawasan
(3). Pengawasan bahan
(4). Pekerjaan lapangan
(5). Pekerjaan bengkel.
Tugas-tugas yang disebutkan diatas dapat dibagi dalam spesialisasi-
spesialisasi. Tanggung jawab dari masing-masing tugas diatas adalah
sebagai berikut :
2. 5. 1. 1 Perencanaan dan Penugasan
(a) Menerima dan mengumpul semua permintaan-permintaan kerja.
(b) Mendaftarkan dan mengklassifikasikan semua permintaan-permintaan
kerja yang diterima.
(c) Menyiapkan permintaan-permintaan kerja pemeliharaan tersebut.
(d) Mempelajari dan membuat pembagian kerja, dan penempatan pekerja
pada lokasi yang sesuai.
(e) Menyiapkan dan membuat perintah-perintah kerja.
(f) Mengecek dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.
(g) Menyetujui semua permintaan-permintaan kerja diatas dan juga
permintaan kerja harian.
(h) Memonitor semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan juga kemajuan
nya.
(i) Mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai
(j) Menerima dan menyimpan jam kerja yang sebenarnya dan juga catatan
equipmen yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.
(k) Melaporkan pada bahagian gudang perubahan pemakaian suku cadang,
bahan habis pakai, dan pelumas yang dipakai pada pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan.
(l) Menerima dan menyimpan laporan status bahan dan permintaan
pembelian bahan dari bahagian gudang.
(m)Menyiapkan, menjaga, dan mengatur rencana untuk perbaikan,
pemeliharaan atau Pembongkaran secara besar-besar an.
(n) Menjaga kestabilan dan mengkoordinasi biaya pemeliharaan tahunan.
(o) Menganalisa kinerja pemeliharaan keseluruhan.
(p) Menyiapkan dan menyetujui laporan-laporan.
(q) Mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari equipmen dan fasilitas nya
kepada orang-orang teknik.
2.5.1.2 Pemeriksaan dan Pengawasan.
(1). Untuk pernbongkaran mesin yang regular, atau periodik.
(a). Siapkan, jaga dan pertimbangkan kembali program-program
pembongkaran mesin periodik atau regular. Pemeriksaan atau bahan
khusus dari bahagian teknikal atau perencanaan sangat diharapkan.
(b). Siapkan, laksanakan pemeriksaan, dan permintaan pembongkaran
mesin di bengkel.
(c). Menerima permintaan pemeriksaan dari bahagian produksi dan dari
bahagian-bahagian lain yang terkait. Siapkan, laksanakan pekerjaan-
pekerjaan pemeriksaan dan laporkan pemerikasaan itu kepada
bahagian yang memerlukan nya.
(d). Siapkan, laksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing
pekerjaan pemeliharaen dan perbaikan, juga siapkan laporan akhir
pemeriksaan dan masing-masing pekerjaan pemeliharaan tersebut.
(e). Buat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan
bengkel sehubungan dengan tatacara perbaikan equipmen yang ada
di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.
(f). Buat tatacara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan
darurat dan pembahagian kerja nya.
(g). Buat aturan pemeriksaan equipmen dalam keadaan darurat.
(h). Siapkan laporan pemeriksaan
(i). Siapkan dan simpan catatan kerusakan-kerusakan mesin untuk
semua equipmen dalam pabrik catat item-item pemeliharaan yang
besar-besar dari equipmen dan sistim pepipaan.
(j). Analisa dan sarankan tatacara pemeliharaan yang sesuai berdasarkan
catatan data-data dari mesin-mesin tersebut.
(k). Minta dan terima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu
pemeriksaan dilakukan dan juga bahan habis pakai.
(l). Pelajari dan usulkan perbaikan atau modifikasi peralatan pabrik dan
fasilitas-fasilitas nya, agar lebih baik sesuai dengan yang diperlukan
oleh bahagian teknik.
(m). Pelajari dan buat rencana pemeriksaan tahunan dan jaga biaya
pemeriksaan tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang
regular, perbaikan mesin dan pembongkaran tahunan.
(n). Analisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan buat laporan-laporan
inspeksi dan saran-saran.
(2). Untuk Pemeriksaan yang Khusus.
Pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan
tanpa merusak (NDT), analisa getaran, pemeriksaan bahan, dan lainnya.
(a). Siapkan, jaga dan pikirkan kembali rencana-rencana pemeriksaan
khusus dan tatacaranya.
(b). Menerima permintaan pekerjaan khusus, laksanakan pekerjaan-
pekerjaan tersebut dan laporkan hasilnya kebahagian perencanaan,
bahagian pemeriksaan, bahagian produksi dan bahagian-bahagian
lain yang berhubungan.
(c). Pelajari dan siapkan saran-saran untuk pemeriksaan khusus
kebahagian perencanaan, pemeriksaan, bengkel dan lain-lain.
(d). Pelajari dan siapkan tatacara pemeriksaan khusus dalam keadaan
darurat.
(e). Rencanakan dan buat tatacara pemeriksaan khusus untuk equipmen
pabrik dan fasilitas nya.
(f). Meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai.
(g). Merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan
menjaga agar biaya pemeriksaan tahunan tetap stabil.
(h). Analisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus.
(i). Jaga dan tingkatkan kemampuan teknik dari para pekerja.
(j). Menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang
lama.
2.5.1.3 Pengawasan Bahan.
(a). Pelajari, rencanakan, dan laksanakan tatacara pengawasan bahan dari
suku cadang, bahan habis pakai, pelumas yang diperlukan pada
pemeliharaan ditinjau dari metode statistik untuk semua pemakaian
bahan.
(b). Menerima dan memeriksa semua permintaan-permintaan bahan untuk
pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian
perencanaan dan pemeriksaan, beberapa permintaan bahan mungkin
dapat disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian bengkel.
(c). Menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan harian
dan bulanan dari bahagian pergudangan.
(d). Menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang,
bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lain nya.
(e). Mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan
pembelian bahan untuk suku cadang yang baru, bahan habis pakai,
pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku cadang, bahan habis pakai
dan pelumas. Mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga
spesifikasi bahan tersebut.
(f). Memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan
suku cadang, pabrikasi dan juga modifikasi.
(g). Menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang
menjual bahan-bahan yang terbaru.
(h). Tinjau dan pertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan
habis pakai, dan pelumas seminimum mungkin ada di gudang. Juga
tinjau kembali jumlah dari pesanan bahan.
(i). Tinjau dan rubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai dan
pelumas.
2.5.1.4 Pekerjaan Lapangan
Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan ialah seperti pembersihan,
penyetelan, perbaikan, pembangkaran mesin, pekerjaan modiifikasi di
lapangan.
(a). Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan
pembagian kerja dari bahagian pemeriksaan dan perencanaan.
(b). Mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan
perintah-perintah kerja yang diperlukan.
(c). Bagikaan, atur dan koordinasikan semua pekerjaan yang diterima dan
bahagian perencanaan dan pemeriksaan.
(d). Alokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan.
(e). Siapkan dan minta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-mesin
yang berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi.
(f). Terima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi.
(g). Terima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain
yang diperlukan dari bahagian gudang.
(h). Buat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis
pakai, pelumas dan juga bahan lain yang diperlukan.
(i). Siapkan dan hantar semua yang diperlukan, seperti suku cadang, bahan
habis pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas
kelapangan.
(j). Minta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian
pemeriksaan.
(k). Untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan
bengkel, listrik, atau instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini
haruslah orang yang bahagian nya paling banyak jenis pekerjaan nya.
(l). Hitung dan jumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap
pekerjaan.
(m). Jumlahkan dan simpan semua jam kerja dan buat jam kerja yang
sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pabrik.
2.5.1.5 Pekerjaan Bengkel.
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran
mesin dan pekerjaan-pekerjaan pabrikasi.
(a). Merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan
didalam bengkel dan menjaga peralatan-peralatan termasuk suku
cadang, bahan habis pakai.
(b). Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja,
pembagian tugas pada equipmen, sistim perpipaan, fasilitas kantor,
kenderaan dan fasilitas-fasilitas lain nya.
(c). Membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan
yang ada dibengkel sesuai dengan permintaan kerja.
(d). Merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti
pembongkaran mesin, pemeliharaan dan pembongkaran pabrik
tahunan.
(e). Merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam
keadaan darurat.
(f). Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-
bahan lain yang diperlukan dari bahagian gudang.
(g). Mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan
seperti suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan
lainnya bila diperlukan.
(h). Siapkan laporan perbaikan dan laporkan ke bahagian yang bertanggung
jawab.
(i). Hitung dan jumlahkan jumlah jam kerja total dan biaya bahan habis
pakai untuk masing-masing pekerjaan.
(j). Jumlahkan, klassifikasikan dan buat laporan jumlah jam kerja yang
sebenar nya dalam sebulan untuk semua pekerjaan.
(k). Pelajari, tingkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.

2.5.2 Bahagian-bahagian yang berhubungan.


Bahagian-bahagian yang punya hubungan dalam pemeliharaan adalah:
(1). Produksi
(2). Teknikal
(3). Keselamatan kerja
(4). Gudang
(5). Pembelian
(6). Keuangan
Tanggung jawab dari masing-masing bahagian adalah sebagai berikut :
2.5.2.1 Produksi
(a). Mengawasi kondisi operasi pabrik. Menentukan dan meminta pekerjaan
pemeliharaan dengan berkonsultasi pada bahagian-bahagian lain yang
terkait.
(b). Mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan
dan pekerjaan pengawasan.
(c). Memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan semua baik dan
memberi ijin masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan
keselamatan karja untuk kerja-kerja pemeliharaan.
(d). Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti
mengisolasi, mencuci equipmen dan pipa-pipa, juga melakukan analisa
keselamatan kerja.
(e). Memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada
menyiapkan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.
(f). Teliti dan bantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan
lapangan.
(g). Terima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan lakukan pengetesan
ulang.
(h). Tanda tangani dan syahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai
tersebut.
2.5.2.2 Teknikal
(a). Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi,
dan biaya-biaya pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan.
(b). Pelajari hal-hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi pabrik dan
dapat menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan.
(c). Pelajari dan siapkan moditikasi pabrik melalui penyelidikan seperti yang
disebutkan pada item
(d), dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian yang
terkait.
(e). Simpan data-data teknik dari semua mesin-mesin pabrik dengan baik.
(f). Selidiki dan jaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan
pemeliharaan.
2.5.2.3 Keselamatan Kerja.
(a). Jaga keselamatan kerja pada saat berada dipabrik khususnya pada
daerah-daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi
larangan-larangan yang ada dan pastikan bekerja secara aman.
(b). Siapkan dan beri peringatan-peringatan keselamatan pada masing-
masing equipmen termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum
pekerjaan dimulai.
(c). Pelajari dan buat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas,
peralatan keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru.
(d). Hadiri atau kunjungi pekerjaan-pckerjaan pemeliharaan atau
pemeriksaan, jika pckcrjaan tersebut berbahaya.
(e). Mintalah alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung
(utility).
2.5.2.4 Penyimpanan Bahan (material)
(a). Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi simpan didalam gudang,
bahan-bahan ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan,
administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai,
pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain.
(b). Terima simpan dan syahkan bahan-bahan yang ada, dan laporkan
kebahagian pembelian dan gudang.
(c). Pelajari dan teliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan-
bahan, laporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian
pembelian.
(d). Periksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik.
(e). Simpan catatan atau buku gudang.
2.5.2.5 Pembelian
(a). Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.
(b). Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.
(c). Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi
pada bagian-bagian lain yang terkait.
(d). Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan
bagian-bagian lain yang terkait.
(e). Mensyahkan permintaan pembelian.
(f). Memeriksa lama waktu pengiriman borang.
(g). Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait
termasuk bagian keuangan.
(i). Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan.
(j). Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru
mengenai harga-harga equipmen, bahan, dan pelaksana kerja
(kontraktor).
2.5.2.6 Keuangan.
(a). Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-
pekerjaan pemeliharaan.
(b). Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan.
(c). Catat dan klassifikasikan item (a) dan (b) diatas untuk masing-masing
equipmen.
(d). Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan
kepada bagian-bagian lain yang terkait.
(e). Laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait.
(t). Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran
kepada bagian keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan
pembayaran.
2.6 Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.
2.6.1 Pemeliharaan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan
pemeliharaan dan perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini
termasuk item-item sebagai berikut :
(1) Pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi.
(2) Perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam
keadaan terjadwal maupun tidak
(3) Perawatan skala kecil. Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan
yang kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun
tidak.
2.6.2 Pemeliharaan tidak langsung.
Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan
pemeliharaan yang berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi
tidak langsung mempengaruhi operasi itu sendiri.
(1). Peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi.
(2). Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur
tataletak equipmen, dan memindahkan equipmen.
(3). Penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk
mesin-mesin cadangan.
Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat
katalog, mengevaluasi, memonitor, dan mengkontrol beban pekerjaan
pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga
kerja yang ada.

Anda mungkin juga menyukai