Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah
Oleh
Abdul Aziz Sunarya
Gina Femalia
Shinta Dewi
2
Setiap perbuatan didasari oleh keinginan untuk mencari kesenangan dan
menghindari perasaan terluka. Ada motivasi dalam diri manusia untuk
mencari kesenangan dan kegembiraan. Sesuatu yang alami bahwa manusia
menginginkan kebahagian dan kegembiraan dalam hidupnya dalam setiap
kesempatan. Freud juga mengatakan prinsip ini adalah sifat hewani pada
manusia. Menurut prinsip kesenangan ini setiap kebutuhan harus segera
dipenuhi. Contohnya kebutuhan bayi untuk minum ASI.
3
II. 2 Dinamika dari Perilaku
Struktur Kepribadian menurut Freud terdiri dari 3 bagian utama:
Id (Das Es)
Id adalah sistem energi yang fenomenal pada diri manusia yang dibawa
sejak lahir. Id hanya mengikuti prinsip kesenangan untuk memenuhi
keinginannya. Id bersifat murni tidak mengetahui tentang batasan, tidak
tahu tentang hukum ataupun peraturan. Id ini muncul pada bayi yang baru
lahir sampai usia 1 tahun (Bischof, 1970). Muncul rasa lapar dan haus
mengakibatkan bayi berusaha mempertahankan keseimbangan hidupnya
dengan berusaha memperoleh makanan dan minuman.
Libido adalah bagian dari Id yang yang berhubungan dengan energi pada
manusia yang berkenaan untuk melanjutkan keturunannya di muka bumi.
Libido berkaitan dengan keinginan seksual alami pada manusia (Bischof,
1970).
4
yang sifatnya normatif. Superego ini terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai
dari figur-figur berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu.
Menurut Hall dan Lindzey superego ini memiliki fungsi :
1. Sebagai pengendali Id agar dorongan-dorongan Id disalurkan dalam
aktivitas yang dapat diterima masyarakat.
2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
moral.
3. Mendorong individu kepada kesempurnaan
Oral
Zona erogen yang pertama dikenal bayi adalah mulut. Zona erogen
disekitar mulut yang mulai dimiliki oleh bayi yang baru lahir yang mengikuti
prinsip kesenangan. Zona erogen ini memperoleh kenikmatannya saat
menggunakan mulut/bibirnya untuk memperoleh makanan, terdapat pada
bayi baru lahir sampai 2 tahun (Bischof, 1970). Bayi yang baru lahir
mempunyai keinginan untuk menyusui dari puting ibunya saat lapar. Saat
lapar dia menangis dan saat kebutuhannya itu terpenuhi bayi merasa
senang. Namun sumber kenikmatan itu tak hanya karena dengan menyusu
memperoleh makanan, dengan mulutnya itu bayi merasakan kehangatan
ibunya dan gerakan menghisap ritmis itu juga memberikan bayi kenikmatan
tersendiri (Monks, Knoer & Haditono, 2006). Karena kenikmatan yang dia
rasakan dia ingin mengulangi kenikmatan itu saat merasa bosan atau tidak
nyaman (Prinsip dorongan pengulangan)
Tahap Anal
Mulai berkembang pada anak usia 2-4 tahun. Di mana pada usia ini anak
belajar toilet training. Tahap anal ini anak mulai mengerti dan bisa
mengontrol keinginan untuk buang air besar (bowel movement). Ketika
feses berhasil dibuang muncullah perasaan lega. (Hall & Lindzey, 1981)
Tahap Phallic
Setelah melewati masa oral dan anal, anak memasuki masa phallic. Di
5
mana anak mulai mengenal organ kelaminnya. Dan mengetahui dia berbeda
dengan lawan jenisnya. Masa kritis pada anak laki-laki dikenal dengan
oedipus complex, yaitu ditandai dengan rasa kecemburuan besar dari anak
laki-laki kepada ayahnya. Pada anak perempuan dikenal dengan electra
complex
Tahap Laten
Kira-kira usia 6 sampai pubertas yaitu pada masa anak sekolah. Pada fase
ini seksualitas terasa mengendap, tidak akti dan dalam keadaan laten.
(Monks, Knoers & Haditono 2006).
Tahap Genital
Terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini
individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Prasadar (preconcious)
Tingkat berikutnya adalah prasadar yaitu keadaan antara sadar dan tidak
sadar.
6
Keadaan ini membuat seseorang bisa membuat seseorang menjadi sangat
sedih dan cemas. Untuk mempertahankan ego maka munculnya mekanisme
pertahanan ego dalam diri manusia. Karakteristik utama dari mekanisme
pertahanan ego yaitu beroperasi dalam keadaan tidak sadar. Orang yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar bahwa dia sedang
mempertahankan egonya (Bischof, 1970)
Represi
Represi bisa diartikan yaitu menekan/mengekang ego sehingga masuk
dalam keadaan tidak sadar. Represi ini bentuk yang sering teramati jika
seseorang mengalami kecemasan tinggi dan berusaha memperahankan
keberadaan egonya. Bentuk-bentuk dari represi ini antara lain menghindar,
menarik diri atau membendungnya.
Regresi
Regresi berarti kembali ke tahap perkembangan sebelumnya. Misalnya
seorang dewasa menjadi berperilaku seperti bayi atau anak-anak lagi saat
merasa tidak nyaman. Dia mencari rasa aman seperti pada tahap
perkembangan sebelumnya misalnya pada tahap oral. Contohnya seseorang
yang tidak sadar mengulum jari atau menggigiti kukunya.
Formation Reaction
Seperti prinsip polaritas, pada formarion reaction mekanisme pertahanan ini
bereaksi berbeda dan sebaliknya dari keinginan pemenuhan egonya.
Reaksinya bahkan terlihat ektrem.
Proyeksi
Menyertakan dan menyalahkan orang lain atas kesulitan yang seseorang
alami, bahkan orang lain dituduh lebih bersalah dari pada dirinya.
Fiksasi
Hampir sama dengan regresi yaitu terlihat kembali ke tahapan seperti anak
bayi. Namun dalam fiksasi seseorang memang memperoleh kenyamanan
7
melakukan hal tersebut. Contoh fiksasi oral.
Ke lima di atas merupakan mekanisme pertahanan diri yang sering
dibicarakan.
8
ada dalam perilaku sadar manusia. Ego ada dalam wilayah sadar dan tidak
sadar. Id secara tidak sadar membentuk kepribadian seseorang.
V. Daftar Pustaka
Bischof, Ledford J. Interpreting Personality Theories. Harper and Row
Publisher, 2nd edition, New York, 1970.
Hall, Calvin S and Lindzey, Gardner. Theories Personality. John Wiley & Sons,
3rd edition, New York, 1981
Jaali, H. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakartas, 2008.
Monks, F.J, Knoers A.M.P and Haditono, Siti Rahayu. Psikologi
Perkembangan, Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Gajah Mada
University Press, cetakan ke 16, Yogyakarta, 2006.
9
Lampiran
Tabel 1. Gambar skematis mengenadi 8 fase perkembangan menurut Erikson
10