Anda di halaman 1dari 15

Kebijakan Perbankan:

Rational dan implementasinya


di Indonesia
Oleh: Wimboh Santoso
Direktur DPNP

Dipersiapkan untuk acara Dialog Perbankan di LPPI Tgl. 24 Jan 2011

1
Agenda

• Latar belakang
• Rational kebijakan perbankan
• Kebijakan perbankan 2010 dan kedepan

2
Latar belakang

• Bank merupakan lembaga untuk transmisi kebijakan


moneter
• Transformasi dana masyarakat oleh bank
• Risiko diambil alih dari pemilik dana oleh bank
• Asymmetric information vs moral hazard
• Timbul issu principal dan agency problem
• Kebijakan diperlukan untuk sistim keuangan dan
perlindungan nasabah
• Public vs Capture interest theory
• Liberalisasi industri perbankan di ASEAN

3
Risiko intermediasi

• Dana jangka pendek nasabah ke kredit


• Dana dalam nilai tukar yang berbeda
• Dana dari deposan yang jumlahnya banyak
diinvestasikan dalam peminjam yang jumlahnya lebih
sedikit
• Bank menanggung risiko default atas peminjam

4
Customer Protection

• Deposan tidak mempu melakukan pengawasan


langsung terhadap bank
• Informasi yg tersedia dan kemampuan customer
terbatas
• Perlu otoritas yang mengawasi bank untuk melindungi
nasabah
• Kebijakan mikro prudential untuk melindungi nasabah
diterapkan di perbankan

5
Systemic Risk

• Risk externalities telah menimbulkan systemic risk


• Kebijakan perbankan perlu diarahkan agar bank bisa
tahan terhadap systemic risk
• Kebijakan makro prudential untuk menjaga stabilitas
sistim keuangan perlu diterapkan di perbankan
• Transmisi kebijakan moneter tidak effektive tanpa
didukung stabiitas sistim keuangan

6
Kebijakan Perbankan di Indonesia

Framework of Financial System Stability (FSS)

well-managed
stable financial sound framework
macroeconomic of prudential
institutions
environment supervision

stable and sound


efficient financial safe and robust
markets financial system payments system

Coordination & Crisis


Surveillance Regulation
Cooperation Management
• Regulatory
Early Warning
• Internal Framework •Lender of last
Systems
Coordination • Financial resort
•Macroeconomic
• External Architecture •Deposit
Indicators
Coordination • Market insurance
•Micro-prudential
• Joint Committee discipline •Crisis resolution
Indicators (agr.)

7
Kerangka Kerja Stabilitas Sistem
Keuangan
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui kestabilan moneter
dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional
Misi BI jangka panjang yang berkesinambungan.

Turut aktif menciptakan dan memelihara sistem keuangan yang stabil dan
Tujuan SSK sehat

Penetapan Jaring
Pemantapan Peningkatan Peningkatan
Strategi SSK Pengaman &
Regulasi & Riset & Koordinasi &
Penyelesaian
Standar Surveillance Kerjasama Krisis

•Lender of last
•Regulasi & Sistem Deteksi resort
Instrumen Standar spt. Dini • Koordinasi - Kondisi
Normal
Basle Core •Indikator Makro- internal - Krisis
Principles, prudensial Sistemik
CPSIP, IAS, •Indikator Mikro- • Koordinasi
eksternal •Penyelesaian
ISA, dsb. prudensial Krisis
•Disiplin Pasar (aggregat) - Jaring
Pengaman
8
Kebijakan Perbankan di Indonesia

• Kebijakan Penguatan Stabilitas Moneter


• Kebijakan Makroprudential
• Kebijakan Mikroprudential
– Kebijakan Mendorong Peran Intermediasi
– Kebijakan Meningkatkan Ketahanan Perbankan
– Penguatan Fungsi Pengawasan

9
Kebijakan Desember 2010

1. Menerapkan kembali batasn posisi Saldo Harian


Pinjaman Luar Negeri Janka Pendek
2. Mencabut Ketentuan Penyediaan Pasokan Valuta
Asing Bagi Perusahaan Domestik
3. Standardissi operasi administrasi sekuritisasi kredit
kepemilikan rumah
4. Transparansi suku bunga dasar kerdit secara luas ke
masyarakat
5. Perhitungan ATMR Bank Umum untuk Risiko Kredit
Retail dan UMKM
6. Menetapkan “Program BPD Regional Champion”
7. Pengaturan Biro Kredit Swasta

10
Kebijakan Desember 2010….lanjutan

8. Penyempurnaan Uji Kemampuan dan Kepatuhan (Fit


and Proper Test)
9. Peningkatan Fungsi Direktur Kepatuhan Bank Umum
10. ATMR Bank Umum untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar
11. Penerapan Menejemn Risiko pada Bank yang
melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran Dengan
Perusahaan Asuransi
12. Pengaturan Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta Kualitas
Aktiva Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
13. Restrukturisasi Pembiayaan Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah

11
Kebijakan Desember 2010 …… lanjutan

14. Batas Maksimum Pembiayaan Dana (BMPD) Perbankan


Syariah
15. Perubahan Ijin Usaha Bank Umum menjadi Ijin Usaha
BPR
16. Uapaya mendorong terwujudnya BPR yang berdaya
saing tinggi dan menerapkan good corporate governance
17. Mengembalikan Peraturan FPJP kepada kondisi normal
18. Rencana Business Bank
19. Menaikan Ratio GWM Valas
20. Sistim pengawasan berbasis risiko (penajaman)
21. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank
(exit policy)
22. Tingkat Kesehatan Bank

12
Kebijakan kedepan

• Kebijakan perbankan Indonesia kedepan tetap akan


diarahkan menjaga stabilitas sistim keuangan
(makroprudential) dan daya tahan individual bank
(mikroprudential) dalam melindungi kepentingan
nasabah
• Kebijakan perbankan akan dituangkan dalam Arsitektur
Perbankan Indonesia yang telah disempurnakan

13
Kebijakan makroprudential

– Peningkatan peran intermediasi terutama kepada


masyarakat kecil dan menengah untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi
– Meningkatkan akses masyarakat ke jasa keuangan
melalui program nasional Financial Inclusion
– Meningkatkan ketahanan industri perbankan melalui
peningkatan kemampuan bank untuk menyerap
potensi kerugian systemic melalui tambahan
kebutuhan modal dan konversi subdebt menjadi
equity pada saat bank kekurangan modal bagi bank
yang tergolong systemic

14
Kebijakan Mirkoprudential

– Peningkatan governance perbankan dengan


melakukan pembatasan kepemilikan dan transparansi
kepada masyarakat
– Meningkatkan effisiensi perbankan melalui
peningkatan economic of scale
– Peningkatan peran BPD sebagai bank terkemuka di
daerah (BPD Regional Champion)
– Mendorong peran BPD sebagai Apex Bank di daerah
propinsi
– Meningkatkan effectivitas penerapan “Ring Fencing”
bagi Kantor Cabang Bank Asing

15

Anda mungkin juga menyukai